Vous êtes sur la page 1sur 16

MAKALAH TERMODINAMIKA

ENTROPI

Nama : Caesar Siregar


NIM : 1513056

A. Pendahuluan
Beberapa proses kimia terjadi bahkan walau tidak ada perubahan energi total. Coba
perhatikan tabung yang memuat gas, terhubung dengan selang yang berujung pada penutup.
Penutup ini menghalangi gas pindah ke tabung buang. Bila penutup ini dilepaskan, gas akan
masuk ke tabung buang. Pengembangan ini sesuai dengan pengamatan kalau gas selalu
mengembang mengisi volume yang ada. Saat suhu kedua tabung sama, energi gas sebelum
dan sesudah pengembangan menjadi sama. Reaksi balik tidak terjadi.

Reaksi spontan terjadi bila keadaan terbawa pada kondisi kekacauan yang lebih besar. Dalam
volume yang mengembang, molekul gas individual memiliki derajat kebebasan yang lebih
besar untuk bergerak sehingga lebih tidak teratur. Ukuran ketidak teraturan sistem disebut
dengan istilah entropi.
Pada suhu nol mutlak, semua gerakan atom dan molekul berhenti, dan ketidak teraturan
dan entropi zat padat sempurna demikian adalah nol. (Entropi nol pada suhu nol sesuai
dengan hukum ketiga termodinamika). Semua zat diatas nol mutlak akan memiliki nilai
entropi positif yang terus bertambah seiring meningkatnya suhu. Saat sebuah zat panas
mendingin, energi termal yang terlepas darinya lewat ke udara sekitar, yang berada pada
suhu lebih rendah. Saat entropi zat yang mendingin menurun, entropi udara sekitar
meningkat. Faktanya, peningkatan entropi di udara lebih besar daripada penurunan entropi
pada zat yang mendingin. Ini sesuai dengan hukum kedua termodinamika, yang mengatakan
kalau entropi sistem dan lingkungannya selalu meningkat dalam reaksi spontan. Jadi hukum
pertama dan kedua termodinamika menunjukkan kalau, untuk semua proses perubahan
kimia di alam semesta, energi selalu kekal namun entropi selalu meningkat.
Penerapan hukum termodinamika pada sistem kimia memungkinkan ahli kimia meramalkan
perilaku reaksi kimia. Saat energi dan entropi membantu pembentukan molekul hasil,
molekul pereaksi akan bertindak untuk membentuk molekul hasil hingga keseimbangan
tercapai antara hasil reaksi dan pereaksi. Rasio hasil reaksi dengan pereaksi diberi istilah
tetapan keseimbangan, yaitu sebuah fungsi selisih entropi dan energi antara kedua zat. Walau
begitu, termodinamika tidak dapat meramalkankecepatan reaksi. Untuk reaksi yang cepat,
campuran hasil reaksi dan pereaksi yang seimbang dapat diperoleh dalam waktu seperseribu
detik atau kurang; untuk reaksi yang lambat, waktunya bisa mencapai ratusan tahun.

B. Pengertian Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam
sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha.
Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum
termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi
transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke
komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi,
entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi suatu
sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk
melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa
dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi
kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama
kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam
bentuk panas buangan.
Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika,
yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap
konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah
proses tersebut cenderung akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu.
Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah
yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi temperatur, yang
mempunyai Satuan Internasional joule per kelvin(J/K).
Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf Clausius pada tahun 1865, berasal dari
bahasa Yunani [entropa], - [en-] (masuk) dan [trop] (mengubah,
mengonversi).

