Vous êtes sur la page 1sur 20

LAPORAN ILMU PENYAKIT SATWA AKUATIK

PEMBUDIDAYAAN IKAN

OLEH :
YOVITA FLORIDA BRIA SERAN
1409010044

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2016
Budidaya perikanan dalam usaha sempit adalah usaha memelihara ikan
yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Sementara
dalam pengertian luas, budidaya perikanan adalah semua usaha membesarkan dan
memperoleh ikan, baik ikan yang masih hidup liar di alam atau sudah dibuatkan
tempat tersendiri dengan adanya campur tangan manusia.Tujuan budidaya
perikanan, yaitu untuk mendapakan produksi perikanan yang lebih baik atau lebih
banyak dibandingkan dengan hasil dari ikan yang hidup di alam secara liar.

BUDIDAYA IKAN BANDENG

UPT PEMBENIHAN IKAN OESAPA

Ikan bandeng memiliki nama latin Chanos chanos, merupakan ikan yang
hidup pada lingkungan campuran antara air asin dan air tawar atau payau. Ikan ini
dapat hidup sampai ke pinggiran dan tengah laut dan secara kontinyu akan
kembali ke perairan dangkal atau tepi pantai untuk bertelur. Ikan bandeng lebih
menyukai perairan dangkal dengan banyak tanaman bakau di sekitarnya. Karena
akar tanaman bakau akan melindungi telur dan bayi ikan bandeng dari pemangsa
seperti ikan lain yang berukuran lebih besar.Bandeng termasuk golongan ikan
herbivora , yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai
berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5 6 bulan dengan pemeliharaan yang
intensif.Bandeng relatif tahan terhadap berbagai jenis penyakit yang biasanya
menyerang hewan air.

Klasifikasi Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub class : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanos Forsk
Budidaya ikan air tawar (Bandeng)

1. Pengolahan tanah

Langkah awal yang dilakukan dalam persiapan tambak untuk pemeliharaan


ikan bandeng di tambak adalah kegiatan pengolahan tanah.Hal ini sangat penting
dilakukan agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tambak. Berikut
tahap-tahap pengolahan tanah tambak secara intensif:

