Peserta Prolanis Non Prolanis N(%) N(%) Kurang 0(0%) 1(3,3%) Normal 12(40%) 7(23,3%) Pra-Obesitas 3(10%) 7(23,3%) Obesitas Derajat I 11(36,6%) 11(36,6%) Obesitas Derajat II 4(13,3%) 4(13,3%) Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 30 responden penelitian pada peserta prolanis sebanyak 40% memiliki status gizi normal, sebanyak 10% menderita pra-obesitas, 36,6% menderita obesitas derajat I, 13,3% menderita obesitas derajat II dan tidak ada yang memiliki status gizi kurang.sedangkan dari 30 responden penelitian pada non peserta prolanis sebanyak 23,3% memiliki status gizi normal, sebanyak 23,3% menderita pra-obesitas, 36,6% menderita obesitas derajat I, 13,3% menderita obesitas derajat II dan 3,3% memiliki status gizi kurang
Tabel 3. Gambaran Skoring Pola Makan
Peserta Prolanis Non Prolanis
N(%) N(%) Baik 14(46,6%) 11(36,6%) Buruk 16(53,4%) 19(63,4% )
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 responden penelitian pada peserta prolanis
46,6% memiliki skor pola makan yang baik dan sebanyak 53,4% memiliki skor pola makan yang buruk. Sedangkan dari 30 responden penelitian pada non peserta prolanis 36,6% memiliki skor pola makan yang baik dan sebanyak 63,4% memiliki skor pola makan yang buruk.
Tabel 4. Gambaran Gula Darah Puasa Pasien
Peserta Prolanis Non Prolanis
N(%) N(%) Normal 3(10%) 8(26,6%) Berlebih 27(90%) 22(73,4% )
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 30 responden penelitian pada peserta prolanis
10% memiliki kadar gula darah puasa yang normal dan sebanyak 90% memiliki kadar gula darah puasa yang berlebih. Sedangkan dari 30 responden penelitian pada non peserta prolanis 26,6% memiliki kadar gula darah puasa yang normal dan sebanyak 73,4%) memiliki kadar gula darah puasa yang berlebih.