Vous êtes sur la page 1sur 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PENYAKIT HIPERTENSI


DI RUANG PANDAN 1
RSUD dr. SOETOMO SURABAYA

Sasaran : Keluarga pasien di ruang Pandan 1


Hari/Tanggal : Kamis, 20 April 2017
Tempat : Ruang Pandan 1 RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Waktu : 30 menit
Penyaji : Mahasiswa Program Profesi Ners STIKES Karya Husada Kediri

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga di
ruang Pandan 1 RSUD dr. Soetomo Surabaya dapat menambah pengetahuan
tentang penyakit Hipertensi
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian Hipertensi
2. Mengetahui klasifikasi Hipertensi
3. Mengetahui penyebab Hipertensi
4. Mengetahui tanda gejala Hipertensi
5. Mengetahui penatalaksanaan Hipertensi
6. Mengetahui pengertian Hipertensi
7. Mengetahui diet Hipertensi
8. Mengetahui pencegahan Hipertensi
9. Mengetahui bahaya Hipertensi
10. Mengetahui komplikasi Hipertensi

II. Sasaran
Keluarga pasien di ruang Pandan 1 RSUD dr.Soetomo Surabaya

III. Materi
Penyakit Hipertensi

1
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. MEDIA
1. Leaflet

VI. ATURAN KEGIATAN


1. Audiens diharapkan mengikuti acara selama 30 menit
2. Jika meninggalkan tempat harus dengan ijin fasilitator
3. Jika auidiens yang meninggalakn tempat kurang jelas dengan materi yang
disampaikan, bisa datang ke nurse station

VII. Setting Tempat


Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan

Keterangan :
: Peserta : Moderator

: Pemateri : Fasilitator

: Observer

2
VIII. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik : Nian Afrian Nuari, S.Kep,.Ns,.M.Kep
2. Pembimbing Klinik : Amirul Musrini, S.Kep,.Ns
3. Pemateri : Destyara Nur Ari Hidayatika, S.Kep
4. Moderator : Ari Widiyanto, S.Kep
5. Fasilitator : 1. Joko Setyono, S.Kep
4. Almira Kumala Ayu, S.Kep
5. Ana Vinurika, S.Kep
6. Hulda Tanu, S.Kep
6. Observer dan Notulen : 1. Anggi Aristy W, S.Kep
7. Peserta : Keluarga pasien di ruang Pandan 1 RSUD
dr. Soetomo Surabaya

3
IX. Job Description
No. Nama Sie Job Description Nama
1. Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan Destyara Nur Ari
2. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
Hidayatika, S.Kep
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya jawab Ari Widiyanto, S.Kep
2. Membuka acara dan menyampaikan maksud serta tujuan kegiatan
penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme kegiatan
4. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan disampaikan
5. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang telah disampaikan
6. Menutup acara penyuluhan
3. Fasilitator 1. Sebagai operator presentasi 1. Joko Setyono, S.Kep
2. Membantu dan mengondisikan peserta selama penyuluhan berlangsung 2. Almira Kumala Ayu,
3. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (absensi)
S.Kep
4. Membantu moderator dalam mengajukan pertanyaan untuk evaluasi hasil
3. AnaVinurika, S.Kep
5. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
4. Hulda Tanu, S.kep
6. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
4. Observer 5. Menilai keaktivan peserta Anggi Aristy
6. Melakukan evaluasi kegiatan
Wulandari, S.Kep

4
IX. Penatalaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Tanda Tangan
1. 3 Pembukaan:
Menit 1. Mengucapkan salam 1) Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2) Mengenal tim penyuluh
3. Menjelaskan kontrak 3) Mengetahui kontrak waktu penyuluhan
waktu 4) Mengerti tujuan dari penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan dari 5) Tahu apa saja yang akan disampaikan
penyuluhan
5. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan diberikan
2. 15 Pelaksanaan:
Menit 1) Menggali pengetahuan pengunjung tentang 1) Mendengarkan dan memperhatikan
penyakit Hipertensi materi
2) Menjelaskan kepada pengunjung :
a) Mengetahui pengertian Hipertensi
b) Mengetahui klasifikasi Hipertensi
c) Mengetahui penyebab Hipertensi
d) Mengetahui tanda gejala Hipertensi
e) Mengetahui penatalaksanaan Hipertensi
f) Mengetahui pengertian Hipertensi
g) Mengetahui diet Hipertensi
h) Mengetahui pencegahan Hipertensi
i) Mengetahui bahaya Hipertensi
j) Mengetahui komplikasi Hipertensi

5
3. 10 Diskusi/ Tanya jawab dan evaluasi:
1) Mengajukan pertanyaan
menit 1) Memberikan kesempatan pada peserta untuk
2) Menanggapi jawaban
bertanya kemudian didiskusikan bersama 3) Menjawab pertanyaan
2) Menanyakan kepada peserta tentang materi yang
telah diberikan
3) Memberikan reinforcement kepada peserta bila
dapat menjawab dan menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 2 Terminasi:
Menit 1) Mengucapkan terimakasih kepada peserta 1) Mendengarkandan membalas salam
2) Memberikan leaflet
3) Mengucapkan salam penutup

6
X. Evaluasi
1. Kriteria struktur
1) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara
dilaksanakan
2) Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria proses
1) Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi
penyuluhan berlangsung
2) Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal
sampai akhir
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
4) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria hasil
1) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
2) Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
3) Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
4) Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan
penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh
dengan benar

MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI

A. Pengertian

7
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas
tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal
atau tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Bedasarkan
JNC (Joint National Comitee) VII, seorang dikatakan mengalami hipertensi
jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih
(Chobaniam, 2003).

