Vous êtes sur la page 1sur 2

ALUR STATEMENT

Seperti yang kita ketahui terkait sarana dan prasarana kampus yang ada pada saat
ini terutama di FPIK tidak sesuai dengan harapan dan keinginan mahasiswa, teman-teman
sekalian bisa kita lihat dan rasakan sendiri, kita masih belum lengkap dalam sarana dan
prasarana untuk menunjang akademik dan non akademik, bahkan menjadi keresahan
mahasiswa banyak dampak yang kita rasakan contohnya:.. yang paling sangat urgentsi
yaitu dalam kegiatan mengasah softskill kita sebagai mahasiswa fpik dalam bentuk
wadah SEKRE. namun yang ada sekarang ini dari awal dijanjikan nya sekre selesai di
desember 2016 harus mandet begitu saja, kita semua paham dalam permenristek dikti
nomor 44 tahun 2005 Pasal 33 tentang standar nasional perguruan tinggi, ayat 1 poin 6
dan 7. ruang unit kegiatan mahasiswa. Disitu sudah disebutkan.
Namun yang selama ini dijanjikan masih belum ada hingga lebih dari 3 bulan dari
janji yang dilontarkan pihak dekanat. Kita mahasiswa FPIK jelas membutuhkan sekre,
DLM, BEM, 3 HIMA, dan 8 UKM hingga saat ini kegiatan mahasiswa masih saja
dilakukan di ruang kuliah. Kita jelas jelas membutuhkan sekre kawan-kawan, jadi alasan
apa yang mendasari mandet nya pembangunan Sekre?
Bem FPIK diwakilkan oleh adkesma sudah berupaya untuk menggali informasi
dari pihak-pihak terkait seperti dekanat, dari Wakil Dekan Bidang 2, Ibu Sri Marnani
menegaskan secara lisan mereka memberitahu kepada kami bahwa tahun 2016 itu sudah
di anggarkan oleh fakultas tetapi mandet nya dana dari pusat mengakibatkan kita sulit
untuk meneruskan pembangunan sekre, dan juga untuk saat ini sekre bukan prioritas kita
pernyatan tersebut mengagetkan kita sebagai mahasiswa yang darurat Sekre, namun
dukungan dari pihak luar juga berdatangan melihat mirisnya problematika kampus biru
yang darurat akan sekre, seperti contohnya Pak Suretno selaku keamanan pusat Unsoed
saya juga prihatin melihat permasalahan dikampus FPIK yang darurat akan sekre,
namun sekre mandet begitu saja karena alasan dana dari pusat. Bahkan dari dekanat pun
mempersilahkan dari bem fpik untuk bertemu langsung/berdialog dengan pihak rektorat
terkait pengadaan ruang unit kegiatan mahasiswa.
Permasalahan terkait SKS
Permasalahan SKS yang kita hadapi adalah mahasiswa semester 2 tidak
diperbolehkan untuk mengambil sks diatas 20 sksk atau full 24 sks, sementara fakultas
yang lain seperti pertanian, hukum, fisip, dan fakultas lain, angkatan 2016 diperbolehkan
mengambil 22 sks, hal ini sangat disayangkan terlebih mahasiswa yang mendapat ip
diatas 3 yang dapat mengambil 24 sks full.
Mengacu Pada peraturan rektor Universitas Jenderal Soedirman pasal 4 ayat 2 dan
3 yang berisi "Kurikulum disusun oleh program studi dengan mempertimbangkan
masukan alumni, pengguna, dan asosiasi bidang ilmu" selanjutnya "kurikulum dilakukan
setelah dilakukan oleh Dekan dengan pertimbangan Senat Fakultas"
Solusi yang didapat dari adkesma bem FPIK dari wakil dekan 1 bidang akademis
Dr. Tjahjo Winanto, Sp., M.Si "Sebenarnya sudah ada langkah untuk mengantisipasi
masalah ini, dari Dekan sendiri tidak ingin ada perubahan kurikulum dan akan tetap
memberlakukan sistem paket 18-20 sks di semester 2, namun kita beri solusi pada tahun
2017 nanti. Kurikulum tidak berubah, tapi Open Acc untuk matakuliah disemester 4 yang
bukan prasyarat yang bisa diambil pada semester 2"
Jadi tidak ada perubahan kurikulum, namun diusahakan untuk open acc.
Terkait masalah Lab biologi.
Lab sudah dihibahkan dan bisa dipergunakan oleh mahasiswa FPIK namun dari
adkesma sendiri belum meminta SK terkait dari WD 1.

Terkait Masalah Kolam

Vous aimerez peut-être aussi