Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
COST CONCEPTS
FOR DECISION MAKING
OLEH:
KELOMPOK 5
1. Ni Made Ary Yunharmini (1490662004)
2. Made Widyasari (1490662008)
3. Ni Luh Putu Budi Agustini (1490662029)
4. Ni Luh Dwi Sugiantari (1490662031)
5. Wayan Chintia Pinaria (1490662049)
6. Ni Putu Anggun Udayani (1490662050)
0
Ringkasan
Pada bab ini kami memperkenalkan konsep biaya yang relevan untuk
pengambilan keputusan sehari-hari yang dilakukan oleh eksekutif bisnis. Dalam
beberapa kasus pengambilan keputusan ini masih belum sesuai antara ketepatan
teoritis dengan konsep yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Sedangkan
situasi nyata dunia bisnis, memiliki data-data yang harus diaplikasikan secara
teoritis. Pada bab ini akan membahas mengenai pemahaman teoritis yang sangat
penting untuk memastikan aplikasi teori telah sesuai dengan konsep. Para
pengambil keputusan kadang kala menerapkan aturan tanpa melakukan pengujian
terhadap biaya yang ditimbulkan dari keputusan tersebut. Bahaya dari penerapan
keputusan yang salah dapat menimbulkan biaya yang lebih besar, karena akan
berhubungan langsung dengan penurunan laba.
Pada bab ini akan dibahas mengenai perbedaan konsep ekonomi dan
akuntansi dari segi biaya dan laba. Dalam akuntasi, biaya yang harus dievaluasi
adalah biaya saat ini dan biaya masa depan dalam pengambilan keputusan
ekonomis. Misalnya biaya penyusutan dari sebuah aset yang dibeli di awal
periode atau biaya sebuah item yang di ambil dari persediaan yang dibeli di awal
periode. Hal ini mengarah kepada pembahasan biaya yang relevan untuk
pengambilan keputusan. Beberapa biaya cukup relevan dan yang lainnya tidak
relevan untuk pengambilan keputusan yang dihadapi. Biaya yang relevan
seluruhnya merupakan biaya inkremental. Tiga tipe utama dari biaya inkremental
telah dibahas dan diperkenalkan. Analisis kontribusi didasarkan pada biaya
inkremental dari sebuah keputusan, dan sesi terakhir dari bab ini menggunakan
analisis kontribusi dalam hubungannya dengan beberapa tipe pengambilan
keputusan. Lampiran dari bab ini mempertimbangkan analisis break event dengan
pengujian terhadap penerapannya dan keterbatasannya dalam proses pengambilan
keputusan.
1
Data untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jenis-jenis biaya
bukan datang dari ahli ekonomi melainkan dari seorang ahli akuntansi. Dalam
banyak kasus data ini cukup memadai dan tepat, tetapi di lain kasus karena data
tersebut diperoleh untuk tujuan yang berbeda, data tersebut kurang sesuai untuk
ditempatkan langsung dalam prosedur pengambilan keputusan secara ekonomi.
Kita akan menguji beberapa konsep biaya secara akuntansi dan ekonomi dan
hubungan diantara konsep tersebut.
Perbedaan konsep biaya dan laba Antara ekonom dan akuntan disebabkan
karena perbedaan tujuan. Akuntan bertujuan untuk menghitung biaya yang
menurut mereka seharusnya dikurangkan dari pendapatan agar diperoleh laba
yang sebenarnya. Laporan akuntan pada pokoknya ditujukan untuk kantor
pajak, sedangkan akuntan manajerial dan ekonom manajerial seringkali
menggunakan konsep-konsep biaya serta laba yang berbeda untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2
dapat dipisahkan atau tidak dengan produksi dari setiap unit yang dihasilkan.
Untuk membawa biaya secara akuntansi kedalam konsep ekonomi, kita harus
menemukan bagian dari biaya tak langsung atau biaya overhead yang bervariasi
pada tingkat hasil. Pernyataan akuntansi sering menggolongkan biaya overhead ke
kategori overhead variabel dan overhead tetap, dalam hal ini kita akan
menambahkan biaya overhead variabel per unit dengan biaya langsung per unit
untuk menemukan apa yang ekonom sebut dengan biaya rata-rata variabel.
CONTOH:
Misalkan sebuah perusahaan melaporkan bahwa selama satu bulan terakhir
diproduksi 1.480 unit dan akuntan menyediakan anda angka total pengeluaran
untuk biaya tenaga kerja langsung, biaya material langsung, biaya overhead
variabel, dan biaya overhead tetap yang dilihat di sisi sebelah kiri pada Tabel
7-1. Jumlah dari tiga pengeluaran pertama merupakan biaya variabel total
(TVC), dan penambahan biaya overhead tetap, yang kita sebut biaya tetap
total (TFC), kita mendapatkan Total Biaya (TC). Untuk biaya per unit, seperti
yang terlihat di sisi kanan pada tabel didapat dengan membagi biaya total
dengan tingkat output yang dihasilkan.
3
mereka tidak melibatkan arus keluar kas aktual pada periode waktu saat ini namun
harus dikurangkan dari pendapatan, contohnya biaya penyusutan.
