Vous êtes sur la page 1sur 18

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS

KELUARGA Tn. D PADA An T DENGAN ISPA (BERMASALAH) DI


PUSKESMAS CANDILAMA

Dosen pengampu : Putri KusumaWulandhari., S.SiT. MH. Kes

Disusun Oleh:

ANINDYA MUSTIKAWATI
NIM: 1504171

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2016
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA Tn. L
PADA An T DENGAN ISPA (BERMASALAH) DI PUSKESMAS CANDILAMA

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala keluarga
Nama Suami : Tn. A
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku/Kebangsaan : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jomblang RT 04 RW X, Kelurahan Candi Sari
No telp : 085688093xxx

2. Komposisi Keluarga

No. Nama L/P Hun Keluarga Umur Pendidikan imunisasi KB


1. Tn.D L Kepala keluarga 35 th STM Lengkap -
2. Ny.P P Istri 34 th SMA Lengkap -
3. An.G L Anak 12 th SMP Lengkap -
4. An.N L Anak 7 th SD Lengkap -
5 An T P Anak 3 th Belum sekolah Lengkap -

3. Genogram

S M U A
K I D P W A

G N T

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Laki-laki yang merokok

: Ibu yang mengalami hipertensi

: Anak yang menderita ISPA

4. Tipe keluarga
Jenis tipe keluarga :
Keluarga ini tergolong dalam Nuklear family karena dalam satu rumah terdapat
ayah, ibu dan anak, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika
salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular.

5. Suku bangsa
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga :
Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan makan tidak
makan asal kumpul.
b. Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen).
Masyarakat di lingkungan tempat tinggal semuanya beretnis jawa.
c. Kegiatan - kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan.
Ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat dengan nilai
etnis diantaranya selamatan, tingkeban, mitoni.
d. Kebiasaan - kebiasaan diet dan berbusana.
Keluarga Tn D sudah menggunakan pakaian modern dan masih menganut
nilai tradisional.
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern.
Pengambil keputusan adalah kepala keluarga sebelumnya melalui proses
musyawarah bersama anggota keluarga yang satu rumah.
f. Bahasa (bahasa -bahasa) yang digunakan di rumah.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa dan tidak ada hambatan
komunikasi dalam keluarga khususnya penggunaan bahasa
g. Penggunakan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Menurut keterangan Ny. D jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa
berobat ke tenaga keseahatan dan tidak ada masalah dalam pmanfaatan
layanan kesehatan
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktis keyakinan beragamaan
mereka.
Tidak, seluruh anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki
pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan.
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan seperti
tahlilan satu kali seminggu.
c. Agama yang dianut oleh keluarga.
Semua anggota keluarga menganut agama islam.
d. Kepercayaan - kepercayaan dan nilai - nilai keagamaan yang dianut kehidupan
keluarga terutama dalam hal kesehatan.
Menurut Ny.D bahwa penyakit adalah takdir yang telah digariskan oleh Yang
Maha Kuasa dan akan selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai-
nilai keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan
7. Status sosial ekonomi keluarga.
Menurut keterangan Ny.D. pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari. Pendapatan 1.500.000.-/ bulan, kebutuhan yang
dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari, keluarga
memiliki televisi, kulkas.
8. Aktivitas rekreasi keluarga.
Biasanya keluarga melihat TV bersama, berkunjung ke rumah orang tua dan
mertua seminggu sekali.

B. Riwayat Dan Tahap Pekemabangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Anak pertama berusia 12 tahun dan anak ke dua berusia 7 tahun serta anak ketiga
berusia 6 tahun.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap yang belum terpenuhi adalah fase remaja anak pertama yang masih duduk
dibangku SMP, kemudian anak kedua yang masih berusia 7 tahun dan persiapan
untuk masuk SD. Anak ketiga berusia 3 tahun yang masih balita dan persiapan
untuk fase anak-anak. .

C. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


1. Riwayat keluarga sebelumnya :
a. Riwayat keluarga dari pihak suami: Tn D mengatakan kesehatan keluarga
.suaminya tidak ada yang memiliki penyakit menular (HIV/ AIDS, TBC,
Hepatitis) dan ada penyakit menurun (Hipertensi).
b. Riwayat kesehatan keluarga dari pihak istri, Tn D mengatakan kesehatan
keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular (HIV/ AIDS, TBC,
Hepatitis) dan ada riwayat penyakit menurun (Hipertensi & Diabetes Militus).
2. Riwayat kesehatan masing - masing anggota keluarga :

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


Kesehatan
(BCG/Polio/DP kesehatan yang telah
T/HB/Campak) dilakukan
1 Tn. D 35 th 61 kg Sehat - Perokok -
2 Ny. P 34 th 50 kg Sakit - Hipertensi -
3 An. G 12 th 30 kg Sehat Lengkap - -
4. An. N 7 th 25 kg Sehat Lengkap - -
5. An. T 3 th 12 kg Sakit Lengkap ISPA -

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Menurut keterangan Tn D apabila ada anggota keluarga yang sakit periksa ke
tenaga kesehatan di Puskesmas.

D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakterristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal :
Status rumah yang sedang ditinggali adalah sudah milik sendiri
b. Denah rumah
H
A

B D
C

E F G

U
B T

S
Keterangan :
A = ruang tamu E = kamar 1
B = ruang makan F = kamar 2
C = dapur G = kamar mandi
D = ruang TV H = Teras
T = batas rumah tetangga
U = jalan
S = batas rumah tetangga
B = batas rumah tetangga

c. Gamabaran kondisi rumah


Rumah terdiri dari teras rumah, ruang tamu, kamar 1, kamar 2, kamar 3,
dapur, kandang ayam, kamar mandi. Di bagian depanrumah terdapat teras
yang dilengkapi dengan kursi yang terbuat dari kayu. Penataan perabotan
dalam rumah terkesan rapi dan cukup luas, fentilasi dirasa cukup dan
penerangan cukup, lantai dari kramik, tempok permanen, kuat dan dapat
melindungi suhu dingin maupun gangguan keamanan yang lain.
d. Dapur
Dapur terkesan bersih dan cukup luas, sumber air bersih dari sumur, alat
masak lengkap dan bersih karena setiap selesai di pakai selalu di cuci, tidak
terdapat alat pengamanan untuk kebakaran. Penempatan alat-alat dapur tidak
terjangkau oleh anak kecil sehingga tidak membahayakan.
e. Kamar mandi
Pelalatan kamar mandi lengkap dan setiap anggota keluarga memiliki
peralatan mandi tersendiri, bak mandi dikuras 2 minggu sekali dan tidak ada
jentik nyamuk.
f. Mengkaji pengaturan tidur di dalam rumah
Hunian tempat tidur untuk satu kamar dihuni maksimal satu orang, privasi
orang yang ada dikamar terjamin kareana kamar memiliki pintu dan kunci.
g. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah.
Ada binatang peliharaan , saat pengkajian tidak ada serangga yang tampak
berkeliaran.
h. Mengkaji perasaan - perasaan subjektif keluaerga terhadap rumah.
Keluarga mengatakan bahwa mereka merasa aman tinggal dalam dapat
melakukan kegiatan dengan leluasa.keluarga merasa aman karena sudah ada
pintu yang kuat.
i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat melakukan aktifitas
dengan leluasa dan tidak dapat merasa terganggu orang dari luar.
j. Kajin perasaan puas atau tidak puas dari anggota keluarga
Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumah karena menyadari
rumahnya cukup luas.
2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW
Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah selalu memperhatikan keluaga Tn D
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga termasuk penduduk tetap di Jomblang RT 04 RW X, Kelurahan Candi
Sari
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Ibu mengikuti arisan yang di adakan setiap sore, dan mengikuti pengajian pada
setiap malam senin.
5. Sistem pendukung keluarga.
Saat ini anggata keluarga dalam keadaan sehat. Jika sakit dan perlu biaya yang
dirasakan berat maka biasanya keluarga meminta bantuan kepada kerabatnya.