a. Pengeringan tanah dasar tambak


Pengeringan tanah dasar tambak yang diperlukan antara lain sebagai
berikut :
- Pengeringan selama 7 hari dan jika cuaca kurang baik 14 hari
- Pengeringan tanah tambak dilakukan hingga jika tanah diinjak hanya terbenam
sekitar 1 cm
- Pengeringan sampai 2 lapisan sebelah atas tanah dasar tambak
- Pengeringan sampai tanah dasar tambak retak-retak dan kadar airnya 18 20 %
Manfaat pengeringan dasar tambak antara lain untuk membasmi hama dan
penyakit, mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik menjadi mineral,
menghilangkan sisa-sisa bahan beracun seperti asam sulfida (H2S) dan ammonia
(NH3), serta merangsang pertumbuhan klekap (lumut dasar) yang menjadi
makanan alami ikan bandeng di tambak. Tanah tambak yang terus menerus
terendam air semakin lama semakin bersuasana anaerob (kurang oksigen/tidak
beroksigen) sehingga proses mineralisasi yang memerlukan suasana aerob (cukup
oksigen) menjadi terhambat.
b. Pemupukan.
Tujuan pemupukan tambak adalah untuk menyuburkan pertumbuhan lumut
yang hidupnya menempel pada tanah dasar tambak, dimana lumut merupakan
pakan alamiah bandeng.Karena kehidupan lumut yang menempel pada tanah
dasar tambak tersebut maka pemupukan lebih ditujukan pada pemupukan tanah
dasar.
Tehnik pemupukan adalah sebagai berikut :
Setelah pengeringan tambak dianggap dianggap sempurna, tebarkan
pupukorganik sebanyak 0,5 3 ton/Ha yang disebarkan secara merata
keseluruh dasar tambak.
Masukkan air setinggi 10 cm dan pintu air ditutup rapat kemudian biarkan
menguap sampai kering agar pupuk tersebut dapat meresap kedalam tanah
dan terjadinya proses mineralisasi bahan organik tersebut.
Kemudian diairi lagi 10 cm dan diberi pupuk anorganik yaitu Urea dan TSP,
masing-masing 50 dan 70 kg/Ha. Pemberiannya dapat secara bertahap dimana
tahap pertama lebih kurang 30 % dan selanjutnya yang masih tinggal
diberikan 2 x dengan selang waktu seminggu.
Kalau klekap sudah tumbuh subur diseluruh permukaan tambak, maka air
ditinggikan lagi 20 cm dan secara bertahap selanjutnya dinaikkan sampai
ketinggian lebih kurang 50 cm dari pelataran dan benih bandeng siap
ditebarkan.
2. Pengisian air
Air yang digunakan sebagai media budidaya adalah air laut yang
dimasukkan kedalam tambak dengan memanfaatkan pasang atau pompa, dan air
tawar dari sumur.Salinitasnya sekitar 17 18 ppm atau digolongkan kedalam air
payau.Jumlah air tambak ditentukan oleh pasang surut air laut sebagai suplai air
tambak.Tambak air payau kebanyakan dibangun didaerah pasang surut yaitu
pasang surut tertinggi dan terendah.Jika kekeruhan sangat tinggi, maka perlu
dilakukan pergantian air.
Biasanya pengisian air ataupun pergantian air menggunakan pipa paralon
(PVC). Pipa paralon disebut juga pipa goyang atau stand pipa. Cara pemasangan
ialah dengan memasukkan salah satu ujung pada bagian tambak.Sedang yang
lainnya berada diluar tambak dengan ujung berbentuk huruf L. Untuk
memudahkan pengisian air, maka yang ada dibagian ujungnya (dari elbo) tidak
diberi perekat agar mudah digerak-gerakkan keatas dan kebawah.
3. Penebaran dan aklimatisasi
Penebaran bibit yang baik yaitu dengan langkah awal dalam budidaya
bandeng..Saat yang baik untuk menebarkan bibit ialah pada pagi atau sore hari
pada pertengahan musim penghujan. Pada saat-saat tersebut jumlah air dalam
tambak tercukupi sehingga kadar asam dan gas-gas beracun teroksidasi. Dengan
demikian bibit tidak mengalami kematian. Penebaran yang tepat ialah pada pukul
06.00 sampai pukul 07.00 pagi yang mana udara masih segar dan suhu belum
naik.
Jumlah benih yang harus ditebarkan tergantung dari kesuburan tambak dan
tingkat pengelolaannya.Namun, bila makanan alami (lumut atau plankton) cukup
tersedia, maka untuk bandeng dapat dilakukan penebaran bibit 1000 ekor dalam 1
tambak.
Sebelum di sebarkan kedalam tambak benih terlebih dahulu di sesuaikan
dengan kondisi lingkungan yang baru, yaitu dengan cara diletakan dalam box
berisi air payau, hal ini berguna agar benih ikan bandeng yang baru tidak mudah
stres dengan lingkungan barunya.
Cara aklimatisasi, pertama-tama kantong plastik yang berisi nener/benih
diapungkan dalam tambak yang akan ditebar lebih kurang 15 menit agar suhu air
selama pengangkutan menjadi seimbang dengan suhu air tambak. Tandanya yang
dapat dilihat adalah apabila telah terjadi pengembunan di sekitar permukaan
plastik.Setelah dilanjutkan dengan penyesuaian salinitas yaitu dengan membuka
kantong plastik, masukkan air tambak sedikit demi sedikit ke dalam kantong
plastik sampai kantong penuh berisi dengan air tambak, kemudian baru dilepaskan
semuanya.
Ciri-ciri bibit yang sehat adalah :
Mempunyai kebiasaan berenang yang bergerombol menuju satu arah
mengikuti jarum jam atau sebaliknya.
Memiliki daya renang yang lebih lincah / agresif. Gerakan yang lamban dan
tersendat-sendat menunukkan bahwa nener kurang sehat.
Cepat bereaksi apabila ada kejutan pada wadah pengangkutannya.
Tambak ikan bandeng
4. Pengendalian pakan (alami dan buatan)
Tersedianya makanan alami dalam tambak tergantung pada pemupukan
tambak sebelum bibit ditebar.Dengan pemupukan, banyak unsure hara yang
terlarut, selain itu komposisi kimiawi yang ada pada dasar tanah menjadi lebih
baik dalam menyediakan unsur nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, ferum, serta
unsur-unsur mikro lainnya.
Ditambak terdapat beberapa jenis pakan alami yang sangat penting dalam
menunjang pertumbuhan bandeng.Jenis tersebut adalah lumut dan plankton dan
organisme dasar (benthos).Namun demikian, jarang sekali semua jenis tersebut
dapat hidup dan tumbuh dalam tepat dan waktu yang kebersamaan. Hal ini
tergantung dari keadaan kulaitas air dan tanah serta kedalam air tambak.
Makanan utama ikan bandeng di tambak adalah lumut oleh karenanya
pertumbuhan lumut di tambak harus dijaga keberlangsungannya secara terus
menerus.Pakan tambahan yang diberikan pada berupa PSP dan PSC dengan dosis
untuk benih ikan yang baru, dengan usia 1-4 minggu, haight profit -1 untuk usia 1
bulan, haightprofit -2 untuk umur 2 bulan, dan haightprofit -3 untuk umur 3 bulan
keatas. Pemberian pakan pada ikan bandeng sebanyak 3% dariberat badan per
hari.
5. Pemberantasan hama
Apabila persiapan tambak/pengolahan tanah telah dilakukan dengan sempurna
maka pada dasarnya pekerjaan pemberantasan hama telah sekaligus dikerjakan
karena pada pengeringan dasar tambak secara total hama ikan yang ada
didalamnya akan mati. Namun pada kondisi dimana dasar tambak tidak bisa
dikeringkan secara total, maka pemberantasan hama ikan buas (pemangsa) dan
ikan penyaing (kompetitor) dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida biji
teh (Saponin)). Dosis pemberian Saponin antara 20-20 ppm, bergantung kepada
kondisi kadar garam (salinitas air tambak). Semakin rendah salinitas, semakin
tinggi dosis saponin yang digunakan.Di pasaran saponin dijual dalam bentuk
lempeng atau tepung/bungkil. Cara pemakaian yang berbentuk lempeng harus
dihancurkan / ditumbuk terlebih dahulu, dimasukkan kedalam wadah/ember,
kemudian direndam lebih kurang 12 jam selanjutnya siap dipercikan kedalam
tambak.
6. Panen
Pada UPT pembenihan ikan bandeng didaerah oesapa pemanenan dilakukan
pada saat usia ikan bandeng mencapai 3-4 bulan. Pada usia tersebut ikan bandeng
dapat dijual dengan harga 10 ekor per kilogram atau 5 ekor per kilogram dengan
harga jual perkilogramnya Rp 35.000,00 sesuai dengan peraturan dari pemerintah
daerah.

