Vous êtes sur la page 1sur 17

PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Umur : 66 tahun
3. Alamat : Rajek Ngemplak Rt 05, Mlati
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pensiunan
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Agama : Islam
7. Suku Bangsa : Jawa
8. Komposisi Keluarga

No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan


1 Ny. S P Istri 63 th SMP Islam Tani
2 Tn. M L Anak 35 th SMA Islam Swasta
3 Ny. T P Anak 22 th SMA Islam IRT
4 Tn. J L Menantu 28 th SMA Islam Buruh
5 Nn. R P Anak 20 th SMA Islam -
6 An. P L Cucu 4 th - Islam -

9. Status imunisasi anggota keluarga (balita)


Status Imunisasi
No Nama BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 An. P

10. Genogram

: Klien

1
: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

11. Tipe Keluarga : Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)


12. Status Sosial ekonomi keluarga : Cukup. Keluarga mendapatkan
pemasukan dari gaji pensiunan, hasil bertani, dan beternak sapi dan
kambing. Menurut pengakuan keluarga, pemasukan keluarga lebih besar
dari pengeluaran sehari-hari. Keluarga masih bisa menyisihkan uang
untuk tabungan.
13. Aktifitas rekreasi keluarga : Keluarga tidak mempunyai jadwal
rutin berekreasi. Jika ada rejeki, waktu senggang, atau acara khusus,
keluarga biasanya pergi bersama. Aktivitas rekreasi keluarga sehari-hari
adalah menonon TV atau mendengarkan radio.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga dengan anak
dewasa (pelepasan)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Anak pertama dan terakhir Tn. S belum berkeluarga sehingga keluarga
inti Tn. S belum membentuk keluarga besar.
- Membantu anak untuk mandiri masyarakat
Anak pertama dan terakhir belum menikah dan masih tinggal serumah
dengan Tn. S. Anak keempat sudah menikah dan belum memisahkan
diri dengan Tn. S.

3. Riwayat keluarga inti :

2
Tn. S : Tn. S sudah menderita DM sejak 3 tahun yang lalu. Tn. S
mengetahui dirinya terkena DM ketika sedang mengadakan acara hajatan
di rumahnya. Tiba-tiba Tn. S merasa pusing dan mual muntah. Lalu Tn.
S minum obat warung dan minum air kelapa karena mengira hal tersebut
tejadi karena keracunan. Namun, Tn. S tidak kunjung membaik dan
akhirnya pingsan. Setelah cukup lama tidak sadar, Tn. S lalu dibawa ke
rumah sakit dan akhirnya mondok selama satu minggu. Tn. S didiagnosa
menderita Diabetes Mellitus dengan KGD 230 mg/dl. Saat ini Tn. S
selalu berobat rutin sebulan sekali dan hasil KGD terakhir 132 mg/dl.
Ny. S : Menurut pengakuan, Ny. S jarang sakit. Kadang kala Ny. S
merasa tidak enak badan. Tindakan yang diambil adalah istirahat
seperlunya dan kadang minum jamu tradisional.
Tn. M : Tn. M juga jarang sakit. Penyakit yang sering diderita adalah
flu. Untuk menjaga stamina tubuh, Tn. M menkonsumsi suplemen.
Ny. T : Menurut pengakuan, Ny. T juga jarang sakit. Keluhan yang
sering dialami adalah pusing dan kesemutan, terutama jika terlalu lelah
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Tn. J : Pekerjaan Tn. J sebagai buruh sangat menguras tenaga
sehingga Tn. J setiap hari mengkonsumsi suplemen dan minum jamu
tradisional untuk menjaga stamina. Tn. J mengatakan jarang sekali sakit.
Nn. R : Nn. R mempunyai riwayat Pre Menstrual Syndrom 5 tahun
yang lalu. Saat ini Nn. R sudah tidak mengalami lagi. Cara yang
ditempuh adalah dengan berolahraga secara teratur,istirahat cukup, dan
menjaga keseimbangan emosi.
An. P : Penyakit yang sering diderita adalah flu. Biasanya keluarga
langsung membawa ke Puskesmas Pembantu Mlati II.

