Vous êtes sur la page 1sur 23

PENGKAJIAN DATA KELUARGA

Pengkajian pada tanggal: 13 Mei 2014


A. Data Dasar Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. B
2. Umur : 42 tahun
3. Alamat : Jl. Istiqomah RT 01/RW 01 Tlogowaru
4. Agama : Islam
Hubungan
N Gende Umu
Nama dengan Pendidikan Pekerjaan
o r r
KK
Tamat
1. Tn. B L KK 42 Supir angkot
SMP
Buruh pabrik
2. Ny. S P Istri 39 Tamat SD
filter
Tamat
3. Tn. N L Anak 19 Buruh pabrik
SMA
4. An. S P Anak 12 SD Sekolah
5. Komposisi Keluarga :
Keluarga Tn. B terdiri dari 4 orang yaitu: Tn.B (kepala keluarga),
Ny. S (Istri), Tn. N dan An. S.
6. Genogram :

4 3
9
G
a
r
1
a
1 s
2
i
Keterangan:
: Perempuan : Tinggal serumah

: Laki-laki : Penderita hipertensi

: Meninggal : Menikah

: Anak
Ayah Tn. B meninggal dikarenakan sakit paru-paru dan
memiliki riwayat hipertensi, sedangkan ibu Tn. B sakit komplikasi
dan memiliki riwayat diabetes militus. Kakak Tn. B meninggal
dikarenakan komplikasi hipertensi, diabetes dan gagal ginjal
sedangkan saudara no. 4 dari keluarga Tn. B saat ini menderita
stroke. Tn. B mengatakan penyakit hipertensinya merupakan
keturunan dari ayahnya. Ny. S mengatakan cemas apabila Tn. B
sakit sama dengan saudara dan orang tuanya. Ny. S menanyakan
apakah Tn. B bisa terkena stroke kalau terus-terusan sakit kepala.