E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga.
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap
hari adalah jawa, keluarga tidak mempunyai kesulitan bahasa dalam penerimaan
pesan, frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan dan selama ini
tidak ada masalah dalam keluarga mengenai komunikasi.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah Tn D sebagai kepala keluarga. Keputusan diambil
oleh kepala keluarga melalui musyawarahdengan seluruh anggota keluarga dan
setelah mengambil keputusan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga dan
secara umum tidak ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi
dipegang oleh kepala keluarga.
3. Struktursituasi/ stresor peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah, tugas merawat anak disamping itu bekerja
sebagai guru. Model peran yang dianut lebih dominan di ibu dan selama ini tidak
terjadi konflik peran dikeluarga.
4. Nilai atau norma keluarga
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang
sakit periksa kesarana kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga menjalani
hidup berdasarkan tuntutan agama islam.

F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektifi
Sikap hubungan antara keluarga baik, dan menurut ibu keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi dalam keluarga baik dan keluarga mendidik anak anaknya dengan
disiplin tinggi dengan cara berpakaian yang rapi.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan mengenal masalah keluarga sudah mengenali sakit anaknya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan, apabila ada permasalahan,
kesehatan keluarga merundingkan secara bersama sama.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit sesuai dengan
anjuran dokter atau petugas kesehatan.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah, keluarga mengetahui
pentingnya kebersihan lingkungan. Pada saat kunjungan rumah dalam
keadaaan cukup bersih.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan,bila sakit periksa ke
dokter swat atau kerumah sakit gotong royong.
4. Fungsi reproduksi
Jumlah 3 dan Ny P tidak menggunakan kontrasepsi apapun
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari hari.

G. Stress Dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang.
Ibu menyatakan tidak ada masalah yang berat selama ini.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Bila ada masalah kekesehatan secepatnya dibawa ke tenaga kesehatan.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah selalu dibicarakan kepada keluarga untuk dimusayawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn D kalau ada masalah berat sering sakit kepala dan kadang kadang menangis
tetapi kalau masalah sudah dibicarakan bersama biasanya tenang kembali.

