Vous êtes sur la page 1sur 9

PENTINGNYA MELAKSANAKAN AMAR MARUF NAHI MUNGKAR

.









...

!!Rahimakumullah wa Rahimani Muslimin Maasyiral

kualitas dan keimanan mutu meningkatkan senantiasa kita Marilah


selalu dengan wataala Subhanahu Allah kepada kita ketaqwaan
wasallam alaihi Shallallahu Nabi-Nya dan Allah perintah setiap menjalankan
setiap meninggalkan dan menjauhi mungkin semaksimal berusaha dan
Nabi-Nya. dan Allah larangan bentuk

Selalu kepada-Nya. kecintaan dan mahabbah konsekwensi bentuk sebagai


Kita siksa-Nya. dan adzab terhadap takut merasa dan surga berharap
kita telah yang amalan terhadap muhasabah dan diri interopeksi senantiasa
jelas, yang ukur tolak dan perhitungan memiliki kita itu Dengan lakukan.
untuk baik yang bekal dengan diri membekali telah kita antara di sudahkah
pertolongan lagi ada akan tidak saat di SWT Allah perhitungan menghadapi
pertolongan-Nya. melainkan
Jamaah shalat jumat yang berbahagia,

Keimanan seseorang bisa berubah-ubah, dapat meningkat juga dapat


merosot tajam. Keimanan akan meningkat dengan amalan shalih yang
dikerjakan. Dan kemerosotannya disebabkan terjadinya pelanggaran syariat
dan maksiat. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menggambarkan
keimanan dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam Mustadrak
dengan sanad hasan, yang artinya,Sesungguhnya keimanan dapat menjadi
lekang, bagaikan baju yang bisa berubah usang. Karena itu, mintalah kepada
Allah agar Allah memperbaharui iman dalam hati kalian.

Oleh karena itu marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Taala
karena taqwa adalah sebaik-baik bekal bagi seorang hamba dalam
mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah.

Amar maruf nahi munkar yang oleh sebagian ulama disamakan dengan
dakwah adalah suatu kewajiban mulia di dalam Islam yang dengannyalah
Allah Taala menjadikan umat ini sebagai umat terbaik, sebagaimana firman
Allah Taala di dalam surat Ali Imran;110:



















Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik.

Di dalam menafsirkan ayat ini Syaikh as-Sadi Rahimahullah berkata, Allah


memuji umat ini dan Dia mengabarkan bahwa mereka adalah umat terbaik
yang Allah lahirkan untuk manusia. Hal ini karena mereka menyempurnakan
diri mereka dengan iman, yang mengharuskan mereka untuk menunaikan
semua perintah Allah dan karena mereka menyempurnakan orang lain
dengan cara amar maruf nahi munkar, yang di dalamnya terkandung
dakwah ke jalan Allah, kesungguhan mereka di dalam dakwah tersebut dan
mengerahkan seluruh kemampuan mereka di dalam mengembalikan
manusia dari kesesatan dan kesalahan mereka (menuju ke jalan hidayah).

Maka, dari ayat ini, kita tahu bahwasanya kemuliaan dan kebaikan umat ini
salah satunya disebabkan karena adanya amar maruf nahi munkar dan
sebaliknya apabila mereka meninggalkan hal ini, maka akan terjadi banyak
sekali akibat buruk yang menimpa umat ini, dan di antara dampak-dampak
tersebut adalah:

1. Hilangnya rasa aman, baik di tingkat pribadi maupun masyarakat. Hal


ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh Allah Taala dalam surat Toha 123-
124:


.






"Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi
musuh sebahagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk
daripadaKu, lalu barangsiapa mengikuti petunjukKu, ia tidak akan seat dan ia
tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". ( QS. Thaha:
123-124)

Berkata Syaikh Asadi di dalam tafsir beliau mengikuti kebenaran dengan


cara membenarkan kabar al-Qur`an dan tidak membantahnya dengan
syubhat dan mengamalkan perintah dengan tidak menentangnya dengan
syahwat. Maka syubhat dan syahwat keduanya adalah penghalang
terwujudnya perintah Ilahi dan ditinggalkannya laranganNya. Maka apabila
kita perhatikan kondisi dunia saat ini, khususnya masyarakat yang tidak
berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah, bahwa mereka menolak
hukumNya, maka kita dapatkan mereka tenggelam di dalam syubhat dan
syahwat dan tersebarlah di dalam masyarakat tersebut kejahatan baik
secara fisik maupun maknawi dan hilanglah rasa aman di dalamnya.
Tentunya hal ini disebabkan karena tidak adanya amar maruf, adapun
negeri-negeri yang di dalamnya ditegakkan amar maruf tidak demikian.