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan


sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps, 2005).

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas


140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Smeltzer, Bare,
2002). Darah dibawa dari jantung ke seluruh bagian tubuh kita melalui
pembuluh darah yang disebut arteri. Tekanan darah adalah tekanan yang
ditimbulakan darah ke dinding pembuluh darah arteri saat jantung memompa
darah ke seluruh tubuh.

B. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah oleh JNC VII untuk pasien dewasa berdasarkan
rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau lebih
kunjungan klinis (Tabel 1). Klasifikasi tekanan darah mencakup 4 kategori,
dengan nilai normal tekanan darah sistolik (TDS) <120 mmHg dan tekanan
darah diastolik (TDD) <80 mmHg. Prehipertensi tidak dianggap sebagai
kategori penyakit tetapi mengidentifikasikan pasien-pasien yang tekanan
darahnya cenderung meningkat ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan
datang. Ada dua tingkat (stage) hipertensi, dan semua pasien pada kategori ini
harus diterapi obat (JNC VII, 2003).
Tekana Darah Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik Diastolik

Normal <120 dan <80

8
Prahipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi Stadium 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi Stadium 2 160 atau 100

C. Etiologi Hipertensi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik, respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi
2. Obesitas, terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
2. Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi
seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik,
system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan
stress.
3. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal atau vaskuler renal.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Faktor Resiko Hipertensi :
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
2. Pria usia 35 55 tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause
3. Kebanyakan mengkonsumsi garam atau natrium
4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa
hal seperti merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, caffeine,
DM.
5. Faktor emosional dan tingkat stress
6. Gaya hidup yang monoton
7. Sensitive terhadap angiotensin
8. Kegemukan
9. Pemakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen.

D. Patofisiologi Hipertensi

9
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medulla dari otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan
abdormen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis.
Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norepeneprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap vasokonstriksi. Pada saat bersamaan dimana sistem
saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi,
kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokontriksi. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkan pelepasan renin, yang merangsang pembentukan angiotensin
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II. Suatu vasokonstriktor yang
dapat merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon yang
menyebabkan retensi natrium yang menyebabkan peningkatan intravaskuler.
Semua faktor yang cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

E. Tanda dan Gejala Hipertensi


Tanda dan gelala hipertensi yaitu :
1. Sakit kepala
2. Epitaksis
3. Rasa berat di tengkuk
4. Mata berkunang kunang
5. Mual
6. Muntah
7. Kelemahan atau letih
8. Sesak nafas
9. Kenaikan tekanan darah dari normal
10. Penurunan kekuatan genggaman tangan

10
11. Pandangan mata kabur atau tidak jelas ( Aziza, Lucky, 2007 )

F. Penatalaksanaan
1. Menurunkan asupan garam (maksimal 2.4 g natrium sehari)
2. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara teratur.
3. Berhenti merokok
4. Menghindari minuman beralkohol

G. Diet Hipertensi
1. Mengatur Diit
a. Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa,lemak hewan,
margarine,mentega sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau
minyak jagung dalam jumlah tertentu.
b. Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu dengan paling
banyak 50 gram tiap kali makan, makanlah ikan air tawar sebagai
pengganti.
c. Gunakan susu skim sebagaipengganti susu penuh.
d. Batasi penggunaan telur hingga hanya 3 kali seminggu.
e. Gunakan sering tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya.
f. Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup,
coca cola, limun, permen,dodol, coklat, kolak, eskrim.
g. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan.

H. Cara Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus.
b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita
hipertensi berupa:
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat
maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara
normal dan stabil mungkin.

11
c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol
d. Batasi aktivitas.

I. Bahaya Hipertensi
Jika tekan darah tinggi berlanjut, hal ini akan merusak pembuluh darah yang
mengalirkan darah ke organ tubuh. Hipertensi sering menyebabkan penyakit
ginjal, serangan jantung, stroke, dan gangguan penglihatan. Bahaya hipertensi
akan semakin meningkat jika seseorang juga menderita penyakit diabetes
mellitus.

Hipertensi juga dapat merusak ginjal, di sisi lain penyakit ginjal setelah
beberapa lama akan mennimbulkan hipertensi. Pengendalian tekanan darah
yang baik bisa mencegah atau memperlambat kerusakan ginjal.

J. Komplikasi Hipertensi
Efek pada organ :
1. Otak
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
c. Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
a. Malam banyak kencing
b. Kerusakan sel ginjal
c. Gagal ginjal
3. Jantung
a. Membesar
b. Sesak nafas (dyspnoe)
c. Cepat lelah
d. Gagal jantung

K. Target Tekanan Darah


1. Pada kelompok usia 60 tahun, target tekanan darah yang harus dicapai
adalah kurang dari 150/90 mmHg
2. Pada kelompok usia < 60 tahun, target tekanan darah yang harus dicapai
adalah sistol kurang dari 140 mmHg dan diastol kurang dari 90 mmHg
3. Pada kelompok usia 18 tahun dengan penyakit ginjal kronik, target
tekanan darah yang harus dicapai adalah <140/90 mmHg
4. Pada kelompok usia 18 tahun dengan diabetes mellitus, target tekanan
darah yang harus dicapai adalah kurang dari 140/90 mmHg.

12

Vous aimerez peut-être aussi