Vous êtes sur la page 1sur 12

PertumbuhandanPerkembanganSistemSarafPusat

KELOMPOK 4
0302008136 KartikaSeptyaningrumSani
0302009180 Penny Nastiti R. L.
0302010011 Agnes Yuarni
0302010025 Amelia Shadrina
0302010040 AriyantiPutri
0302010053 Benanto
0302010066 CinthyaAndini
0302010079 DevinaPangastuti
0302010090 Dwi Putra Mahardika
0302010102 Fathi Zahra
0302010114 GhayatrieHealthania
0302010134 IntanWidyanaAfrianti

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

Jakarta, 27 Maret 2012

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I : ABSTRAK ........................................................................................................

Kata kunci .....................................................................................................


BAB II : PENDAHULUAN .............................................................................................

BAB III : PEMBAHASAN .............................................................................................

BAB IV : KESIMPULAN ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... ....

KAK PENNY tolong disesuaikan ya kak halamannya hehe


BAB I

ABSTRAK

Tujuan.Menjelaskandanmengetahuistrukturdanfungsisistemsarafpusat, sertaperkembangannya.

Metode.Membandingkanbeberapajurnalkedokteran (emang ada


jurnalnya..)danbukupenunjangterkaitpembahasanterhadappertumbuhandanperkembangansistems
arafpusatpadaanak.

Hasil.Reaksidantindakanmanusiatergantungpadapengolahanneuron yang tersendiri,


terorganisasi, dankompleks.Banyakpola neuron penunjangkehidupan, sepertipola yang
mengontrolpernafasandansirkulasi,
serupapadasemuaindividu.Namun,dalambeberapahalterdapatperbedaansamardalamintegrasi
neuron antarindividusatudengan yang lainnya.
Sebagianperbedaanantarindividuditentukansecaragenetis.Namun,
sisanyadisebabkanolehpengalamandanketerlibatanlingkungan.Padasaatsistemsarafimatursedangb
erkembangdantumbuhsesuairencanagenetiknya, neuron dansinapsdibentukdalamjumlah yang
berlebihan.Bergantungpadalingkunganeksternaldanseberapabesarjalur-jalurtersebutdigunakan,
sebagianbertahan, berkembangsempurna, danbahkanmeningkat, sedangkan yang lain lenyap.
BAB II

PENDAHULUAN
BAB III

PEMBAHASAN

EMBRIOLOGI SISTEM SARAF PUSAT

Proses perkembangan dari satu sel melalui periode pembentukan primordia organ (8
minggu pertama pada perkembangan manusia) disebut masa embriogenesis (kadang-kadang
disebut masa organogenesis); periode dari tahap ini hingga lahir disebut masa janin (fetal
period).

Awalmulapertumbuhandimulaidari proses
fertilisasidimanaterjadipertemuanantaraoositdansperma yang akanmenghasilkanzigot.
Nantinyaakanterjadipembelahanmiotik yang menyebabkanbertambahnyajumlahsel, blastomer
yang menjadisemakinkecilpadasetiappembelahan. Setelahtiga kali pembelahan,
blastomermengalamipemadatanuntukmenjadigulungansel yang
terkemasrapatdenganlapisanbagiandalamdanluar.Blastomer yang
padatinimembelahuntukmenghasilkanmorula 16 sel. Sewaktumorulamasuk uterus
padahariketigaataukeempatpembelahan, mulailahterbentuksuaturonggadanterbentukblastokista.
Massa seldalam yang terbentuksaatpemadatandanakanberkembangmenjadimudigahsejati,
terletak di salahsatukutubblastokista. Massa selluar yang
mengelilingimassaseldalamdanronggablastokistaakanmembentuktrofoblas.

Padaawalminggukedua, blastokistasudahtertanamsebagian di dalamstroma


endometrium. Trofoblasberdiferensiasimenjadisitotrofoblas, lapisandalam yang
aktifberproliferasidansinsitiotrofoblas, lapisanluar yang mengikisjaringanibu.Padaharike
9sudahmulaiterjadisirkulasiuteroplasentadariibukemudigah.Massa
seldalamsementaraituberdeferensiasimenjadiepiblasdanhipoblas yang bersama-
samamembentukdiskusbilaminar.
Proses yang paling khas terjadi pada minggu ketiga kehamilan adalah gastrulasi, yaitu
proses yang membentuk ketiga lapisan germinativum (ektoderm, mesoderm, dan endoderm)
pada mudigah. Gastrulasi diawali oleh pembentukan primitive streak (garis primitif) di
permukaan epiblas. Ujung sefalik garis ini, primitive node (nodus primitif) terdiri dari daerah
yang sedikit meninggi yang mengelilingi primitive pit (lubang primitif) kecil. Di daerah nodus
dan garis ini, sel-sel epiblas bergerak ke arah dalam (invaginasi) untuk membentuk lapisan sel
baru, endoderm dan mesoderm. Sel-sel yang tidak bermigrasi melalui garis tetapi tetapdi epiblas
membentuk ektoderm. Karena itu, epiblas menghasilkan ketiga lapisan germinativum mudigah
dan ketiganya membentuk semua jaringan dan organ. Sel-sel prenotokord yang mengalami
invaginasi di lubang primitif bergerak maju sampai mencapai lempeng prekodral. Sel-sel ini
terselip diantara endoderm sebagai lempeng notokord. Dengan perkembangan lebih lanjut,
lempeng terlepas dari endoderm, dan terbentuk suatu genjel (korda) solid, notokord yang
nantinya akan membentuk suatu sumbu garis tengah yang akan berfungsi sebagai dasar bagi
kerangka aksial.