PEMBENIHAN IKAN DAN UDANG AIR LAUT


BALAI BENIH IKAN PANTAI TABLOLONG

a. Fitoplankton
Fitoplankton merupakan pakan alami untuk di berikan pada zooplankton yang
nanatinya zooplankton akan diberikan pada larva ikan yang baru. Selain itu
plankton sebagai buffer atau untuk menyaring kotoran pada bak penampungan.
Pola pemeliharaan plankton di balai benih ikan tablolong dilakukan pada bak
dengan ukuran 12 ton air atau kedalaman 1,5m. Proses pemeliharaan yaitu ;
Pencucian bak menggunakan kaporit dan dilakukan setiap selesai
dipanen
Air dimasukan secara bertahap dengan pemberian pupuk dan
plankton
Dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk urea sebanyak
30gr, sp36 sebanyak 20gr, dan tsp 10gr
Lalu benih dimasukan kedalam bak yang telah dilakukan
pemupukan. Dilakukan pada siang hari
Pemeliharaan sampai dipanen berlangsung selama 4 hari- 6 hari
Pemberian pakan pada zooplankton dialiri menggunakan selang
yang tersedia menuju bak pemeliharaan zooplankton
b. Zooplankton
Merupakan pakan yang akan diberikan pada larva sebagai pakan alami.
Pemanenan zooplankton dilakukan setelah tiga hari pemijahan. Pemanenan
disesuaikan dengan proses reproduksi dari zooplankton sampai bibit zooplankton
dalam air sebanyak 2jta/ml atau secara tradisional dengan melihat zooplankton
sepadat mungkin seperti pasir.