H. Pemeriksaan fisik
Penderita ISPA
1. Identitas
Nama : An T
Umur : 3 tahun
Pendidikan : Belum sekolah
2. Keluhan/ Riwayat penyakit saat ini
a. Ibu mengatakan anaknya saat ini sedang menderita ISPA tetapi tidak memiliki
penyakit menurun seperti DM, Hati, Asma dan jantung.
b. Ibu mengatakan anaknya saat ini tidak sedang menderita penyakit menular
sperti hepatitis dan TBC.
3. Riwayat penyakit sebelumnya
a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti Asma,
jantung tetapi memiliki riwayat penyakit menurun hipertensi.
b. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
HIV/ADIS, dll
c. Ibu mengatakan anaknya tidak pernah dirawat di Rumah Sakit dan sekarang
sedang sakit ISPA
4. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal Lahir : 30 April 2013
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. BB Lahir : 3600 gram
d. PB Lahir : 50 cm
e. LK Lahir : 35 cm
f. LD Lahir : 35 cm
g. LILA Lahir : 11 cm
h. Reflek Lahir
Moro Reflex :+ Rooting Reflex : +
Sucking Reflek :+ Graps Reflek :+
Babinsky Reflek :+ Startle Reflek : +
Tonic Neck Reflek :+
5. Tanda - tanda vital
KU : Lemah
Kesadaran : composmetis
Suhu : 38 C ( Teratur / tidak )
RR : 36 x/ menit ( Axilla / Rectal )
Nadi : 95 x / menit ( Teratur / tidak )
6. Status present
Ayah Ibu Anak
Uji Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kepala Mesochepal, Mesochepal, mesocepal,
Rambut Keriting, rambut Lurus, rambut bersih, Lurus, rambut
bersih, tidak mudah tidak mudah rontok bersih, tidak
rontok mudah rontok
Wajah tidak odem, tidak tidak odem, tidak tidak odem, tidak
pucat, bentuk pucat, bentuk simetris pucat, bentuk
simetris simetris
Mata bentuk simetris, simetris, konjungtiva simetris,
konjungtiva tidak tidak pucat, tidak konjungtiva tidak
pucat, sklera ikterik, tidak ada pucat, tidak ikterik,
normal berwarna secret. tidak ada
putih, kelopak mata secret.
secret.
tidak bengkak
Hidung simetris,tidak ada simetris,tidak ada simetris,tidak ada
kelainan bentuk, kelainan bentuk, tidak kelainan bentuk,
tidak ada polip, ada polip, tidak tidak ada polip,
tidak labiokisis, labiokisis, tidak ada tidak labiokisis,
tidak ada cairan cairan yang tidak ada cairan
yang keluar,bersih keluar,bersih yang keluar,bersih
Telinga tidak ada serumen tidak ada serumen tidak ada serumen
yang berlebihan yang berlebihan dan yang berlebihan
dan berbau, bentuk berbau, bentuk dan berbau, bentuk
simetris simetris simetris

Mulut tidak ada stomatitis tidak stomatitis, lidah tidak stomatitis,


dan gingivitis, gigi bersih, gusi lidah bersih, gusi
terlihat kuning, kemerahan, bibir kemerahan, bibir
bibir, hitam tidak kering, tidak ada tidak kering, tidak
kelainan ada kelainan
Leher kelenjar tyroid dan kelenjar tyroid dan kelenjar tyroid dan
pembuluh limfe pembuluh limfe tidak pembuluh limfe
tidak ada ada pembesaran. tidak ada
pembesaran. pembesaran.
Dada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
weezing, tidak ada weezing, tidak ada weezing, tidak ada
tarikan dinding tarikan dinding dada. tarikan dinding
dada. dada.
Abdomen normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada
pembesaran hepar pembesaran hepar dan pembesaran hepar
dan lien lien dan lien
Ekstermitas simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
kelainan tidak kelainan tidak oedem kelainan tidak
oedem dan tidak dan tidak ada varises oedem dan tidak
ada varises ada varises
Turgor bersih, turgor baik bersih, turgor baik bersih, turgor baik
Genetalia tidak ada penyakit tidak ada penyakit tidak ada penyakit
Infeksi Menular Infeksi Menular Infeksi Menular
Seksual Seksual Seksual
Anus tidak ada ambeiyen tidak ada ambeiyen tidak ada ambeiyen

I. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga Tn D mengharapkan agar An T cepat sembuh dan dapat beraktivitas
seperti biasanya.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga mengharapkan agar petugas kesehatan bisa bekerjasama dalam
memberikan pelayanan sampai An T sembuh.

ANALISIS DATA

No Data Penyebab Masalah


1. Ds. Kurangnya pemahaman Kurangnya
Ibu mengatakan anaknya panas,
keluarga Tn T tentang pemahaman
sesak nafas dan menjadi lemas,
nutrisi yang seimbang keluarga Tn T
sering menangis, serta nafsu makan
untuk An H dan tentang ISPA
berkurang..
kurangnya kebersihan
Do.
lingkungan
Diagnosa Bidan menunjukkan
KU : Lemah
Kesadaran : composmetis
Suhu: 37,2 C ( Teratur / tidak )
RR: 36 x/ menit ( Axilla / Rectal )
Nadi: 95 x / menit ( Teratur / tidak )

