Vous êtes sur la page 1sur 20

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS
Nama : Nn. I.K
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 27 Agustus 1985
Agama : Islam
Bangsa/Suku : Indonesia / Betawi
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA ( tidak tamat )
Pekerjaan : Belum pernah bekerja
Alamat : Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Tanggal Masuk RSJHS : 8 September 2009

Riwayat Perawatan :
1. Pada Agustus 2004 (19 tahun), pasien berobat ke paranormal.
2. Pada tanggal 15 April 2005 (20 tahun), pasien dirawat selama 5 minggu di
RSJSH. Pasien pulang dengan izin dokter.
3. Pada tanggal 4 April 2008 (21tahun), pasien dirawat selama 3 minggu di
RSJSH. Pasien pulang dengan izin dokter.
4. Pada tanggal 9 Juli 2009 (22 tahun), pasien dirawat selama 1 bulan di RSJSH.
Pasien pulang dengan izin dokter.
5. Pada tanggal 8 September 2009 (23 tahun) sekarang pasien dirawat di
RSJSH.

1
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis : 11,12, 14, 15 September 2009
Alloanamnesis : 11, 12 September 2009 dengan ibu pasien (Ny. J)

A. Keluhan Utama/Alasan Perawatan/Alasan Berobat


Pasien memukul dan menjambak rambut siswi SMU yang sedang berjalan di
depan rumahnya tanpa alasan yang jelas, sehingga keluarga tidak dapat
mempertahankan pasien di rumah.

B. Riwayat Gangguan Sekarang


Setelah pulang dari perawatan terakhir pada 9 Juli 2009, pasien pulang dalam
keadaan tenang dan diberikan 4 macam obat (Persidal, Trihexyiphenidyl,
Haloperidol, dan Trifluoperazin). Pasien meminum obatnya dengan teratur,
bahkan ia mengingatkan ibunya bila persediaan obat hampir habis. Selama di
rumah pasien selalu membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu, mengepel, pergi ke pasar untuk membeli keperluan dapur, membantu
membuat kue dan mengurus keponakannya yang masih berumur 3 tahun. Menurut
ibunya, pasien adalah anak yang rajin dan suka membantu orang tuanya.
Pasien mengatakan ia iri dan tidak suka karena kakak dan adik perempuannya
banyak yang sudah menikah. Pasien mengatakan ia menyukai suami kakak dan
suami adiknya yaitu Tn.H, Tn.J, Tn.A dan Tn.E tetapi ia hanya memedamnya saja.
Seringkali ia menunjukkan kecemburuan bila melihat kakak atau adiknya sedang
bersama dengan suaminya sehingga pasien mulai marah-marah dan meminta-
minta uang. Bahkan pasien juga merasa cemburu ketika bapak dan ibunya sedang
mengobrol. Pasien merasa bahwa ia menyukai bapaknya sendiri.
Dua hari sebelum masuk RS pasien bertengkar dengan adiknya (Nn.S). Ia
melemparkan gelas sehingga mengenai kepala adiknya yang saat itu tidak sengaja
menyemprotkan obat nyamuk di ruangan ketika pasien sedang meletakkan gelas
di atas meja sehingga mengenai minumannya. Pasien merasa adiknya memang
tidak pernah suka keberadaannya di rumah. Ia melemparkan gelas dan
mengancam ingin membunuh adiknya karena mendengar bisikan seorang laki-laki
yang menyuruhnya. Pasien menyangkal ketika ditanyakan apakah ia melihat sosok
laki-laki yang membisikinya.

