Vous êtes sur la page 1sur 9

Analisis Mengenai Penduduk:

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Tahun 2016, Jumlah
penduduk Provinsi Lampung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak
87.873 penduduk atau mengalami peningkatan sebesar 1%. Setiap Kabupaten/Kota di
Provinsi Lampung mengalami peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan terbanyak terjadi
di Kota Bandar Lampung sebanyak 18 ribu penduduk lalu disusul oleh Kabupaten Lampung
Tengah sebanyak 11 ribu penduduk yang menjadikan Kota Bandar Lampung dan Kabupaten
Lampung Tengah sebagai penduduk terbanyak di Provinsi Lampung. Sementara Kota Metro
dan Kabupaten Pesisir Barat sebagai wilayah dengan jumlah penduduk yang sedikit. Dan
masing-masing dari empat wilayah Provinsi Lampung tersebut memiliki Angka Kepadatan
Penduduk Aritmatik sebagai berikut:
- Kota Bandar Lampung
Memiliki 3.308 jiwa per kilometer persegi
- Kabupaten Lampung Tengah
Memiliki 329 jiwa per kilometer persegi
- Kota Metro
Memiliki 2.601 jiwa per kilometer persegi
- Kabupaten Pesisir Barat
Memiliki 52 jiwa per kilometer persegi
Berikut luas wilayah menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2015 dari Badan
Pusat Statistik Provinsi Lampung Tahun 2015 yang bersumber dari Permendagri, No 39
tahun 2015:
Pesisir Barat Tulang Lampung
Bandar Lampung Metro
8.40% Bawang 0,18% Barat
0.85%
Mesuji Barat 6.19% Tanggamus
8.72%
6.31% 3.47%
Lampung Selatan
Pringsewu
2.02%
1.81%
Lampung
Timur
15.38%
Pesawaran
6.48%

