Vous êtes sur la page 1sur 23

Analisis Risiko Spesifik

Studi Kasus Pada PT Indocement Tbk Dan PT


Holcim Tahun 2013-2015

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis


Laporan Keuangan
Dosen Pengampu : Ade Setyawan., M.Ak.

Disusun Oleh :
Regina (145121063)
Muhamad Faisal Efendi (145121093)
Rindy Yani Antika Dewi (145121116)
Shinta Yunia Nurhidayah (145121117)
Nur Hidayah Ganda Mahartantia (145121173)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2017
Analisis Risiko Spesifik
Studi Kasus Pada PT. Holcim Tbk. Dan PT Indocement Tbk tahun 2013-
2015

Tujuan dari dibuatnya analisis ini adalah untuk mengetahui risiko spesifikasi
perusahaan dengan risko industri sejenis, agar para investor dapat memperkirakan
besarnya risiko yang harus diterima akibat dari pengambilan keputusan
ekonomiknya.

I. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN DATA


PT. Holcim Tbk (SMCB) adalah sebuah perusahaan produsen
semen di Indonesia. perusahaan ini mengakuisisi saham mayoritas PT
Semen Cibinong Tbk pada Desember 2001. Sedangkan PT Semen
Cibinong sendri sudah didirikan sejak tahun 1971. Jadi PT. Holcim Tbk
apabila dilihat dari mulai beroperasinya perusahaan dapat dikatakan
perusahaan sudah berdiri cukup lama, dan mampu bertahan dengan produk
sejenis dengan harga yang relatif sama. PT Indocement Tunggal Prakasa
Tbk (INTP) adalah salah satu produsen terbesar semen di Indonesia,
Indocement berdiri sejak 16 Januari 1985. Penulis ingin menganalisis
kedua perusahaan ini, untuk melihat tingkat risiko yang harus dihadapi
oleh investor. Pemilihan kedua perusahaan ini dilihat dari persamaan
produk yang dijual dan besarnya harga jual produk yang relatif sama.
Adapun data yang diperoleh penulis yaitu :

Perusahaan Aset Utang Persediaa Persediaa Piutang Penjuala


lancar lancar n awal n akhir n
INTP (2012) 2.418.76 1.470.305 2.454.81
2 8
INTP (2013) 16.846.24 2.740.08 1.470.305 1.473.645 2.518.58 18.691.286
8 9 8
INTP (2014) 16.086.77 3.260.55 1.473.645 1.665.546 2.670.99 19.996.264
3 9 3
INTP (2015) 13.133.85 2.687.74 1.665.546 1.521.197 2.534.69 17.798.055
4 3 0
SMCB (2012) 1.556.87 687.087 810.169
5
SMCB (2013) 2.085.055 3.262.05 687.087 591.057 957.856 9.686.262
4
SMCB (2014) 2.290.969 3.807.54 591.057 736.995 1.035.27 10.528.723
5 7
SMCB (2015) 2.581.774 3.957.44 628.857 553.364 1.069.60 9.239.022
1 7

Perusahaan HPP Total Modal Aliran Pembelia Utang j. Total Aset


utang saham Kas n panjang
INTP (2012) 3.336.42
2
INTP (2013) 10.036.63 3.629.55 1.840.616 1.706.908 10.039.972 889.465 26.607.241
2 4
INTP (2014) 10.909.59 4.100.17 1.840.616 (1.416.326) 11.101.496 839.613 28.884.973
5 2
INTP (2015) 9.888.919 3.772.45 1.840.616 (2.640.855) 9.744.570 1.084.667 27.638.360
0
SMCB (2012) 3.750.46
1
SMCB (2013) 6.330.938 6.122.04 3.831.450 (195.811) 6.234.908 2.859.989 14.894.990
3
SMCB (2014) 7.502.759 8.436.76 3.831.450 (163.073) 7.648.697 4.629.215 17.195.352
0
SMCB (2015) 7.099.577 8.871.70 3.831.450 450.792 7.004.084 4.914.267 17.321.565
8