2. Tersebarnya kerusakan di dalam kehidupan bermasyarakat,


ekonomi maupun politik. Kerusakan ini ditimbulkan apabila generasi ini
tumbuh tanpa ada perbaikan/ amar maruf nahi munkar. Nabi shallallahu
alaihi wasallam memberikan permisalan tentang hal ini dalam hadits riwayat
Imam Bukhari dari sahabat Numan bin Basyir Radhiyallahu anhu, Nabi
Shallallahu alaihi wasallam bersabda:










:



Perempumaan orang yang menegakkan hudud ( hukum) Allah dan orang
yang melanggarnya adalah seperti suatu kaum yang melakukan undian di
atas kapal, maka sebagian mereka mendapatkan bagian di lantai atas dan
yang lain di lantai bawah. Maka apabila yang berada di lantai bawah hendak
mengambil air, mereka melewati orang-orang yang berada di lantai atas.
Maka mereka pun berkata-kata seandainya kami melubangi yang menjadi
bagian kami (bagian bawa kapal), tentu kami tidak mengganggu orang-orang
yang di atas kami ( karena tidak melewati mereka ketika mengambil air).
Maka apabila mereka dibiarkan melakukan apa yang mereka inginkan, maka
binasalah semuanya, dan apabila mereka dicegah ( dari niatnya), maka
selamatlah mereka dan selamatlah seluruh penghuni kapal. (Al-Bukhari)

Berkata al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah, maknanya yang melarang dan


yang dilarang selamat semuanya. Dan demikianlah menegakkan hudud
(Allah) akan mewujudkan keselamatan bagi yang menyuruh dan orang yang
disuruh apabila tidak maka binasalah pelaku kemaksiatan karena maksiatnya
dan orang yang diam (tidak mencegahnya) karena ridhanya mereka. Beliau
berkata lagi di dalam hadits ini ada penjelasan bahwa turunnya adzab
karena ditinggalkannya amar maruf nahi munkar.

3. Paceklik, kekeringan yang panjang dan hilangnya keberkahan


pada rizki-rizki mereka. Hal ini dikarenakan banyaknya kamaksiatan yang
dilakukan dan tidak ada yang menasehati dan mendakwahi mereka untuk
meninggalkan kemaksiatan mereka, sebagaimana firman Allah,












Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan ( ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya. (Al-Araf: 96)

Dan amar maruf tujuan intinya adalah menyeru kepada keimanan dan
berdakwah kepada ketaqwaan. Maka dengan amar maruf dan nahi munkar
turunlah keberkahan di dalam rizki-rizki mereka dan dengannya pula
dihapuskan segala kesalahan, Nabi bersabda,


,










Fitnah ( dosa/ keburukan) seseorang di dalam keluarganya, hartanya dan
anaknya dihapuskan oleh shalat, shadaqah, dan amar maruf nahi munkar.
(Al-Bukhari)

4. Tidak diijabahnya doa, dan ini adalah perkara yang mengerikan karena
seseorang hamba sangat fakir kepada Allah, maka apabila dia berdoa
kemudian tidak dikabulkan oleh Allah, maka dia termasuk orang yang celaka.
Tidak terkabulnya doa karena ditinggalkannya amar maruf. Hal ini
ditunjukkan oleh sabda Nabi,
















Demi yang jiwaku di tanganNya hendaklah kalian beramar maruf dan nahi
munkar, atau ( kalau tidak) hampir-hampir Allah akan menurunkan adzab
kepada kalian kemudian kalian kemudian kalian berdoa dan tidak
dikabulkan.

5. Turunnya berbagai macam musibah ,baik yang nampak maupun yang


tersembunyi. Apabila dalam suatu negeri tidak ditegakkan amar maruf dan
tidak ada pengingkaran terhadap kemungkaran dan kemaksiatannya. Dan
kemaksiatan apabila tersembunyi, maka dampaknya hanyalah untuk
pelakunya saja. Adapun apabila dilakukan dengan terang-terangan dan tidak
ada yang mengingkarinya, maka dampaknya akan menimpa seluruh
manusia, ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal: 25.











Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaanNya.(Al-Anfal: 25)
Maka tidaklah terjadi musibah dan fitnah yang menimpa kaum Muslimin di
seluruh penjuru dunia saat ini, melainkan karena tersebarnya kamaksiatan
dan kebanyakan manusia tidak peduli lagi dengan amar maruf nahi munkar.
Oleh karena itu cermatilah firman Allah,











Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara
zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (Hud: 117)

6. Turunnya laknat yaitu dijauhkan dari rahmat Allah, karena laknat


tidak terjadi melainkan karena seseorang melakukan dosa besar. Dan Allah
telah mengabarkan bahwasanya Dia telah melaknat orang-orang sebelum
kita yaitu Bani Isra`ilk arena mereka meninggalkan amar maruf nahi
munkar. Allah Taala berfirman,












Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa
putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu
melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan
munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu. (Al-Ma`idah:78-79)

7. Punahnya hukum dan syiar Islam.

Ini adalah bahaya yang paling besar dari sekian bahaya ditinggalkannya
amar maruf nahi munkar. Karena tidaklah hukum-hukum Islam dan syiar-
syiarnya menjadi asing melainkan karena mereka tidak mengenal Islam. Hal
itu disebabkan karena tidak adanya para penyeru kepada yang maruf dan
penentang kemungkaran. Maka kita dapati saat ini orang-orang Islam yang
justru mempermainkan dan memperolok-olok hukum dan syiar Islam.
Padahal memperolok-olok dan mempermainkan syariat Islam adalah salah
maka Islam, dari seseorang mengeluarkan bisa yang perbuatan satu
bahaya-bahaya Demikian demikian. yang hal dari berhati-hati kita hendaklah
dari maka munkar, nahi maruf amar meninggalkan kita ketika ditimbulkan
terbebas kita supaya itu Untuk ini. perkara pentingnya betapa tahu kita sini
atas. di bahaya-bahaya dari












.
: KEDUA KHUTBAH

.
.
.

.




.


.


.
.
.
.

.


!

Vous aimerez peut-être aussi