CONTOH:
Salah satu biaya yang berada dalam akuntansi adalah penyusutan, yang
merupakan biaya yang dibebankan pada pendapatan setiap tahun untuk
beberapa bagian dari biaya akuisisi peralatan modal yang diperlukan untuk
menghasilkan pendapatan. Prosedur akuntansi melibatkan mengambil biaya
awal aset tersebut, mengurangkan perkiraan sisa aset atau sisa nilai pada akhir
masa pakainya, dan pembagian biaya bersih ini terhadap pendapatan
sepanjang umur aset. Prosedur penyusutan garis lurus mengalokasikan biaya
bersih secara merata selama umur aset, sementara metode lain, seperti metode
jumlah angka dan metode saldo menurun ganda, mengalokasikan proporsi
lebih dari biaya bersih terhadap pendapatan awal dalam umur aset. Jadi
akuntan membebankan biaya implisit terhadap pendapatan setiap tahun untuk
menyebarkan biaya eksplisit aset selama periode dimana aset tersebut sedang
digunakan dalam proses produksi.
DEFINISI:
Biaya oportunitas, atau biaya alternatif seperti yang sering disebut, mengacu
pada nilai sumber daya dalam alternatif pekerjaan terbaiknya. Biaya oportunitas
adalah biaya alternatif yang ditimbulkan akibat dipilihnya suatu keputusan,
4
contohnya gaji pemilik perusahaan. Sedangkan biaya historis adalah biaya yang
telah dikeluarkan atau diterima sebelum terjadinya suatu keputusan. Untuk
sumber daya yang dibeli langsung atau disewa, seperti bahan baku dan tenaga
kerja, biasanya akan terlihat sedikit perbedaan antara biaya historis dan biaya
oportunitas. Harga pasar di mana mereka dibeli atau disewa harus mencerminkan
biaya oportunitas mereka, karena produsen harus mengajukan penawaran untuk
barang-barang tersebut di pasar masing-masing. Jika tidak bersedia membayar
setidaknya sumber daya apa yang layak dalam alternatif penggunaan terbaik
mereka, perusahaan tidak akan dapat membeli layanan dari sumber daya tersebut.
Perbedaan yang pasti dapat dilihat antara biaya historis dan biaya
oportunitas jika sumber daya dibeli dan dimiliki dalam persediaan untuk beberapa
waktu sebelum digunakan dalam proses produksi. Jika nilai pasar dari sumber
daya tersebut berubah, biaya oportunitas menyimpang dari biaya historis.
Mengingat masalah inflasi yang terus berlanjut, harga input cenderung bergerak
ke atas secara terus menerus, meskipun dalam beberapa kasus kemajuan teknologi
yang cepat dapat menyebabkan nilai pasar dari sumber daya yang ada dalam
persediaan menurun. Untuk tujuan pengambilan keputusan, nilai pasar saat ini
dari sumber daya adalah biaya implisit untuk perusahaan, dan biaya ini harus
dimasukkan ke dalam setiap proses pengambilan keputusan daripada (baik lebih
tinggi atau lebih rendah) biaya historis. Perhatikan bahwa jika perusahaan ingin
mengisi persediaan harus membayar harga pasar saat ini untuk sumber daya, atau
sebagai alternatif, jika ingin menjual sumber daya ke perusahaan lain, itu dapat
dilakukan pada nilai pasar saat ini bukan pada biaya historis sumber daya.
Sekarang mari kita kembali ke penyusutan, yang dimaksudkan untuk
mewakili biaya implisit aset seperti tanah, bangunan, dan peralatan yang dibeli di
masa lalu. Akuntan menyusutkan biaya aset tersebut dengan mengalokasikan
sebagian dari biaya bersih dari aset terhadap pendapatan periode berjalan.
Ekonom menentukan biaya oportunitas dari layanan atas dasar apa tanah dan
bangunan mungkin dihasilkan dalam pekerjaan alternatif atau atas dasar
kepentingan pengikatan dana atas aset-aset tersebut yang diperoleh dalam
investasi alternatif, dimana lebih besar. Biaya oportunitas dari modal terikat dalam
tanah, bangunan, dan peralatan mungkin sangat berbeda dari biaya penyusutan
5
yang dilakukan terhadap pendapatan, karena yang terakhir ditentukan atas dasar
yang sangat berbeda. Untuk tujuan pembuatan keputusan, penyusutan aset terlibat
dalam proses produksi harus diperlakukan sebagai biaya oportunitas dari aset
tersebut.
CONTOH:
Pemilik pertanian kecil mungkin mengorbankan $ 10.000 per tahun dalam
mendapatkan fee dengan tetap menggunakan tanah untuk pertanian bukan
untuk perkemahan. Ini merupakan biaya oportunitas dari tanah, kecuali nilai
pasar tanah sangat tinggi sehingga bunga yang diperoleh dari hasil penjualan
peternakan akan menghasilkan lebih banyak. Misalkan pertanian dapat dijual
seharga $ 100.000, dimana petani (seandainya ia memiliki peternakan bebas
dan jelas) bisa melakukan deposit untuk kepentingan 15%. Dengan demikian
biaya oportunitas untuk terus bertani tanah adalah $ 15.000, ini menjadi
penggunaan alternatif terbaik dari sumber daya.
Tenaga kerja petani sendiri harus dinilai sama pada biaya oportunitasnya. Jika
alternatif bekerja untuk petani lain atau mengambil pekerjaan berdemonstrasi
dan menjual mesin pertanian, katakanlah $ 20.000 per tahun, angka ini adalah
biaya oportunitas dan harus dimasukkan dalam analisis untuk tujuan
pengambilan keputusan.