4. Riwayat keluarga sebelumnya : Menurut pengakuan, tidak


ada riwayat penyakit DM dalam keluarga. Keluarga juga tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan lain/penyakit kronis/penyakit
menular.

3
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah:
a. Denah rumah:

7 8

65

1 2 3 4 5

Teras
Keterangan :
1. Ruang Santai 5. Ruang Tidur
2. Ruang Tamu 6. Ruang Tidur
3. Ruang Tidur 7. Dapur
4. Ruang Tidur 8. Kamar Mandi

b. Keadaan lingkungan dalam rumah


1) Penerangan : Penerangan siang hari mengandalkan cahaya
matahari yang masuk lewat jendela dan pintu. Penerangan
malam hari menggunakan fasilitas ;istrik.
2) Luas lantai : Lantai rumah telah mengunakan lantai ubin.
Luas lantai 10X12 m2
3) Ventilasi : Ventilasi rumah cukup baik. Luas jendela sudah
lebih dari 10% luas lantai rumah. Keluarga juga mempuyai
kebiasaan membuka jendela sehingga cahaya matahari dapat
masuk dan udara dapat bersirkulasi dengan lancar.
4) Dapur : Keluarga menggunakan kompor minyak.
Perabotan dapur tertata dengan rapi dan bersih. Terdapat satu
tempat sampah sehingga sampah tidak berceceran. Tidak
ditemukan lalat dan kecoa.

4
5) Kebersihan : Secara umum, kebersihan rumah cukp baik.
Perabotan tumah tangga tertata dengan rapi dan baik.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
1) Pemanfaatan halaman : Halaman rumah dimanfaatkan untuk
kandang sapi dan kambing, yaitu di samping dan belakang
rumah. Halaman depan dimanfaatkan untuk menanam buah-
buahan dan sdikit bunga.
2) Sumber air minum : Sumber air minum dan pemanfaatan
air untuk kebutuhan sehari-hari menggunakan air sumur. Air
minum selalu direbus sebelum digunakan. Keluarga tidak
mempunyai tempat penampungan air.
3) Pembuangan air kotor : Keluarga mempunyai saluran
pembuangan air limbah yang mengalir ke selokan di samping
rumah.
4) Pembuangan sampah : Keluarga membuang sampah di
lubang tanah. Sampah akan dibakar/ ditimbun jika sudah penuh.
5) Jamban : Keluarga mempunyai jamban model
leher angsa. Keluarga juga sudah mempunyai septic tank.
6) Sumber pencemaran : Tidak ada sumber pencemaran.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas : Antara rumah Tn. S
dengan tetangga dipisahkah oleh pekarangan yang mengelilingi rumah.
Kekeluargaan sangat kuat, dalam komunitas Rt 05 ini pun banyak
terdapat kegiatan seperti arisan RT dan pengajian. Rasa saling
membantu juga cukup tinggi ditunjukan dengan kebersamaan
masyarakat/para tetangga jika ada salah satu tetangganya mengadakan
acara seperti pernikahan, khitanan, kematian atau pun acara lain. Di
masyarakat Rt 05 memiliki kebiasaan kerja bakti secara rutin dan ronda
yang dijalankan secara bergiliran.
3. Mobilitas geografis keluarga : Setelah pensiun, Tn. S setiap hari
pergi ke sawah bersama istrinya dengan berjalan kaki. Anak dan
menantunya pergi ke tempat kerja masing-masing menggunakan sepeda

