Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh
OLEH
ADITYA ZULFADLIYA SUSANTO
1614111058
AS L
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAM PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
b. Arthropoda Laut
1. Taksonomi
Sistem penamaan organisme atau taksonomi pada Krustasea cukup berkembang. Ng et al.
(2008) dalam papernya yang berjudul Systema Brachyorum Part I telah mendeskripsikan dan
mengklasifikasikan
Krustasea khususnya kepiting ke dalam levelnya masing-masing. Klasifikasi terkini Krustasea
laut khususnya kepiting yaitu sebagai berikut:
Kingdom:
Animalia Filum:
Arthropoda
Subfilum: Crustacea Brnnich, 1772
Kelas: Malacostraca Latreille, 1802
Subkelas: Eumalacostraca Grobben,
1892 Superordo: Eucarida Calman,
1904
Ordo: Decapoda Latreille, 1802
Subordo: Pleocyemata Burkenroad,
1963 Infraordo: Brachyura Linnaeus,
1758 Seksi: Eubrachyura de Saint
Laurent, 1980 Subseksi:
Heterotremata Guinot, 1977
Superfamily: Xanthoidea MacLeay,
1838 Family: Xanthidae MacLeay,
1838 Subfamily: Xanthinae Alcock,
1898 Genus: Leptodius A. Milne-
Edwards, 1863
Species: Leptodius exaratus (H. Milne Edwards, 1834) [Chlorodius] [Direction
36]
= Cancer inaequalis Olivier, 1791
= Cancer inaequalis Audouin, 1826
= Leptodius lividus Paulson, 1875
= Xanthodius exaratus var. Typica Ortmann, 1893
(Sumber: Martin dan Davis (2001) dan Ng et al (2008) dalam Yamindago,
2013)
Sistem penamaan pada hewan dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh The International Code of Zoological Nomenclature (ICZN or ICZN Code).
Aturan-aturan ini telah disepakati secara umum dalam tata nama hewan. Aturan-aturan prinsip
mengatur beberapa hal antara lain:
a. Cara penulisan nama-nama dalam tata nama binomial nomenclature ditulis dengan benar.
b. Cara penulisan nama Author bilamana terjadi masalah dalam penamaan organisme yang
sama oleh Author yang berbeda.
c. Cara melakukan sitasi atau penulisan Author referensi ilmiah
Sistem tata nama pada hewan mengikuti sistem yang telah dibuat sebelumnya oleh
seorang ahli botani Carolus Linnaeus pada abad ke 18. Pada bukunya yang terbit pada tahun 1735
yang berjudul Systema Naturae, Linnaeus memperkenalkan sistem yang kita kenal dengan
Binnomial Nomenclature (sistem tata nama dengan dua kata latin). Untuk lebih memahami tata
nama Binomial Nomenclature sebagai contoh Rajungan atau Blue swimmer crab dikenal dengan
Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758) (Gambar 3).
a. Subfilum Krustasea
1. Ordo Decapoda
Karakteristik umum organisme yang diklasifikan dalam Ordo Decapoda sebagai berikut:
a. Tiga pasang pertama dari embelan (thoracic appendage) toraks termodifikasi menjadi
maksiliped dan terdapat lima pasang (sepuluh) kaki
b. Pasangan pertama dari kaki termodifikasi menjadi duri atau capit (chelipeds)
c. Umumnya pergerakan decapoda telah beradaptasi dengan cara merayap (crawling).
Kakinya berat dan pleopod efektif digunakan untuk reproduksi dibanding digunakan
untuk berenang, sebagai contoh terlihat pada udang
d. Tubuhnya berbentuk pipih dengan eksoskeleton (cangkang) yang kuat.
(Ng, 1998)
Gambar 5 karakteristik pada kepiting
a. Famili Homolidae
Kepiting ini merupakan penghuni laut dalam. Karapaksnya longitudinal rectangular.
Permukaan carapace kasar (granulose) hingga halus (spinose); seluruh segmen perut
jantan (abdominal segments) terpisah dan dapat digerakkan (gambar 6). Selain itu, ciri
khas kepiting ini yaitu membawa spons di punggungnya. Habitatnya di perairan dalam
hingga mencapai 200 meter.
Gambar 6 karakteristik Famili Homoliidae
b. Famili Dromiidae
Karapaks sirkular hingga heksagonal; permukaan karapaks agak cembung hingga
sangat cembung longitudinal dan transversal; permukaan halus dan kasar (granule)
(Gambar 7). Kepiting jenis ini juga membawa spons atau tunikata pada punggungnya
sebagai mekanisme kamuflase. Seluruh segmen perutnya terlihat nyata dan dapat
digerakkan. Habitatnya didasar perairan, umumnya ditemukan di dalam atau disekitar
karang yang memiliki substrat halus. Kepiting ini pemakan segala (omnivora) antara
lain bintang laut (Asteroidea).
d. Famili Calappidae
Karapaks berbentuk sirkular (circular) atau ovate hingga ovate transversal atau
subovate. Abdominal segmen jantan yang ketiga hingga kelima menyatu sangat nyata
(gambar 9). Capit kanan memiliki gigi yang unik. Habitatnya dengan cara menggali
substrat yang halus maupun lumpur.
Gambar 9. Karakteristik Famili Calappidae
e. Famili Xanthidae
Karapaks berbentuk heksagonal, heksagonal transversal hingga ovate transversal
ovate terkadang circular; permukaan umumnya kasar. Segmen perut ke 3 hingga ke 5
tidak dapat digerakkan, menyatu sebagian maupun seluruhnya. Habitatnya sangat
bervariasi di dasar perairan.
f. Famili Eriphiidae
Karapaksnya heksagonal, transversal rectangular hingga transversal ovate; dorsal
permukaan kasar. Seluruh segmen perut jantan terlihat nyata dan dapat digerakkan.
Habitatnya di balik batu, di dasar perairan.
Gambar 11. Karakteristik Famili Eriphiidae
g. Famili Menippidae
Karakteristik karapaks ovate, permukaan halus, bagian-bagian karapaks dapat
terlihat jelas. Habitatnya di perairan dangkal hingga intertidal, pada substrat pasir-
berlumpur dan biasanya di bawah batu.