II. PEMBAHASAN DAN HASIL


Untuk dapat menilai risiko spesifik penulis menggunakan analisis risiko
jangka pendek dan analisis risiko jangka panjang.
1. INTP 2013
a. Risiko likuiditas jangka pendek
1) rasio lancar
aset lancar
rasio lancar = utang lancar

16.846 .248
= 2.740 .089 = 6.14

2) rasio quick
aset lancar persediaan
rasio quick = utanglancar

16.846 .2481.473.645
= 2.740 .089 = 5.61
3) rasio aliran kas terhadap utang lancar
aliran kas dari operasi
rasio aliran kas = rataratautang lancar

1.706 .908
= 2.579 .425 = 0.66

4) rasio aktivitas modal kerja


penjualan
- perputaran piutang = ratarata piutang

18.691 .286
= 2.486 .703 = 7.51

HPP
- perputaran persediaan = Ratarata persediaan

10.036 .632
= 1.471 .975 = 6.81

pembelian
- perputaran utang = rataratautang

10.039 .972
= 1.982 .988 = 5.06

365
- Rata-rata umur piutang = 7.51 = 48.6 Hari

365
- Rata-rata umur persediaan = 6.81 = 53.6 hari

365
- Rata-rata umur utang = 5.06 = (72.1) hari

- Siklus kas = 48.6 + 53.6 72.1 = 30.1 hari


b. Rasio jangka panjang
1) Rasio utang jangka panjang
Rasio utang JPJ =

utang jangka panjang


utang jangka panjang+modal saham

889.465
= 889.465+ 1.840.6161 = 0.32

2) Rasio utang modal saham


utang jangka panjang
Rasio utang modal saham = modal saham

889.465
= 1.840 .616 = 0.48
3) Rasio total utang total aset
total utang
Rasio total utang total aset = total aset

3.629 .554
= 26.607 .241 = 0.13

4) Rasio aliran kas terhadap utang


aliran kas dari operasi
Rasio aliran kas terhadap utang = ratarata total utang

1.706 .908
= 3.482.988 = 0.49

2. INTP 2014
a. Risiko likuiditas jangka pendek
1) rasio lancar
aset lancar
rasio lancar = utang lancar

16.086 .773
= 3.260 .559 = 4.93

2) rasio quick
aset lancar persediaan
rasio quick = utanglancar

16.086 .7731.665.546
= 3.260 .559 = 4.42

3) rasio aliran kas terhadap utang lancar


aliran kas dari operasi
rasio aliran kas = rataratautang lancar

(1.416 .326)
= 3.000 .324 = (0.47)

4) rasio aktivitas modal kerja


penjualan
- perputaran piutang = ratarata piutang

19.996 .264
= 2.594 .790 = 7.70

HPP
- perputaran persediaan = Ratarata persediaan

10.909 .595
= 1.569 .595 = 6.95

pembelian
- perputaran utang = rataratautang

11.101 .496
= 3.864 .863 = 2.87

365
- Rata-rata umur piutang = 7.70 = 47.4 Hari

365
- Rata-rata umur persediaan = 6.95 = 52.5 hari

365
- Rata-rata umur utang = 2.87 = (127) hari

- Siklus kas = 47.4+52.5127 =(27.1) hari


b. Rasio jangka panjang
1) Rasio utang jangka panjang
Rasio utang JPJ =

utang jangka panjang


utang jangka panjang+modal saham

839.613
= 839.613+ 1.840.616 = 0.31

2) Rasio utang modal saham


utang jangka panjang
Rasio utang modal saham = modal saham

839.613
= 1.840 .616 = 0.45

3) Rasio total utang total aset


total utang
Rasio total utang total aset = total aset

4.100 .172
= 28.884 .973 = 0.14

4) Rasio aliran kas terhadap utang


aliran kas dari operasi
Rasio aliran kas terhadap utang = ratarata total utang

(1.416 .326)
= 3.864 .863 = 0.36
3. INTP 2015
a. Risiko likuiditas jangka pendek
1) rasio lancar
aset lancar
rasio lancar = utang lancar

