Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
4 3
9
G
a
r
1
a
1 s
2
i
Keterangan:
: Perempuan : Tinggal serumah
: Meninggal : Menikah
: Anak
Ayah Tn. B meninggal dikarenakan sakit paru-paru dan
memiliki riwayat hipertensi, sedangkan ibu Tn. B sakit komplikasi
dan memiliki riwayat diabetes militus. Kakak Tn. B meninggal
dikarenakan komplikasi hipertensi, diabetes dan gagal ginjal
sedangkan saudara no. 4 dari keluarga Tn. B saat ini menderita
stroke. Tn. B mengatakan penyakit hipertensinya merupakan
keturunan dari ayahnya. Ny. S mengatakan cemas apabila Tn. B
sakit sama dengan saudara dan orang tuanya. Ny. S menanyakan
apakah Tn. B bisa terkena stroke kalau terus-terusan sakit kepala.
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. B merupakan keluarga inti (nuclear family),
dimana dalam keluarga tersebut terdiri dari suami, istri dan 2 anak.
8. Budaya (Etnis)
Keluarga Tn.B berasal dari suku yang sama yaitu suku Jawa dengan
bahasa sehari-hari bahasa Jawa. Keluarga Tn.B tinggal di
lingkungan keluarga, dimana samping rumah dan belakang rumah
klien merupakan anggota keluarga dari garis keturunan Tn. B
dengan etnis yang bersifat homogen. Kebiasaan keluarga jika ada
anggota keluarga yang sakit adalah dengan berobat ke Puskesmas
Arjowinangun, apabila dengan berkunjung ke puskesmas tidak
menunjukkan perbaikan, Tn. B mengikuti rujukan ke RS Tentara
ataupun rumah sakit lainnya sesuai dengan prosedur yang
dianjurkan.
9. Agama
Keluarga Tn. B menganut agama Islam, keluarga dengan taat
mengkuti ajaran agama. Tn. B mengikuti kegiatan tahlil setiap hari
kamis malam, Ny. S juga mengikuti tibaan. Keluarga mengikuti
kegiatan keagamaan disekitar rumah namun tidak dengan ajaran
agama yang sesat.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Total penghasilan keluarga perbulan Rp. 1.200.000- 1.500.000
perbulan. Sumber pendapatan keluarga didapatkan dari Tn. B upah
supir angkot dan gaji Ny. S di pabrik filter rokok. Keluarga
mengatakan pendapatan dari keduanya cukup untuk membeli
barang kebutuhan pokok. Keluarga tidak memiliki tabungan baik di
rumah ataupun dibank. Selain itu, anak Tn. B juga telah bekerja
namun penghasilannya masih digunakan anaknya secara pribadi.
11. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
Apabila keluarga memiliki waktu libur biasanya keluarga Tn. B
pergi ke pemandian kendedes dan sendang biru untuk berenang,
terkadang juga ke pakisaji untuk terapi dengan berjalan diatas batu
dan berkeliling hingga 10x. Selain itu, keluarga Tn. B juga
memanfaatkan waktu luang untuk ke Gor Kenarok apabila memiliki
waktu luang.
Kama
h
ga
ten
g
an
Ru
r T
Halama e
Dapu Ruan r
n
r Kam Kam g a
belaka
KM ar ar tamu s
Lompongan (gang Gara
kecil) si
3. Pengelolaan sampah
Keluarga memiliki tempat sampah, cara pengelolaan sampah rumah
tangga yakni diambil petugas.
4. Sumber air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga adalah PAM
5. Jamban keluarga
Keluarga memilki WC sendiri dan memilki sepitank sendiri dengan
jaeak >10 meter dari sumber air.
6. Pembuangan air limbah
Keluarga memilki saluran pembuangan air limbah (air kotor) yakni
disalurkan ke got di belakang rumah
7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
a. Perkumpulan sosial
Terdapat perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat
setempat. Setiap kamis malam Tn. B mengikuti tahlilan,
sedangkan Ny. S hanya mengikuti PKK RW dan tidak pernah
mengikuti tibaan karena kesibukannya.
b. Pelayanan kesehatan
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan disekitar tempat tinggal
Tn. B yaitu puskesmas Arjowinangun, bidan praktek, RS Refa
Husada. Keluarga Tn.B memanfaatkan puskesmas untuk berobat
dan kontrol tekanan darah. Untuk pergi ke puskesmas Tn. B
menggunakan kendaran pribadi.
8. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tn. B tinggal didalam rumah bersama anggota keluarganya
sejumlah 3 orang. Keadaan lingkungan sekitar, seperti sanitasi,
keadaan jalan di depan rumah, tempat pembuangan sampah serta
saluran air sudah tersedia. Pengumpulan sampah di rumah Tn. B di
dalam dan diluar rumah sudah disediakan tempat sampah dan
setiap hari diambil oleh pertugas. Jauh berbeda dengan lingkungan
di desanya yang mayoritas warga masih membakar sampah dan
menggunakan air sungai. Rumah Tn. B terletak di pinggir jalan
utama menuju desa Tlogowaru. Jalan depan rumah Tn. B
terpelihara dengan baik, keluarga sudah terbiasa dengan suara
kendaraan yang lalu lalang didepan rumah.
9. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga telah lama tinggal di lingkungan tersebut sekitar 19
tahun. Sedangkan Tn. B sendiri telah tinggal di daerah tersebut
sejak lahir
10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. B merupakan keluarga yang aktif bermasyarakat, Tn.
B pernah menjabat ketua RT dan RW diwilayah tersebut. Tn. B
mengatakan karena tugas yang cukup menyita waktu istirahat dan
dengan keadaan yang seperti sekarang ini (sering pusing) Tn. B
memutuskan untuk berhenti menjabat, sehingga tugas ketua RW
dilimpahkan kepada orang lain. Tn. B dan keluarga aktif mengikuti
kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti rutin setiap hari
minggu pagi.
11. Sistem pendukung keluarga
Tempat tinggal Tn. B sangat dekat dengan puskesmas sehingga
apabila Tn. B dan keluarga merasa kurang fit maka Tn.B segera
datang ke puskesmas.
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi
Dalam keluarga keterbukaan dan saling percaya tertanam satu
sama lain. Setiap ada masalah selalu dikomunikasikan Tn. B pada
Ny. S untuk kemudian jika memang diperlukan akan disampaikan
kepada anak-anak. Biasanya apa bila masalah rumah tangga saja,
orang tua tidak melibatkan anak-anak untuk pemecahan masalah.
Namun jika masalah tersebut berasal dari anak, keluarga Tn. B
menggunakan teknik berdiskusi untu memecahkannya.
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. B
sebagai kepala keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan keluarga selalu dikomunikasikan terlebih
dahulu pada Tn. B. Keluarga selalu menghargai satu sama lain,
berdiskusi dengan anggota keluarga lain jika ada masalah. Namun,
keluarga tidak terlalu mengikat anggota keluarga lainnya jika
masalah tersebut memang tidak dibutuhkan untuk didiskusikan.
3. Struktur peran
1) Tn. B adalah kepala keluarga yang berprofesi sebagai supir
angkot. Dengan setoran tiap harinya mencapai Rp. 70.000, Tn. B
harus bekerja mulai dari jam 05.30-16.00. Setiap pulang kaki
Tn. B selalu bengkak, sehingga Tn. B tidak dapat bekerja hingga
larut malam.
2) Ny. S selain sebagai ibu rumah tangga, Ny. S juga bekerja
sebagai buruh di pabrik filter rokok. Profesi tersebut dilakukan
oleh Ny. S untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga.
Selain itu sepulang dari bekerja Ny. S selalu menyempatkan diri
mengurus rumah tangga seperti masak dan membersihkan
rumah.
3) Tn.N Sebagai anak sulung Tn. B juga bekerja sebagai buruh
pabrik swasta, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
4) An.S merupakan anak bungsu dari Tn. B, untuk saat ini masih
berfokus pada ujian nasional.
5) Dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalankan peran masing-
masing anggota keluarga tidak mengalami masalah
4. Struktur nilai keluarga
Keluarga menerapkan aturan-aturan sesuai dengan norma
dilingkungan dan norma agama sehingga keluarga nantinya dapat
taat pada agama dan lingkungannya
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Dalam wawancara awal, keluarga terihat saling menyayangi. Ny. S
terlihat sangat peduli dengan keadaan Tn. B, beliau beranggapan
bahwa sakitnya ini memerlukan perhatian lebih. Sedangkan ibu
hanya berada di rumah ketika sore hari saja. Ibu juga memiliki
ketakutan mengenai keadaan bapak yang sering mengeluh pusing,
selain itu melihat dari saudara bapak yang sakit komplikasi.
2. Fungsi sosial
Dalam keluarga ini tampak kepedulian diantara anggota keluarga,
apabila ada anggota keluarga yang sakit. Ibu selalu mengantar
keluarga untuk berobat.
F. Stres dan koping keluarga
Apabila keluarga memiliki masalah seperti masalah perekonomian
biasanya langsung dikomunikasikan kepada kepala keluarga. Dalam
penyelesaian masalah didiskusikan kepada anggota keluarga dan
meminta bantuan keluarga jika benar-benar tidak bisa dipecahkan
keluarga.