2
Satu hari sebelum masuk RSJSH, persediaan obat pasien sudah habis dan
ibunya sedang sibuk sehingga tidak sempat membeli obat. Menurut ibunya, pasien
sering bengong, mulai menyendiri,tidak mau mandi dan melakukan pekerjaan
rumah, bicara kacau sehingga sulit dimengerti oleh keluarga. Pasien makan
dengan teratur makanan yang diberikan ibunya, tidak pernah terlihat mencari
makanan dari tempat sampah tanpa alasan yang jelas, tidak telanjang di
sembarang tempat, buang air tidak sembarangan.
Satu hari sebelum masuk RS pasien memukul dan menjambak siswi SMU yang
sedang berjalan di depan rumahnya tanpa alasan yang jelas.Namun setelah
dilakukan wawancara pasien mengatakan bahwa ia melakukannya karena
mendengar bisikan seorang wanita yang menyuruh pasien untuk menjambak
mahasiswi tersebut dan mengatakan bahwa ia penakut bila tidak berani melakukan
itu sehingga ia menurutinya. Menurut ibunya, ia sering merasa terganggu karena
kegiatan sekolah yang berisik saat sedang ada latihan drumband atau kegiatan lain
di sekolah itu.
Pada hari pertama anamnesis pasien mengatakan bahwa semua perempuan yang
bertanya-tanya kepada pasien akan celaka setelah bertemu pasien. Pasien
mengatakan dirinya sedang hamil 5 bulan namun pasien tidak mengetahui ayah
dari bayi yang dikandungnya dan kemaluannya menjadi berubah bentuk sejak
pasien diperkosa oleh pamannya saat berusia 8 tahun, namun ketika ditanyakan
kepada ibu pasien (Ny.J) hal tersebut tidak benar.
Pasien mengatakan bahwa dirinya dapat berbicara dengan orang-orang yang
ada di dalam televisi dan orang-orang teresebut dapat membaca isi pikiran pasien.
Pasien mengatakan pernah melihat wanita berkerudung kuning di dapur rumahnya
namun menurut ibu pasien hanya pasien yang bisa melihat sosok tersebut.
Saat diwawancara pasien mengatakan bahwa pasien selalu merasa takut dan
curiga dengan orang-orang di sekitarnya, pasien juga mengatakan bahwa drinya
tidak berguna hidup di dunia, sehingga ia lebih suka menyendiri. Selama berada di
RS pasien memiliki cukup banyak teman dan pasien juga aktif mengikuti aktivitas
bersama pasien lain. Namun pasien terlihat sering ketakutan terhadap pasien baru.