5
motor atau sepeda. Sedangkan Ny. T dan Nn. R tinggal di rumah karena
tidak bekerja.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Tidak
terdapat perkumpulan khusus dalam keluarga. Keluarga berkumpul jika
terdapat acara seperti acara pernikahan, lebaran dan lain-lain. Kegiatan
di masyarakat Rt 05 cukup banyak meliputi arisan RT, pengajian,
pertemuan PKK dan lain-lain. Keluarga selalu mengikuti kegiatan-
kegiatan tersebut.
5. Sistem pendukung keluarga : Keluarga mempunyai ekonomi
yang cukup sehingga keluarga bisa memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan yang diinginkan. Keluarga juga mempunyai
kendaraan bermotor yang dapat menunjang keluarga ke tempat
pelayanan kesehatan.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga : Keluarga berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Jawa. Komunikasi dilakukan secara terbuka.
Setiap anggota keluarga berhak mengeluarkan pendapat dan setiap
anggota keluarga akan menghargai pendapat tersebut.
2. Struktur kekuatan keluarga : Dalam keluarga Tn. S, antara istri
dengan suami memiliki kekuatan yang sama dalam menganbil
keputusan dan mengendalikan anak.. Namun demikian, suami lebih
dominan dibandingkan dengan istri.
3. Struktur peran (formal dan informal) : Suami berperan sebagai
kepala rumah tangga dan pencari nafkah utama. Istri sebagai ibu rumah
tangga yang mengasuh dan membesarkan anak. Istri juga membantu
penghasilan keluarga dengan membantu suami bekerja di sawah. Anak
juga bekerja untuk mencari penghasilan.
4. Nilai dan norma keluarga : Tn. S dan Ny. S menanamkan nilai
dan norma budaya Jawa. Anak-anak juga diperkenalkan dengan sikap
saling menghargai, kasih sayang, saling membantu, dan sopan santun.

6
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis keluarga :
a. Keadaan kesehatan : Keadaan kesehatan keluarga saat ini
baik, hanya Tn. S yang masih berobat rutin memeriksakan gula
darahnya.
b. Kebersihan perorangan : Secara umum, kebersihan peroranan
keluarga Tn. S baik. Keluarga biasa mandi dua kali sehari. Khusus
Tn. S dan Ny. S mandi tiga kali sehari setelah pulang dari sawah.
Keluarga biasa menggosok gig dua kali sehari, keramas seminggu
tiga kali, memotong kuku setiap minggu, dan keluarga membiasakan
diri mencuci tangan sebelum makan.
c. Penyakit sering diderita : Penyakit yang sering diderita keluarga
adalah flu dan tidak enak badan. Keluarga biasanya mengkonsumsi
suplemen dan istirahat cukup untuk mengatasi rasa tidak enak badan.
Jika terkena flu, keluarga meminum obat warung dan jika berlanjut
berobat ke Puskesmas Pembantu Mlati II
d. Penyakit keturunan : Menurut pengakuan keluarga tidak ada
riwayat penyakit keturunan DM atau pun penyakit lain.
e. Penyakit kronis/menular : Menurut pengakuan keluarga tidak ada
riwayat penyakit kronis/menular.
f. Kecacatan keluarga : Keluarga tidak ada yang mengalami
kecacatan fisik atau pun mental.
g. Pola makan : Keluarga biasa makan tiga kali sehari.
Menu yang dihidangkan selalu berganti-ganti walaupun secara
sederhana. Konsumsi susu hanya untuk cucu. Keluarga juga jarang
mengkonsumsi buah, kecuali buah dari kebun sendiri yaitu pisang
dan pepaya.
h. Pola istirahat : Keluarga biasa istirahat malam dari
pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB. Istirahat siang dilakukan
oleh masing-masing anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan.

7
2. Fungsi psikologis keluarga:
a. Keadaan emosi : Menurut pengakuan keluarga, masing-
masing anggota keluarga bisa mengendalikan emosi sehingga tidak
pernah terjadi keributan.
b. Kebiasaan buruk : Keluarga mengaku sering tidur di lantai
dengan beralaskan tikar karena merasa suhu udara terutama siang
hari cukup panas.
c. Pengambilan keputusan : Keputusan biasanya diambil oleh
Tn. S sebagai kepala keluarga setelah berdiskusi dengan istri.
d. Ketergantungan obat/bahan : Keluarga tidak ada yang
mengalami ketergantungan obat.
e. Mencari pelayanan kesehatan : Keluarga biasanya datang ke
pelayanan kesehatan jika penyakit yang diderita tidak sembuh
setelah minum obat warung atau jamu tradisional.