6
menjamin ini adalah untuk mempertimbangkan biaya oportunitas masing-masing
sumber daya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dilihat perbedaan diantara kedua
konsep tersebut, Antara lain:
Konsep akuntansi memandang laba sebagai hasil pengurangan pendapatan
dengan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi +
penyusutan.
Konsep ekonomi masih memasukkan biaya dari setiap sumberdaya
(Opportunity Cost) sebagai beban yang mengurangi keuntungan.
CONTOH:
Mari kita gambarkan dengan contoh dari pemilik toko kecil yang telah
menginvestasikan $ 50.000 sebagai ekuitas di toko dan persediaan. Seperti
terlihat pada Tabel 7-2, pendapatan penjualan tahunan adalah $ 160.000 yang
harus dipotong biaya pokok penjualan, gaji tenaga kerja, dan penyusutan
peralatan dan bangunan. Laba akuntansi untuk toko tersebut adalah $ 15.000.
Pada Tabel 7-3 kami menunjukkan laporan ekonomi laba dari toko yang sama.
Perhatikan bahwa pendapatan penjualan, harga pokok penjualan, gaji, dan
penyusutan adalah sama seperti pada tabel sebelumnya. (Kami menganggap
bahwa kami telah memeriksa dan menemukan bahwa nilai pasar dari peralatan
dan bangunan sebenarnya telah menurun $5.000 selama tahun berjalan dan
bahwa biaya penyusutan, oleh karena itu, cukup mencerminkan biaya
oportunitas dari sumber daya tersebut).
Ekonom, akan menambahkan dua item lain yang berkaitan dengan biaya
implisit dari sumber daya yang dimiliki oleh manajer. Misalkan owner-
manager bisa mendapatkan $ 15.000 sebagai manajer departemen di sebuah
toko besar dan bahwa ini adalah peluang terbaik untuk gaji. Kemudian kita
akan menambahkan biaya untuk bisnis sebesar $ 15.000. Perhitungan gaji
owner-manager. Demikian pula owner-manager memiliki $ 50.000 ekuitas di
toko dan persediaan, sejumlah uang yang bisa dengan mudah digunakan di
tempat lain untuk keuntungan finansial. Seharusnya itu bisa disimpan atau
diinvestasikan di tempat lain pada risiko yang sebanding dan akan menerima
7
8% bunga pokok, atau $ 4.000 per tahun. Dengan memilih untuk
menginvestasikan $50.000 dalam toko daripada di tempat lain, owner-
manager menerima pendapatan $ 4.000 per tahun, dan ekonom
menambahkannya sebagai biaya implisit dalam laporan laba rugi. Dengan
demikian biaya ekonomi total, atau biaya oportunitas dari semua sumber daya
yang digunakan dalam proses produksi, $ 164.000, dan dalam hal ekonomi
pemilik toko telah mengalami kerugian sebesar $ 4.000. Artinya, pemilik toko
bisa mendapatkan $ 4.000 lebih dengan sumber daya yang dimilikinya jika ia
telah menjual bangunan dan persediaan, menginvestasikan uang dengan bunga
8% per tahun, dan bekerja di pekerjaan yang sama di tempat lain untuk gaji $
15.000 setiap tahun.
8
efektif layanan dari tanah dan bangunan yang disebutkan, Anda akan melihat
bahwa laba ekonomi berarti bahwa pemilik perusahaan yang mendapatkan
keuntungan lebih dari yang mereka bisa dengan menginvestasikan modal mereka
di tempat lain. Laba akuntansi harus disesuaikan dengan biaya oportunitas dari
sumber daya yang dimiliki yaitu, untuk apa perusahaan akan membayar untuk
layanan dari sumber daya jika mereka dibeli atau disewa sebelum kemungkinan
investasi alternatif dapat dinilai. Laba akuntansi akan melebihi Laba ekonomi jika
beberapa biaya oportunitas implisit tidak dikurangkan dari pendapatan. Laba
normal ekonom diperoleh bila TR = TC, dan di dalam TC sudah dimasukkan
semua biaya oportunitas dari semua input. Dalam pengertian akuntansi, laba
normal merupakan keuntungan akuntansi yang cukup agar perusahaan tersebut
tetap berproduksi dan tidak dilikuidasi serta kemudian menanamkan sumber-
sumbernya pada bisnis lainnya.
Bukan berarti bahwa baik pandangan akuntan atau ekonom mengenai laba
tidak benar; masing-masing dirancang untuk tujuan yang berbeda. Tujuan akuntan
adalah untuk menemukan, setelah modal diinvestasikan dalam tujuan untuk
sebuah tujuan mengejar pengembalian kepada pemilik modal. Tujuan ekonom
adalah untuk memastikan bahwa semua sumber daya digunakan dengan efisien.
Keberadaan Laba ekonomi menegaskan hal ini.
CATATAN:
Laba normal (saat TR = TC) tidak berarti tidak ada keuntungan. Karena biaya
total dalam arti ekonomi termasuk biaya oportunitas dari semua sumber daya
yang digunakan. Pengembalian modal yang diinvestasikan dimasukkan
sebagai biaya, bukan dihitung sebagai sisa dalam arti akuntansi. Laba normal
berarti pengembalian atas investasi yang cukup bagi pemilik dalam
perusahaan, cukup untuk mencegah pemilik investasi melikuidasi investasinya
dan menginvestasikannya ke dalam alternative investasi terbaik lainnya,
karena tingkat pengembalian dari kesempatan alternative investasi terbaik
lainnya dimasukkan sebagai biaya ekonomi dari produksi. Laba normal berarti
tingkat keuntungan terbanyak yang bisa diperoleh pemilik investasi di tempat
lain.