13.133 .854
= 2.687 .743 = 4.88

2) rasio quick
aset lancar persediaan
rasio quick = utanglancar

13.133 .8541.521.197
= 2.687 .743 = 4.32

3) rasio aliran kas terhadap utang lancar


aliran kas dari operasi
rasio aliran kas = rataratautang lancar

(2.640 .855)
= 2.974 .151 = (0.88)

4) rasio aktivitas modal kerja


penjualan
- perputaran piutang = ratarata piutang

17.798 .055
= 2.602.841 = 6.83

HPP
- perputaran persediaan = Ratarata persediaan

9.888.919
= 1.593.371 = 6.20
pembelian
- perputaran utang = rataratautang

9.744 .570
= 2.592.419 = 3.75

365
- Rata-rata umur piutang = 6.83 = 53.4 Hari

365
- Rata-rata umur persediaan = 6.20 = 58.8 hari

365
- Rata-rata umur utang = 3.75 = (97.3) hari

- Siklus kas = 53.4+58.8-97.3= 14.9 hari


b. Rasio jangka panjang
1) Rasio utang jangka panjang
Rasio utang JPJ =

utang jangka panjang


utang jangka panjang+modal saham

1.087667
= 1.087 .667+ 1.840.616 = 0.37

2) Rasio utang modal saham


utang jangka panjang
Rasio utang modal saham = modal saham

1.087 .667
= 1.840 .616 = 0.59

3) Rasio total utang total aset


total utang
Rasio total utang total aset = total aset

3.772.410
= 27.638 .360 = 0.14
4) Rasio aliran kas terhadap utang
aliran kas dari operasi
Rasio aliran kas terhadap utang = ratarata total utang

(2.640 .855)
= 3.936 .291 = 0.67

4. SMCB 2013
a. Risiko likuiditas jangka pendek
1) rasio lancar
aset lancar
rasio lancar = utang lancar

2.085.055
= 3.262 .054 = 0.64

2) rasio quick
aset lancar persediaan
rasio quick = utanglancar

2.085 .055591.057
= 3.262 .054 = 0.46
3) rasio aliran kas terhadap utang lancar
aliran kas dari operasi
rasio aliran kas = rataratautang lancar

(195.811)
= 2.409 .464 = (0.08)

4) rasio aktivitas modal kerja


penjualan
- perputaran piutan = ratarata piutang

9.686.262
= 884.012 = 10.95

HPP
- perputaran persediaan = Ratarata persediaan

6.330 .938
= 639.072 = 9.90

pembelian
- perputaran utang = rataratautang

6.234 .908
= 4.936 .252 = 1.26

365
- Rata-rata umur piutang = 10.95 = 33.3 Hari

365
- Rata-rata umur persediaan = 9.90 = 36.8 hari

365
- Rata-rata umur utang = 1.26 = (289.6) hari

- Siklus kas =33.3+36.8-289.6=219.5 hari


b. Rasio jangka panjang
1) Rasio utang jangka panjang
Rasio utang JPJ =

utang jangka panjang


utang jangka panjang+modal saham

2.859.989
= 2.859 .989+3.831 .450 = 0.43

2) Rasio utang modal saham


utang jangka panjang
Rasio utang modal saham = modal saham

2.859 .989
= 3.831 .450 = 0.75
3) Rasio total utang total aset
total utang
Rasio total utang total aset = total aset

6.122.043
= 14.894 .990 = 0.41

4) Rasio aliran kas terhadap utang


aliran kas dari operasi
Rasio aliran kas terhadap utang = ratarata total utang

(195.811)
= 4.936 .252 = (0.04)