3. Fungsi sosial keluarga:


a. Tingkat pendidikan : Pendidikan Tn. S dan Ny. S adalah
SMP dan anak-anaknya SMA. Tn. S sebenarnya ingin memberikan
pendidikan yang setinggi-tingginya bagi anak-anaknya namun
kondisi ekonomi pada saat itu tidak memungkinkan.
b. Hubungan antar keluarga : Menurut pengakuan, hubungan
antara anggota keluarga baik. Jika terjadi kesalahpahaman selalu
diselesaikan dengan cara yang bijak.
c. Hubungan dengan orang lain : Hubungan dengan masyarakat
sekitar juga baik. Keluarga selalu bertegur sapa jika bertemu.
Keluarga juga mengaku membantu tetangga sebisa mungkin jika
mengalali kesulitan
d. Kegiatan organisasi sosial : Keluarga selalu mengikuti
kegiatan sosial yang ada di lingkungannya. Selurug anggota keluarga
dapat berperansecara aktif.

8
e. Keadaan ekonomi : Kondisi ekonomi keluarga tergolong
cukup. Saat ini keluarga bisa menyisihkan uang setiap bulan unttk
persiapan kebutuhan mendadak/mendesak.

4. Fungsi spiritual:
a. Ketaatan beribadah : Keluarga berusaha menjalankan solat
lima waktu secara teratur. Keluarga juga mengatakan selalu
mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di lingkungannya.
b. Keyakinan kesehatan : Menjadi sakit merupakan peringatan
yang diberikan oleh Tuhan atas dosa dan kesalahan yang telah
diperbuat. Dengan sakit, maka akan berusaha mengingat ketika
sedang sehat dengan selalu menjaga kesehatan.

5. Fungsi kultural :
f. Pengambilan keputusan : Keputusan biasanya diambil oleh
Tn. S sebagai kepala keluarga setelah berdiskusi dengan istri.
a. Adat yang mempengaruhi kesehatan : Keluarga biasa
mengkonsumsi jamu tradisonal, terutama jika tidak enak badan.
b. Tabu-tabu : Keluarga menganggap jika membicarakan seks
dalam keluarga adalah tabu.

6. Fungsi reproduksi : Ny. S sudah mengalami menopause. Tn. S


dan Ny. S menganggap ini bukan suatu masalah untuk tetap menjaga
keharmonisan rumah tangga.

7. Fungsi ekonomi:
a. Tulang punggung keluarga : Tulang punggung inti keluarga
adalah Tn. S. Saat ini Tn. S dibantu oleh istrinya dan anak-anaknya.

9
b. Pendapatan keluarga : Pendapatan keluarga jika
digabungkan lebih dari satu juta dan menurut keluarga sudah sangat
cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk berobat Tn. S.

8. Fungsi perawatan kesehatan:


a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sering dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah) : Menurut keluarga DM adalah
kelebihan gula dalam darah. Gejala yang dahulu dialami adalah
sering kencing, haus, dan lapar. Keluarga berpendapat bahwa
penderita DM harus berobat teratur dan menjaga makanan.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami : Tn. S berobat secara teratur, tidak
mengkonsumsi makanan pantangan, dan menjaga diri supaya tidak
terjadi luka.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan : Keluarga biasanya
pergi ke Puskesmas. Jika kondisi tidak kunjung membaik, maka
akan pergi ke rumah sakit/dokter spesialis.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan : Keluarga makan secara teratur, istirahat
cukup, dan minum jamu tradisional.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang : Stres jangka
panjang adalah klien ingin terbebas dari obat-obatan yang selama ini
harus dikonsumsinya. Sters jangka pendek adalah setelah berobat
sebullan yang lalu dokter memberitahu agar Tn. S menjaga diri supaya
tidak terjadi perlukaan. Tn. S merasa bingung apa yang harus dilakukan