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. B merupakan keluarga inti (nuclear family),
dimana dalam keluarga tersebut terdiri dari suami, istri dan 2 anak.
8. Budaya (Etnis)
Keluarga Tn.B berasal dari suku yang sama yaitu suku Jawa dengan
bahasa sehari-hari bahasa Jawa. Keluarga Tn.B tinggal di
lingkungan keluarga, dimana samping rumah dan belakang rumah
klien merupakan anggota keluarga dari garis keturunan Tn. B
dengan etnis yang bersifat homogen. Kebiasaan keluarga jika ada
anggota keluarga yang sakit adalah dengan berobat ke Puskesmas
Arjowinangun, apabila dengan berkunjung ke puskesmas tidak
menunjukkan perbaikan, Tn. B mengikuti rujukan ke RS Tentara
ataupun rumah sakit lainnya sesuai dengan prosedur yang
dianjurkan.
9. Agama
Keluarga Tn. B menganut agama Islam, keluarga dengan taat
mengkuti ajaran agama. Tn. B mengikuti kegiatan tahlil setiap hari
kamis malam, Ny. S juga mengikuti tibaan. Keluarga mengikuti
kegiatan keagamaan disekitar rumah namun tidak dengan ajaran
agama yang sesat.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Total penghasilan keluarga perbulan Rp. 1.200.000- 1.500.000
perbulan. Sumber pendapatan keluarga didapatkan dari Tn. B upah
supir angkot dan gaji Ny. S di pabrik filter rokok. Keluarga
mengatakan pendapatan dari keduanya cukup untuk membeli
barang kebutuhan pokok. Keluarga tidak memiliki tabungan baik di
rumah ataupun dibank. Selain itu, anak Tn. B juga telah bekerja
namun penghasilannya masih digunakan anaknya secara pribadi.
11. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
Apabila keluarga memiliki waktu libur biasanya keluarga Tn. B
pergi ke pemandian kendedes dan sendang biru untuk berenang,
terkadang juga ke pakisaji untuk terapi dengan berjalan diatas batu
dan berkeliling hingga 10x. Selain itu, keluarga Tn. B juga
memanfaatkan waktu luang untuk ke Gor Kenarok apabila memiliki
waktu luang.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Berdasarkan hasil wawancara dan dilihat dari usia anak pertama,
keluarga ini berada pada tahap perkembangan yang kelima yaitu
keluarga dengan anak usia remaja. Dimana saat ini keluarga mulai
menyerahkan kebebasan pada anak untu memilih pekerjaan dan
pasangan, dan mulai mengurangi tanggung jawab kepada anak
tersebut seperti mulai tidak memberikan uang saku.
2. Riwayat keluarga inti
Tn. B sering sekali mengeluhkan pusing dan leher kaku serta
bengkak di area tungkai bawah. Pada saat pengkajian diketahui TD
pasien 240/ 120 mmHg, N: 92x/ menit, S: 36,5C, RR: 18 x/menit.
Tn. B mengaku tidak meminum kopi dan tidak merokok, namun
terkadang masih membeli gorengan diluar rumah serta terkadang
istri masih menggunakan garam biasa dan minyak jelantah saat
memasak karena sayang untuk dibuang. Selama ini untuk
mengatasinya Tn. B pergi ke puskesmas untuk berobat, atau
terkadang membeli amlodipin di toko/ apotik karena tidak sempat
untuk ke puskesmas. Setahun yang lalu tepatnya pada bulan Juni
2013 Tn. B pernah mengalami kencing darah (infeksi saluran
kencing) dan sempat mendapat perawatan di RST.
3. Riwayat Keluarga Sebelumnya
B mengatakan bahwa dari garis keturunan beliau ayah memiliki
hipertensi dan meninggal oleh karena penyakit paru-paru
sedangkan ibu memiliki penyakit diabetes dan meninggal dengan
komplikasi serta perdarahan di perut. Kakak Tn. B meninggal
karena komplikasi, sedangkan untuk keluarga Tn. B sendiri hanya
beliau yang pernah menderita sakit.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Tn. B merupakan rumah miliki pribadi yang dihuni sejak 19
tahun yang lalu dibangun secara permanen dengan luas bangunan
45 m2. Atap rumah berupa genteng dan terdapat asbes. Terdapat
ventilasi di rumah dan jendela disetiap kamar dengan luas ventilasi
> 10% luas lantai. Pada siang hari hanya area belakang rumah yang
banyak mendapatkan cahaya, penerangan bersumber dari listrik,
lantai berupa keramik. Secara keseluruhan rumah dikatakan bersih.
2. Denah rumah