C. Rumusan Entropi

Entropi merupakan sifat keadaan suatu sistem yang menyatakan tingkat


ketidakteraturan, berkaitan dengan jumlah keadaan mikro yang tersedia bagi molekul sistem
tersebut. entropi juga dapat didefinisikan sebagai kecenderungan sistem untuk berproses ke
arah tertentu. Entropi dapat dihasilkan, tetapi tidak dapat dimusnahkan.
Entalpi tidak dapat memprediksi apakah reaksi spontan atau tidak. Tetapi Hukum II
Termodinamika menyatakan bahwa total entropi sistem dan lingkungannya selalu bertambah
untuk proses spontan. Entropi meningkat seiring dengan kebebasan dari molekul untuk
bergerak.entropi dilambangkan dengan huruf (S)
S(g) > S(l) > S(s)

Gambar 5. Besar Entropi pada Padat, Cair, dan Gas


1. Entropi dan Hukum II Termodinamika

Hukum II termodinamika kedua:


Entropi semesta (sistem + lingkungan) selalu naik pada proses spontan dan tidak
berubah pada proses kesetimbangan. Untuk proses spontan,perubahan entropi (dS) dari
suatu sistem adalah lebih besar dibanding panas dibagi temp mutlak
dQ
dS
T
DSsemesta = DSsis + DSling > 0 proses spontan

Sementara untuk proses reversibel, yaitu :

dQrev
dS
T

DSsemesta = DSsis + DSling = 0 proses kesetimbangan

Proses pada tekanan tetap


Panas yang mengalir ke benda QP = CP dT

d 'q
dS
T
T2
dT T
Sbenda CP CP ln 2
T1
T T1
Sehingga pada tekanan tetap, perubahan entropi akan naik

Reservoir, pada suhu tetap T2


Q T T1
S reservoir CP 2
T2 T2

T T T1
Stotal Sbenda S reservoir C P ln 2 2
1
T T2
Perubahan entropi pada saat suhu tetap T2 menjadi semakin kecil, tetapi perubahan
entropinya tetap positif.
Hubungan antara hukum I Termodinamika dengan Hukum II Termodinamika yaitu
Hukum I : dQ = dU + dW dW = PdV
Hukum II : dQRev = TdS
Sehingga TdS = dU + PdV

Hubungan energi dalam (U) dengan entropi (S) dan volume (V)

U U
dU dS s dV
S v V
dU = TdS PdV
dU = TdS PdV didiferensial dengan volume konstan terhadap suhu (T)
U S V
T P
T v T v T v
U S
T
T v T v
U S
T Cv
T v T v

Sementara itu, entalpi juga dapat dihubungkan dengan entropi, yaitu :


H = U + PV
dH = dU + PdV + VdP. TdS = dU + PdV
dH = TdS - PdV + PdV + VdP
dH = TdS + VdP
lalu didiferensialkan dengan tekanan tetap terhadap suhu (T)
H S P
T V
T p T p T p

H S
T CP
T P T P

Entropi pada gas ideal


dU = TdS PdV
dS = dU/T + PdV/T
dS = CvdT/T+ nRdV/V
dS = Cv d lnT + nR d lnV
T2 V
S C v ln nR ln 2
T1 V1
T2 P
S C p ln nR ln 2
T1 P1
Pada proses adiabatik reversibel
dQrev
dS Q =0
T
S = 0
Perubahan entropi dengan gas ideal pada proses isotermal
T = 0 ; U = 0
dQ = dW = PdV
dS = dQ/T
PdV dV
dS nR
T V
V2
S nR ln
V1
Standard molar entropi
Standar molar entropi adalah entropi dari 1 mol zat murni pada tekanan 1 atm dan
pada suhu 25C. reaksi entropi standar yaitu :

S = nS(products) nS(reactants)
Entropi dalam reaksi kimia
Jika ada reaksi aA + bB cC + dD (25oC)
S0t = S0produk - S0reaktan
= (cS0C + d S0D) (aS0A + b S0B)

B.1 Ketidak samaan Clausius (Clausius inequality)

Ketidak samaan Clausius memberikan dasar untuk mengantar dua ide instrumental untuk
evaluasi kuantitatif dari system tertutup dan volume kontrol dari perspektif hukum kedua
termodinamika yaitu konsep property entropy dan entropy production.