PRIORITAS MASALAH KEBIDANAN


Diagnosa : An T dengan ISPA

No . Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah:; 1 1 1/3x1=1/3 Ibu mengatakan
Situasi krisis anaknya memiliki
keluhan panas,
pilek, batuk lebih
dari 14 hari
2. Kemungkinan 2 2 2/2x2=2 Latar belakang
masalah dapat pendidikan Tn D
diubah. adalah SLTP
Mudah sehingga dapat
memudahkan untuk
menerima informasi
dan penjelasan yang
diberikan petugas
3. Potensi masalah 3 1 3/3x1=1 Melakukan
dapat dicegah pencegahan ispa
Tinggi adalah cara yang
paling utama dalam
penanganan ispa
4. Menonjolkan 2 1 2/2x1=1 Anak sebelumnya
masalah belum pernah
Masalah mengalami ispa,
berat harus jadi ibu belum
segera paham tentang cara
ditangani penanganan dan
pencegahan ispa
Total skor 4 1/3

Diagnosa kebidanan berdasarkan prioritas :


1. An T dengan ISPA

RENCANA KEBIDANAN

No Diagnosa Tujuan Tujuan Kriteria Standar Intervensi


. umum khusus
1. An H Setelah 1.Keluarga Knowledge -Keluarga a.Gali pengetahuan
dengan diberikan Tn D mampu keluarga
ISPA asuhan mengenal menyatakan mengenai
kebidanan dampak dampak dari keluhan yang
diharapkan keluhan penyakit diderita An T
keluarga Tn dari An T ISPA b. Diskusikan
D mampu dengan keluarga
memberikan dampak masalah
nutrisi yang yang dapat
seimbang terjadi bila
untuk An T keluhan An T
dan dapat tidak segera
berperilaku diatasi
hidup bersih c.Jelaskan akibat
dan sehat yang dapat
terjadi bila
keluhan An T
tidak segera di
obati
d. Beri pujian
pada keluarga
atas jawaban atau
tindakan yang
tepat
e.Motivasi
keluarga untuk
mengenal
dampak masalah
yang dapat
timbul pada
keluhan An T
f. Bimbingan
keluarga untuk
mengulangi
penjelasan yang
diberikan

Keluarga Tn Affektif Keluarga a. Beri penjelasan


D dapat memutuskan kepada keluarga
memutuskan untuk control Tn D tentang
untuk segera ke tindakan untuk
berobat Puskesmas mencegah
atau tenaga timbulnya
kesehatan keparahan
bila ada keluhan yang
keluhan yang dialami An T
menyertai An b. Libatkan
H keluarga dalam
mengambil
keputusan bagi
pencegahan
keluhan yang
dialami An T
c. Berikan saran
untuk control
atau melakukan
pemeriksaan
apabila ada
keluhan yang
menyertai

3. Keluarga Psikomotor Keluarga a. Ajarkan keluarga


Tn D mampu Tn D tentang
mampu membuat An pola makan yang
memberikan D lebih seimbang untuk
rasa nyaman nyaman dan An T dan
terhadap An makan diharapkan
T untuk makanan anggota keluarga
melakukan yang bergizi tidak ada yang
pengobatan untuk merokok karena
penyakit mencegah dapat
yang sedang penyakit mempengaruhi
dialami ISPA faktor ISPA
b. Libatkan
keluarga untuk
mengenal dan
berpartisipasi
dalam melakukan
pencegahan dan
pengobatan
penyakit ISPA

