Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBUDIDAYAAN IKAN
OLEH :
YOVITA FLORIDA BRIA SERAN
1409010044
KUPANG
2016
Budidaya perikanan dalam usaha sempit adalah usaha memelihara ikan
yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Sementara
dalam pengertian luas, budidaya perikanan adalah semua usaha membesarkan dan
memperoleh ikan, baik ikan yang masih hidup liar di alam atau sudah dibuatkan
tempat tersendiri dengan adanya campur tangan manusia.Tujuan budidaya
perikanan, yaitu untuk mendapakan produksi perikanan yang lebih baik atau lebih
banyak dibandingkan dengan hasil dari ikan yang hidup di alam secara liar.
Ikan bandeng memiliki nama latin Chanos chanos, merupakan ikan yang
hidup pada lingkungan campuran antara air asin dan air tawar atau payau. Ikan ini
dapat hidup sampai ke pinggiran dan tengah laut dan secara kontinyu akan
kembali ke perairan dangkal atau tepi pantai untuk bertelur. Ikan bandeng lebih
menyukai perairan dangkal dengan banyak tanaman bakau di sekitarnya. Karena
akar tanaman bakau akan melindungi telur dan bayi ikan bandeng dari pemangsa
seperti ikan lain yang berukuran lebih besar.Bandeng termasuk golongan ikan
herbivora , yaitu bangsa ikan yang mengkonsumsi tumbuhan. Mampu mencapai
berat rata-rata 0,6 kg pada usia 5 6 bulan dengan pemeliharaan yang
intensif.Bandeng relatif tahan terhadap berbagai jenis penyakit yang biasanya
menyerang hewan air.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub class : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanos Forsk
Budidaya ikan air tawar (Bandeng)
1. Pengolahan tanah
a. Fitoplankton
Fitoplankton merupakan pakan alami untuk di berikan pada zooplankton yang
nanatinya zooplankton akan diberikan pada larva ikan yang baru. Selain itu
plankton sebagai buffer atau untuk menyaring kotoran pada bak penampungan.
Pola pemeliharaan plankton di balai benih ikan tablolong dilakukan pada bak
dengan ukuran 12 ton air atau kedalaman 1,5m. Proses pemeliharaan yaitu ;
Pencucian bak menggunakan kaporit dan dilakukan setiap selesai
dipanen
Air dimasukan secara bertahap dengan pemberian pupuk dan
plankton
Dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk urea sebanyak
30gr, sp36 sebanyak 20gr, dan tsp 10gr
Lalu benih dimasukan kedalam bak yang telah dilakukan
pemupukan. Dilakukan pada siang hari
Pemeliharaan sampai dipanen berlangsung selama 4 hari- 6 hari
Pemberian pakan pada zooplankton dialiri menggunakan selang
yang tersedia menuju bak pemeliharaan zooplankton
b. Zooplankton
Merupakan pakan yang akan diberikan pada larva sebagai pakan alami.
Pemanenan zooplankton dilakukan setelah tiga hari pemijahan. Pemanenan
disesuaikan dengan proses reproduksi dari zooplankton sampai bibit zooplankton
dalam air sebanyak 2jta/ml atau secara tradisional dengan melihat zooplankton
sepadat mungkin seperti pasir.
c. Kerapu macan
Pembenihan kerapu macan pada balai benih ikan Ikan Kerapu Macan
(Epinephelus fuscoguttatus) merupakan ikan yang habitat hidupnya di karang dan
di dasar perairan berbatu, berdiam diri di dalam lubang-lubang untuk menunggu
mangsa. Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai bentuk
badan yang pipih memanjang dan agak membulat (Mucharie, A; et.al.
1991).Mulut lebar dan di dalamnya terdapat gigi kecil yang runcing (Kordi,
2001), menjelaskan bahwa rahang bawah dan atas dilengkapi dengan gigi yang
berderet 2 baris lancip dan kuat.
Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai jari-jari sirip yang
keras pada sirip punggung 11 buah, sirip dubur 3 buah, sirip dada 1 buah dan sirip
perut 1 buah. Jari-jari sirip yang lemah pada sirip puggung terdapat 15-16 buah,
sirip dubur 8 buah, sirip dada 17 buah dan sirip perut 5 buah. Kerapu macan
(Epinephelus fuscoguttatus) memiliki warna seperti sawo matang dengan tubuh
bagian verikal agak putih. Pada permukaan tubuh terdapat 4-6 pita vertical
berwarna gelap serta terdapat noda berwarna merah seperti warna sawo
(Mucharie, A; et.al. 1991).