Kama

h
ga
ten
g
an
Ru
r T
Halama e
Dapu Ruan r
n
r Kam Kam g a
belaka
KM ar ar tamu s
Lompongan (gang Gara
kecil) si
3. Pengelolaan sampah
Keluarga memiliki tempat sampah, cara pengelolaan sampah rumah
tangga yakni diambil petugas.
4. Sumber air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga adalah PAM
5. Jamban keluarga
Keluarga memilki WC sendiri dan memilki sepitank sendiri dengan
jaeak >10 meter dari sumber air.
6. Pembuangan air limbah
Keluarga memilki saluran pembuangan air limbah (air kotor) yakni
disalurkan ke got di belakang rumah
7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
a. Perkumpulan sosial
Terdapat perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat
setempat. Setiap kamis malam Tn. B mengikuti tahlilan,
sedangkan Ny. S hanya mengikuti PKK RW dan tidak pernah
mengikuti tibaan karena kesibukannya.
b. Pelayanan kesehatan
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan disekitar tempat tinggal
Tn. B yaitu puskesmas Arjowinangun, bidan praktek, RS Refa
Husada. Keluarga Tn.B memanfaatkan puskesmas untuk berobat
dan kontrol tekanan darah. Untuk pergi ke puskesmas Tn. B
menggunakan kendaran pribadi.
8. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tn. B tinggal didalam rumah bersama anggota keluarganya
sejumlah 3 orang. Keadaan lingkungan sekitar, seperti sanitasi,
keadaan jalan di depan rumah, tempat pembuangan sampah serta
saluran air sudah tersedia. Pengumpulan sampah di rumah Tn. B di
dalam dan diluar rumah sudah disediakan tempat sampah dan
setiap hari diambil oleh pertugas. Jauh berbeda dengan lingkungan
di desanya yang mayoritas warga masih membakar sampah dan
menggunakan air sungai. Rumah Tn. B terletak di pinggir jalan
utama menuju desa Tlogowaru. Jalan depan rumah Tn. B
terpelihara dengan baik, keluarga sudah terbiasa dengan suara
kendaraan yang lalu lalang didepan rumah.
9. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga telah lama tinggal di lingkungan tersebut sekitar 19
tahun. Sedangkan Tn. B sendiri telah tinggal di daerah tersebut
sejak lahir
10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. B merupakan keluarga yang aktif bermasyarakat, Tn.
B pernah menjabat ketua RT dan RW diwilayah tersebut. Tn. B
mengatakan karena tugas yang cukup menyita waktu istirahat dan
dengan keadaan yang seperti sekarang ini (sering pusing) Tn. B
memutuskan untuk berhenti menjabat, sehingga tugas ketua RW
dilimpahkan kepada orang lain. Tn. B dan keluarga aktif mengikuti
kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti rutin setiap hari
minggu pagi.
11. Sistem pendukung keluarga
Tempat tinggal Tn. B sangat dekat dengan puskesmas sehingga
apabila Tn. B dan keluarga merasa kurang fit maka Tn.B segera
datang ke puskesmas.
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi
Dalam keluarga keterbukaan dan saling percaya tertanam satu
sama lain. Setiap ada masalah selalu dikomunikasikan Tn. B pada
Ny. S untuk kemudian jika memang diperlukan akan disampaikan
kepada anak-anak. Biasanya apa bila masalah rumah tangga saja,
orang tua tidak melibatkan anak-anak untuk pemecahan masalah.
Namun jika masalah tersebut berasal dari anak, keluarga Tn. B
menggunakan teknik berdiskusi untu memecahkannya.
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. B
sebagai kepala keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan keluarga selalu dikomunikasikan terlebih
dahulu pada Tn. B. Keluarga selalu menghargai satu sama lain,
berdiskusi dengan anggota keluarga lain jika ada masalah. Namun,
keluarga tidak terlalu mengikat anggota keluarga lainnya jika
masalah tersebut memang tidak dibutuhkan untuk didiskusikan.

3. Struktur peran
1) Tn. B adalah kepala keluarga yang berprofesi sebagai supir
angkot. Dengan setoran tiap harinya mencapai Rp. 70.000, Tn. B
harus bekerja mulai dari jam 05.30-16.00. Setiap pulang kaki
Tn. B selalu bengkak, sehingga Tn. B tidak dapat bekerja hingga
larut malam.
2) Ny. S selain sebagai ibu rumah tangga, Ny. S juga bekerja
sebagai buruh di pabrik filter rokok. Profesi tersebut dilakukan
oleh Ny. S untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga.
Selain itu sepulang dari bekerja Ny. S selalu menyempatkan diri
mengurus rumah tangga seperti masak dan membersihkan
rumah.
3) Tn.N Sebagai anak sulung Tn. B juga bekerja sebagai buruh
pabrik swasta, bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
4) An.S merupakan anak bungsu dari Tn. B, untuk saat ini masih
berfokus pada ujian nasional.
5) Dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalankan peran masing-
masing anggota keluarga tidak mengalami masalah
4. Struktur nilai keluarga
Keluarga menerapkan aturan-aturan sesuai dengan norma
dilingkungan dan norma agama sehingga keluarga nantinya dapat
taat pada agama dan lingkungannya
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Dalam wawancara awal, keluarga terihat saling menyayangi. Ny. S
terlihat sangat peduli dengan keadaan Tn. B, beliau beranggapan
bahwa sakitnya ini memerlukan perhatian lebih. Sedangkan ibu
hanya berada di rumah ketika sore hari saja. Ibu juga memiliki
ketakutan mengenai keadaan bapak yang sering mengeluh pusing,
selain itu melihat dari saudara bapak yang sakit komplikasi.
2. Fungsi sosial
Dalam keluarga ini tampak kepedulian diantara anggota keluarga,
apabila ada anggota keluarga yang sakit. Ibu selalu mengantar
keluarga untuk berobat.
F. Stres dan koping keluarga
Apabila keluarga memiliki masalah seperti masalah perekonomian
biasanya langsung dikomunikasikan kepada kepala keluarga. Dalam
penyelesaian masalah didiskusikan kepada anggota keluarga dan
meminta bantuan keluarga jika benar-benar tidak bisa dipecahkan
keluarga.

G. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan


Keluarga berharap dengan adanya kunjungan oleh perawat dapat
tetap mempertahankan status kesehatan, tidak ada penyakit yang
menyerang keluarga. Keluarga berharap ketika berobat tidak hanya
diperiksa saja seperti tensi, tes lab dan diberi obat saja tetapi juga
dijelaskan penyakitnya. Serta pelayanan kesehatan ini tidak hanya
dilakukan saat ini saja tapi berkelanjutan.
H. Fungsi Perawatan kesehatan
Memberikan pengetahuan mengenai pengertian, klasifikasi,
penyebab, tanda dan gejala serta komplikasi hipertensi.
Memberikan pengetahuan mengenai cara menangani bengkak
dikaki dan nutrisi yang benar untuk pasien hipertensi
I. Pemeriksaan fisik
PEMERIKSA Tn. B Ny. S
AN
Keadaan Keadaan umum Tn. B baik Keadaan umum Ny.S baik
umum
TB/BB TB: 165 cm TB: 158 cm
BB: 75 kg BB: 63 kg
Kepala Massa (-), penyebaran Massa (-), penyebaran
rambut merata, warnarambut merata, warna
hitam, rontok (-) bentuk hitam, rontok (+) bentuk
brakhiochepalis brakhiochepalis
TTV BP: 240/ 120 mmHg BP: 140/ 100 mmHg
RR: 18x/menit RR: 18x/menit
Suhu : 37C Suhu : 36,7C
Pulse: 92x/ menit Pulse: 78x/ menit
Mata Simetris antara kanan dan Simetris antara kanan dan
kiri. Sklera putih, isokor (+),
kiri. Sklera putih, isokor
konjungtiva merah muda. (+), konjungtiva merah
muda.
Hidung Simetris antara kanan dan Simetris antara kanan dan
kiri, serumen (-) kiri, serumen (-)
Mulut Tidak ada lesi, oedema, Tidak ada lesi, oedema,
stomatitis (-), bau (-) stomatitis (-), bau (-)
Leher Bentuk leher simetris, tidak Bentuk leher simetris, tidak
ada pembesaran vena ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar tiroid,
nyeri (-) nyeri (-)
Dada Pergerakan dinding dada Pergerakan dinding dada
simetris, BJ I dan II simetris, BJ I dan II
terdengar normal, terdengar,
Pada area paru tidak Pada area paru tidak
terdengar suara nafas terdengar suara nafas
tambahan ronkhi (-), tambahan ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)
Abdomen Pada pemeriksaan abdomen Pada pemeriksaan abdomen
tidak didapatkan adanya tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, pembesaran hepar,
pergerakan peristaltik usus pergerakan peristaltik usus
12x/ menit 16x/ menit
Paru Pernafasan terdengar Pernafasan terdengar
normal, tidak ada bunyi normal, tidak ada bunyi
suara tambahan suara tambahan
Ekstremitas Bentuk simetris, oedema Bentuk simetris, tidak ada
pada tungkai kanan bawah oedema
Edema: Edema:
- - - -
+ - - -
Kekuatan otot: Kekuatan otot:
5 5 5 5
5 5 5 5
ANALISA DATA
DATA PENUNJANG ETIOLOGI PROBLEM
DS: Kurang pengetahuan Resiko ketidakefektifan
- Tn. B mengeluh tentang proses penyakit perfusi jaringan perifer`
seringkali pusing dan (hipertensi)
leher kaku serta
bengkak di area
tungkai bawah saat
pulang bekerja
- Ny. S mengatakan
masih menggunakan
garam biasa jika
memasakan makanan
untuk keluarga
-
DO:
- Keluarga Tn. B
memiliki riwayat
hipertensi dan
diabetes
- TD Tn. B: 240/ 120
mmHg
- Tn. B mengonsumsi
amlodipin 10 mg dan
captopril 25mg saat
pusing
- Oedem pada tungkai
kanan bawah
- Usia Tn B 42 tahun
- TB: 75 kg
BB: 165 kg
DS: Kerumitan sistem Ketidakefektifan
- Tn, B mengatakan pelayanan kesehatan manajemen regimen
bulan kemarin terapeutik keluarga
periksa di puskesmas
- Tn. B mengatakan
tidak rutin
mengontrolkan
tekanan darahnya
karena tidak memilki
alat tensi
- Tn. B mengatakan
jika pusing kadang
beli amlodipin dan
captopril di apotek
- Tn. B mengatakan
adiknya saat ini
menderita stroke,
sedangkan kakak Tn.
B meninggal karena
komplikasi pada usia
40 th
- Ny S mengatakan
ingin agar Tn. B bisa
sembuh dan tidak lagi
sakit kepala
- Ny. S mengatakan
takut jika tekanan
darah Tn. B terus
saja tinggi

