Vous êtes sur la page 1sur 31

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA TN. Y DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUANG 6 GATOTKOCO RSJD AMINO GONDOHUTOMO

Disusun Oleh :
SEDAR TRI LAKSONO
1416000601

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PADA TN. Y DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG 6 GATOTKOCO RSJD AMINO GONDOHUTOMO

Telah disahkan
Pada tanggal : Maret 2017

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(..) (.)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Sedar Tri Laksono
NIM : 1416000601
Instansi : Universitas Pekalongan

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
- Inisial klien : Tn. Y
- Umur : 28 Tahun
- Tanggal lahir : 09 Juli 1988
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Alamat : Pemalang
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMP
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Tgl Dirawat : 17/02/2017 jam 00.30 WIB.
- Tgl Pengkajian : 28/02/2017
- Ruang Rawat : R.6 Gatotkoco
- No. RM : 00101699
- Diagnosa Medik : Shizofrenia Paranoid

Identitas Penanggung jawab


- Nama : Tn. K
- Umur : 55 Tahun.
- Alamat : Pemalang
- Hubungan : Ayah kandung

I. Alasan Masuk
Senyum-senyum sendiri, banyak diam tidak mau bicara, gelisah dan tidak
bisa tidur.
II. Faktor Predisposisi
1. Klien mengatakan pernah masuk rumah sakit pada tiga tahun silam. Pada
tahun 2014 klien dibawa ke RSDJ Amino Gondo Hutomo Semarang di
ruang Citro Anggodo dengan diagnose gangguan halusinasi auditori.
Klien mengatakan sering mendengar suara pada malam hari seperti suara
wanita. Setelah itu klien senyum-senyum sendiri dan berbicara sendiri
tidak jelas.
2. Pengobatan sebelumnya
Pada bulan September 2016, setelah menjalani pengobatan selama 3
minggu klien diperbolehkan pulang karena keadaannya sudah
berlangsung membaik.
Masalah keperawatan: halusinasi pendengaran/audio
3. Klien mengatakan dalam silsilah keluarganya tidak ada keturunan yang
mengidap gangguan jiwa. Awal halusinasi, klien sering disuruh oleh
tetangga atau orang tua, namun klien sering menolak dan akibat dari
seringnya menolak atau membantah klien sering di marahi oleh ayah
klien dan kurang mendapat perhatian dari tetangga. Karena perasaan
tersebut klien menjadikanya sebagai beban dan pikiran dan terus menerus
sampai bicara sendiri pada malam hari klien selalu dibisiki oleh kata-kata
yang menyalahkan klien disuruh malah kok mbantah, mau jadi apa
kamu, mending pergi saja. Selain itu klien mengatakan pernah
mengamuk dan melempari kaca rumahnya sampai pecah karena ayah
klien selalu marah kepada klien dengan kondisi klien yang saat ini.
Maslah keperawatan : resiko mencederai diri sendiri dan orang lain.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan selain pernah mengalami kehilangan ibunya, klien juga
pernah mengalami putus cinta pada tahun 2010. Klien mengalami trauma
karena putus cinta, pada saat itu klien tidak memiliki pikiran untuk
menjalin hubungan dengan perempuan.
III. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital : TD: 130/90 MmHg, Nadi: 85x/ menit, Suhu: 36
o
C, Pernafasan: 21 X/menit.
2. Ukuran : TB: 160cm BB: 60kg
3. Keluhan fisik : Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik.
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

IV. Psikososial
1. Genogram (lihat petunjuk)

20 th

Ket:
= Perempuan
= Laki-laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Klien

X = Meninggal

- Klien tinggal satu atap bersama orang tua dan adik perempuan yang
belum menikah, klien mempunyai tiga saudara, dua laki-laki dan satu
adik perempuan, di dalam keluarganya klien di asuh oleh orang tua
kandungnya sendiri, dalam mengasuh orang tua bertindak adil dan
sama rata dalam memberikan kasih sayang, komunikasi klien dengan
orang tua dan saudara-saudaranya terjalin kurang baik, akan tetapi
karena klien mengalami gangguan jiwa orang tua klien cenderung
mendiamkan, dalam keluarga yang bertindak sebagai pemutus masalah
adalah orang tua klien yaitu ayah klien. Namun jika klien sendiri yang
mempunyai masalah klien tidak mau mengungkapkannya.
- Masalah keperawatan : -