9
F. Pertimbangan Risiko dan Laba Normal
Dengan pertimbangan bahwa semua investasi tidak memiliki risiko yang
sama, kita perlu mengkualifikasikan konsep tentang laba normal untuk
menghitung derajat perbedaan risiko dalam kesempatan investasi. Sebagai contoh,
menginvestasikan uang dalam obligasi pemerintah relatif tidak memiliki risiko,
karena pada dasarnya tidak ada risiko kegagalan pada perekonomian yang matang.
Dividen dibayarkan sesuai jadwal dan pinjaman dikembalikan sesuai jadwal jatuh
tempo selama pemerintahan tetap ada. Di lain pihak menginvestasikan uang dalam
pengembangan produk baru relatif berisiko. Investor mungkin tidak memperoleh
dividen atas investasinya dan dalam banyak kasus mereka mungkin kehilangan
seluruh modal yang mereka investasikan. Biasanya obligasi pemerintah membayar
dengan bunga yang cukup rendah (5%-10%), sebaliknya perusahaan tambang dan
minyak memperkenalkan produk baru, dan menawarkan risiko bisnis yang tinggi
harus menawarkan tingkat suku bunga yang tinggi (15%-20%) untuk menarik
dana investasi yang diperlukan. Meskipun para investor secara umum menolak
sebuah risiko, mereka besedia mengambil risiko hanya jika ada janji tingkat
pengembalian ynag cukup besar untuk mengkompensasi risiko yang mereka
ambil. Tingkat pengembalian yang tinggi pada sebuah investasi yang berisiko
tinggi penting untuk mengkompensasi para investor yang dikenal sebagai risiko
premium. Semakin tinggi tingkat risiko yang ada maka semakin besar risiko
premium yang diminta oleh investor.
Karena alternatif kesempatan berinvestasi dapat memberikan hasil yang
lebih atau kurang, tergantung pada tingkat risiko, kita harus membatasi
pertimbangan kita pada alternatif investasi yang mempunyai tingkat risiko yang
sama sebagai perbandingan. Ini adalah persyaratan cateris paribus yang sudah
lazim: perbandingan dari sebuah investasi dengan investasi lain ynag memiliki
risiko yang sama. Tingkat pengembalian tertinggi pada alternatif investasi ini
yang memiliki tingkat risiko yang sama adalah biaya oportunitas terhadap
investasi di sebuah area yang ditentukan. Dikatakan bahwa biaya oportunitas dari
sebauh investasi dengan tingkat risiko yang rendah lebih kecil dari biaya
oportunitas dari investasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi. Sebaliknya laba
10
normal dari sebuah investasi dengan risiko yang rendah lebih kecil dari laba
normal dari investasi dengan risiko yang tinggi. Dalam pengertian akuntansi,
perusahaan dengan tingkat risiko yang rendah mungkin mempunyai kemampuan
memperoleh ROI setelah pajak sebesar 8%, sedangkan perusahaan dengan tingkat
risiko yang lebih tinggi membutuhkan ROI setelah pajak sebesar 15% untuk
bertahan dalam bisnisnya.
CATATAN:
Biaya inkremental tidak sama dengan biaya marginal. Seperti yang dijelaskan
pada bab sebelumnya, biaya marginal adalah perubahan dalam total biaya
sebagai akibat dari berubahnya satu unit output. Dilain pihak, biaya
inkremental adalah perubahan total biaya sebagai akibat sebuah keputusan.
Keputusan ini mungkin melibatkan perubahan dalam tingkat produksi
sebanyak 20 atau 2000 unit, atau hal ini mungkin tidak melibatkan perubahan
dalam tingkat produksi sama sekali. Sebagai contoh, keputusan untuk
11
memperkenalkan atau tidak sebuah teknologi yang baru dalam memproduksi
pada tingkat output yang sama. Pengetahuan tentang biaya marginal,
bagaimanapun juga sangat penting untuk menghitung biaya inkremental.
Biaya inkremental harus diidentifikasikan secara tepat. Hanya biaya-biaya
yang benar-benar berubah sebagai akibat sebuah keputusan yang bisa
dimasukkan, tetapi semua biaya-biaya yang berubah sebagai akibat sebuah
keputusan harus dimasukkan. Faktor atau unsur yang tidak terpakai tidak
memiliki biaya inkremental dan untuk itu mungkin tidak diperhitungkan
sebagai biaya untuk keputusan tertentu. Hal yang sama, biaya yang
dikeluarkan dimasa lalu untuk pabrik, mesin dan bangunan harus dianggap
sebagai sunk cost, dan tidak dapat dimasukkan dalam prosedur pengambilan
keputusan kecuali jika biaya oportunitasnya adalah positif. Maka kecuali jika
ada keuntungan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki, biaya
inkremental dari penggunaan dari sumber daya tersebut dari keputusan saat ini
adalah nol.
