Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ENTROPI
A. Pendahuluan
Beberapa proses kimia terjadi bahkan walau tidak ada perubahan energi total. Coba
perhatikan tabung yang memuat gas, terhubung dengan selang yang berujung pada penutup.
Penutup ini menghalangi gas pindah ke tabung buang. Bila penutup ini dilepaskan, gas akan
masuk ke tabung buang. Pengembangan ini sesuai dengan pengamatan kalau gas selalu
mengembang mengisi volume yang ada. Saat suhu kedua tabung sama, energi gas sebelum
dan sesudah pengembangan menjadi sama. Reaksi balik tidak terjadi.
Reaksi spontan terjadi bila keadaan terbawa pada kondisi kekacauan yang lebih besar. Dalam
volume yang mengembang, molekul gas individual memiliki derajat kebebasan yang lebih
besar untuk bergerak sehingga lebih tidak teratur. Ukuran ketidak teraturan sistem disebut
dengan istilah entropi.
Pada suhu nol mutlak, semua gerakan atom dan molekul berhenti, dan ketidak teraturan
dan entropi zat padat sempurna demikian adalah nol. (Entropi nol pada suhu nol sesuai
dengan hukum ketiga termodinamika). Semua zat diatas nol mutlak akan memiliki nilai
entropi positif yang terus bertambah seiring meningkatnya suhu. Saat sebuah zat panas
mendingin, energi termal yang terlepas darinya lewat ke udara sekitar, yang berada pada
suhu lebih rendah. Saat entropi zat yang mendingin menurun, entropi udara sekitar
meningkat. Faktanya, peningkatan entropi di udara lebih besar daripada penurunan entropi
pada zat yang mendingin. Ini sesuai dengan hukum kedua termodinamika, yang mengatakan
kalau entropi sistem dan lingkungannya selalu meningkat dalam reaksi spontan. Jadi hukum
pertama dan kedua termodinamika menunjukkan kalau, untuk semua proses perubahan
kimia di alam semesta, energi selalu kekal namun entropi selalu meningkat.
Penerapan hukum termodinamika pada sistem kimia memungkinkan ahli kimia meramalkan
perilaku reaksi kimia. Saat energi dan entropi membantu pembentukan molekul hasil,
molekul pereaksi akan bertindak untuk membentuk molekul hasil hingga keseimbangan
tercapai antara hasil reaksi dan pereaksi. Rasio hasil reaksi dengan pereaksi diberi istilah
tetapan keseimbangan, yaitu sebuah fungsi selisih entropi dan energi antara kedua zat. Walau
begitu, termodinamika tidak dapat meramalkankecepatan reaksi. Untuk reaksi yang cepat,
campuran hasil reaksi dan pereaksi yang seimbang dapat diperoleh dalam waktu seperseribu
detik atau kurang; untuk reaksi yang lambat, waktunya bisa mencapai ratusan tahun.
B. Pengertian Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam
sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha.
Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum
termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi
transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke
komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi,
entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi suatu
sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk
melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa
dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi
kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama
kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam
bentuk panas buangan.
Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada hukum kedua termodinamika,
yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang terisolasi selalu bertambah atau tetap
konstan. Maka, entropi juga dapat menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah
proses tersebut cenderung akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu.
Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah
yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi temperatur, yang
mempunyai Satuan Internasional joule per kelvin(J/K).
Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf Clausius pada tahun 1865, berasal dari
bahasa Yunani [entropa], - [en-] (masuk) dan [trop] (mengubah,
mengonversi).
C. Rumusan Entropi
dQrev
dS
T
d 'q
dS
T
T2
dT T
Sbenda CP CP ln 2
T1
T T1
Sehingga pada tekanan tetap, perubahan entropi akan naik
T T T1
Stotal Sbenda S reservoir C P ln 2 2
1
T T2
Perubahan entropi pada saat suhu tetap T2 menjadi semakin kecil, tetapi perubahan
entropinya tetap positif.
Hubungan antara hukum I Termodinamika dengan Hukum II Termodinamika yaitu
Hukum I : dQ = dU + dW dW = PdV
Hukum II : dQRev = TdS
Sehingga TdS = dU + PdV
Hubungan energi dalam (U) dengan entropi (S) dan volume (V)
U U
dU dS s dV
S v V
dU = TdS PdV
dU = TdS PdV didiferensial dengan volume konstan terhadap suhu (T)
U S V
T P
T v T v T v
U S
T
T v T v
U S
T Cv
T v T v
H S
T CP
T P T P
S = nS(products) nS(reactants)
Entropi dalam reaksi kimia
Jika ada reaksi aA + bB cC + dD (25oC)
S0t = S0produk - S0reaktan
= (cS0C + d S0D) (aS0A + b S0B)
Ketidak samaan Clausius memberikan dasar untuk mengantar dua ide instrumental untuk
evaluasi kuantitatif dari system tertutup dan volume kontrol dari perspektif hukum kedua
termodinamika yaitu konsep property entropy dan entropy production.
Clusius inequality :
Dimana : = heat transfer pada bagian batas system selama siklus
Clausius inequality dapat menunjukkan peralatan pada gambar 1, system menerima energi
Q pada lokasi batasnya dimana temperature absolut T sedangkan system
membangkitkan kerja W. Dari definisi skala Kelvin kita memperoleh hubungan antara heat
transfer dan temperatur :
Kesetimbangan energi untuk gambar 1 :
Dimana :
Asumsi system mengalami siklus tunggal, maka total kerja dari kombinasi
system :
siklus
- cycle = reversible
Suatu kuantitas adalah suatu property jika dan hanya jika perubahannya dalam harga antara
dua keadaan tergantung dari proses (gambar 2).