DO:
- N: 92x/ menit
- TD: 240/120 mmHg
- Tn. B terakhir
memeriksakan
kesehatannya pada
bulan 10 April 2014
DS: Kurang pajanan Defisiensi pengetahuan
- Tn. B bertanya (komplikasi dan diet
makanan apa saja pada penderita
yang bisa hipertensi)
menurunkan TD
- Ny. S menanyakan
apakah Tn. B bisa
terkena stroke
kalau terus-terusan
sakit kepala.
- Tn. B mengatakan
tidak mengkonsumsi
kopi dan tidak
merokok
- Tn. B mengatakan
sering membeli
gorengan
- Ny. S mengatakan jika
terkadang masih
menggunakan minyak
jelantah untuk
menggoreng karena
sayang jika dibuang
- Ny. S mengatakan
masih menggunakan
garam biasa jika
memasakan makanan
untuk keluarga
- Ny. S mengatakan
menu makanan yang
disukai Tn. B seperti
sayur asem, berbagai
ikan dengan bumbu
santan
DO:
- TD: 240/120 mmHg
- BB: 75 kg, TD: 165
cm
- Pasien meminum
captopril 25 mg dan
amlodipin 10mg
- Terdapat bengkak
pada tungkai kaki
bagian kanan

SKORING PRIORITAS MASALAH


1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan dengan faktor resiko
kurang pengetahuan tentang proses penyakit (hipertensi)
No Kriteria Ska Bobo Skori Rasional/ Pembenaran
. la t ng
a. Sifat
masalah: 3 2/3 x 2/3 a. Tn. B mengatakan
Aktual 2 1 sering bengkak saat
Resiko 1 capek pulang kerja
Potensial
b. Kemungkinan b. Pasien mengatakan
masalah dapat 2 keinginan untuk
diubah: 1 x1 mengatasi
Mudah 0 bengkaknya
Sebagian
Dapat diubah
c. Potensial 3 2/3
masalah untuk 2 2/3 x c. Aktifitas Tn. B sebagai
dicegah: 1 1 supir yang selalu
Tinggi duduk didalam
Cukup 2 2 kendaraan sekitar 6-7
Rendah 1 jam, pasien pulang ke
d. Menonjolnya 0 2/2 x rumah pada sore hari
masalah: 2 d. Tn.B mengatakan apa
Segera yang harus dilakukan
Tidak perlu jika untuk mengatasi
segera bengkak
Tidak dirasakan
TOTAL 3 5/6

2. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga


berhubungan kerumitan sistem pelayanan kesehatan
No Kriteria Ska Bobo Skori Rasional/ Pembenaran
. la t ng
a. Sifat masalah:
Aktual 3 3/3 x 1 a. Tn. B mengatakan
Resiko 2 1 kesulitan untuk
Potensial 1 mecari waktu pergi ke
b. Kemungkinan puskesmas karena di
masalah dapat pagi hari bekerja
diubah: 2 1 b. Tn. B dapat
Mudah 1 1/2x menyempatkan waktu
Sebagian 0 1 pada hari sabtu untuk
Dapat diubah periksa bersama Ny. S
c. Potensial
masalah untuk 3 1/3 c. Tn. B kesulitan untuk
dicegah: 2 meninggalkan
Tinggi 1 1/3 x pekerjaan untuk
Cukup 1 periksa sementara
Rendah 2 2 setoran angkut harus
d. Menonjolnya 1 mencapai 70.000 per
masalah: 0 hari
Segera 2/2 x
Tidak perlu 2 d. Apabila Tn. B tidak
segera mengontrolkan TD
Tidak dirasakan bisa jadi Tn. B
mengalami komplikasi
karena TD Tn. B selalu
tinggi
TOTAL 4 1/3
1. Defisiensi pengetahuan (komplikasi dan diet pada penderita
hipertensi)berhubungan dengan kurang pajanan
No Kriteria Skal Bobot Skori Rasional/ Pembenaran
. a ng
a. Sifat masalah:
Aktual 3 3/3 x 3 a. Keluarga tidak
Resiko 2 3 mengetahui bahaya
Potensial 1 dari tekanan darah
b. Kemungkinan 180 mmHg
masalah dapat b. Keinginan Ny. S
diubah: 2 untuk mengetahui
Mudah 1 x1 resiko jika Tn. B
Sebagian 0 selalu sakit kepala
Dapat diubah dan cara
c. Potensial pencegahannya
masalah untuk 3 2/3
dicegah: 2 2/3 x c. Apabila keluarga
Tinggi 1 1 mengetahui dampak
Cukup dari diet/gaya hidup
Rendah 2 1 yang disarankan
d. Menonjolnya 1 maka kemungkinan
masalah: 0 2/2 x tingkat keparahan/
Segera 1 akselerasi penyakit
Tidak perlu dapat dicegah
segera d. Bila masalah ini
Tidak dirasakan diabaikan, maka akan
berpengaruh pada
perilaku keluarga dan
klien dalam
menghadapi penyakit
TOTAL 5 1/6