CONTOH:
Seorang manajer toko telah menemukan sebuah produk yang akan dijual dan
mampu memberikan keuntungan yang besar. Produk ini adalah Antenna Hat
yang merupakan sebuah topi dilengkapi dengan dua bola antena. Ketika
dipakai bola ini akan berayun seperti antena. Manajer ini menghabiskan biaya
sebesar $2.500 untuk mempromosikannya pada iklan surat kabar dan dengan
mempekerjakan seorang mahasiswa untuk memakainya di seputaran kampus
pada acara-acara publik. Harga topi tersebut sebesar $ 4,95 setelah 3 minggu
12
perusahaan masih memiliki 4.975 topi. Sehingga Asisten manajer
menyarankan untuk menurunkan harga sebesar $1,25
Manajer adalah seorang yang membuat keputusan harga. Biaya relevan adalah
data biaya yang di harapkan di masa akan datang yang berbeda dalam
beberapa alternatif keputusan, atau biaya relevan merupakan biaya yang
terkait dengan keputusan operasional. Pada usaha topi antena ini pengeluaran
awal sebesar $ 2.500 dan $ 2.500 untuk biaya promosi. Biaya ini termasuk
biaya yang tidak relevan.
13
CONTOH:
Perusahaan Telarah life Fab Industries memproduksi pintu gerbang baja,
pagar, balkon dan teras pagar, dan barang serupa dipotong dan dilas dari
besi tempa. Perusahaan ini melakukan custom orders atau memproduksi
pintu gerbang standar dan pagar, tetapi perusahaan tersebut lebih memilih
melakukan custom orders karena mendapatkan penghasilan yang lebih
menguntungkan. Tenaga kerja pada perusahaan ini mampu memproduksi
barang senilai $ 10.000 per penjualan setiap minggunya. Biaya bahan baku
sebesar $ 2.000 per minggu. Misalnya perusahaan mendapatkan custom
orders dan akan mengambilnya ke perusahaan seminggu kemudian dengan
biaya material sebesar $4.000. Berapa biaya oportunitas dari sumber daya
perusahaan saat ini digunakan dalam pembuatan pintu gerbang standar dan
pagar? Perhatikan dengan kondisi barang yang standar perusahaan
memerlukan biaya $ 8.000, dan biaya material pada custom orders, sebelum
melakukan hal tersebut perusahaan harus mempertimbangkan pesanan yang
diterima. Itu merupakan biaya material dan biaya oportunitas dari custom
orders dengan penambahan hingga $ 12.000 dan perusahaan harus
menetapkan harga minimal yang tinggi.
CONTOH:
14
Sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi pesanan yang khusus
yang diketahui akan menyebabkan kerusakan pada peralatan tersebut, di
mana perbaikan akan diperlukan dalam waktu satu tahun setelah pekerjaan
selesai. Pemeriksaan ini diharapkan memerlukan biaya $ 2.000 dan akan
dibayar dalam waktu satu tahun. Seandainya tingkat diskon kesempatan
15%, faktor diskon yang sesuai adalah 0,8696 dan nilai sekarang dari biaya
adalah $ 2.000 x 0,8696 = $ 1.739,20.
CONTOH:
Misalkan suatu perusahaan sedang mempertimbangkan meniru desain dari
perusahaan lain dan mengetahui bahwa perusahaan lain bisa menuntut
kerugian bisnis sebagai hasilnya. Biaya hukum yang mungkin dan
kerusakan beserta probabilitas yang melekat pada setiap tingkat biaya ini
ditunjukkan pada Tabel 7-4. Biasanya kasus ini akan terselesaikan dalam
waktu tiga tahun. Kami mengira bahwa perusahaan mendapatkan
kesempatan diskon sebesar 15%. Dengan demikian faktor diskon yang
digunakan untuk mencari nilai sekarang dari biaya yang diharapkan adalah
0,6575. Dengan demikian EPV biaya hukum di masa depan adalah $
72.325, sebuah angka yang harus dimasukkan dalam biaya inkremental dari
keputusan untuk menyalin desain perusahaan lain.
Konsep biaya yang dirangkum dalam Tabel 7-5, menekankan pada relevan
atau tidaknya keputusan yang diambil. Apabila biaya yang diharapkan
15
memiliki konsekuensi terhadap keputusan yang telah dibuat, apakah itu
adalah biaya yang relevan atau merupakan biaya inkremental.
16
Kontribusi dari sebuah keputusan adalah pendapatan tambahan dikurangi
biaya inkremental dari keputusan tersebut. Yang juga dapat diinterpretasikan
sebagai kontribusi yang diberikan dari biaya dan keuntungan dari sebuah
keputusan. Hanya keputusan yang memberikan kontribusi positif yang akan
dipilih oleh perusahaan, atau keputusan yang memiliki nilai eksklusif. Perusahaan
akan memilih keputusan yang mampu memberikan kontribusi yang lebih besar.
A. Pendapatan Tambahan
DEFINISI:
Biaya inkremental didefinisikan sebagai pendapatan yang diikuti oleh
konsekuensi atas setiap keputusan yang diambil untuk memperolehnya. Biaya
inkremental dapat diperkirakan, seperti biaya inkremental, untuk memiliki
komponen yang jelas dalam satu periode yang sedang berlangsung, komponen
kesempatan yang memungkinkan, dan kemungkinan komponen masa depan.
CONTOH:
Sebuah perusahaan memberikan penawaran terhadap kontrak untuk memasok
peralatan lampu listrik pada gedung pemerintahan, sedangkan tender
pemerintah bernilai sangat rendah yaitu sebesar $ 265.000. Perusahaan
berharap dapat menghindari biaya PHK sebesar $ 100.000, apabila kontrak
berhasil dimenangkan. Apabila perusahaan mampu untuk memenangkan
kontrak, maka aka nada harapan untuk memenangkan kembali tender-tender
pemerintah di masa depan. Dengan memenangkan kontrak ini, perusahaan
juga akan memperoleh kesempatan untuk membuktikan kemampuan dalam
penyediaan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi jadwal produksi.
