Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DEFINISI
anemia yg timbul karena terbentuknya autoantibodi terhadap self antigen pada membran
eritrosit sehingga menimbulkan dekstruksi eritrosit (hemolisis). Reaksi autoantibodi ini akan
menimbulkan anemia, akibat masa edar eritrosit dalam sirkulasi menjadi lebih pendek
(Robert, 2006). Anemia disebabkan karena kerusakan eritrosit melebihi kapasitas sumsum
tulang untuk menghasilkan sel eritrosit, sehingga terjadi peningkatan persentase retikulosit
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko AIHA pada pria dan wanita hampir sama yaitu dengan perbandingan 1:1,
dan tidak berhubungan dengan ras, namun terkait dengan keturunan. AIHA dipicu oleh
infeksi virus atau vaksinasi, lebih sering terjadi pada anak daripada orang dewasa.
eritematosus (SLE), dan tipe lain penyakit kolagen vaskuler biasanya menjadi penyebab yang
sering AIHA sekunder pada anak. Selain itu, beberapa kelainan yang langka seperti giant cell
PATOMEKANISME
Kerusakan sel-sel eritrosit yang diperantarai antibodi ini terjadi melalui sistem
hancurnya membran sel eritosit dan terjadilah hemolisis intravaskuler yang ditandai
adalah IgM, IgG1, IgG2, IgG3. IgM disebut sebagai aglutinin tipe dingin sebab
antibodi ini berikatan dengan antigen polisakarida pada permukaan sel darah merah
dibawah suhu tubuh. Antibodi IgG disebut aglutinin hangat karena bereaksi dengan
recognition unit. C1 akan berikatan dengan kompleks imun antigen antibodi dan
menjadi aktif serta mampu mengkatalisis reaksi-reaksi pada jalur klasik. Fragmen C1
akan mengaktifkan C4 dan C2 menjadi suatu kompleks C4b,2b (dikenal sebagai C3-
convertase). C4b,2b akan memecah C3 menjadi fragmen C3b dan C3a. C3b
dengan partikel yang mengaktifkan komplemen (sel darah berlabel antibodi). C3 juga
akan membelah menjadi C3d,g dan C3c,C3d, dan C3g akan tetap berikatan pada
membran sel darah merah dan merupakan produk final aktivasi C3. C3b akan
akan memecah C5 menjadi C5a (anafilatoksin) dan C5b yang berperan dalam
kompleks penghancur membran. Kompleks penghancur membran terdiri dari
molekul C5b,C6,C7,C8, dan beberapa molekul C9. Kompleks ini akan menyisip ke
membran normal akan terganggu. Air dan ion akan masuk ke dalam sel sehingga sel
berikatan dengan membran sel darah merah. Faktor B kemudian akan melekat pada
C3b, dan oleh D faktor B dipecah menjadi Ba dan Bb. Bb merupakan suatu protease
serin dan tetap melekat pada C3b. Ikatan C3bBb selanjutnya akan memecah molekul
C3 lagi menjadi C3a dan C3b. C5 akan berikatan dengan C3b dan oleh Bb dipecah
menjadi C5a dan C5b. selanjutnya C5b berperan dalam penghancuran membran.
4. Aktivasi seluler yang menyebabkan hemolisis ekstravaskuler
Jika sel darah disensitisasi dengan IgG yang tidak berikatan dengan
komplemen lebih lanjut, maka sel darah merah tersebut akan dihancurkan oleh sel-
sel retikulo endothelial. Proses immune adheren ini sangat penting bagi perusakan
sel eritrosit yang diperantarai sel. Imuno adherens terutama yang diperantai IgG-FcR
DAFTAR PUSTAKA
1. Rudolph, Colin D.; Rudolph, Abraham M, dkk. 2003. Rudolph's Pediatrics, 21st