Periode mudigah, atau periode organogenesis berlangsung dari minggu ketiga hingga
kedelapan perkembangan dan adalah waktu ketika masing-masing dari ketiga lapisan
germinativum, ektoderm, mesoderm, dan endoderm, menghasilkan sejumlah jaringan dan organ
spesifik.

Jika induksi telah dimulai, lempeng saraf yang memanjang seperti sandal secara bertahap
meluas ke arah garis primitif. Pada akhir minggu ketiga, tepi lateral lempeng saraf meninggi
untuk membentuk lipatan saraf, dan bagian tengah yang cekung membentuk alur saraf. Secara
bertahap, lipatan saraf saling mendekati di garis tengah tempat keduanya menyatu. Penyatuan
dimulai dari regio servikal (somit kelima) dan meluas ke arah kranial dan kaudal. Akibatnya
terbentuk tabung saraf (neural tube). Sampai penyatuan tersebut tuntas, ujung sefalik dan kaudal
tabung saraf berhubungan langsung dengan rongga amnion masing-masing melalui neuroporus
(lubang saraf) kranialis dan kaudalis. Penutupan neuroporus kranialis terjadi pada sekitar hari ke-
25 (stadium 18 sampai 20-somit) sedangkan neuroporus posterior (kaudalis) menutup pada hari
ke-27 (stadium 25-somit). Dengan demikian neurulasi menjadi tuntas dan sistem saraf pusat
diwakili oleh suatu struktur tubular tertutup dengan bagian kaudal sempit, korda spinalis, dan
bagian sefalik yang jauh lebih lebar dan ditandai oleh sejumlah dilatasi, vesikel otak.
Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan tiga dilatasi, vesikel otak primer :

a) Prosensefalon atau otak depan (forebrain)

b) Mesensefalon atau otak tengah (midbrain)

c) Rombensefalon atau otak belakang (hindbrain)

Istmus rombensefalon memisahkan mesensefalon dan rombensefalon.

Secara bersamaan ujung ini membentuk dua fleksura :

a) Fleksura servikalis di taut otak belakang dan korda spinalis

b) Fleksura sefalika di regio otak tengah

Ketika mudigah berusia 5 minggu, proensefalon terdiri dari dua bagian :

1) Telensefalon yang dibentuk oleh bagian tengah dan dua kantong lateral,
hemisferium serebri primitif

2) Diensefalon yang ditandai oleh pertumbuhan keluar vesikel mata (vesikula


optika).
Rombensefalon juga terdiri dari dua bagian yaitu :

1) Metensefalon yang kemudian membentuk serebelum, suatu pusat


koordinasi untuk postur dan gerakan dan, pons, jalur untuk serabut saraf
antara korda spinalis dan korteks serebri dan serebeli.

2) Mielensefalon, yang membentuk medula oblongata (regio ini memiliki


lempeng basal untuk neuron eferen somatik dan viseral serta lempeng alar
untuk neuron aferen somatik dan viseral)

Batas antara kedua bagian ditandai oleh fleksura pontina.

Mesensefalon atau otak tengah, mirip korda spinalis dengan lempeng eferen basal dan
lempeng aferen alarnya. Lempeng alar membentuk kolikulus anterior dan posterior masing-
masing sebagai stasiun pemancar untuk pusat-pusat refleks penglihatan dan pendengaran.

Diensefalon, bagian posterior otak depan, terdiri dari lempeng atap yang tipis dan
lempeng alar yang tebal tempat berkembangnya talamus dan hipotalamus. Bagian ini ikut serta
dalam membentuk hipofisis yang juga berasal dari kantong Rathke. Kantong Rathke membentuk
adenohipofisis, lobus intermedius, dan pars tuberalis, sementara diensefalon membentuk lobus
posterior, neurohipofisis yang mengandung neuroglia dan menerima serabut saraf dari
hipotalamus.

Telensefalon, bagian paling rostral dari vesikel otak, terdiri dari dua kantong lateral,
hemisferium serebri, dan satu bagian tengah, lamina terminalis. Lamina terminalis digunakan
oleh komisura sebagai jalur penghubung untuk berkas saraf antara hemisfer kanan dan kiri.
Hemisferium serebri yang semula berupa dua penonjolan kecil, membesar dan menutupi aspek
lateral diensefalon, mesensefalon, dan metensefalon.