c. Kerapu macan
Pembenihan kerapu macan pada balai benih ikan Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus fuscoguttatus) merupakan ikan yang habitat hidupnya di karang dan
di dasar perairan berbatu, berdiam diri di dalam lubang-lubang untuk menunggu
mangsa. Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai bentuk
badan yang pipih memanjang dan agak membulat (Mucharie, A; et.al.
1991).Mulut lebar dan di dalamnya terdapat gigi kecil yang runcing (Kordi,
2001), menjelaskan bahwa rahang bawah dan atas dilengkapi dengan gigi yang
berderet 2 baris lancip dan kuat.
Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai jari-jari sirip yang
keras pada sirip punggung 11 buah, sirip dubur 3 buah, sirip dada 1 buah dan sirip
perut 1 buah. Jari-jari sirip yang lemah pada sirip puggung terdapat 15-16 buah,
sirip dubur 8 buah, sirip dada 17 buah dan sirip perut 5 buah. Kerapu macan
(Epinephelus fuscoguttatus) memiliki warna seperti sawo matang dengan tubuh
bagian verikal agak putih. Pada permukaan tubuh terdapat 4-6 pita vertical
berwarna gelap serta terdapat noda berwarna merah seperti warna sawo
(Mucharie, A; et.al. 1991).

Reproduksi kerapu macan

Ciri-ciri induk ikan kerapu macan yang sehat yaitu berwarna coklat
kehitaman, tubuh tidak cacat, gerakan agresif (lincah).Ciri-ciri induk jantan yang
matang gonad yaitu berwarna lebih terang atau lebih cerah, ukuran badan panjang,
agresif, lubang genital bewarna kemerahan. Sedangkan cirri-ciri induk betina yang
matang gonad yaitu perut gendut, gerakan tidak begitu agresif, lubang genital
berwarna kemerahan dan apabila distriping akan mengeluarkan telur.

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)betina ketika akan memijah


akan mendekati ikan jantan. Bila waktu memijah tiba, ikan jantan dan ikan betina
akan berenang bersama- sama di permukaan air. Pemijahan biasanya terjadi pada
malam hari pada saat bulan gelap. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali
pemijahan tergantung dari berat tubuh ikan betina. Misalnya ikan yang beratnya 8
Kg dapat menghasilkan telur 1.500.000 telur. Telur yang telah dibuahi bersifat non
adhesive yaitu telur yang satu tidak melekat pada telur yang lainnya. Bentuk telur
adalah bulat dan transparan dengan garis tengah sekitar 0,80-0,85 mm. Pada balai
benih ikan tablolong telur yang sudah dibuai akan masuk pada lubang
pembuangan yang langsung menuju pada tempat penampungan telur. Telur yang
sudah ditampung dimasukan kedalam kolam tersendiri. Telur yang dibuahi akan
menetas menjadi benih yang aktif berenang. Benih tersebut akan diberi pakan
berupa zooplankton.

Pakan kerapu macan

Ikan kerapu macan pada balai benih ikan pantai tablolong (Epinephelus
fuscoguttatus) merupakan hewan karnifora yang memangsa ikan-ikan kecil. Ikan
kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mencari makan hingga menyergap
mangsa dari tempat persembunyiannya dengan cara makannya dengan memakan
satu per satu makanan yang diberikan sebelum makanan tersebut sampai ke dasar
perairan.

d. Udang Vaname
Kolam udang

Kolam atau tambak yang dipakai dalam budidaya pembenihan udang


vannamei yaitu tambak udang tiberias dan tambak udang siloam dengan ukuran 4
meter, kepadatannya 400.000 ekor dan padat penebarannya 1000 ekor.