Clusius inequality :
Dimana : = heat transfer pada bagian batas system selama siklus

T = temperatur absolut pada bagian batas

Gambar 1. Ilustrasi yang digunakan untuk mengembangkan Clausius Inequality

Clausius inequality dapat menunjukkan peralatan pada gambar 1, system menerima energi
Q pada lokasi batasnya dimana temperature absolut T sedangkan system
membangkitkan kerja W. Dari definisi skala Kelvin kita memperoleh hubungan antara heat
transfer dan temperatur :
Kesetimbangan energi untuk gambar 1 :

Dimana :

- = total kerja dari kombinasi system, jumlah dan W

- dEc = perubahan energi dari kombinasi system

penyelesaian persamaan energi untuk dan menggunakan

persamaan 2 eliminasi menghasilkan :

Asumsi system mengalami siklus tunggal, maka total kerja dari kombinasi

system :

Inequality pada persamaan 1 dapat dieliminasi dengan menulis ekspresi seperti :

dimana : _cycle adalah produk entropy oleh irreversible internal selama

siklus

- cycle = reversible

- cycle > iireversible


- cycle < imposible

C.2 Definisi Perubahan Entropy.

Suatu kuantitas adalah suatu property jika dan hanya jika perubahannya dalam harga antara
dua keadaan tergantung dari proses (gambar 2).

Gambar 2. Dua siklus internl reversible digunakan untuk menunjukkan

entropy sebagai property

Dua siklus dijalankan oleh system tertutup ditunjukkan pada gambar 2. Satu siklus terdiri
dari proses reversible A dari keadaan 1 ke keadaan 2, dilanjutkan oleh proses reversible C
dari keadaan 2 ke 1. Siklus lain terdiri proses reversible B dari keadaan 1 ke keadaan 2
dilanjutkan oleh proses C dari keadaan 2 ke 1 seperti siklus pertama. Untuk siklus

pertama :

Dan siklus kedua


Sehingga :

Ini menunjukkan bahwa integral untuk kedua proses adalah sama dapat dikatakan harga
integral tergantung hanya pada keadaan akhir. Kerana itu integral mendefinisikan
perubahan dalam beberapa property system. Pemilihan symbol S untuk menunjukkan

property ini, perubahannya memberikan :

Entropy adalah property ekstensive. Perbandingan unit satuan entropi

C.2.1 Entropy Dari Zat Murni

Harga entropy pada keadaan y relatif terhadap harga pada keadaan referensi x diperoleh
dalam prinsip dengan integrasi :
Dimana Sx adalah harga entropy khusus pada keadaan referensi

C.2.2 Data Table Entropy

Table data termodinamika dikenalkan pada mata kuliah termodinamika dasar. Penekanan
disini adalah mengevaluasi sifat-sifat p, v, T, u dan h yang diperlukan untuk penggunaan dari
prinsip konservasi massa dan energi. Untuk penggunaan hokum kedua, harga entropy sering
diperlukan. Entropy spesifik ditabelkan dalam beberapa cara seperti v, u dan h. Daerah
superheat table untuk air dan R12, entropy spesifik ditabelkan v, u dan h terhadap
temperatur dan tekanan. Untuk keadan saturated (jenuh), harga sf dan sg ditabelkan
sebagai fungsi tekanan dan temperatur saturated. Entropy spesifik dari dua phase campuran
cair-uap dihitung menggunakan kualitas :

Hubungn ini identik pada bentuk v, u, dan h. Data compressed liquid ditampilan untuk air
dalam table A-5. Pada table ini s, v, u dan h ditabelkan terhadap temperatur dan tekanan
seperti table superheat. Jika data compressed liquid tak tersedia, harga entropy spesifik
dapat ditentukan dengan jalan yang sama seperti menentukan v dan u diperoleh untuk
keadaan cair dengan menggunakan harga liquid saturated pada temperatur :

s(T,p) = sf(T) (10)

Data Grafik Entropy

- diagram Temperatur entropy

- diagram entalpi entropy


C.2.3 Persamaan T dS

Perubahan entropy antara dua keadaan dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip
persamaan 7. setiap evaluasi dapat juga diarahkan menggunakan persamaan TdS yang
dikembangkan dalam bagian ini. Asumsi suatu zat murni, system kompresible sederhana
mengalami proses reversible internal. Jika pengaruh gerakan dan grafitasi diabaikan,
kesetimbangan energi :

dengan definisi system kompresible sederhana, kerja diberikan :

pada dasar diferensial, definisi persamaan untuk perubahan entropy persamaan 7


berbentuk :