3
C. Riwayat Gangguan Dahulu
a. Gangguan Psikiatri
Pada bulan Agustus 2004 (19 tahun),pasien dibawa berobat ke paranormal oleh
orang tuanya karena membakar buku-buku pelajarannya. Ia juga menggunduli
rambutnya sendiri, ketika ditanya ibunya ia mengatakan ada bisikan wanita yang
menyuruhnya. Menurut ibunya, pasien menjadi pemurung dan malu terhadap
teman-teman sekolahnya karena sering menunggak pembayaran uang sekolah dan
beberapa kali sempat dipanggil kepala sekolah. Seminggu sebelum ujian akhir
kelas III SMEA pasien memutuskan untuk tidak bersekolah lagi
Pada 15 April 2005(19 tahun), pasien dirawat di RSJSH selama 5 minggu
karena ia marah-marah, berteriak-teriak, memukul ibu dan adiknya tanpa alasan.
Sering tertawa sendiri dan mudah tersinggung. Ia juga merusak pagar besi di
rumahnya, membeli makanan di warung dan tukang makanan yang lewat tetapi
tidak mau membayar. Pasien mengaku pernah diperkosa sebanyak satu kali oleh
pamannya saat berusia 8 tahun. Menurutnya, saat itu ia tinggal bersama orang tua,
kakek dan neneknya, tetapi sering ditinggal bekerja oleh orang tua lalu pamannya
mengajak ke kamar, membuka baju dan memaksanya untuk berbuat mesum, tetapi
pasien mengatakan ia menikmatinya. Ibunya sendiri tidak mengetahui dengan
pasti kebenarannya karena tidak ada saksi dan pamannya bersumpah tidak
melakukannya. Ia juga pernah menggesek-gesekkan kemaluannya pada kayu
karena ingin melakukan hubungan suami istri. Menurut ibunya, setelah
diperbolehkan pulang, ia sudah terlihat lebih tenang dan tidak meminum obat lagi
secara teratur karena saat kehabisan obat ibunya sering tidak sempat membeli obat
karena sibuk bekerja berjualan di pasar.
Pada 4 April 2008 (21 tahun), pasien kembali di rawat di RSJSH selama 3
minggu karena berjalan kaki ke rumah kontrakannya di Srengseng, kemudian
keluarga berhasil menemukannya dan ketika ditanyakan, pasien mengatakan ia
kesal karena sering merasa diejek tetangga, dan ada suara bisikan yang
menyuruhnya pergi. Ia juga bilang melihat seorang wanita berbaju kuning, saat di
rumahnya, tetapi hanya ia yang dapat melihat. Ibunya mengatakan ia tidak teratur
minum obat karena habis dan belum sempat membelinya.
Pada 9 Juli 2009 (22 tahun), ia kembali dirawat di RSJSH selama 1 bulan
karena ia ngamuk dan memukul ibunya karena kesal selalu disuruh membantu
mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus keponakannya. Pasien mengatakan
4
ingin membanting dan mencekik keponakannya karena sering bandel dan tidak
menuruti perkataannya. Ia merasa bukan dia yang seharusnya mengurusnya
karena ia belum menikah. Ia mengatakan ingin sekali menikah seperti kedua
kakak dan seorang adiknya.
b. Gangguan Medis
Pasien tidak pernah mengalami penyakit yang menyebabkan pasien harus
dirawat di rumah sakit. Pasien juga tidak pernah mengalami trauma kepala,
kecelakaan maupun operasi.
c. Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau minum minuman
beralkohol.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal
Selama hamil, orangtua pasien tidak pernah sakit, lahir cukup bulan, spontan
dan ditolong oleh bidan, tidak ada trauma lahir dan tidak ada cacat bawaan.
Pasien adalah anak yang diinginkan.
2. Masa Kanak Awal (0 3 tahun)
Pasien tergolong anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan tingkah
laku normal seperti anak seusianya. Pasien senang bermain dengan teman-
teman di lingkungan tempat tinggalnya. Tidak pernah kejang maupun trauma
pada kepala.
3. Masa Kanak Pertengahan (3 11 tahun)
Pasien mengaku pernah diperkosa sebanyak satu kali oleh pamannya saat
berusia 8 tahun. Menurutnya, saat itu ia tinggal bersama orang tua, kakek dan
neneknya, tetapi sering ditinggal bekerja oleh orang tua lalu pamannya
mengajak ke kamar, membuka baju dan memaksanya untuk berbuat mesum,
tetapi pasien mengatakan ia menikmatinya. Ibunya sendiri tidak mengetahui
dengan pasti kebenarannya karena tidak ada saksi dan pamannya bersumpah
tidak melakukannya.
4. Masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)
a. Hubungan Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien termasuk anak yang
pendiam. Pasien sering murung dan malu karena sering menunggak biaya
5
sekolah. Ia juga sering menjual keripik singkong pada teman-temannya
untuk membantu ibunya. Waktu 1 minggu menjelang ujian akhir kelas III
SMA ia berhenti karena tidak sanggup membayar uang sekolah.