5. SMCB 2014
a. Risiko likuiditas jangka pendek
1) rasio lancar
aset lancar
rasio lancar = utang lancar

2.290.969
= 3.807 .545 = 0.60

2) rasio quick
aset lancar persediaan
rasio quick = utanglancar

2.290 .969736.995
= 3.807 .545 = 0.40

3) rasio aliran kas terhadap utang lancar


aliran kas dari operasi
rasio aliran kas = rataratautang lancar

(163.073)
= 3.534 .799 = (0.05)

4) rasio aktivitas modal kerja


penjualan
- perputaran piutang = ratarata piutang

10.528 .723
= 996.566 = 10.56

HPP
- perputaran persediaan = Ratarata persediaan

7.502 .759
= 644.026 = 11.29
pembelian
- perputaran utang = rataratautang

7.648 .697
= 7.279.401 =1.05

365
- Rata-rata umur piutang = 10.56 = 34.5 Hari

365
- Rata-rata umur persediaan = 11.29 = 32.3 hari

365
- Rata-rata umur utang = 1.05 = (347.6) hari

- Siklus kas = 34.5+32.3-347.6=280.8 hari


b. Rasio jangka panjang
1) Rasio utang jangka panjang
Rasio utang JPJ =

utang jangka panjang


utang jangka panjang+modal saham

4.629 .215
= 4.629 .215+ 3.831.450 = 0.55

2) Rasio utang modal saham


utang jangka panjang
Rasio utang modal saham = modal saham

4.629 .215
= 3.831.450 = 1.20

3) Rasio total utang total aset


total utang
Rasio total utang total aset = total aset

8.436 .760
= 17.195 .352 = 0.49
4) Rasio aliran kas terhadap utang
aliran kas dari operasi
Rasio aliran kas terhadap utang = ratarata total utang

(163.073)
= 7.279 .401 = (0.02)
6. SMCB 2015
a. Risiko likuiditas jangka pendek
1) rasio lancar
aset lancar
rasio lancar = utang lancar

2.581 .774
= 3.957.441 = 0.65

2) rasio quick
aset lancar persediaan
rasio quick = utanglancar

2.581 .774553.364
= 3.957 .441 = 0.51

3) rasio aliran kas terhadap utang lancar


aliran kas dari operasi
rasio aliran kas = rataratautang lancar

450.792
= 3.882 .493 = 0.12

4) rasio aktivitas modal kerja


penjualan
- perputaran piutang = ratarata piutang

9.239.022
= 1.052.482 = 8.77

HPP
- perputaran persediaan = Ratarata persediaan

7.099 .577
= 645.179 = 11.00

pembelian
- perputaran utang = rataratautang
7.004 .084
= 8.654 .234 = 0.80

365
- Rata-rata umur piutang = 8.77 = 41.6

Hari
365
- Rata-rata umur persediaan = 11 = 33.1 hari

365
- Rata-rata umur utang = 0.80 = (456.2)

hari
- Siklus kas = 41.6+33.1- 456.2= 381.5 hari
b. Rasio jangka panjang
1) Rasio utang jangka panjang
utang jangka panjang
Rasio utang JPJ = utang jangka panjang+modal saham