10
karena pekerjaannya sehari-hari di sawah dan sangat memungkinkan
terjadinya perlukaan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor : Baik,
keluarga mengahadapi stresor dengan lapang dada.
3. Strategi koping yang digunakan : Keluarga berikhtiar dan
bertawakal kepada Tuhan. Tn. S berobat secara teratur dan mematuhi
semua anjuran bagi penderita DM. Keluarga juga senantiasa berdoa
supaya diberi kesehatan.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tinggi badan : 156 cm
2. Berat badan : 67 kg
3. LLA : 32 cm
4. Tekanan darah : 130/85 mmHg
5. Nadi : 88 x/m
6. Respirasi : 20 x/m

VIII. HARAPAN KELUARGA


1. Persepsi keluarga terhadap masalah : Keluarga berpendapat jika
berobat secara teratur dan mematuhi anjuran maka dapat
mempertahankan kadar gula sehingga penyakit tidak semakin parah.
2. Harapan keluarga terhadap masalah : Keluarga berharap tenaga
kesehatan yang datang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
sehingga memperkaya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang
sedang diderita Tn. S.

ANALISA DATA

11
Data Tipologi Penyebab Masalah
Data subyektif : Potensial - Managemen
- Klien mengatakan Saya (wellness) regimen
selalu kontrol rutin sebulan tarapeutik
sekali. efektif
- Klien mengatakan Saya
selalu berusaha mematuhi
aturan untuk penderita DM,
,terutama dalam hal
pengaturan makanan.
- Klien mengatakan Jika
terkena luka, saya berusaha
merawatnya dengan baik
supaya tidak bertambah
parah.
Data subyektif : Potensial - Perilaku
- Klien menanyakan Apakah (wellness) mencari
ada cara merawat kaki DM? kesehatan
Selama ini saya hanya
berusaha supaya kaki tetap
bersih dan menggunakan alas
kaki. Saya bekerja di sawah
tiap hari sehingga saya harus
berhati-hati.
- Klien menanyakan Apakah
tanaman obat mahkota dewa
bisa untuk mengobati DM?
Bagaimana cara
meramunya?

SKORING

12
Diagnosa keperawatan : Managemen regimen terapeutik efektif

Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


Sifat masalah : Klien dan keluarga
- Tidak/kurang sehat 3 sudah banyak
1 1/3X1=1/3
- Ancaman 2 memperoleh informasi
- Sejahtera 1 tentang DM.
Kemungkinan Sumber dana keluarga
masalah dpt diubah : cukup, sumber daya
- Mudah 2 2 2/2X2=2 perawat cukup, tingkat
- Sebagian 1 pendidikan keluarga
- Tidak dapat 0 baik.
Potensi masalah Bertambah parahnya
untuk dicegah : penyakit dapat dicegah
- Tinggi 3 1 2/3X1=2/3 dengan kemampuan
- Cukup 2 keluarga merawat dan
- Sedang 1 kondisi kesehatan.
Menonjolnya Keluarga sudah
masalah : mematuhi anjuran bagi
- Masalah berat 2 penderita DM.
harus segera Informasi yang akan
ditangani diberikan untuk
1 1/2X1=1/2
- Ada masalah tidak 1 mempertegas dan
perlu segera memantapkan
ditangani pengetahuan keluarga
- Masalah tidak 0
dirasakan
TOTAL SKOR 3 1/6

Diagnosa keperawatan : Perilaku mencari kesehatan

13
Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
Sifat masalah : Klien dan keluarga
- Tidak/kurang sehat 3 sudah banyak
1 1/3X1=1/3
- Ancaman 2 memperoleh informasi
- Sejahtera 1 tentang DM.
Kemungkinan Sumber dana keluarga
masalah dpt diubah : cukup, sumber daya
- Mudah 2 2 2/2X2=2 perawat cukup, tingkat
- Sebagian 1 pendidikan keluarga
- Tidak dapat 0 baik.
Potensi masalah Keinginan keluarga
untuk dicegah : mencari informasi
- Tinggi 3 kesehatan
1 3/3X1=1
- Cukup 2 menggambarkan
- Sedang 1 kesungguhan keluarga
merawat penyakit DM
Menonjolnya Keluarga berantusias
masalah : mencari informasi
- Masalah berat 2 berkaitan dengan
harus segera penyakitnya dan semua
ditangani informasi yang telah
1 2/2X1=1
- Ada masalah tidak 1 didapatkan selalu
perlu segera ditelaah dengan
ditangani seksama dan berusaha
- Masalah tidak 0 ditaati.
dirasakan
TOTAL SKOR 4 1/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan hasil skoring, maka prioritas diagnosa keperawatan adalah :