2. Konsep diri
a) Citra dan Gambaran diri
Klien mengatakan bersyukur dengan kondisi tubuhnya. Klien
mengatakan bagian yang disukai dari anggota tubuhnya adalah
tangan dan kaki klien yang dianggap berotot.
Masalah Keperawatan : -
b) Identitas diri
Klien mengatakan berjenis kelamin laki-laki, klien mengatakan
belum menikah dan mempunyai tiga saudara, dua anak laki-laki
dan satu perempuan.
Masalah keperawatan : -
c) Peran diri
Klien mengatakan ia adalah seorang wiraswasta. Peran klien
dirumah adalah sebagai anak, klien mengatakan jika bekerja
penghasilannya tidak pasti, kadang banyak kadang sedikit. Tetapi
sekarang tidak bisa bekerja karena sakit.
Masalah keperawatan : -

d) Ideal diri
Setelah keluar dari rumah sakit, klien ingin kembali bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai sekolah adiknya.
Masalah keperawatan : -

e) Harga diri
Klien mengatakan Klien merasa tertekan didalam keluarganya dan
klien jarang bergaul dengan teman sebayanya, klien mengatakan
sehabis dari sawah klien langsung pulang kerumah. Itu terjadi
karena klien merasa hidupnya selalu tidak berkecukupan dan
susah.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : Harga Diri
Rendah
f) Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang terdekat dengan klien adalah ayah
klien. Klien mengatakan sering ngobrol sendiri dan menyalahkan
dirinya sendiri karena merasa bersalah, klien juga mengatakan
sering mendengar suara yang menyalahkan klien.
Masalah keperawatan : -
g) Spiritual
Klien mengatakan beragama islam, menurut klien ia tidak
diwajibkan untuk sholat/ibadah, serta klien mengatakan jarang
menjalankan ibadah sholat, biasanya klien sholat pada waktu
magrib setelah klien mandi sore.
Masalah Keperawatan : -
3. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien rapi, bersih, berpakaian dengan sesuai, berganti
pakaian sehari sekali, rambut klien rapi.
Masalah Keparawatan : -
b. Pembicaraan
Klien berbicara dengan suara keras dan bahasa yang digunakan jelas
dan lancar, bahas yang digunakan klien adalah bahasa jawa dan
bahasa indonesia.
Masalah keperawatan : -