Dua siklus dijalankan oleh system tertutup ditunjukkan pada gambar 2. Satu siklus terdiri
dari proses reversible A dari keadaan 1 ke keadaan 2, dilanjutkan oleh proses reversible C
dari keadaan 2 ke 1. Siklus lain terdiri proses reversible B dari keadaan 1 ke keadaan 2
dilanjutkan oleh proses C dari keadaan 2 ke 1 seperti siklus pertama. Untuk siklus
pertama :
Ini menunjukkan bahwa integral untuk kedua proses adalah sama dapat dikatakan harga
integral tergantung hanya pada keadaan akhir. Kerana itu integral mendefinisikan
perubahan dalam beberapa property system. Pemilihan symbol S untuk menunjukkan
Harga entropy pada keadaan y relatif terhadap harga pada keadaan referensi x diperoleh
dalam prinsip dengan integrasi :
Dimana Sx adalah harga entropy khusus pada keadaan referensi
Table data termodinamika dikenalkan pada mata kuliah termodinamika dasar. Penekanan
disini adalah mengevaluasi sifat-sifat p, v, T, u dan h yang diperlukan untuk penggunaan dari
prinsip konservasi massa dan energi. Untuk penggunaan hokum kedua, harga entropy sering
diperlukan. Entropy spesifik ditabelkan dalam beberapa cara seperti v, u dan h. Daerah
superheat table untuk air dan R12, entropy spesifik ditabelkan v, u dan h terhadap
temperatur dan tekanan. Untuk keadan saturated (jenuh), harga sf dan sg ditabelkan
sebagai fungsi tekanan dan temperatur saturated. Entropy spesifik dari dua phase campuran
cair-uap dihitung menggunakan kualitas :
Hubungn ini identik pada bentuk v, u, dan h. Data compressed liquid ditampilan untuk air
dalam table A-5. Pada table ini s, v, u dan h ditabelkan terhadap temperatur dan tekanan
seperti table superheat. Jika data compressed liquid tak tersedia, harga entropy spesifik
dapat ditentukan dengan jalan yang sama seperti menentukan v dan u diperoleh untuk
keadaan cair dengan menggunakan harga liquid saturated pada temperatur :
Perubahan entropy antara dua keadaan dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip
persamaan 7. setiap evaluasi dapat juga diarahkan menggunakan persamaan TdS yang
dikembangkan dalam bagian ini. Asumsi suatu zat murni, system kompresible sederhana
mengalami proses reversible internal. Jika pengaruh gerakan dan grafitasi diabaikan,
kesetimbangan energi :
(13)
TdS = dU + p dV (14)
T dS : T dS = dH Vdp (15)
Persmaan TdS dapat ditulis dalam bentuk unit massa :
Pada bagian ini persamaan TdS digunakan untuk mengevaluasi perubahan entropy antara
dua keadaan proses gas ideal. Persamaan ini tepat sekali untuk memulai dengan persmaan
16, dirumuskan seperti :
Gas ideal ! du = cv(T)dT, dh=cp(T)dT dan pv = RT, dengan hubungan ini persamaan 18 dan 19
menjadi :
(20)
dimana : R adalah konstanta, persamaan 20 suku kedua dapat langsung diintegralkan tetapi
karena cv dan cp adalah fungsi temperatur untuk gas ideal, biasanya mempunyai informasi
tentang fungsi hubungan sebelum integrasi suku pertama pada persamaan ini dapat
dilakukan. Dua panas spesifik dihubungkan oleh : cv(T) = cp(T) R.
Persamaan 20 memberikan
Untuk memperkenalkan ini, kita mulai dengan pemilihan keadaan referensi dan harga
referensi : harga entropy spesifik adalah nol pada keadaan dimana temperatur adalah 0 K
dan tekanan 1 atmosfir. Kemudian penggunaan persamaan 22 entropi spesifik pada
keadaan dimana temperatur T dan tekanan 1 atmosfir ditentukan relatif terhadap
Symbol so(T) menunjukkan entropy spesifik pada temperatur T dan tekanan 1 atmosfir.
Karena so tergantung hanya pada temperatur, entropy spesifik dapat ditabelkan terhadap
temperatur, seperti h dan u. untuk udara seperti gas ideal so dengan unit kJ/kg.K atau
Btu/lb.R. dari t integral persamaan 22 dapat dirumuskan dalam bentuk :
Contoh 1
Uap air pada 400 K dan 1 bar mengalami proses sampai 900 K dan 5 bar. Tentukan
perubahan entropy spesifik dalam kJ/kg.K. Gunakan :
Penyelesaian
Diketahui : uap air mengalami proses dari 400 K, 1 bar sampai 900 K, 5 bar
tabel gas ideal untuk uap air dan Integralkan dengan c (T) p dari table A-12
Asumsi : pada bagian b dan model gas ideal untuk uap air digunakan Analysis :
Untuk gas ideal pada uap air gunakan table A-16 pada T1=400 K,
Masukkan persaman ini ke dalam persamaan 23, tulis pada dasar molar dan integralkan :