Lumen korda spinalis (kanalis sentralis), bersambungan dengan lumen vesikel otak.
Rongga rombensefalon adalah ventrikel keempat, rongga diensefalon adalah ventrikel ketiga,
dan rongga di hemisferium serebri adalah ventrikel lateral. Lumen mesensefalon
menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat. Lumen ini menjadi sangat sempit dan kemudian
dikenal sebagai akueduktus Sylvius. Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga
melalui foramen interventrikulare Monro.1

SARAF KRANIAL

Pada minggu keempat perkembangan, nukleus-nukleus untuk 12 saraf kranial telah ada.
Semua kecuali nervus olfaktorius (I) dan nervus optikus (II) berasal dari batang otak, dan dari
saraf-saraf ini hanya nervus okulomotorius (III) yang berasal dari luar regio otak belakang.
Diotak belakang pusat-pusat proliferasi di neuroepitel membentuk delapan segmen berbeda yang
disebut rombomer. Rombomer-rombomer ini membentuk nukleus motorik untuk saraf kranial IV,
V, VI, VII, IX, X, XI, XII.

Saraf Kranial Regio Otak

N. olfaktorius (I) Telensefalon

N. optikus (II) Diensefalon

N. okulomotorius (III) Mesensefalon

N. troklearis (IV) Metensefalon (keluar mesensefalon)

N. trigeminus (V) Metensefalon

N. abdusens (VI) Metensefalon

N. facialis (VIII) Metensefalon

N. vestibulokoklearis (VIII) Metensefalon

N. glosofaringeus (IX) Mielensefalon

N. vagus (X) Mielensefalon1

TAMBAHIN APA LAGI???

Spinal cord
D. SUMSUMTULANGBELAKANG(SPINALCORD/MEDULLASPINALIS)
Sumsum tulang belakang berbentuk silindris dengan ketebalan kira-kira seukuran jari
kelingking manusia dewasa. Fungsi utama dari sumsum tulang belakang adalah
mendistribusikan perintah saraf-sarafmotorikke organ-organgerak(efektor)seperti kelenjarkelenjar
endokrin dan otot, serta mengumpulkan informasi-informasi somatosensoris yang
akan dikirim ke otak. Sumsum tulang belakang juga memiliki beberapa fungsi saraf
autonomik dan mengontrol gerakan-gerakan refleks.
Sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang yang terdiri dari 31
mas dan terbagi atas bagian-bagian berikut
1) Cervical (leher), terdiri dari 8 ruas tulang
2) Thoracic (dada), terdiri dari 12 mas tulang
3) Lumbar (punggung bawah), terdiri dari 5 mas
73
4) Sacral (panggul), terdiri dari 5 ruas tulang
5) Coccygeal (ekor), terdiri dari 1 mas tulang
Sumsum tulang belakang terletak di tengah rongga (spinal foramen) mas-mas tulang
belakang. Panjang sumsum tulang belakang kira-kira hanya 2/3 panjang mas-mas tulang
belakang dan 1/3 bagian yang lain diisi oleh akar saraf-saraf tulang belakang yang terdiri dari
cauda equina (ekor )
Ruas-mas tulang belakang lebih panjang daripada sumsum tuIang belakang karena meskipun pada tahap
embrional
panjang sumsum tulang belakang sama dengan panjang mas tulang belakang, namun pada
perkembangannya mas-mas tulang belakang berkembang lebih cepat daripada sumsum
tulang belakang.
Akar araf-saraf tulangbelakang mempakan tempatdimanapara dokter sering melakukan
caudal block, yaitu penyuntikan obat bius di bagian caudal agar proses anesthesi lokallbius
lokal dapat berlangsung dengan suksespada pengoperasianpanggul atau pada operasi caesar.
Obatbius yangdisuntikanbercampurdenganCSFdan sampaikeduramateryangmengelilingi
cauda equina sehingga menghambat konduksi axon di cauda equina.

Secara umum dapat kita lihat bahwa setiap ruas tulang belakang terdiri dari bagian yang
berwama abu-abu dan berwama putih. Bagian yang berwama abu-abu (disebut substansi
grisea) sebagian besar terdiri dari soma sel dengan neurit atau axon yang tidak dilapisi
myelin, sedangkan bagian putih (substansi alba) yang mengelilingi bagian berwama abuabu
adalah kumpulan dari axon-axon yang dilapisi myelin. Myelin yang menyebabkan
bagian tersebut berwama putih.

PERKEMBANGAN SSP USIA 0-3 TAHUN


BAB IV

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Judul : Langman Embriologi Kedokteran

Penulis : T.W Sadler

Edisi 10

Jakarta, 2010

Penerbit : Penerbit EGC

Halaman : 371-3

Vous aimerez peut-être aussi