Ciri-ciri induk ikan kerapu macan yang sehat yaitu berwarna coklat
kehitaman, tubuh tidak cacat, gerakan agresif (lincah).Ciri-ciri induk jantan yang
matang gonad yaitu berwarna lebih terang atau lebih cerah, ukuran badan panjang,
agresif, lubang genital bewarna kemerahan. Sedangkan cirri-ciri induk betina yang
matang gonad yaitu perut gendut, gerakan tidak begitu agresif, lubang genital
berwarna kemerahan dan apabila distriping akan mengeluarkan telur.
Ikan kerapu macan pada balai benih ikan pantai tablolong (Epinephelus
fuscoguttatus) merupakan hewan karnifora yang memangsa ikan-ikan kecil. Ikan
kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mencari makan hingga menyergap
mangsa dari tempat persembunyiannya dengan cara makannya dengan memakan
satu per satu makanan yang diberikan sebelum makanan tersebut sampai ke dasar
perairan.
d. Udang Vaname
Kolam udang
Budidaya udang
Penebaran awal benih dengan ukuran PL = 10-11cm, asal benih dari Polan
PT CP PRIMA, Surabaya dan SR yang diberikan 80% dengan sistem ini bisa
100%. Manajemen pemberian pakan 8 kali sehari. 1 kali pemberian pakan = 7 kg.
pakan yang digunakan berupa chorella dan rotifera (zooplankton) dan
menggunakan pakan buatan berupa pellet dalam 1 kolam dapat diberikan 7,5 ton,
dan usia 1 minggu bisa diberikan pakan buatan. Semakin besar udang, maka
semakin besar oksigen yang dibutuhkan. Berbanding terbalik dengan jumlah
konsumsi pakan yaitu semakin bertambah umur semakin sedikit konsumsi
pakannya.Umur udang dapat dipanen berkirasar 26 hari-60 hari.
Panen udang
Udang vannamei dapat di panen secara parsial yaitu pertama 65 hari 100
ekor, panen ke dua 75 hari total panen 90 hari dengan ukuran 50 kg setelah
berumur 120 hari dengan berat berkisar 16-20 gr/ekor. Pemanenan udang dapat
dilakukan kapan saja, tetapi umumnya pemanenan dilakukan pada malam hari.
Selain untuk menghindari terik matahari, panen pada malam hari juga bertujuan
untuk mengurangi risiko udang ganti kulit selama panen akibat stress, karena
udang yang ganti kulit akan menyebabkan penurunan harga jual.
a. Ikan nila
Pemilihan benih
Persiapan kolam
Budidaya ikan nila pada balai benih ikan noekele menggunakan kolam dari
kolam tanah dengan pinggiran kolam menggunakan semen.Keunggulan kolam
tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang
bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan.Sehingga bisa mengurangi biaya
pembelian pakan buatan atau pelet. Langkah-langkah persiapan pengolahan kolam
tanah terdiri dari
3. Pengapuran
4. Pemupukan
5. Pengairan
Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan
nila.Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2.
Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan
ukuran 300 gram/ekor. Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi
terlebih dahulu.Gunanya agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga
resiko kematian benih bisa ditekan.Caranya, masukkan wadah yang berisi benih
ikan nila ke dalam air kolam.Biarkan selama beberapa jam.Kemudian miringkan
atau buka wadah tersebut.Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.
Pemberian pakan
b. Ikan karper
Ikankarper atau ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air
tawar. Pada balai benih ikan air tawar noekele ikan karper merupakan ikan yang
sudah lama dibudidayakan. Proses pembudidayaan ikan karper yaitu :
Persiapan kolam
Langkah persiapan kolam ikan karper hampir sama dengan pada ikan nila. Jika
pada musim musim hujan, tidak dilakukan pengeringan tanah kolam, namun
diberikan kapur dalam jumlah yang lebih banyak.Misalnya saat musim panas
menggunakan kapur sebanyak 50 kg, pada musim hujan jumlah kapur menjadi
100 kg.Kolam untuk benih, biasanya ditambahkan pupuk yang berasal dari
kotoran ayam.Kotoran ayam berfungsi untuk menumbuhkan pakan alami.Pupuk
bisa langsung ditebar ke kolam, bisa juga dengan di taburkan lewat saluran-
saluran pemasukan air.Pemupukan bisanya dibiarkan hingga 1 minggu, kemudian
dimasukan benih setelah di lihat air yang telah diberi pupuk menjadi
keruh.Keruhnya air menandakan bahwa pakan alami telah tersedia.