b. Riwayat Pendidikan
Pasien mulai masuk SD umur 6 tahun di SD 01 pagi tangerang. Prestasi
belajar cukup, Selama sekolah pasien memiliki banyak teman.
SMP 111 jakarta barat. Lulus SMP selama 3 tahun. Prestasi belajar baik
dan ia mendapatkan beasiswa, pasien masih punya sifat mudah bergaul
dengan teman-temannya
SMA PGRI 8 jakarta barat. Sampai kelas 3 tetapi tidak tamat. Prestasi
kelas 1 dan kelas 2 cukup baik. Pasien lebih suka bergaul terutama
dengan teman laki-laki. Saat kelas 3 ia menjadi pemurung, pendiam, dan
tidak suka bergaul dengan teman-temannya. Tetapi Waktu 1 minggu
menjelang ujian akhir kelas III SMA ia berhenti karena tidak sanggup
membayar uang sekolah.
c. Riwayat Kehidupan Seksual
Pasien haid pertama kali pada usia 12 tahun. Pasien mengaku pernah
diperkosa sebanyak satu kali oleh pamannya saat berusia 8 tahun.
Menurutnya, saat itu ia tinggal bersama orang tua, kakek dan neneknya,
tetapi sering ditinggal bekerja oleh orang tua lalu pamannya mengajak ke
kamar, membuka baju dan memaksanya untuk berbuat mesum, tetapi pasien
mengatakan ia menikmatinya. Ibunya sendiri tidak mengetahui dengan pasti
kebenarannya karena tidak ada saksi dan pamannya bersumpah tidak
melakukannya. Ia juga pernah menggesek-gesekkan kemaluannya pada
kayu karena ingin melakukan hubungan suami istri. Pasien pernah
berpacaran 4 kali. Pertama kali pacaran SMA kelas 2. Pacar pertamanya
bernama (Tn. E) tetapi hanya 2 bulan pacaran lalu putus. Setelah itu, pasien
mengaku mendapat pacar baru yaitu (Tn. D.) tetapi putus karena pindah
rumah dan tidak disetujui ayahnya. Kemudian kelas 3 SMA pasien mengaku
punya pacar lagi yaitu (Tn. E ). Menurut pasien dia masih sayang dengan
Tn. E, karena sering di traktir bakso dan jalan bareng, namun pasien tidak
terlalu menyukai Tn.E karena penampilannya kurang menarik.

6
d. Latar Belakang Agama
Pasien beragama islam dan kurang taat beribadah.
5. Masa dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja
b. Riwayat Pernikahan
Pasien belum pernah menikah
c. Aktivitas Sosial
Saat mulai masuk SMA pasien adalah anak yang memiliki banyak teman.
Tetapi lebih suka berteman dengan laki-laki. Selama di RSJSH pasien
berteman dengan banyak teman perempuan tetapi hanya beberapa yang dia
tahu namanya. Menurut pasien dia lebih suka berteman kakak perawat yang
laki-laki.

E. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak dari pasangan Tn. M dan Ny. M. Pasien merupakan anak
ketiga dari tujuh bersaudara. Kedua kakak pasien perempuan sudah menikah dan
tinggal di rumah suami. Adiknya adalah 3 adik perempuan, satu diantaranya sudah
menikah namun bercerai, adik yang bungsu adalah laki-laki. Saudara kandung dari
bapak ada 7 orang. Bapak pasien adalah anak pertama. Adik ketiga dari bapak
pasien telah meninggal dunia saat masih SMA karena ada gangguan jiwa. Kakek
dari bapak pasien juga mengalami sakit jiwa tetapi sudah meninggal. Sedangkan
ibu pasien mempunyai 9 bersaudara. Ibu pasien adalah anak ke enam. Dari keluarga
ibu tidak ada yang menderita gangguan jiwa. Kakek dan nenek pasien semuanya
sudah meninggal.

7
Pohon Keluarga

Pasien Nn. I.K (23 tahun)


SMA (tidak tamat), belum menikah,
Tidak bekerja
Keterangan
= Perempuan
= Laki-laki

= menderita gangguan jiwa


= meninggal

F. Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang


Pasien tinggal dengan kedua orangtuanya. Biaya hidup ditanggung oleh kedua
orangtuanya. Ayahnya sudah tidak bekerja lagi dan ibunya seorang ibu berjualan di
pasar dan menjual kue kering. Keluarga pasien termasuk golongan ekonomi
menengah ke bawah.Sekarang pasien tinggal di RSJSH ditanggung oleh pemerintah

G. Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupannya


Pasien tidak menyadari dirinya sakit, pasien pernah mengatakan dirinya tidak
berguna.
8
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 23 tahun, penampilan fisik tampak sesuai
dengan usianya. Pasien kulit sawo matang,berpakaian rapi. Pada saat
wawancara pasien mengenakan baju berlengan pendek, berbahan katun
berwarna putih, mengenakan celana pendek berwarna coklat dan mengenakan
sandal jepit berwarna merah. Duduk dengan tenang, ekspresi wajah pasien
tampak biasa saja, kontak mata dengan pewawancara cukup. Terkadang
perhatiannya teralih dengan keadaan sekitar. Pasien cukup kooperatif dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan. Jawaban pasien seringkali berbeda
dalam menjawab pertanyaan yang sama.
2. Kesadaran
Kesadaran biologik : Compos Mentis
Kesadaran psikologik : terganggu
Kesadaran sosial : terganggu
3. Perilaku dan aktivitas motorik
Sebelum wawancara : Pasien sedang duduk di bangsal cempaka.
Selama wawancara : Pasien duduk tenang, menjawab semua
pertanyaan yang diajukan, kontak mata dengan
pewawancara cukup. Pasien menjawab
pertanyaan dengan suara yang kurang jelas.
Kadang-kadang pasien meninggalkan
pewawancara masuk ruang bangsal.
Sesudah wawancara : Pasien kembali ke meja makan menunggu
makan siang
4. Pembicaraan
Pasien menjawab bila ditanya, dengan suara kurang jelas. Jawaban yang
diberikan panjang, dapat dimengerti kadang kadang jawaban pasien tidak
sesuai dengan pertanyaannya.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif

9
B. Alam perasaan
1. Afek : terbatas
2. Ekspresi afektif
Stabilitas : stabil
Pengendalian : cukup
Keserasian : tidak serasi
Echt/Unecht : echt
Dalam/dangkal : dangkal
Empati : tidak dapat dirabarasakan
Skala diferensiasi : menyempit
C. Fungsi intelektual
1. Taraf Pendidikan : sesuai dengan tingkat pendidikan
Taraf pengetahuan : cukup
Taraf kecerdasan : cukup
2. Daya konsentasi : cukup
3. Daya orientasi personal : baik
Daya orientasi waktu : cukup
Daya orientasi tempat : baik
4. Daya ingat jangka panjang : cukup
Daya ingat jangka pendek : baik
Daya ingat sesaat : cukup
5. Pikiran abstrak : cukup
6. Kemampuan menolong diri : cukup
D. Gangguan persepsi
1. Halusinasi : visual,auditorik 2nd order
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
E. Proses pikir
1. Arus pikir
Produktifitas : cukup
Kontinuitas pikiran : baik
Hendaya bahasa : ada
2. Isi pikir
10
Preokupasi : ada
Waham : waham curiga, waham cemburu, waham
bizarre
F. Pengendalian impuls : baik
G. Daya nilai
1. Daya nilai sosial : cukup
2. Uji daya nilai : cukup
3. Daya penilaian realita : terganggu
H. Tilikan : derajat III
I. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

IV. Status fisik


A. Status internus
Keadaaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5C
Pernafasan : 20x/menit
Kepala : Normocephali
Mata : Pupil bulat isokor, RCL +/+,RCTL +/+
Conjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Gigi :
1 : missing
2 : Caries superficialis
167 : GR
7 : Caries profunda
8 : impacted
Leher : KGB tidak teraba membesar
Thoraks : Cor: S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Pulmo: SN vesikuler, ronki -/-,
whezing -/-

11
Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-), hepar/lien
tidak teraba,bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, tidak ada
odema,
Status neurologis
Tanda rangsang meningeal : tidak ada
Refleks fisiologis : (+) normal
Refleks patologis : (-)