DO:
- N: 92x/ menit
- TD: 240/120 mmHg
- Tn. B terakhir
memeriksakan
kesehatannya pada
bulan 10 April 2014
DS: Kurang pajanan Defisiensi pengetahuan
- Tn. B bertanya (komplikasi dan diet
makanan apa saja pada penderita
yang bisa hipertensi)
menurunkan TD
- Ny. S menanyakan
apakah Tn. B bisa
terkena stroke
kalau terus-terusan
sakit kepala.
- Tn. B mengatakan
tidak mengkonsumsi
kopi dan tidak
merokok
- Tn. B mengatakan
sering membeli
gorengan
- Ny. S mengatakan jika
terkadang masih
menggunakan minyak
jelantah untuk
menggoreng karena
sayang jika dibuang
- Ny. S mengatakan
masih menggunakan
garam biasa jika
memasakan makanan
untuk keluarga
- Ny. S mengatakan
menu makanan yang
disukai Tn. B seperti
sayur asem, berbagai
ikan dengan bumbu
santan
DO:
- TD: 240/120 mmHg
- BB: 75 kg, TD: 165
cm
- Pasien meminum
captopril 25 mg dan
amlodipin 10mg
- Terdapat bengkak
pada tungkai kaki
bagian kanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi pengetahuan (komplikasi dan diet pada penderita
hipertensi) berhubungan dengan kurang pajanan
2. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga berhubungan
kerumitan sistem pelayanan kesehatan
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan dengan faktor resiko
kurang pengetahuan tentang proses penyakit (hipertensi)
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No. Diagnosa NOC NIC
keperawatan
1. Defisiensi Setelah dilakukan kunjungan keperawatan 2-3 Pengajaran: proses penyakit
hari selama 30 menit, pengetahuan 1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pengetahuan pasien tentang proses
pengaturan hipertensi Tn. B dan keluarga
(komplikasi dan diet meningkat. Dengan kriteria hasil : penyakit yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
pada penderita klien dan keluarga menunjukkan perilaku dan bagaimana hal ini berhubungan
meningkatkan kesehatan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
hipertensi) 5 4 3 2 1 cara yang tepat.
klien dan keluarga mengetahui keuntungan 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
berhubungan
self monitoring biasa muncul pada penyakit, dengan
dengan kurang 5 4 3 2 1 cara yang tepat
klien dan keluarga menjadwalkan untuk 4. Gambarkan proses penyakit, dengan
pajanan
memonitor tekanan darah cara yang tepat
5 4 3 2 1 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
klien dan keluarga mengetahui keuntungan dengan cara yang tepat
dari penurunan berat badan 6. Sediakan informasi pada pasien
5 4 3 2 1 tentang kondisi, dengan cara yang
klien dan keluarga mengetahui keuntungan tepat
mengubah gaya hidup 7. Diskusikan perubahan gaya hidup
5 4 3 2 1 yang mungkin diperlukan untuk
klien dan keluarga mengetahui strategi mencegah komplikasi di masa yang
untuk mengatur stress akan datang dan atau proses
5 4 3 2 1 pengontrolan penyakit
klien dan keluarga mengetahui pengaturan 8. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
diet penderita hipertensi
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
5 4 3 2 1
atau mendapatkan second opinion
klien dan keluarga mengetahui stategi
dengan cara yang tepat atau
untuk mengubah kebiasaan diet penderita diindikasikan
hipertensi 10.Eksplorasi kemungkinan sumber atau
5 4 3 2 1 dukungan, dengan cara yang tepat
klien dan keluarga mengetahui strategi 11.Rujuk pasien pada grup atau agensi
membatasi pemasukan garam di komunitas lokal, dengan cara yang
5 4 3 2 1 tepat
klien dan keluarga mengetahui keuntungan 12.Instruksikan pasien mengenai tanda
dari olahraga secara teratur dan gejala untuk melaporkan pada
5 4 3 2 1 pemberi perawatan kesehatan,
klien dan keluarga mengetahui keuntungan dengan cara yang tepat
manajemen penyakit Health education
5 4 3 2 1 13.Identifikasi faktor internal dan
eksternal yang dapat meningkatkan
atau menurunkan motivasi dalam
perilaku kesehatan
14.Tentukan pengetahuan kesehatan dan
gaya hidup dari individu, keluarga
dan lingkungan
15.Jelaskan pengaruh kesehatan
danperilaku gaya hidup
individu,keluarga/lingkungan.