Pembenihan
Induk jantan dan induk betina dipacu dengan pakan yang berkualitas yang
terbuat dari pakan buatan pellet dengan kandungan protein 25%..Pakan diberikan
2x sehari.Untuk indukan pakan di berikan dengan komposisi 3% dikali
biomasa.Untuk benih dipakai 5 % dikali biomasa. Proses perhitungannya dimulai
dengan penimbangan ikan yang diambil dengan metode sampling (misanya 5
ekor). Ikan tesebut ditimbang dan di rata-ratakan hasilnya dan dikalikan dengan
biomassa. Proses pengawinan biasanya secara alami dan buatan. Secara alami
indukan jantan dan betina di taruh dalam satu kolam yang sama, sedangkan proses
buatan dilakukan dengan teknik pemijahan. Setelah proses perkawinan alami ikan
kemudian dipisahkan dengan cara memberi sekat pada kolam.
Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut
perut kearah ekor.Betina perutnya buncit, dan ketika dipegang perutnya lembek
dan pergerakannya lambat. Ketika bagian perut di pijat, maka akan keluar telur.
Sel telur berwarna kuning kecoklatan. Jantan cenderung lebih gesit, tubuhnya
lebih ramping dan jika di urut bagian perutnya maka akan menghasilkan
selsperma dan berwarnaputih kental. Umur untuk menjadi indukan biasanya
berkisar dari 8 bulan sampai 1 tahun.
Pembesaran
Ikan karper dipelihara di kolam tanah atau kolam tembok secara semi intensif.
Luas kolam untuk pembesaran, idealnya berukuran minimal 1 are. Persipan kolam
sebelum ditebari benih sama seperti persiapan saat pendederan, yakni meliputi
perbaikan pematang dan pengolahan tanah. Kolam juga perlu dipupuk dan diberi
kapur.Selama masa pemeliharaan air diusahakan selalu mengalir.Selain itu,
pemberian pakan berupa pelet dengan dosis 3 persen juga perlu dilakukan setiap
hari.Frekunesi pemberian 2 kali/hari.
Pembesaran ikan harus pula dilihat keadaan airnya yaitu pengukuran kualitas air
menggunakan dosimeter (DO) untuk mengetahui kadar oksigen di dalam air,
pengukuran pH (normalnya 7-8), suhu untuk pemijahan 24 0C. Suhu terpanas
ditempat pemeliharaan dapat mencapai 310C.suhu yang baik untuk penetasan
yaitu 26-270C.
Dosimeter (DO)
c. Ikan lele
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan
tinggi.Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang
baik.Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan
segmen pembesaran.Segmen pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih
ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele
siap konsumsi.Pembenihan ikan lele melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Pengeringan dan pengolahan tanah pada balai benih ikan air tawar noekele
dilakukan sama pada setiap kolam baik lele, karpel maupun nila.
Pengapuran dan pemupukan
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm.
Pengisian kolam dilakukan secara bertahap.Setelah kolam dipupuk, isi dengan air
sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu
minggu.Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga
dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam tumbuh dengan baik.Air
kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.Setelah satu
minggu, benih ikan lele siap ditebar.Selanjutnya, air kolam ditambah secara
berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.
Penebaran benih
Pemberian pakan
Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein
hewani.Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan.Secara umum setiap
harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya.Jadwal pemberian
pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan.Frekuensinya 4-5 kali
sehari.Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering.
Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Budi. 1993. Petunjuk praktis : Budidaya ikan mas. Yogyakarta :Kanisius.
Idel, A. dan S. Wibowo.1996. Budidaya Tambak Bandeng Modern.Gitamedia
Press. Surabaya
Merryanto S., Y., 2016. Penuntun Praktikum Planktonologi. FPIK
UKAWKupang.