Pendapatan tambahan secara eksplisit adalah ketika perusahaan memenangkan
kontrak dengan nilai $ 265.000, tetapi sebenarnya kontrak tersebut
memberikan nilai lebih tinggi dibandingkan nilai kontrak. Maksudnya, apabila
perusahaan tidak memenangkan kontrak, maka perusahaan harus membayar
biaya PHK dan pesangon, serta biaya pemulihan di masa depan meliputi
rekrutmen dan training, yang mana total biayanya adalah $ 100.000.
Sedangkan apabila perusahaan memenangkan kontrak, maka biaya sebesar $
100.000 tidak perlu dikeluarkan. Hal tersebut berarti, melalui kontrak tersebut
17
perusahaan dapat menghindari biaya yang merugikan melalui keputusan yang
memberikan peluang pendapatan dengan jumlah yang sama.
DEFINISI:
Opportunity revenue adalah biaya yang dihindari sebagai hasil dari sebuah
keputusan. Meskipun tidak secara nyata terlihat dalam pemasukan pendapatan
perusahaan, tetapi biaya pengeluaran dapat dihindari atau ditekan sehingga uang
perusahaan tidak jadi dikeluarkan dan akan tetap tersimpan di bank. Efek terhadap
pemasukan bersih akan terlihat sama. Future revenue berhubungan dengan
keputusan harga yang merupakan nilai saat ini yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi kedepan dan keuntungan, yang mana semua itu
berhubungan dengan bisnis dimasa depan secara umum sebagai hasil dari kontrak
yang dimenangkan saat ini.
CONTOH:
Apabila perusahaan yang disebutkan dalam contoh sebelumnya mampu
memenangkan kontrak, maka akan memiliki kesempatan sebesar 50% untuk
memenangkan kontrak yang sama di masa depan. Apabila nilai kontrak
selanjutnya adalah $ 300.000, maka nilai tambah dari kontrak itu adalah $
50.000, dari nilai kontrak sebelumnya sebesar $ 250.000. Dengan opportunity
discount rate sebesar 15%, maka nilai saat ini diperoleh sebesar $50.000 x
0,8696= $ 43.480. Sehingga nilai saat ini yang diharapkan adalah nilai saat ini
dikalikan dengan jumlah kemungkinan penerimaannya, yaitu $ 43.480 x 0,50
=$ 21.740. Dengan demikian EPV dari pendapatan dimasa depan adalah
sebesar $ 21.740, dimana angka tersebut harus dimasukan kedalam
perhitungan pendapatan tambahan (pendapatan tambahan).
Pendapatan tambahan perusahaan adalah penjumlahan dari pendapatan
eksplisit pada periode yang sedang berlangsung saat ini dengan peluang
pendapatan serta pendapatan EPV yang akan datang (sebagai konsekuensi dari
keputusan saat ini). Dengan demikian kontrak tersebut memberikan total nilai
tambahan sebesar $ 386.740, yaitu hasil dari $ 265.000 + $ 100.000 + $
18
21.740. Kontrak ini akan memberikan kontribusi positif terhadap nilai EPV,
sepanjang biaya inkremental kurang dari $ 386.740.
CATATAN:
EPV dari kontribusi pada penerimaan bisnis dimasa depan, dihasilkan dari
keputusan saat ini dapat disebut sebagai goodwill, yang dihubungkan dengan
keputusan sekarang. Goodwill adalah EPV dari kontribusi dari bisnis dimasa
depan, dan apabila keputusan itu dapat meningkatkan tambahan untuk goodwill,
maka angka dari kontribusi EPV tersebut termasuk kedalam pendapatan
tambahan.
CONTOH:
Sebuah perusahaan konstruksi melakukan pertimbangan untuk melakukan
kontrak penawaran terhadap proyek pemindahan sampah kota ketika para
pekerja sampah sedang mogok bekerja. Akibat dari kontrak baru tersebut
adalah perusahaan kemungkinan akan kehilangan kontrak pembangunan di
masa depan. Hal tersebut dikarenakan para pembeli mungkin akan mengalami
ketakutan terhadap gangguan atau balas dendam dari serikat buruh. Dengan
demikian EPV dari resiko kehilangan tersebut harus dimasukan sebagai biaya
inkremental, sebagai akibat keputusan perusahaan untuk mengambil proyek
baru yaitu pemindahan sampah kota.
19
Project A Project B
Revenues (10.000 @ $2) $20.000 Revenues (6.000 @ $3) $18.000
COST COST
Materials $2.000 Materials $5.000
Direct Labor $6.000 Direct Labor $3.000
Overhead $4.000 Overhead $3.000
variabel variabel
Overhead tetap $6.000 $18.000 Overhead tetap $3.000 $14.000
Laba $ 2.000 Laba $ 4.000
20
Dalam contoh ini secara implisit telah dijelaskan menganai asumsi peluang
perusahaan untuk memperoleh pendapatan tambahan atau biaya inkremental
terhadap sebuah proyek yang diputuskan saat ini. Setiap pemimpin
perusahaan harus bisa menentukan keputusan pengambilan proyek yang
mempertimbangkan biaya inkremental tersebut. Dalam Tabel 7-7 diketahui
bahwa proyek A memiliki keuntungan $ 1.000 lebih banyak dibandingkan
proyek B. Angka tersebut diperoleh setelah melakukan analisis kontribusi
dengan memperhitungkan biaya inkremental dan pendapatan tambahan.