Budidaya udang

Penebaran awal benih dengan ukuran PL = 10-11cm, asal benih dari Polan
PT CP PRIMA, Surabaya dan SR yang diberikan 80% dengan sistem ini bisa
100%. Manajemen pemberian pakan 8 kali sehari. 1 kali pemberian pakan = 7 kg.
pakan yang digunakan berupa chorella dan rotifera (zooplankton) dan
menggunakan pakan buatan berupa pellet dalam 1 kolam dapat diberikan 7,5 ton,
dan usia 1 minggu bisa diberikan pakan buatan. Semakin besar udang, maka
semakin besar oksigen yang dibutuhkan. Berbanding terbalik dengan jumlah
konsumsi pakan yaitu semakin bertambah umur semakin sedikit konsumsi
pakannya.Umur udang dapat dipanen berkirasar 26 hari-60 hari.

Pemberian probiotik dan kualitas air


Pemberian probiotik di tambak sebagai salah satu upaya agar
menumbuhkan bakteri pilihan yang bermanfaat di dalam air dan tanah dasar
sehingga mengurangi kepadatan bakteri pathogen sebagai penyebab penyakit
udang. Jenis probiotik yang dipakai yaitu: mingrow, fytogrow, sedangkan
dosisnya mingrow 1 kg menambah mineral, fytogrow 3 kg penumbuhan plankton,
bactogrow 200 kg bakteri.
Kualitas air tambak berkaitan erat dengan kondisi kesehatan udang. Kualias
air yang baik mampu mendukung pertumbuhan udang secara optimal. Kualitas air
harus dikontrol tiap hari 4 kali pengontrolan, jika pH naik maka perlu pergantian
air. Halini berhubungan dengan faktor stress udang akibat perubahan kualitas air
di tambak. Beberapa parameter kualitas air yang harus selalu dipantau yaitu suhu,
salinitas, pH air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia. Parameter-parameter
tersebut akan mempengaruhi proses metabolisme tubuh udang, seperti keaktifan
mencari makan, proses pencernaan dan pertumbuhan udang.
Penggunaan teknologi pada tambak udang

Teknologi yang digunakan dalam prasarana yaitu kincir angin untuk


mensuplai oksigen, penggunaan kincir berguna juga menggumpalkan kotoran ke
tengah.Dalam waktu 30 hari dapat dilakukan sampling pada udang. Teknologi
lainnya yaitu : mesin otometrik feeder (tempat pemberian pakan), mesin blower
(mensuplai oksigen) dan pipa aerasi.

Kincir air Mesinotometrikfeeder

Panen udang

Udang vannamei dapat di panen secara parsial yaitu pertama 65 hari 100
ekor, panen ke dua 75 hari total panen 90 hari dengan ukuran 50 kg setelah
berumur 120 hari dengan berat berkisar 16-20 gr/ekor. Pemanenan udang dapat
dilakukan kapan saja, tetapi umumnya pemanenan dilakukan pada malam hari.
Selain untuk menghindari terik matahari, panen pada malam hari juga bertujuan
untuk mengurangi risiko udang ganti kulit selama panen akibat stress, karena
udang yang ganti kulit akan menyebabkan penurunan harga jual.

BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR


BALAI BENIH IKAN AIR TAWAR NOEKELE

a. Ikan nila

Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora.Makanan


alaminya plankton, plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya.Pakan
buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%.Pada
balai benih ikan noekele untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor
penting yang harus diperhatikan, yakni pemilihan benih, persiapan kolam, dan
pemberian pakan.

Pemilihan benih

Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat


keberhasilan budidaya ikan nila.Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih
ikan berjenis kelamin jantan.Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat
dari pada ikan nila betina.Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin semua)
lebih produktif dibanding campuran.Karena ikan nila mempunyai sifat gampang
memijah (melakukan perkawinan).

Persiapan kolam

Budidaya ikan nila pada balai benih ikan noekele menggunakan kolam dari
kolam tanah dengan pinggiran kolam menggunakan semen.Keunggulan kolam
tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang
bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan.Sehingga bisa mengurangi biaya
pembelian pakan buatan atau pelet. Langkah-langkah persiapan pengolahan kolam
tanah terdiri dari

1. pengeringan dasar kolam

Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan


cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung
kondisi cuaca.Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah
terlihat retak-retak, namun tidak sampai membatu.
2. Permukaan tanah dibajak atau dicangkul

permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm.