4.914 .267
= 4.914 .267+3.831 .450 = 0.56

2) Rasio utang modal saham


utang jangka panjang
Rasio utang modal saham = modal saham

4.914 .264
= 3.831 .450 = 1.28

3) Rasio total utang total aset


total utang
Rasio total utang total aset = total aset

8.871 .708
= 17.321 .565 = 0.22

4) Rasio aliran kas terhadap utang


aliran kas dari operasi
Rasio aliran kas terhadap utang = ratarata total utang

450.792
= 8.654 .234 = 0.05

Hasil perhitungan risiko rasio PT Holcim dan Indocement tahun


2013-2015
Rasio INTP SMCB
2013 2014 2015 2013 2014 2015
Jangka pendek
1. Rasio lancar 6.14 4.93 4.88 0.64 0.60 0.65
2. rasio quick 5.61 4.42 4.32 0.46 0.40 0.51
3. rasio aliran kas 0.66 (0.47) (0.88) (0.08) (0.05) 0.12
terhadap utang
lancar
4. siklus piutang 48.6 hr 47.4 hr 53.4 hr 33.3 hr 34.5 hr 41.6 hr
5. siklus 53.6 hr 52.5 hr 58.8 hr 36.8 hr 32.3 hr 33.1 hr
persediaan
6. siklus utang (72.1) (127) (97.3) (289.6) (347.6) (456.2)
7. siklus kas 30.1 (27.1) (14.9) (219.5) (280.8) (381.5)
Jangka panjang
1. rasio total 32% 31% 37% 43% 55% 56%
utang jangka
panjang
2. Rasio utang 48% 45% 59% 75% 120% 128%
terhadap modal
saham
3. Rasio total 13% 14% 14% 41% 49% 22%
utang terhadap
total aset
4. Rasio aliran kas 49% (36%) (67%) (4%) (2%) (5%)
terhadap total
utang

Analisis :
Dari data di atas dapat diketahui risiko likuiditas jangka pendek dan
jangka panjang dari perusahaan semen holcim dan indocement. hasil tersebut
memperlihatkan bahwa rasio lancar PT Indocement lebih besar hampir 8x lipat
dari PT Holcim. Kendati rasio lancar PT Indocement mengalami penurunan yang
cukup berarti di tahun-tahun selanjutnya, namun rasio tersebut tetap lebih besar
dari PT Holcim.
Penurunan rasio lancar pada PT Indocement ini bisa saja merupakan
gambaran kondisi perusahaan yang lebih baik karena penjualan PT Indocement
mengalami kenaikan sehingga menyebabkan utang kepada supplier naik, dan
berakibat penurunan terhadap rasio lancar perusahaan Indocement. sedangkan
untuk perusahaan semen Holcim penurunan rasio lancar tidak begitu signifikan.
Rasio aliran kas PT Indocement pada tahun 2013 memperlihatkan kondisi
perusahaan yang baik namun pada tahun selanjutnya kas mengalami penurunan
karena tingginya kegiatan pendanaan dan investasi perusahaan. Walaupun rata-
rata rasio aliran kas PT holcim tidak begitu besar namun pada tahun 2015
perusahaan mengalami kenaikan kas karena kegiatan pendanaan cenderung
positif.
Dari siklus kas kedua perusahaan dapat terlihat bahwa siklus perusahaan
Indocement lebih pendek dibandingkan siklus kas perusahaan semen Holcim. Hal
ini menunjukkan bahwa risiko likuiditas jangka pendek PT Indocement lebih kecil
dibandingkan dengan PT Holcim.
Sedangkan dari perhitungan Rasio risiko likuiditas jangka panjang dapat
terlihat bahwa perusahaan Holcim membiayai perusahaannya dengan lebih
banyak menggunakan komponen utang daripada modal yang dimilikinya bahkan
rasio total utang terhadap total aset sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat default risk perusahaahn Holcim lebih tinggi daripada PT Indocement.
walaupun kedua perusahaan ini merupakan ciri-ciri perusahaan dalam tahap
pendewasaan namun PT Indocement memiliki kondisi keuangan yang lebih sehat
daripada PT Holcim.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko gagal bayar lebih besar akan
dialami oleh perusahaan semen Holcim. oleh karena itu seorang investor harus
memperhitungkan dan menganalisis secara matang-matang pada saat akan
melakukan investasi. Investor harus melihat aspek-aspek apa saja yang akan dapat
dijadikan sinyal-sinyal kesehatan suatu perusahaan. Pada saat melakukan investasi
seorang investor juga tidak boleh hanya memikirkan tentang branding saja namun
juga aspek-aspek di atas agar tidak salah dalam melakukan keputusan investasi.

Vous aimerez peut-être aussi