Dengan demikian menunjukan proyek A memiliki peluang untuk
memperoleh tambahan pendapatan untuk memenangkan proyek di masa
depan.
21
Perusahaan melakukan pertimbangan apabila memproduksi roller-bearing
sendiri, adapun pertimbangannya adalah peningkatan biaya tenaga kerja
langsung sebesar 15%, dan peningkatan biaya material sebesar 12%,
sedangkan untuk biaya modal tambahan seperti mesin tidak diperlukan,
karena perusahaan memiliki kapasitas mesin yang menganggur cukup
banyak. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan mempertimbangkan untuk
membeli roller-bearing dari perusahaan lain yang memang khusus
memproduksi produk itu. Perusahaan tersebut memberikan penawaran harga
sebesar $ 30.000 untuk 7.500 unit roller-bearing atau $ 4 per unit.
Berdasarkan kasus diatas, apakah Wilson harus membuat atau
membeli roller-bearing untuk tambahan permintaan?
Untuk menghasilkan keputusan yang tepat dalam memilih dua alternatif
tersebut, maka harus dilakukan perhitungan terhadap biaya inkremental
apabila Wilson membuat roller-bearing sendiri. Peningkatan biaya material
sebesar 12%, maka akan memberikan biaya inkremental untuk material
sebesar $ 4.637. Serta peningkatan biaya tenaga kerja sebesar 15%, maka
akan memberikan biaya inkremental untuk tenaga kerja sebesar $ 18.959.
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dalam Tabel 7-9 sebagai berikut:
Berdasarkan Tabel 7-9 diketahui bahwa total dari tambahan biaya apabila
Wilson memproduksi roller-bearing sendiri adalah $ 23.596. Dengan
demikian biaya inkremental tersebut masih lebih kecil dibandingkan harga
yang ditawarkan jika membeli dari perusahaan lain. Adapun selisih biayanya
adalah sebesar $ 6.404. Sehingga akan lebih baik apabila Wilson memutuskan
untuk memproduksi roller-bearing sendiri daripada harus membeli dari
perusahaan lain.
a. Variability Overhead
22
Analisis sebelumnya tidak mempertimbangkan kemungkinan biaya tak
terduga seperti biaya listrik, biaya administrasi, dan biaya makan pegawai.
Apabila Wilson memproduksi roller-bearing sendiri, dia harus
mempertimbangkan biaya-biaya tak terduga seperti ini. Setelah dianalisis,
ternyata total dari penggunaan biaya-biaya tak terduga untuk pembuatan
roller-bearing melebihi $ 6.404. Maka, akan lebih menguntungkan apabila
Wilson membeli roller-bearing dari perusahaan lain, jika pertimbangan akan
biaya ini diperhitungkan.
23
Secara keseluruhan, pembuat kebijakan harus memutuskan apakah
keuntungan yang diperkirakan saat ini dari semua peristiwa yang mungkin
terjadi. Ditambah lagi dengan biaya inkremental atas komponen tidak tetap
bisa melebihi $ 6.404. Maka keputusannya adalah membeli produk dari luar
saja.
Pertimbangan yang lain, ada beberapa permasalahan tambahan lainnya
yang perlu dipertimbangkan. Pertama, pembuat kebijakan harus yakin akan
keakuratan dari perkiraan-perkiraan yang ada di dalam kebijakan tersebut.
Contohnya, jika permintaan akan alat-alat tersebut tidak terjadi kenaikan
seperti yang telah diprediksikan dan Wilson telah membeli alat penunjang
pemutar tersebut dari luar, hal ini menjadi sebuah tanggung jawab yang tidak
bisa diubah termasuk biaya yang sangat tinggi
Pertanyaan lainnya yang muncul dalam masalah tersebut adalah apakah
penentuan harga yang dicapai pada kenyataannya memiliki sumber
pengeluaran terendah atas pemasok alat-alat tersebut. Kita mungkin berasumsi
bahwa tawaran-tawaran yang diberikan dengan biaya paling rendah akan
dipertimbangkan, tetapi jika tawaran ini tidak seperti yang diharapkan maka
pembuat keputusan sebaiknya berunding dengan sumber pemasok alternatif
lain untuk menegaskan bahwa kenyataannya $ 30.000 adalah harga mati untuk
alat-alat yang akan dibeli dari luar.
24
unit dari tiap model dipercaya stabil dalam jangkauan luas output. Manajer
penjualan enggan untuk menjual model X1 seharga $ 8 ketika di sisi lain ia
bisa menerima pendapatan sebesar $12 dari perusahaan distribusi untuk
model yang sama dan ia juga telah mencoba untuk bernegosiasi dengan
agen pembelian. Namun bagaimana pun juga pada akhirnya tetap bersikeras
bahwa $ 8 merupakan tawaran final. Haruskah perusahaan Idaho Instrument
mengambil tawaran itu atau melepaskannya?
Karena Average Variable Cost (AVC) untuk kedua model tersebut diharapkan
tetap stabil dalam jangkauan luas, kita dapat menghitung keputusan biaya
inkremental dalam dasar average variable cost. Average variable cost
merupakan total keseluruhan dari tiga komponen pertama dalam tabel diatas,
dan karenanya 20.000 unit tambahan model X1 (dengan AVC = $ 5,00) akan
menambah biaya sebesar $ 100.000. Gambaran ini bukan merupakan total
dari biaya inkremental, akan tetapi biaya oportunitas ikut terlibat. Produksi
20.000 unit tambahan ini sebagian berasal dari kapasitas luang yang
dimanfaatkan dan sebagian lagi berasal dari beban 5.000 unit model X2.