1. Perilaku mencari kesehatan
2. Managemen regimen terapeutik efektif

14
PERENCANAAN

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


Perilaku mencari Tupan : Pengetahuan klien dan keluarga tentang DM
kesehatan meningkat
Tupen : Setelah dua kali pertemuan, keluarga diharapkan
mampu :
1. Mengenal masalah perawatan DM 1. Gali pengetahuan klien tentang DM
2. Diskusikan tentang pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, perawatan DM bersama klien dan
keluarga
3. Beri kesempatan dan motivasi keluarga untuk
menyimpulkan hasil diskusi
4. Beri pujian atas perilaku yang benar

2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi DM 1. Jelaskan akibat lanjut DM


2. berikan beberapa alternatif tindakan perawatan
DM
3. Bantu klien dan keluarga memberikan perawatan
DM

3. Melakukan perawatan pada anggota yang menderita DM 1. Gali tindakan perawatan yang telah diberikan
keluarga untuk klien
2. Diskusikan tindakan perawatan yang akan
diambil setelah mendapat pendidikan kesehatan
3. Beri pujian atas perilaku yang benar

15
4. Modifikasi lingkungan 1. Diskusikan bersama keluarga tentang lingkungan
yang dapat menunjang status kesehatan klien
2. Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan situasi
yang diharapkan
3. Motivasi keluarga untuk memodifikasi
lingkungan yang belum menunjang status
kesehatan klien

5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan 1. Tanyakan kepada keluarga kemungkinan fasilitas


kesehatan yang akan digunakan
2. Anjurkan keluarga untuk mengunjungi fasilitas
kesehatan yang telah ditetapkan
3. Evaluasi pada kunjungan yang tidak
direncanakan terhadap kunjungan keluarga
tersebut
Managemen regimen Tupan : Keluarga dapat mempertahankan efektivitas
terapeutik efektif regimen terapeutik
Tupen : Setelah dilakukan dua kali pertemuan, keluarga
diharapkan mampu :
1. Mengenal managemen perawatan DM 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang managemen
DM
2. Diskusikan dengan keluarga managemen DM
yang diharapkan
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
DM
4. Beri kesempatan dan motivasi keluarga untuk
memilih managemen DM
5. Beri reinforcement atas perilaku yang benar

16
2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi DM 1. Jelaskan manfaat managemen DM
2. Bantu keluarga untuk mengatasi masalah
3. Beri reinforcement atas keputusan yang telah
diambil atau beri kesempatan pada keluarga
untuk memikirkan

3. Melakukan perawatan pada anggota yang menderita DM 1. Diskusikan dengan keluarga jenis tindakan
perawatan yang telah dilakukan
2. Tawarkan pada keluarga untuk mencoba
managemen DM yang telah dijelaskan
3. Beri reinforcement pada keluarga setelah
mencoba managemen DM

4. Modifikasi lingkungan 1. Diskusikan dengan keluarga lingkungan yang


dapat menunjang perawatan DM
2. Motivasi keluarga untuk mempertahankan/
merubah lingkungan yang diharapkan

5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan 1. Tanyakan kepada keluarga kemungkinan fasilitas


kesehatan yang akan digunakan
2. Anjurkan keluarga untuk mengunjungi fasilitas
kesehatan yang telah ditetapkan
3. Evaluasi pada kunjungan yang tidak direncanakan
terhadap kunjungan keluarga tersebut

17

Vous aimerez peut-être aussi