Sampah, kerikil dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan juga
lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak
habis.

3. Pengapuran

Pengapuran berguna untuk menyeimbangakan pH kolam ikan kondisi pH


optimal untuk budidaya ikan nila ada pada kisaran 7-8. Dosis pengapuran
disesuaikan dengan keasaman tanah.Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk
pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3
ton/ha.Kapur diaduk secara merata.Usahakan agar kapur bisa masuk ke dalam
permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.

4. Pemupukan

Pemberian pupuk organik berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah


sehingga pakan alami dapat tumbuh dengan baik.Dosisnya sebanyak 1-2 ton per
hektar.Pupuk ditebar merata di dasar kolam.Selanjutnya biarkan selama 1-2
minggu.

5. Pengairan

Pengairan dilakukan secara bertahap.Pertama, alirkan air ke dalam kolam


sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari.Biarkan sinar matahari menembus
dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan kesempatan pada ganggag atau
organisme air lainnya tumbuh.Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air
mencapai 60-75 cm.
Pengelolahan kolam Kolam ikan nila
Penebaran benih

Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan
nila.Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2.
Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan
ukuran 300 gram/ekor. Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi
terlebih dahulu.Gunanya agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga
resiko kematian benih bisa ditekan.Caranya, masukkan wadah yang berisi benih
ikan nila ke dalam air kolam.Biarkan selama beberapa jam.Kemudian miringkan
atau buka wadah tersebut.Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.

Pemberian pakan

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila.Biaya pakan


merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan
berupa pelet dengan kadar protein 20-30%. Ikan nila membutuhkan pakan
sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari.Pemberian pakan bisa dilakukan
pada pagi dan sore hari.Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila secara
acak kemudian timbang bobotnya.Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus
diberikan.

b. Ikan karper

Ikankarper atau ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air
tawar. Pada balai benih ikan air tawar noekele ikan karper merupakan ikan yang
sudah lama dibudidayakan. Proses pembudidayaan ikan karper yaitu :

Persiapan kolam
Langkah persiapan kolam ikan karper hampir sama dengan pada ikan nila. Jika
pada musim musim hujan, tidak dilakukan pengeringan tanah kolam, namun
diberikan kapur dalam jumlah yang lebih banyak.Misalnya saat musim panas
menggunakan kapur sebanyak 50 kg, pada musim hujan jumlah kapur menjadi
100 kg.Kolam untuk benih, biasanya ditambahkan pupuk yang berasal dari
kotoran ayam.Kotoran ayam berfungsi untuk menumbuhkan pakan alami.Pupuk
bisa langsung ditebar ke kolam, bisa juga dengan di taburkan lewat saluran-
saluran pemasukan air.Pemupukan bisanya dibiarkan hingga 1 minggu, kemudian
dimasukan benih setelah di lihat air yang telah diberi pupuk menjadi
keruh.Keruhnya air menandakan bahwa pakan alami telah tersedia.

Pembenihan

Induk jantan dan induk betina dipacu dengan pakan yang berkualitas yang
terbuat dari pakan buatan pellet dengan kandungan protein 25%..Pakan diberikan
2x sehari.Untuk indukan pakan di berikan dengan komposisi 3% dikali
biomasa.Untuk benih dipakai 5 % dikali biomasa. Proses perhitungannya dimulai
dengan penimbangan ikan yang diambil dengan metode sampling (misanya 5
ekor). Ikan tesebut ditimbang dan di rata-ratakan hasilnya dan dikalikan dengan
biomassa. Proses pengawinan biasanya secara alami dan buatan. Secara alami
indukan jantan dan betina di taruh dalam satu kolam yang sama, sedangkan proses
buatan dilakukan dengan teknik pemijahan. Setelah proses perkawinan alami ikan
kemudian dipisahkan dengan cara memberi sekat pada kolam.

Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut
perut kearah ekor.Betina perutnya buncit, dan ketika dipegang perutnya lembek
dan pergerakannya lambat. Ketika bagian perut di pijat, maka akan keluar telur.
Sel telur berwarna kuning kecoklatan. Jantan cenderung lebih gesit, tubuhnya
lebih ramping dan jika di urut bagian perutnya maka akan menghasilkan
selsperma dan berwarnaputih kental. Umur untuk menjadi indukan biasanya
berkisar dari 8 bulan sampai 1 tahun.

Pembesaran
Ikan karper dipelihara di kolam tanah atau kolam tembok secara semi intensif.
Luas kolam untuk pembesaran, idealnya berukuran minimal 1 are. Persipan kolam
sebelum ditebari benih sama seperti persiapan saat pendederan, yakni meliputi
perbaikan pematang dan pengolahan tanah. Kolam juga perlu dipupuk dan diberi
kapur.Selama masa pemeliharaan air diusahakan selalu mengalir.Selain itu,
pemberian pakan berupa pelet dengan dosis 3 persen juga perlu dilakukan setiap
hari.Frekunesi pemberian 2 kali/hari.

Pembesaran ikan harus pula dilihat keadaan airnya yaitu pengukuran kualitas air
menggunakan dosimeter (DO) untuk mengetahui kadar oksigen di dalam air,
pengukuran pH (normalnya 7-8), suhu untuk pemijahan 24 0C. Suhu terpanas
ditempat pemeliharaan dapat mencapai 310C.suhu yang baik untuk penetasan
yaitu 26-270C.

Dosimeter (DO)

c. Ikan lele

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan
tinggi.Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang
baik.Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan
segmen pembesaran.Segmen pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih
ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele
siap konsumsi.Pembenihan ikan lele melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Pengeringan dan pengolahan tanah

Pengeringan dan pengolahan tanah pada balai benih ikan air tawar noekele
dilakukan sama pada setiap kolam baik lele, karpel maupun nila.
Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan


membantu memberantas mikroorganisme patogen. Pengapuran dilakukan dengan
cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik
tanah agar kapur meresap ke bagian dalam.Dosis yang diperlukan untuk
pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat
keasaman tanah.Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.

Langkah selanjutnya adalah pemupukan.Gunakan paduan pupuk organik


ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk
kandang atau pupuk kompos.Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter
persegi.Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram
dan 10 gram per meter persegi.Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk
menyediakan nutrisi bagi biota air.Biota tersebut berguna untuk makanan alami
ikan lele.

Pengaturan air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm.
Pengisian kolam dilakukan secara bertahap.Setelah kolam dipupuk, isi dengan air
sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu
minggu.Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga
dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam tumbuh dengan baik.Air
kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.Setelah satu
minggu, benih ikan lele siap ditebar.Selanjutnya, air kolam ditambah secara
berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

Penebaran benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu.Caranya,


masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam.Biarkan selama
15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai
lingkungan barunya.Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan
sendirinya.Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.Tebarkan benih ikan
lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi.

Pemberian pakan

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein
hewani.Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan.Secara umum setiap
harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya.Jadwal pemberian
pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan.Frekuensinya 4-5 kali
sehari.Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering.
Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.

Panen budidaya ikan lele


Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran
sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm.
Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya
mencapai ukuran 500 gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya
ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan
lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan
ukurannya.Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah
disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Budi. 1993. Petunjuk praktis : Budidaya ikan mas. Yogyakarta :Kanisius.
Idel, A. dan S. Wibowo.1996. Budidaya Tambak Bandeng Modern.Gitamedia
Press. Surabaya
Merryanto S., Y., 2016. Penuntun Praktikum Planktonologi. FPIK
UKAWKupang.

Mucharie, A. Sapriatna. T. Ahmad, dan kohno. 1991. Pepeliharaan Larva Kerapu


Macan, (Ephinepelus fuscoguttatu)s.pen. Perikanan. (terbitan Khusus). 34
hal.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Badan Penelitian dan


PengembanganKelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Jakarta.
Stickney, R.R., 1979. Principles of Warmwater Aquaculture.A Wiley lnterscience
Publication, John Wiley & Sons. New York. 371 p.

Tristian. 2011. Budidaya Ikan Bandeng. Pusat Penyuluhan, Kementerian Kelautan


Perikanan.Jakarta

Vous aimerez peut-être aussi