(13)

persamaan 11, 12 dan 13 menghasilkan persamaan T dS pertama :

TdS = dU + p dV (14)

Persamaan TdS kedua diperoleh dari persmaan 14 menggunakan H = U + pV. Bentuk


diferensial : dH = dU + d(pV) = dU + pdV + Vdp

Bentuk lain : dU + pdV = dH Vdp, substitusi ke persamaan 14 menghasilkan persamaan

T dS : T dS = dH Vdp (15)
Persmaan TdS dapat ditulis dalam bentuk unit massa :

Tds = du + pdv (16a)

Tds = dh vdp (16b)

atau pada dasar permol :

Tds = du + pdv (17a)

Tds = dh vdp (17b)

C.2.4 Perubahan Entropy Gas Ideal

Pada bagian ini persamaan TdS digunakan untuk mengevaluasi perubahan entropy antara
dua keadaan proses gas ideal. Persamaan ini tepat sekali untuk memulai dengan persmaan
16, dirumuskan seperti :

Gas ideal ! du = cv(T)dT, dh=cp(T)dT dan pv = RT, dengan hubungan ini persamaan 18 dan 19
menjadi :

(20)
dimana : R adalah konstanta, persamaan 20 suku kedua dapat langsung diintegralkan tetapi
karena cv dan cp adalah fungsi temperatur untuk gas ideal, biasanya mempunyai informasi
tentang fungsi hubungan sebelum integrasi suku pertama pada persamaan ini dapat
dilakukan. Dua panas spesifik dihubungkan oleh : cv(T) = cp(T) R.

Persamaan 20 memberikan

Untuk memperkenalkan ini, kita mulai dengan pemilihan keadaan referensi dan harga
referensi : harga entropy spesifik adalah nol pada keadaan dimana temperatur adalah 0 K
dan tekanan 1 atmosfir. Kemudian penggunaan persamaan 22 entropi spesifik pada
keadaan dimana temperatur T dan tekanan 1 atmosfir ditentukan relatif terhadap

keadaan referensi dan harga referensi seperti :

Symbol so(T) menunjukkan entropy spesifik pada temperatur T dan tekanan 1 atmosfir.
Karena so tergantung hanya pada temperatur, entropy spesifik dapat ditabelkan terhadap
temperatur, seperti h dan u. untuk udara seperti gas ideal so dengan unit kJ/kg.K atau
Btu/lb.R. dari t integral persamaan 22 dapat dirumuskan dalam bentuk :

sehingga persamaan 23 menjadi :


dalam bentuk per mol.

Ketika panas spesifik diambil konstan, persamaan 21 dan 22 menjadi :

Contoh 1

Uap air pada 400 K dan 1 bar mengalami proses sampai 900 K dan 5 bar. Tentukan
perubahan entropy spesifik dalam kJ/kg.K. Gunakan :

a. Tabel uap superheated

b. Tabel gas ideal untuk uap air

c. Integralkan dengan c (T) p dari table A-12

Penyelesaian

Diketahui : uap air mengalami proses dari 400 K, 1 bar sampai 900 K, 5 bar

Tentukan : perubahan entropy spesifik gunaka tabel uap superheated;

tabel gas ideal untuk uap air dan Integralkan dengan c (T) p dari table A-12

Asumsi : pada bagian b dan model gas ideal untuk uap air digunakan Analysis :

a. Perubahan entropy spesifik dengan menggunakan table A-4, s1=7,501

kJ/kg.K dan s2 =9,418 kJ/kg.K, maka :

Gunakan berat molekul, ini dapat menunjukkan pada dasar molar :


b. Perubahan entropy spesifik dengan menggunakan table gas ideal.

Untuk gas ideal pada uap air gunakan table A-16 pada T1=400 K,

c. Perubahan entropy spesifik dengan menggunakan table A-12 dengan

mengikuti persamaan c (T) p dari uap air model uap :

Masukkan persaman ini ke dalam persamaan 23, tulis pada dasar molar dan integralkan :

Vous aimerez peut-être aussi