16.Hindari penggunaan teknik/ strategi
yang menakutkan untuk memotivasi
klien dalam merubah gaya hidup dan
perilaku kesehatannya
17.Libatkan klien, keluarga dan
kelompok dalam merancanakan dan
melaksanakan gaya hidup atau
modifikasi perilaku kesehatan
18.Anjurkan pemberian dukungan dari
keluarga dan keluarga untuk
membuat perilaku kesehatan
kondusif.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan kunjungan keperawatan 2-3 Keterlibatan keluarga dalam
manajemen regimen hari selama 10 menit, pengetahuan Tn. B dan promosi
terapeutik keluarga keluarga tentang manajemen penyakit akut 1. Tetapkan hubungan pribadi
meningkat. Dengan kriteria hasil : denganpasien dan anggota keluarga
berhubungan klien dan keluarga mampu mengetahui yang akan terlibat dalam perawatan
kerumitan sistem penyebab dan faktor yang berkontribusi 2. Identifikasi kemampuan anggota
5 4 3 2 1 keluarga dalam keterlibatan dalam
pelayanan kesehatan klien dan keluarga mengetahui keuntungan
perawatan klien
manajemen penyakit 3. Identifikasi kekurangan pasien dalam
5 4 3 2 1
perawatan diri
klien dan keluarga pengetahui tanda dan
4. Identifikasi harapan dari anggota
gejala penyakit
5 4 3 2 1 keluarga tentang keadaan klien
klien dan keluarga tanda dan gejala dari 5. Antisipasi dan identifikasi kebutuhan
komplikasi yang ditimbulkan keluarga
5 4 3 2 1 6. Dorong anggota keluarga dan pasien
klien dan keluarga dapat menentukan untuk membantu dalam
strategi untuk mencegah komplikasi mengembangkan rencana dalam
5 4 3 2 1 perawatan, termasuk harapan
klien dan keluarga mengetahui efek tentang hasildan perencanaan
terapetik obat implementasi keperawatan
5 4 3 2 1
7. Sediakan dukungan yang dibutuhkan
klien dan keluarga mengetahui efek
keluarga untuk membuat keputusan
samping obat
5 4 3 2 1 8. Informasikan pada anggota keluarga
klien dan keluarga mengetahui modifikasi tentang faktor yang meningkatkan
diet kondisi pasien
5 4 3 2 1 9. Identifikasi dengan anggota keluarga
klien dan keluarga mengetahui pentingnya tentang kekuatan dan kemampuan
pemenuhan regimen terapeutik untuk merawat
5 4 3 2 1
3. Resiko Setelah dilakukan kunjungan keperawatan 2-3 Pengajaran: proses penyakit
hari selama 30 menit, resiko hipertensi 1. Berikan penilaian tentang tingkat
ketidakefektifan pengetahuan pasien tentang proses
terkontrol. Dengan kriteria hasil :
perfusi jaringan klien dan keluarga mencari informasi penyakit yang spesifik
mengenai hipertensi 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dengan faktor resiko 5 4 3 2 1 dan bagaimana hal ini berhubungan
kurang pengetahuan klien dan keluarga mengetahui kemampuan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
untuk mengubah kebiasaan cara yang tepat.
tentang proses 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
5 4 3 2 1
penyakit (hipertensi) klien dan keluarga mengecek tekanan darah biasa muncul pada penyakit, dengan
cara yang tepat
dengan kurun waktu yang
4. Gambarkan proses penyakit, dengan
direkomendasikan cara yang tepat
5 4 3 2 1 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
klien dan keluarga memantau perubahan dengan cara yang tepat
status kesehatan 6. Sediakan informasi pada pasien
5 4 3 2 1 tentang kondisi, dengan cara yang
klien dan keluarga berpartisipasi untuk tepat
berolahraga secara teratur 7. Diskusikan perubahan gaya hidup
5 4 3 2 1 yang mungkin diperlukan untuk
klien dan keluarga menggunakan strategi mencegah komplikasi di masa yang
untuk dapat istirahat yang cukup akan datang dan atau proses
5 4 3 2 1 pengontrolan penyakit
klien dan keluarga memantau efek obat 8. Diskusikan pilihan terapi atau
yang berpengaruh terhadap tekanan darah penanganan
5 4 3 2 1 9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
klien dan keluarga menggunakan sarana atau mendapatkan second opinion
kesehatan untuk memantau tekanan darah dengan cara yang tepat atau
5 4 3 2 1 diindikasikan
klien dan keluarga menggunakan dukungan 10.Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
personal untuk memodifikasi kebiasaan
11.Rujuk pasien pada grup atau agensi
5 4 3 2 1
di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
12.Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat
Exercise promotion
13.Nilai kepercayaan individu tentang
latihan fisik
14.Tentukan motivasi individu untuk
memulai program latihan
15.Dorong pernyataan verbal tentang
latihan atau kebutuhan untuk latihan
fisik
16.Lakukan kegiatan latihan secara
individual
17.Latih individu tentang keinginan
mengenai frekuensi, durasi dan
intensitas latihan
18.Instruksikan individu mengenai tipe
latihan untuk kesehatan