c. Aktivitas motorik
Klien pada saat di wawancara pandangan fokus, dan memperhatikan
saat diberikan pertanyaan.
Masalah keperawatan : -
d. Alam perasaan
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan dapat bekerja kembali,
karena klien ingin dapat menyekolahkan adiknya hingga SMA yang
saat ini masih kelas 1 SMP. Selain itu klien juga mengatakan ingin
berkumpul dengan keluarga.
Masalah keperawatan : -
e. Afek
Pandangan klien fokus, saat diajak berbicara klien memperhatikan.
Afek klien sesuai dengan stimulus yang diberikan, saat bercerita
tentang penyakitnya saat ini, serta masalah yang dipikirkan klien
menunjukkan ekspresi wajah sedih.
Masalah Keperawatan : -
f. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, kontak mata baik dan pandangan mata fokus.
Klien mau menceritakan masalah yang dialaminya.
Masalah keperawatan :-
g. Persepsi
Klien mengatakan mengalami halusinasi dalam pendengaranya
yakni selalu dibisiki oleh suara-suara yang menyalahkan klien
disuruh kok malah mbantah, mau jadi apa kamu, mending pergi
saja biasanya klien mendengarkan suara-suara tersebut pada waktu
sore atau malam hari menjelang tidur, klien mengatakan setelah
mendapatkan bisikan seperti itu klien cenderung diam dan
merenungi suara-suara tersebut, terkadang klien sampai menangis
dan bicara sendiri tidak jelas.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi halusinasi
pendengaran
h. Isi pikir
Klien mengatakan takut jika suara tersebut didengar lagi, klien
mengatakan suara yang terdengar terkadang perempuan dan
terkadang laki-laki.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
i. proses pikir
Klien mampu menjawab dengan cepat dan tanggap setiap diberikan
pertanyaan dalam pembicaraan.
Masalah keperawatan : -
j. Tingkat kesadaran
Klien sadar penuh (composmentis), pandangan mata fokus.
Orientasi tempat, waktu dan orang cukup baik terbukti klien dapat
menjelaskan bahwa dirinya sedang berada dirumah sakit jiwa dan
klien mampu mengenali teman-teman sekamarnya.
Masalah keperawatan : -
k. Memori
Daya ingat jangka panjang klien cukup baik, klien dapat mengingat
tahun lahirnya yaitu pada 09 Juli 1988 tanpa melihat gelang yang
dipakainya, klien juga dapat menceritakan peristiwa yang membuat
klien depresi dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.
Daya ingat jangka pendek klien baik, klien dapat mengingat kapan
dirinya terakhir makan, minum, mandi, dan beraktivitas lainya
seperti tidur, nonton tv, dan bercengkrama dengan teman di ruangan.
Daya ingat saat ini klien baik, klien mampu mengingat nama-nama
beberapa teman satu kamarnya serta dapat menyebutkan nama
perawat yang ada diruang 6.
Masalah keperawatan : -
l. `Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tidak mudah beralih, klien mampu berkonsentrasi dengan
baik. Klien dapat menghitung penjumlahan 5+5 = 10 beberapa
perkalian seperti 5x5 = 25.
Masalah keperawatan : -
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, saat diberikan
pilihan mau istirahat atau menonton tv, klien lebih memilih
menonton tv dan mengobrol dengan mahasiswa, karena klien
merasa senang jika ada yang mengajaknya mengobrol.
Masalah keperawatan :-
n. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya berada di Rumah Sakit Jiwa.
Klien mengatakan dirinya dibawa ke rumah sakit jiwa suka
senyum-senyum sendiri, tidak bisa tidur, berdiam diri, bicara
sendiri dan keluyuran pada malam hari dengan menangis karena
mendapat bisikan yang menyalahkan klien.
Masalah keperawatan : gangguan halusinasi pendengaran.

V. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Bantuan minimal, klien makan 3 kali sehari dengan menu yang di
sediakan dari rumah sakit, saat makan klien habis 1 porsi dan
terkadang klien minta menambah porsi yang diberikan oleh perawat,
klien makan dengan menggunakan sendok, klien mengatakan sesekali
merasa bosan dengan masakan yang ada dirumah sakit dan menurut
dia masakan yang disediakan beraroama tidak menggugah selera.
Masalah Keperawatan : -
b. BAB/BAK
Klien dapat beraktivitas toileting dengan mandiri dan membersihkanya
dengan bersih tanpa ada kesulitan.
Masalah keperawatan : -

c. Mandi
Sebelum di rumah sakit, klien mandi 2x sehari, rapi dan bersih.
Selama di rumah sakit, klien mandi 2x tubuh klien cukup bersih, tidak
bau.
Masalah Keperawatan : -
d. Berpakaian/berhias
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian sesuai
dengan pasangannya.
Masalah Keperawatan : -
e. Istirahat dan Tidur
Menurut klien, selama di Rumah Sakit sehari klien tidur selama + 9
jam, tidur malam mulai sekitar jam 19.00 04.00 WIB. Klien akan
tidur jika merasa ngantuk, klien selalu tidur siang dengan alasan
istirahat.
Masalah Keperawatan : -
f. Penggunaan obat
Selama di Rumah Sakit klien mendapat obat oral floxem 1x 20 mg,
hexymer 1x 2 mg dan clozapin 2x 12,5 mg.
Setelah diberi obat oleh perawat, Klien dapat meminum obat sendiri.
Masalah Keperawatan : -

g. Pemeliharaan kesehatan
Klien memerlukan perawatan lanjutan, dan sistem kesehatan
pendukung. Klien mengatakan jika nanti saya pulang saya akan rajin
minum obat dan kontrol ke dokter untuk proses penyembuhan
Masalah keperawatan : -