Biaya oportunitas penggunan sumber daya yang sebelumnya memproduksi
X2 merupakan nilai dari sumber daya dalam penggunaan alternatif tersebut.
Nilai bersih Idaho Instrument dalam memperkerjakan sumber daya dalam
kegiatan produksi 5.000 unit X2 merupakan kontribusi yang dibuat oleh
5.000 unit tersebut. Dapat dilihat pada Tabel 7-10 bahwa kontribusi per unit
untuk overheads dan labanya sebesar $ 8,40. Biaya oportunitas merupakan
total kontribusi sebelumnya, atau 5.000 unit x $ 8,40 = $ 42.000. Masalah ini
25
terdapat pada Tabel 7-11. Pendapatan tambahan yaitu $ 160.000, dan biaya
inkremental bertambah menjadi $ 142.000. Karenanya, kontribusi
sebelumnya dan laba yang diterima jika mengambil keputusan untuk
menerima penawaran Department store yaitu sebesar $ 18.000.
26
Pertimbangan tambahan di sini adalah hubungan dengan pengecer.
Perusahaan-perusahaan pada saluran distribusi yang normal akan menyadari
bahwa Department store diberi kesepakatan yang lebih baik dan
perusahaan-perusahaan ini pada gilirannya mencari tempat lain untuk
persediaan mereka. Dengan demikian setiap keuntungan jangka pendek
dengan menjual ke Department store dapat berdampak pada hubungan
dengan pengecer yang lain. Hal lain adalah berhubungan dengan image dari
Idaho Instrument. Department store membeli kalkulator dengan harga yang
relatif murah yang kemudian dijual kembali ke konsumen. Hal tersebut
berdampak terhadap penilaian konsumen mengenai kualitas dari kalkulator
tersebut. Singkatnya maka pengambil keputusan harus mempertimbangkan
semua konsekuensi di masa depan dari keputusan yang akan diambil.
27
EPVC keputusan alternatif. Variasi kriteria keputusan kemudian diaplikasikan,
menggunakan prosedur yang dijelaskan pada Bab II. Dua masalah pada akhir Bab
ini melibatkan pohon keputusan dan analisis kontibusi multi periode.
7.4 RINGKASAN
Konsep biaya yang terpenting untuk pengambilan keputusan adalah biaya
inkremental. Biaya inkremental itu terjadi karena akibat keputusan dibawah
pertimbangan. Untuk menghitung biaya inkremental, pengambil keputusan harus
mempertimbangkan variasi dari konsep biaya lainnya, seperti biaya langsung dan
tidak langsung, biaya eksplisit dan implisit, biaya kessempatan dan biaya historis,
dan biaya relevan dan sunk cost. Masing-masing konsep biaya tersebut
digambarkan dengan mengacu pada contoh bisnis tertentu.
Analisis kontribusi berusaha untuk memastikan kontribusi overhead dan
laba, atau kelebihan pendapatan incremental atas biaya inkremental, yang
diharapkan untuk mengikuti keputusan tertentu. Untuk menghitung kontribusi
keputusan, pembuat keputusan harus mempertimbangkan biaya eksplisit periode
saat ini dan pendapatan yang timbul dari keputusan, ditambah biaya oportunitas
dan pendapatan yang terkait dengan keputusan tersebut, ditambah nilai sekarang
yang diharapkan dari biaya masa depan dan pendapatan yang berikutnya untuk
keputusan. Nilai sekarang yang diharapkan dari kontribusi (EPVC) dari setiap
alternatif keputusan ini kemudian dibandingkan dengan EPVC alternatif
keputusan lainnya. Saat terdapat ketidakpastian, seperti yang kita harapkan di
analisis kontribusi multi periode, risiko sikap pengambil keputusan harus
dipertimbangkan. Risiko netral pengambil keputusan akan memilih alternatif
keputusan dengan EPVC terbaik. Pengambil keputusan yang memiliki risk averse
(lebih memilih risiko) cenderung memanfaatkan kriteria yang menyesuaikan
risiko, seperti koefisien variasi, kepastian ekuivalen, dan maximin.
Seperti sebelumnya, kita harus berhati-hati untuk melakukan analisis
sensitivitas sebelum mengambil keputusan berdasarkan perhitungan EPVC.
Banyak konsekuensi dari keputusan dapat dikarenakan tingkat ketidakpastian
yang tinggi, dan mungkin tidak reliabel. Isu-isu lain dapat diasumsikan atas dasar
anggapan bahwa tidak akan terjadi. Analisis sensitivitas harus dilakukan untuk
28
melihat baik atau tidak alternatif keputusan yang dipilih akan tetap optimal
apabila asumsi yang mendasari hal tersebut salah. Asumsi yang sering dibuat
untuk analisis sensitivitas ada dua, yaitu akurasi data dan ceteris paribus. Asumsi
akurasi data meliputi: akurasi angka digunakan dan tidak adanya periode saat ini,
periode masa depan, atau biaya oportunitas inkremental atau pendapatan. Asumsi
ceteris paribus meliputi tidak adanya dampak dari tenaga kerja, pelanggan, dan
hubungan pemasok, serta tidak adanya dampak negatif terhadap kualitas produk
perusahaan, stabilitas keuangan, citra publik, dan seterusnya.
29