CATATAN ASUHANA KEBIDANAN KELUARGA

No. dx Diagnosa Implementasi dan Evaluasi Asuhan Kebidanan T.T / Tgl/ waktu
Kebidanan Keluarga
1 An T dengan Implementasi Asuhan Kebidana : 27 Mei 2016
ISPA a. Menggali pengetahuan keluarga Tn D pukul 10.00 WIB
mengenai keluhan yang diderita An T
b. Mendiskusikan dengan keluarga dampak
masalah yang dapat terjadi bila keluhan An T
tidak segera diatasi
c. Menjelaskan akibat yang dapat terjadi bila
keluhan An T tidak segera di obati yaitu
dapat berpotensi tejadinya ISPA berat
d. Memberi pujian pada keluarga atas jawaban
atau tindakan yang tepat
e. Memberi Motivasi keluarga untuk mengenal
dampak masalah yang dapat timbul pada
keluhan An T
f. Membimbing keluarga Tn D untuk
mengulangi penjelasan yang diberikan
petugas
Evaluasi Asuhan Kebidanan:
a. Keluarga memahami tentang keadaan An T
b. Keluarga sudah mengerti tentang dampak
masalah yang dapat terjadi bila keluhan An T
tidak segera diatasi
c. Keluarga sudah mengerti tentang akibat yang
dapat terjadi bila keluhan An T tidak segera
di obati
d. Keluarga merasa puas atas jawaban atau
tindakan yang telah dilakukan
e. Keluarga sudah mengerti dan mengenal
dampak masalah yang dapat timbul pada
keluhan An T
2 Implementasi Asuhan Kebidanan:
a. Memberi penjelasan kepada keluarga Tn D
tindakan untuk mencegah timbulnya
keparahan keluhan yang dialami An T
b. Melibatkan keluarga dalam mengambil
keputusan bagi pencegahan keluhan yang
dialami An T
c. Memberikan saran untuk control dan
melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan
apabila ada keluhan yang menyertai
Evaluasi Asuhan Kebidanan ;
a. Keluarga Tn D sudah mengerti tentang
tindakan untuk mencegah timbulnya
keparahan keluhan yang dialami An T
b. Keluarga bersedia dalam mengambil
keputusan bagi pencegahan keluhan yang
dialami An T
c. Keluarga bersedia untuk kontrol bila ada
keluhan yang menyertai

3 Implementasi Asuhan Kebidanan:


a. Mengajarkan dan menjelaskan kepada
keluarga Tn T mengenai pengobatan dan
pencegahan penyakit ISPA
1) Nutrisi makanan yang seimbang seperti
sayuran hijau, buah- buahan, tahu, tempe,
sesekali daging dan susu. Hindarkan anak
dari snack (makanan tidak menjamin
kesehatannya) dan es, beri air putihyang
banyak untuk mengencerkan lendir dan
dahak, menganjurkan memberikan anak
perasan jeruk nipis yang dicampur dengan
madu atau kecap
2) Mengajurkan untuk menjauhkan anak dari
anak yang lain agar tidak tertular.
3) Menganjurkan menjauhkan anak dari
anggota keluarga yang sakit agar tidak
terjadi pemaparan ulang sehingga anak
tidak segera sembuh.
4) Menganjurkan anak untuk dikompres
dengan menggunakan air bersih, celupkan
dengan air dingin (tidak perlu air es).
5) Mengajurkan untuk memposisikan anak
untuk tidur dengan kepala agak ditinggikan
dengan mengganjalnya dengan bantal (semi
fowler) agar anak tidak sesak.
6) Menganjurkan untuk berperilaku hidup
bersih.
b. Melibatkan keluarga untuk mengenalkan dan
berpartisipasi dalam melakukan pengobatan
dan pencegahan ISPA yang diderita An T
Evaluasi Asuhan Kebidanan:
a. Keluarga Tn D sudah mengetahui tentang
pengobatan dan pencegahan penyakit ISPA
b. Keluarga Tn D bersedia untuk terlibat dalam
melakukan pengobatan dan pencegahan
penyakit ISPA
.
Semarang, Juni 2016
Praktikan

Anindya Mustikawati
NIM : 1504171

Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Praktek

Putri KusumaW., S.SiT. MH. Kes Siska Shintawati, Amd. Keb.


NPP : NIP :

Vous aimerez peut-être aussi