Tulang
Bawang
10.01% Way Lampung
Kanan Lampung Utara Tengah
11.33% 7.87% 10.98%
Kepadatan penduduk mempengaruhi kondisi sosial budaya suatu daerah. Semakin padat
penduduk suatu daerah maka akan semakin banyak fasilitas umum yang diperlukan, seperti
perumahan,drainase, jalan, sanitasi,sekolah, rumah sakit, dan masih banyak fasilitas lainnya.
Kepadatan penduduk baik yang semakin padat ataupun semakin jarang penduduk selalu
memiliki dampak positif dan negatif.
Analisis Mengenai Kesehatan:
Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan
atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami penduduk seperti
panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala, maupun karena penyakit akut, penyakit
kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan,
kriminalitas atau keluhan lainnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Tahun 2016, persentase
tertinggi penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan terakhir menurut
kabupaten/kota dan jenis kelamin adalah Kabupaten Mesuji sebesar 43,89% dimana
penduduk perempuan yang mengalami keluhan kesehatan terbanyak. Sangat berbeda dengan
Kota Bandar Lampung yang mempunyai persentase sebesar 17,36% sama seperti Kabupaten
Mesuji penduduk perempuan yang mengalami keluhan kesehatan terbanyak, seperti kita
ketahui Kota Bandar Lampung sebagai Ibukota Provinsi Lampung yang sewajarnya memiliki
tingkat keluhan kesehatan yang tinggi dikarenakan mobilitas yang tinggi. Dapat
diidentifikasikan:
1. Bahwa penduduk Kabupaten Mesuji sebagian mengalami keluhan kesehatan, seperti
panas, pilek, sakit kepala, diare dan penyakit ringan lainnya yang dapat segera
disembuhkan sehingga tidak sangat mengganggu kegiatan sehari-hari sebagaimana
biasanya. Mengapa demikian, karena pada data persentase penduduk yang menderita
sakit persentasenya turun sebesar 20,36% walaupun penduduk Kabupaten Mesuji
masih mempunyai persentase tertinggi daripada kabupaten lainnya. Sedangkan, untuk
Kota Bandar Lampung sebagian besar penduduk hanya mengalami keluhan kesehatan
yang biasa. Dikarenakan pada data persentase penduduk yang menderita sakit
persentasenya turun drastis sebesar 6,72%.
2. Bahwa penduduk Kabupaten Mesuji sebagian mengalami keluhan kesehatan yang
akut/kronis atau karena kecelakaan maupun kriminalitas yang mengakibatkan
terganggunya kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya. Dapat dibuktikan dengan
data persentase penduduk yang menderita sakit sebanyak 20,36% yang menjadikan
Kabupaten Mesuji memiliki tingkat kesehatan yang buruk tertinggi di Provinsi
Lampung dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya. Faktor penyebab yang menjadikan
Kabupaten Mesuji memiliki tingkat kesehatan yang buruk tertinggi dapat dikarenakan
oleh berbagai faktor, salah satunya adalah minimnya fasilitas kesehatan, seperti rumah
sakit. Berdasarkan data dari BPS Provinsi Lampung berdasarkan jumlah fasilitas
kesehatan menurut kabupaten/kota, Kabupaten Mesuji tidak memiliki rumah sakit
yang dapat menangani penyakit kronis ataupun parah. Hanya sebatas mempunyai
puskesmas, posyandu, dan klinik/balai kesehatan yang tidak dapat mengatasi untuk
penduduk yang mengalami penyakit serius. Ini berbanding terbalik dengan Kabupaten
Pesisir Barat yang mempunyai tingkat kesehatan yang cukup baik padahal tidak
mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai seperti Kabupaten Mesuji.
sedangkan, untuk penduduk Kabupaten Lampung Tengah sendiri yang mempunyai jumlah
penduduk mencapai 1,2 juta jiwa sekaligus penyumbang terbanyak dalam jumlah penduduk
di Provinsi Lampung menempati peringkat ke-2 setelah Kabupaten Mesuji dengan tingkat
kesehatan yang buruk. Faktor penyebab dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor, antara lain:
(1) dengan banyaknya jumlah penduduk banyak juga yang dapat terinfeksi/tertular penyakit,
(2) jumlah fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, posyandu, puskesmas, klinik/balai
kesehatan tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan, dan sebagainya.
Menderita sakit adalah mengalami keluhan kesehatan dan terganggunya pekerjaan,
sekolah, atau kegiatan sehari-hari (tidak dapat melakukan kegiatan secara normal
seperti bekerja, sekolah, atau kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Tahun 2016, persentase
tertinggi penduduk yang menderita sakit selama sebulan terakhir menurut kabupaten/kota dan
jenis kelamin adalah Kabupaten Mesuji sebesar 20, 36% disusul oleh Kabupaten Lampung
Tengah sebesar 19,21%. Dapat dikarenakan oleh berbagai faktor, antara lain: (1) penduduk
kedua wilayah tersebut tidak adanya kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri/menganggap
ringan terhadap penyakit yang sedang dialami, (2) kurangnya jumlah fasilitas kesehatan
seperti di Kabupaten Mesuji, (3) banyaknya jumlah penduduk yang dapat menularkan
penyakit seperti di Kabupaten Lampung Tengah, (4) kurangnya kemampuan ekonomi untuk
berobat, (5) masih mempercayai pengobatan diluar pengobatan medis.
Sedangkan, Kota Bandar Lampung sebesar 6,72% dan Kabupaten Pesisir Barat 7,95%
memiliki tingkat kesehatan yang baik dengan dibuktikannya kedua wilayah tersebut
mempunyai persentase rendah dalam penduduk yang menderita sakit. Dapat dijadikan contoh
terhadap penduduk kabupaten/kota lainnya, dikarenakan (1) kurangnya jumlah fasilitas
kesehatan seperti di Kabupaten Pesisir Barat tetapi penduduk kabupaten tersebut sangat
peduli akan kesehatan, begitupun dengan Kota Bandar Lampung yang memiliki tingkat
mobilitas yang tinggi tetapi penduduknya masih menjaga kesehatan diri supaya tidak
menganggu mobilitas mereka, (2) banyaknya jumlah fasilitas kesehatan serta tenaga medis
yang seimbang akan mempercepat menangani penduduk yang menderita sakit seperti di Kota
Bandar Lampung, sangat disayangkan apabila masih tidak adanya rumah sakit seperti di
Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Pesisir Barat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Tahun 2015, Kota Bandar
Lampung memiliki jumlah rumah sakit terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
Dikarenakan, Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota dari Provinsi Lampung yang
menjadi kota tersibuk diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Lampung sehingga
memungkinkan banyaknya penduduk yang mengalami sakit, Kota Bandar Lampung
merupakan kota dengan jumlah penduduk terbanyak ke-3 setelah Kabupaten Lampung
Tengah dan Kabupaten Lampung Timur. Sementara, Kabupaten Mesuji dan Pesisir Barat
masih belum ada rumah sakit, apabila adanya penduduk yang harus ditangani serius harus
dirujuk ke rumah sakit kabupaten/kota lain. Data ini seharusnya menjadi acuan sebagai
program kerja bagi pejabat-pejabat setempat yang belum memiliki fasilitas kesehatan seperti
rumah sakit untuk dibangunkannya rumah sakit.

Dengan adanya fasilitas kesehatan harus diimbangi dengan tenaga kesehatannya, berdasarkan
data pada tabel 4.2.2 dari BPS Provinsi Lampung bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung, seperti di Kabupaten Lampung Tengah tidak seimbangnya jumlah rumah sakit
dengan tenaga medisnya, apabila dihitung ternyata 1 rumah sakit hanya ada 8 tenaga medis
yang sangat tidak sebanding apabila dibandingkan dengan Kota Bandar Lampung yang 1
rumah sakitnya tersedia 31 tenaga medis. Sangat disayangkan apabila adanya fasilitas
kesehatan tetapi jumlah tenaga kesehatannya tidak mendukung.

Vous aimerez peut-être aussi