h. Kegiatan di dalam rumah


Ketika di rumah, klien mampu bekerja, nonton tv, kadang membeli
makanan diwarung.
Masalah keperawatan : -
i. Kegiatan diluar rumah
Klien mengatakan kalau di luar rumah ingin ber-interaksi/ngobrol
dengan tetangga tetapi klien merasa malu/minder dengan keadaan yang
dialaminya.
Masalah keperawatan : isolasi social menarik diri
VI. Mekanisme Koping
Mal adaptif : Ketika menghadapi masalah, klien cenderung diam dan tidak
menceritakan masalahnya ke orang lain, ketika klien mendengarkan
bisikan suara yang menyalahkan dirinya klien diam diri dan merenung,
terkadang klien senyum-senyum, berbicara sendiri dan berteriak tidak
jelas.
Masalah keperawatan : -
VII. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Saudara, dan keluarga klien mendukung klien. Pasien berhubungan baik
dengan lingkungan sekitar di rumah sakit. Pendidikan terakhir klien adalah
SMP. Klien bekerja sebagai kuli panggul di tempat tinggalnya.
Masalah keperawatan : -
VIII. Pengetahuan
Klien mengetahui sakitnya yaitu sering mendapat bisikan suara yang
menyalahkan dirinya disuruh kok malah mbantah, mau jadi apa kamu,
mending pergi saja, klien menanggapinya dengan merenung dan
berbicara tidak jelas.
Masalah keperawatan : gangguan halusinasi pendengaran

IX. Aspek Medik


a. Diagnosa Medik : Skizofrenia tak terinci
b. Terapi medik : Floxem 1x 20 mg
Hexymer 1x 2 mg
Clozapin 2x 12,5 mg

X. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan


Akibat

Core
problem
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi

Isolasi sosial menarik diri penyebab

XI. Analisa Data


Tgl/
DATA FOKUS MASALAH
Jam
28/2/17 DS : Halusinasi pendengaran
Jam Klien mengatakan selalu dibisiki oleh
10.00 suara-suara yang menyalahkan klien
WIB disuruh kok malah mbantah, mau jadi
apa kamu, mending pergi saja biasanya
klien mendengarkan suara-suara
tersebut pada waktu sore atau malam
hari menjelang tidur, klien mengatakan
setelah mendapatkan bisikan seperti itu
klien cenderung diam dan merenungi
suara-suara tersebut, terkadang klien
sampai menangis dan berbicara tidak
jelas.
DO:
Klien terlihat bingung, bahasa yang
digunakan jelas, suara keras, klien
terlihat ketakutan saat membayangkan
hal tersebut terjadi, raut muka tegang
dan gelisah.
28/2/17 DS : Gangguan konsep diri :
Jam Klien mengatakan Klien merasa Harga Diri Rendah
10.15 tertekan di dalam keluarganya dan klien
WIB merasa malu, klien jarang bergaul
dengan teman sebayanya, klien
mengatakan sehabis dari sawah klien
langsung pulang kerumah. Itu terjadi
karena klien merasa hidupnya selalu
tidak berkecukupan dan susah.
DO :
Klien fokus, tampak sedih dan tegang
28/2/17 DS : Resiko mencederai diri
Jam klien mengatakan pernah mengamuk sendiri dan orang lain.
10.15 dan melempar kaca rumahnya sampai
WIB pecah karena ayah klien selalu marah
kepada klien dengan kondisi klien yang
saat ini.
DO :
Wajah kien tegang, pandangan focus,
bicara jelas.

XII. Masalah Keperawatan


a. Halusinasi pendengaran
b. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
c. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain.
XIII. Rencana Keperawatan

Tgl No Dx Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
Dx Keperawtan
28 1. Gangguang TUM: Klien 1. Setelah 5x interaksi klien 1. Bina hubungan saling Bila sudah terbina hubungan
Feb persepsi dapat menunjukkan tanda-tanda percaya dengan saling percaya diharapkan klien
2017 sensori: mengontrol percaya kepeda perawat : menggunakan prinsip dapat kooperatif, sehingga
halusinasi halusinasi yang Ekspresi wajah komunikasi terapeutik : pelaksanaan asuhan keperawatan
dengar dialaminya rileks Sapa klien dengan dapat berjalan dengan baik.
berhubungan TUK 1 : Menunjukkan rasa
ramah baik verbal
dengan Klien dapat senang maupun non verbal
Ada kontak mata Perkenalkan nama,
menarik diri. membina Mau berjabat tangan
hubungan saling Mau menyebutkan nama panggilan dan

percaya nama tujuan perawat


Mau menjawab berkenalan
salam Tanyakan nama
Mau duduk lengkap dan nama
berdampingan panggilan yang
dengan perawat disukai klien
Bersedia Buat kontrak waktu
mengungkapkan yang jelas
Tunjukkan sikap jujur
masalah yang
dihadapi dan menepati janji
setiap kali interaksi
Tunjukkan sikap
empati dan menerima
apa adanya
Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien

TUK 2 : 2. Setelah 5x interaksi 2.1. Adakan kontak sering Kontak sering dan singkat
Klien dapat klien menyebutkan: dan singkat secara selain upaya membina
mengenal o Jenis bertahap hubungan saling percaya,
halusinasinya o Isi 2.2. Observasi tingkah laku juga dapat memutuskan
o Waktu
o Frekuensi klien terkait dengan halusinasi.
o Perasaan halusinasinya, jika Mengenal perilaku pada saat
o Situasi dan kondisi
menemukan klien yang halusinasi timbul,
yang menimbulkan
sedang halusinasi : memudahkan perawat dalam
halusinasi
o Respons Tanyakan apakah klien melakukan intervensi.
mengalami sesuatu Mengenal halusinsi
(halusinasi memungkinkan klien untuk
dengar/lihat/penghidu/r menghindarkan factor
aba/kecap) pencetus timbulnya
Jika klien menjawab
halusinasinya.
ya, tanyakan apa yang
Dengan mengngetahui
sedang dialaminya
waktu, isi dan frekuensi
Katakan bahwa
munculnya halusinasi
perawat percaya klien
mempermudah tindakan
mengalami hal
keperawatan yang akan
tersebut, namun
dilakukan perawat.
perawat sendiri tidak
Untuk mengidentifikasi
mengalaminya (dengan pengaruh halusinasi pasien.
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
Katakan bahwa ada
klien lain yang
mengalami hal yang
sama
Katakan perawat akan
membantu klien
Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan
dengan klien :
Isi, waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi (pagi, siang,
sore, malam atau
sering dan kadang-
kadang)
Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasi
Respon klien terhadap
halusinasi tersebut
2. Setelah 5x interaksi 2.3. Diskusikan dengan klien Untuk mengetahui koping
klien menyatakan apa yang dirasakan jika yang digunakan oleh klien.
perasaan dan responnya terjadi halusinasi dan Agar klien mengetahui
saat mengalami beri kesempatan untuk akibat dari menikmati
halusinasi : mengungkapkan halusinasi sehingga klien
Marah perasaannya. meminimalisir
Takut 2.4. Diskusikan dengan klien halusinasinya.
Sedih
apa yang dilakukan
Senang
Cemas untuk mengatasi
Jengkel perasaan tersebut.
2.5. Diskusikan dengan klien
tentang dampak yang
akan dialamunya bila
klien menikmati
halusinasinya.
TUK 3 : 3.1. Setelah 5x interaksi 3.1. Identifikasi bersama Upaya untuk memutuskan
Klien dapat klien menyebutkan klien cara atau tindakan siklus halusinasi sehingga
mengontrol tindakan yang biasanya yang dilakukan jika halusinasi tidak berlanjut.
halusinasinya dilakukan untuk terjadi halusinasi Reinforcement positif dapat
mengendalikan (tidur,marah,menyibukka meningkatkan harga diri
halusinasinya. n diri dll) klien.
3.2. Setelah 5x interaksi 3.2. Diskusikan cara yang Memberikan alternatif
klien menyebutkan cara digunakan klien, pilihan bagi klien untuk
baru mengontrol Jika cara yang mengontrol lingkungan.
halusinasi. digunakan adaptif beri
3.3. Setelah 5x interaksi pujian
klien dapat memilih Jika cara yang

dan memperagakan digunakan


cara mengatasi maladaptive
halusinasi diskusikan kerugian
(dengar/lihat/penghidu/ cara tersebut
3.3. Diskusikan cara baru
raba/kecap) untuk
3.4. Setelah 5x interaksi memutus/mengontrol Memotivasi meningkatkan
klien melaksanakan timbulnya halusinasi : kegiatan klien untuk
Katakan pada diri
cara yang telah dipilih mencoba memilih salah satu
untuk mengendalikan sendiri bahwa ini tidak
cara mengendalikan
halusinasinya. nyata (saya tidak
halusinasi dan dapat
3.5. Setelah 5x pertemuan mau
meningkatkan harga diri
klien mengikuti terapi dengar/lihat/penghidu/
klien.
aktivitas kelompok. raba/kecap pada saat
Member kesempatan kepada
halusinasi terjadi)
Menemui orang lain klien untuk mencoba citra

