Vous êtes sur la page 1sur 7

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MANOKWARI

PUSKESMAS PASIR PUTIH


Alamat : Jl. Raya Pasir Putih - Manokwari, Papua Barat

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PASIR PUTIH
Nomor : 800/022-C/PKM/I/2016
TENTANG :
TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS PASIR PUTIH,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis Puskesmas, maka perlu


didukung oleh pelayanan obat yang baik;
b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di Puskesmas Pasir Putih
diperlukan adanya kebijakan tentang peresepan, pemesanan dan
pengelolaan obat Puskesmas
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Pasir Putih tentang
Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


2. Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
4. Kefarmasian;
PeraturanMenteriKesehatanNo.1691/MENKES/PER/VIII/2011
5. Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004
6. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922tahun2008 tentang Obat
dan Perbekalan Kesehatan;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PASIR PUTIH


TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN
OBAT.
Kesatu : Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkandi : Manokwari
Pada tanggal : 30 November 2016
KEPALA PUSKESMAS PASIR PUTIH,

RAHIMI
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALAPUSKESMAS PASIR
PUTIH, NOMOR800/022-C/PKM/XI/2016, PERESEPAN, PEMESANAN
DAN PENGELOLAAN OBAT
DI PUSKESMAS BINTUNI

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


DI PUSKESMAS PASIR PUTIH

A. PERESEPAN

a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas
Pasir Putih untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada
pasien. Resep merupakan sarana komunikasi professional antara dokter, penyedia obat
dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan.
Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.

Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:


1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah


digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan
terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien
rawat jalan di Puskesmas Pasir Putih harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Nomor Rekam Medis
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat
yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Pasir Putih berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Manokwari. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di
Puskesmas Pasir Putih adalah obat obat yang tercantum dalam DOEN yang telah
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Pasir Putih
diajukan oleh Kepala Puskesmas Pasir Putih kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Manokwari dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan
dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO
sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
PuskesmasPasir Putih sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kabupaten
Manokwari.
Kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Manokwari untuk Puskesmas Pasir Putih.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana

2. Menentukan jumlah permintaan obat


Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kabupaten Manokwari
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan
pemakaian pada periode sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan


menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS

Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok

Stok Kerja Pemakaian rata rata periode distribusi.


WaktuKekosongan Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
WaktuTunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Pasir Putih
sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas Pasir Putih.
Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan
kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Pasir Putih.
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Pasir Putih pada
akhir periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar
tidak terjadi kekosongan.
C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:


1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

KEPALA PUSKESMAS PASIR PUTIH,

RAHIMI

Vous aimerez peut-être aussi