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien seorang perempuan berusia 23 tahun, penampilan fisik tampak sesuai
dengan usianya. Pasien kulit sawo matang,berpakaian rapi. Pada saat wawancara
pasien mengenakan baju berlengan pendek, berbahan katun berwarna putih,
mengenakan celana pendek berwarna coklat dan mengenakan sandal jepit
berwarna merah. Duduk dengan tenang, ekspresi wajah pasien tampak biasa saja,
kontak mata dengan pewawancara cukup. Terkadang perhatiannya teralih dengan
keadaan sekitar. Pasien cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan. Jawaban pasien seringkali berbeda dalam menjawab pertanyaan yang
sama.
Pasien dirawat untuk yang ke 4x nya di RSJSH karena memukul dan
menjambak rambut siswi SMU di dekat rumahnya karena merasa diejek oleh
mereka, dan ada suara bisikan wanita yang menyuruhnya. Pasien mengatakan ia
iri dan tidak suka karena kakak dan adik perempuannya banyak yang sudah
menikah. Pasien suka pada suami kakak dan suami adiknya.Ia melemparkan
gelas yang mengenai kepala adiknya karena mendengar bisikan seorang laki-laki
yang menyuruhnya.
. Pasien mengaku pernah diperkosa sebanyak satu kali oleh pamannya saat
berusia 8 tahun. Menurutnya, saat itu ia tinggal bersama orang tua, kakek dan
neneknya, tetapi sering ditinggal bekerja oleh orang tua lalu pamannya mengajak
ke kamar, membuka baju dan memaksanya untuk berbuat mesum, tetapi pasien
mengatakan ia menikmatinya. Ibunya sendiri tidak mengetahui dengan pasti
kebenarannya karena tidak ada saksi dan pamannya bersumpah tidak
melakukannya. Ia juga pernah menggesek-gesekkan kemaluannya pada kayu dan
tubuh adiknya karena ingin melakukan hubungan suami istri.
12
Menurut ibunya, pasien menjadi pemurung, malu dan minder karena sering
menunggak pembayaran uang sekolah sewaktu kelas III SMA. Seminggu sebelum
ujian akhir, pasien memutuskan untuk tidak bersekolah lagi, ia membakar buku-
buku pelajarannya. Ia juga menggunduli rambutnya sendiri dan mengatakan ada
bisikan wanita yang menyuruhnya. Ia marah-marah, berteriak-teriak, memukul ibu
dan adiknya tanpa alasan. Sering tertawa sendiri dan mudah tersinggung. Ia
pernah berjalan kaki ke rumah kontrakannya di Srengseng, dan ketika ditanyakan,
pasien mengatakan ia kesal karena sering merasa diejek tetangga, dan ada suara
bisikan yang menyuruhnya pergi.

Status psikiatri:
Kesadaran biologik : Compos mentis
Kesadaran psikologik : terganggu
Kesadaran sosial : terganggu
Afek : terbatas
Ekspresi afektif
Stabilitas : stabil
Pengendalian : cukup
Keserasian : tidak serasi
Echt/Unecht : echt
Dalam/dangkal : dangkal
Empati : tidak dapat dirabarasakan
Skala diferensiasi : menyempit
Gangguan persepsi : halusinasi auditorik 2nd order dan visual
Proses pikir
Arus pikir
Produktifitas : kurang
Kontinuitas pikiran : assosiasi longgar
Hendaya bahasa : tidak ada
Isi pikir
Preokupasi : ada
Waham : waham curiga, cemburu, bizarre
Tilikan : Derajad I
13
Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK


Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna,kasus ini dapat digolongkan kedalam:
1. Gangguan psikosis,karena adanya hendaya berat dalam menilai realitas yang
ditandai dengan :
Waham : Waham curiga, cemburu, bizarre
Halusinasi : Halusinasi auditorik 2nd order,halusinasi visual
(riwayat)
Perilaku kacau : memukul dan menjambak siswi SMU tanpa
alasan yang jelas, melempar gelas kepada adiknya karena merasa adiknya
tidak suka bila ia menonton TV tentang pengobatan alternatif, memukul
ibu dan adiknya dan merusak pagar besi tanpa alasan yang jelas, tertawa
sendiri, membakar buku dan menggunduli rambutnya karena mendengar
bisikan seorang wanita
2. Psikosis fungsional karena :
Tidak ada penurunan kesadaran neurologis
Tidak ada faktor organik spesifik yang dinilai mempunyai hubungan
etiologi terhadap gangguan tersebut

Menurut DSM IV,kasus ini digolongkan kedalam :