(perawat/teman/anggo yang sudah dipilih.

ta keluarga) untuk Stimulasi persepsi dapat

menceritakan tentang mengurangi perubahan

halusinasinya. interpretasi realitas klien


Membuat dan akibat halusinasi.
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari
yang telah disusun.
Meminta
keluarga/teman/peraw
at menyapa jika
sedang berhalusinasi.
3.4. Bantu klien memilih cara
yang sudah diajurkan dan
latih untuk mencobanya.
3.5. Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih,
jika berhasil beri pujian.
3.7. Anjurkan klien
mengikuti terapi aktifitas
kelompok, orientasi
realita, stimulasi
persepsi.
TUK 4 : 4.1. Setelah 5x pertemuan 4.1. Buat kontrak dengan Untuk mendapatkan bantuan
Klien dapat keluarga, keluarga keluarga untuk keluarga mengontrol halusinasi.
dukungan dari menyatakan setuju pertemuan (waktu,
keluarga dalam untuk mengikuti tempat dan topic) Untuk mengetahui pengetahuan
mengontrol pertemuan dengan 4.2. Diskusikan dengan keluarga dan meningkatkan
halusinasinya perawat. keluarga (pada saat kemampuan pengetahuan tentang
4.2. Setelah 5x interaksi pertemuan keluarga halusinasi.
keluarga menyebutkan kunjungan rumah)
pengertian, tanda dan Pengertian halusinasi Agar keluarga dapat merawat
gejala, proses terjadinya Tanda dan gejala klien atau anggota keluarga lain

halusinasi dan tindakan halusinasi yang berhalusinasi di rumah.


Proses terjadinya
untuk mengendalikan
halusinasi
halusinasi. Cara yang dapat Keluarga klien menjadi tahu cara
dilakukan klien dan mencari bantuan jika halusinasi
keluarga untuk tidak dapat diatasi dirumah.
memutus halusinasi :
Obat-obatan
halusinasi
Cara merawat anggota
keluarga yag
halusinasi di rumah
(beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
berpergian bersama,
memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
Beri informasi waktu
control kerumah sakit
dan bagaimana cara
mencari bantuan jika
halusinasi tidak dapat
diatasi di rumah.
TUK 5: 5.1. Setelah 5x interaksi 5.1. Diskusikan dengan klien Dengan menyebutkan dosis,
Klien dapat klien menyebutkan ; tentang manfaat dan frekuensi dan manfaat obat,
memanfaatkan Manfaat minum obat kerugian tidak minum diharapkan klien
obat dengan baik Kerugian tidak obat, warna, dosis, cara, melaksanakan program
munum obat efek terapi dan efek pengobatan.
Nama, warna, dosis,
samping penggunaan Menilai kemampuan klien
efek terapi dan efek
obat. dalam pengobatannya
samping obat
5.2. Pantau klien saat
5.2. Setelah 5x interaksi penggunaan obat. sendiri.
klien 5.3. Beri pujian jika klien Program pengobatan dapat
mendemonstrasikan menggunakan obat berjalan sesuai rencana.
penggunaan obat dengan benar. Dengan mengetahui prinsip
dengan benar 5.4. Diskusikan akibat penggunaan obat, maka
5.3. Setelah 5x interaksi
berhenti minum obat kemandirian klien untuk
klien menyebutkan
tanpa konsultasi dengan pengobatan dapat
akibat berhenti minum
dokter. ditingkatkan secara
obat tanpa konsultasi
5.5. Ajurkan klien untuk bertahap.
dokter.
konsultasi kepada
dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
XIV. Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Gangguang 28 Februari 2017 S:
persepsi Jam 10:00 WIB klien mengatakan:
sensori: SP I : dirinya bernama
halusinasi 1. Membina hubungan Tn.Y.
dengar saling percaya rumahnya di
berhubungan 2. Mengidentifikasi pemaang
dengan jenis halusinasi bekerja sebagai
menarik diri. pasien wiraswasta
3. Mengidentifikasi isi
dirinya sering
halusinasi pasien
dibisiki dengan
4. Mengidentifikasi
kata-kata yang
waktu halusinasi
menyalahkan
pasien
dirinya.
5. Mengidentifikasi
Halusinasi yang
frekuensi halusinasi
dialaminya adalah
pasien
halusinasi
6. Mengidentifikasi
pendengaran dengan
situasi yang
suara terkadang
menimbulkan
perempuan dan
halusinasi
terkadang laki-laki
7. Mengidentifikasi
Halusinasi yang
respons pasien
dalaminya kurang
terhadap halusinasi
lebih 20 menit dan
8. Mengajarkan pasien
biasanya terjadi
menghardik
pada sore atau
halusinasi
malam hari
9. Menganjurkan
menjelang tidur.
pasien memasukkan Biasanya jika
cara menghardik mengalami bisikan
halusinasi dalam seperti itu, klien
jadwal kegiatan selalu merenung
harian menyendiri dan
menangis terkadang
berteriak tidak jelas.
Sudah mengerti
caranya menghardik
halusinasi jika
halusinasi dating
kepadanya.
Dirinya terbiasa
menghardik jika
halusinasi tersebut
muncul.
O:
Klien bersabat
dengan menunjukan
adanya kontak mata,
berbicara focus,
jelas, dan bahasa
yang digunakan
adalah bahasa
Indonesia.
Klien mau diajak
berjabat tangan
Klien menjawab
salam
Klien duduk
berhadapan dengan
perawat.
Klien mau
menceritakan
tentang isi,
frekuensi, serta
perasaan saat
halusinasi
Klien tampak
mendemonstrasikan
cara Menghardik
halusinasi

