Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Tujuan.
Umum : Setelah melakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu
memahami tentang penyakit Bronchopneumonia.
Khusus :
1. Agar keluarga pasien mengetahui pengertian Bronchopneumonia.
2. Agar keluarga pasien mengetahui penyebab dari Bronchopneumonia.
3. Agar keluarga pasien mengetahui tanda dan gejala dari
Bronchopneumonia.
4. Agar keluarga pasien mengetahui komplikasi dari
Bronchopneumonia.
5. Agar keluarga pasien mengetahui cara pencegahan dari
Bronchopneumonia.
2. Metode.
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Diskusi
3. Media.
Leaflet dan Poster
4. Pengorganisasian
Pembimbing : Bapak Sabinus Kedang
Presenter : Jean Sae
Anggota kel. : - Debora arnoldus
- Priska Malo
- Petrus Dale
- Richard Ratu Edo
- Renny Pane
- Ribka Snae
-Prasedis Eko
-Sintisye Ulimpaty
Moderator : Rahmawaty
Fasilitator : Ibu Ery
Observer : Ibu Ery
5. Uraian tugas
a) Pembimbing
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
b) Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Mengadakan kontrak waktu.
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter.
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi.
- Menutup acara.
c) Presenter
Memberikan penjelasan / penyuluhan mengenai penanganan bayi asfiksia
d) Fasilitator
Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
e) Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
6 . Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Peyuluh Peserta Waktu
1 Pembukaan memberi salam Mendengar 3 menit
Salam memperkenalkan
Perkenalan diri
memberitaukan
tujuan
7. Evaluasi :
a) Apa itu bronkopneumonia
b) Apa penyebab bronkopneumonia
c) Apa saja gejala klinik penyakit bronkopneumonia
d) Apa komplikasi dari bronkopneumonia
e) Bagaimana cara pencegahan terhadap penyakit bronkopneumonia
8. Rujukan.
MATERI
A. Pengertian.
Bronkopneumonia adalah inflamasi pada parenkim paru, yang terjadi
pada ujung akhir bronkiolus, yang tersumbat oleh eksudat mukopurulent untuk
membentuk bercak konsolidasi dalam lobus yang berada didekatnya ; disebut juga
pneumonia lobularis. (wong, L. Dona, hal. 460).
B. Etiologi.
Bakteri : Streptococus, Stapilococus dan Pneumokokus.
Virus : influensa grup A, adenovirus, virus synytial respirator.
Mikoplasma pneumonia : terjadi terutama dimusim gugur dan dingin;
lebih berat dikondisi tempat lingkungan hidup yang padat.
Jamur : pseudomonas, candida.
Aspirasi benda asing : makanan, kerosen, amnion, dan aspirasi isi
lambung.
Menurut penyebab :
1. Bakteri : Biasanya didahului dengan infeksi virus, demam,
malaisea, pernapasan cepat dan dangkal, batuk, nyeri dada dapat
menyebar ke abdomen, mengigil.
2. Virus : Batuk kering dan keras yang menetap (memburuk pada
malam hari) Menjadi produktif dalam 2 - 3 hari, takipnea, demam ringan.
3. Mikoplasma : sakit kepala, demam, malaisea, batuk keras awalnya
tidak produkti. Kemudian bersputum serumukoid sampai mukopurulent
dan bercak darah, anoreksia, mialgia dan sering diikuti dengan rinitis,
sakit tenggorokan.
4. Aspirasi benda asing : Tersedak, muntah, retraksi sternal, batuk,
tidak mampu bicara atau napas, dispnea, dan sianosis.
D. Komplikasi.
1. Empiema.
2. Atelektasis.
3. Edema paru.
4. Abses paru.
E. Cara Penanganan:
Penanganan Umum :
Berikan posisi setengah duduk apabila pasien merasa sesak napas.
Berikan tambahan oksigen apabila pasien masih sesak napas.
Berikan kompres hangat bila pasien terasa demam.
Penanganan secara medik :
Terapi medik sesuai indikasi dan instruksi Dokter.