1. Gangguan skizofrenia,karena :
a) Gejala karakteristik berupa 2 atau lebih kriteria berikut,yang masing-
masing ditemukan untuk sebagian waktu yang bermakna selama periode 1
bulan (atau kurang jika diobati dengan berhasil)
b) Disfungsi sosial atau pekerjaan untuk bagian waktu yang bermakna sejak
onset gangguan,berupa satu atau lebih fungsi utama,seperti
pekerjaan,hubungan interpersonal, atau perawatan diri yang jelas dibawah
tingkat sebelum mencapai onset (jika onset pada masa kanak atau remaja
akan terjadi gangguan dalam pencapaian tingkat interpersonal, akademik
atau pekerjaan yang diharapkan).
c) Durasi tanda gangguan menetap atau terus menerus selama sekurangnya 6
bulan. Periode 6 bulan ini termasuk sekurangnya 1 bulan gejala (atau

14
kurang jika berhasil diobati) yang memenuhi kriteria A (gejala fase aktif)
dan mungkin termasuk periode gejal prodromal atau residual, tanda
gangguan mungkin dimanifestasikan hanya oleh 2 gejala negatif atau lebih
yang dituliskan dalam kriteria A dalam bentuk yang diperlemah (misalnya
keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak lazim).
d) Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan perasaan dengan ciri
psikotik yang telah disingkirkan karena (1) tidak ada periode depresi berat,
manik atau campuran yang telah terjadi bersama-sama dengan gejala fase
aktif, atau (2) jika episode perasaan/mood telah terjadi selama gejala fase
aktif residual.
e) Penyingkiran zat/kondisi medis umum : tidak ada gangguan akibat
penyalahgunaan zat dan akibat suatu kondisi medis umum.
f) Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif : jika terdapat
riwayat adanya gangguan autistik atau gangguan pervasif lainnya.
Diagnosis tambahan skizofrenia dibuat hanya jika waham atau halusinasi
yang menonjol juga ditemukan untuk sekurangnya satu bulan (atau kurang
jika diobati dengan berhasil). Tidak ditemukan adanya hubungan dengan
gangguan pervasif.
2. Skizophrenia tipe paranoid karena ditemukan gejala yang memenuhi kriteria,
yaitu :
A. Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau halusinasi dengar yang
sering.
B. Tidak ada dari berikut yang menonjol :
1. Bicara terdisorganisasi
2. Perilaku terdisorganisasi atau katatonik
3. Afek datar, afek tidak sesuai.
Aksis II : Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Tidak ada dianosis
Aksis III : Kondisi medis umum
Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Problem psikososial dan lingkungan
Pasien putus dari SMA. Sering bertengkar dengan ibunya.
Pasien merasa tidak ada bantuan dari adik-adiknya untuk
kesembuhannya.Bapaknya yang ia sayang kerja keluar kota.
15
Teman-teman pasien sering menanyakan kenapa pasien
berubah sehingga ia merasa tidak percaya diri. Sementara
kakaknya yang sering menjadi tempat curhat menikah dan
tinggal di rumah mertuanya pada tahun 2008
Aksis V : Global assesment of Functioning Scale ( GAF ) 65.
Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum masih baik

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : Skizofrenia tipe paranoid
Aksis II : tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV : problem psikososial dan lingkungan, kakaknya yang menjadi
tempat curhat menikah tahun 2008 dan tinggal di rumah
mertuanya.
Aksis V : GAF scale 65, beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik

VIII. DAFTAR MASALAH


1. organobiologis : Ada faktor herediter.
2. Psikologik : halusinasi auditorik 2 nd order dan visual(riwayat) , asosisasi
longar, waham bizarre, waham cemburu dan curiga
3. sosiobudaya : hendaya dalam fungsi sosial dan pekerjaan

IX. PROGNOSIS
Dubia ad malam
Faktor yang mempengaruhi:
A. memperberat:
- Mulainya pada usia muda
- ada faktor herediter
- Tidak bekerja
- Belum menikah
- Minum obat tidak teratur