A:
1. Membina hubungan
saling percaya
teratasi.
2. Mengidentifikasi
jenis halusinasi
teratasi.
3. Mengidentifikasi isi
halusinasi teratasi.
4. Mengidentifikasi
waktu halusinasi
teratasi
5. Mengidentifikasi
frekuensi halusinasi
teratasi.
6. Mengidentifikasi
situasi yang
menimbulkan
halusinasi teratasi.
7. Mengidentifikasi
respons pasien
terhadap halusinasi
teratasi.
8. Mengajarkan pasien
menghardik
halusinasi teratasi.
9. Menganjurkan
pasien memasukkan
cara menghardik
halusinasi dalam
jadwal kegiatan
harian teratasi.
P:
Lanjutkan Sp II
Bercakap-cakp
dengan orang lain
Gangguang 1 Maret 2017 S:
K
persepsi Jam 10:00 WIB
sensori : SP II : Berinteraksi/ngobrol lien mengatakan

halusinasi dengan orang lain. saya tadi malam

dengar a. Evaluasi kegiatan mempraktekkan

berhubungan harian cara menghardik

dengan b. Ajarkan Pasien untuk halusinasi, yang

menarik diri. mengontrol diajarkan oleh

halusinasinya dengan perawat, jika ada

cara bercakap- cakap suara suara yang

dengan orang lain tidak ada wujudnya

c. Masukkan pada jadwal dan tidak nyata saya

kegiatan, mengontrol tutup telingga dan

halusinasi dengan cara bilang pergi-pergi

bercakap-cakap dengan jangan ganggu aku,


kamu tidak nyata.
orang lain K
lien mengatakan
mau berlatih
menghardik dengan
cara bercakap-cakap
dengan orang lain
O:
K
lien kooperatif, mau
diajak bercakap-
cakap.
T
erdapat kontak
mata.
B
ahasa yang
digunakan jelas dan
mudah dimengerti.
K
lien terlihat
mencoba cara
mengontrol
halusinasinya
dengan cara
bercakap-cakap
dengan pasien yang
lain dan perawat.
A:
Evaluasi kegiatan
harian teratasi.
mengajarkan untuk
mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap-
cakap dengan orang
lain teratasi.
memasukkan jadwal
kegiatan,
mengontrol
halusinasi dengan
cara bercakap-cakap
dengan orang lain
teratasi.
P:
Lanjutkan Sp III
Melakukan aktifitas
yang terjadwal

Vous aimerez peut-être aussi