B. memperingan:
16
- onset jelas
-adanya dukungan keluarga
- dirawat di rumah sakit

X. PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi
- haloperidol 2 x 5 mg / hari
- trihexylphenidyl 3 x 2 mg / hari
2. sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan di RSJSH untuk memotivasi pasien agar
mudah bergaul dan berinteraksi dengan pasien lainnya serta diikutsertakan dalam
kegiatan rohani.
Melibatkan keluarga dengan memberikan pengarahan kepada keluarga agar tetap
memberi dukungan dan mempelakukan pasien secara wajar.
Memberikan aktivitas sesuai dengan kemampuan pasien di RSJSH.
3. Psikoterapi
- Memberikan kesempatan pada pasien untuk menceritakan masalahnya dan
meyakinkan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya
- Menanamkan pikiran kepada pasien bahwa gejala-gejala penyakit yang ia alami
akan hilang jika ia minum obat secara teratur.
- membantu pasien untuk mengembalikan kepecayaan dirinya.

XII. CUPLIKAN WAWANCARA

17
D : Dokter muda Silvia
P : Pasien (Nn. I.K.)

D : Selamat siang, saya dokter muda Silvia dari Trisakti, boleh kenalan?
P : Siang! Nama saya I. eh dokter saya gak tau kenapa yah.. setiap ada cewek yang
wawancara saya kok mereka kena sial terus y..kemaren juga ada yang wawancara
saya terus dia berak-berak sakit perut gitu.
D : Kita ngobrol sebentar boleh?
P : boleh dok
D : I sudah berapa lama disini?
P : sudah 3 hari dok, sejak tanggal 8 bulan September 2009.
D : tahu nggak sekarang ada dimana?
P : Di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerjdan
D : Yang bawa I ke sini siapa?
P : Ibu..bapak gak mau nganter,,
D : Bisa cerita I kenapa dibawa ke sini?
P : jambak dan pukul anak SMU yang lewat di depan rumah
D : kenapa?
P : Ada yang bisikin, suara cewe, katanya jambak aja. Terus saya sebel sama dia dok
D : suaranya ada berapa ?
P : Suara 1 orang cewe dok
D : pernah liat yang aneh-aneh seperti setan ?
P : I pernah lihat ada cewe pakai baju kuning di rumah tapi Cuma I yang bisa lihat
D : I pernah ngerasa ada yang nyentuh/nyolek waktu sendirian atau cium bau-bauan
aneh?
D : Nggak pernah dok
P : I suka bertengkar sama keluarga?
D : I pernah melempar gelas ke adik soalnya dia gak suka sama saya, ada yang nyuruh
juga suara laki-laki. Tapi I gak suka kalo kakak/adik perempuan bawa suaminya
ke rumah.
P : Apa yang membuat I gak suka sama mereka?
D : I gak suka soalnya mereka sudah nikah. Kalau I belum punya pacar/nikah. I suka
sama suami kakak dan suami adik I
P : I pernah punya pacar?
18
D : I pernah 4x pacaran, putusnya karena belom boleh pacaran waktu SMA sama
bapak. Tapi I paling sayang sama D
D : Kalo N pulang mau ngapain di rumah?
P : mau tidur dok..
D : kenapa g mau kerja?
P : capek kerja mulu...
D : y sudah I jangan lupa yang rajin y minum obatnya. Terus klo sudah boleh pulang
bantu-bantu ibu y di rumah
P: Iya dok.. makasih..

Papa maafin nia udah berbuat mesum semalam


19
Sama dimas
Kemarin nia ketemuan sama dimas di kolong jembatan
Kepala bocor karena diketuk setan yang tidak bertanggung jawab
Semalam nia tidur nyenyak
Karena palsu ditunangin sama dimas
Ya allah ampuni dosa nia semalam kena tipu lagi sama dokter
Ya allah semoga aku dikutuk sama semua orang supaya tidak ber
buat kebaikan lagi
Rehan
Dimas kamu jangan marah lagi sama aku dan jangan
Di kuatirin aku lagi
Aku tidak mau dia kawin lagi cukup sekian dan terimakasih
Dimas maaf ya aku cinta mati kamu tapi kamu tidak
Ya aku minta maaf sama semua orang yang kau sakiti
Suka sama siapa saja

IDA..
Kamu cantik deh kamu jelek deh kamu cantik dan manis dimana
Dear diari
Papa nia pengen pulang ke rumah

20

Vous aimerez peut-être aussi