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi pengetahuan (komplikasi dan diet pada penderita
hipertensi) berhubungan dengan kurang pajanan
2. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga berhubungan
kerumitan sistem pelayanan kesehatan
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan dengan faktor resiko
kurang pengetahuan tentang proses penyakit (hipertensi)
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No. Diagnosa NOC NIC
keperawatan
1. Defisiensi Setelah dilakukan kunjungan keperawatan 2-3 Pengajaran: proses penyakit
hari selama 30 menit, pengetahuan 1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pengetahuan pasien tentang proses
pengaturan hipertensi Tn. B dan keluarga
(komplikasi dan diet meningkat. Dengan kriteria hasil : penyakit yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
pada penderita klien dan keluarga menunjukkan perilaku dan bagaimana hal ini berhubungan
meningkatkan kesehatan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
hipertensi) 5 4 3 2 1 cara yang tepat.
klien dan keluarga mengetahui keuntungan 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
berhubungan
self monitoring biasa muncul pada penyakit, dengan
dengan kurang 5 4 3 2 1 cara yang tepat
klien dan keluarga menjadwalkan untuk 4. Gambarkan proses penyakit, dengan
pajanan
memonitor tekanan darah cara yang tepat
5 4 3 2 1 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
klien dan keluarga mengetahui keuntungan dengan cara yang tepat
dari penurunan berat badan 6. Sediakan informasi pada pasien
5 4 3 2 1 tentang kondisi, dengan cara yang
klien dan keluarga mengetahui keuntungan tepat
mengubah gaya hidup 7. Diskusikan perubahan gaya hidup
5 4 3 2 1 yang mungkin diperlukan untuk
klien dan keluarga mengetahui strategi mencegah komplikasi di masa yang
untuk mengatur stress akan datang dan atau proses
5 4 3 2 1 pengontrolan penyakit
klien dan keluarga mengetahui pengaturan 8. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
diet penderita hipertensi
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
5 4 3 2 1
atau mendapatkan second opinion
klien dan keluarga mengetahui stategi
dengan cara yang tepat atau
untuk mengubah kebiasaan diet penderita diindikasikan
hipertensi 10.Eksplorasi kemungkinan sumber atau
5 4 3 2 1 dukungan, dengan cara yang tepat
klien dan keluarga mengetahui strategi 11.Rujuk pasien pada grup atau agensi
membatasi pemasukan garam di komunitas lokal, dengan cara yang
5 4 3 2 1 tepat
klien dan keluarga mengetahui keuntungan 12.Instruksikan pasien mengenai tanda
dari olahraga secara teratur dan gejala untuk melaporkan pada
5 4 3 2 1 pemberi perawatan kesehatan,
klien dan keluarga mengetahui keuntungan dengan cara yang tepat
manajemen penyakit Health education
5 4 3 2 1 13.Identifikasi faktor internal dan
eksternal yang dapat meningkatkan
atau menurunkan motivasi dalam
perilaku kesehatan
14.Tentukan pengetahuan kesehatan dan
gaya hidup dari individu, keluarga
dan lingkungan
15.Jelaskan pengaruh kesehatan
danperilaku gaya hidup
individu,keluarga/lingkungan.
16.Hindari penggunaan teknik/ strategi
yang menakutkan untuk memotivasi
klien dalam merubah gaya hidup dan
perilaku kesehatannya
17.Libatkan klien, keluarga dan
kelompok dalam merancanakan dan
melaksanakan gaya hidup atau
modifikasi perilaku kesehatan
18.Anjurkan pemberian dukungan dari
keluarga dan keluarga untuk
membuat perilaku kesehatan
kondusif.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan kunjungan keperawatan 2-3 Keterlibatan keluarga dalam
manajemen regimen hari selama 10 menit, pengetahuan Tn. B dan promosi
terapeutik keluarga keluarga tentang manajemen penyakit akut 1. Tetapkan hubungan pribadi
meningkat. Dengan kriteria hasil : denganpasien dan anggota keluarga
berhubungan klien dan keluarga mampu mengetahui yang akan terlibat dalam perawatan
kerumitan sistem penyebab dan faktor yang berkontribusi 2. Identifikasi kemampuan anggota
5 4 3 2 1 keluarga dalam keterlibatan dalam
pelayanan kesehatan klien dan keluarga mengetahui keuntungan
perawatan klien
manajemen penyakit 3. Identifikasi kekurangan pasien dalam
5 4 3 2 1
perawatan diri
klien dan keluarga pengetahui tanda dan
4. Identifikasi harapan dari anggota
gejala penyakit
5 4 3 2 1 keluarga tentang keadaan klien
klien dan keluarga tanda dan gejala dari 5. Antisipasi dan identifikasi kebutuhan
komplikasi yang ditimbulkan keluarga
5 4 3 2 1 6. Dorong anggota keluarga dan pasien
klien dan keluarga dapat menentukan untuk membantu dalam
strategi untuk mencegah komplikasi mengembangkan rencana dalam
5 4 3 2 1 perawatan, termasuk harapan
klien dan keluarga mengetahui efek tentang hasildan perencanaan
terapetik obat implementasi keperawatan
5 4 3 2 1
7. Sediakan dukungan yang dibutuhkan
klien dan keluarga mengetahui efek
keluarga untuk membuat keputusan
samping obat
5 4 3 2 1 8. Informasikan pada anggota keluarga
klien dan keluarga mengetahui modifikasi tentang faktor yang meningkatkan
diet kondisi pasien
5 4 3 2 1 9. Identifikasi dengan anggota keluarga
klien dan keluarga mengetahui pentingnya tentang kekuatan dan kemampuan
pemenuhan regimen terapeutik untuk merawat
5 4 3 2 1
3. Resiko Setelah dilakukan kunjungan keperawatan 2-3 Pengajaran: proses penyakit
hari selama 30 menit, resiko hipertensi 1. Berikan penilaian tentang tingkat
ketidakefektifan pengetahuan pasien tentang proses
terkontrol. Dengan kriteria hasil :
perfusi jaringan klien dan keluarga mencari informasi penyakit yang spesifik
mengenai hipertensi 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dengan faktor resiko 5 4 3 2 1 dan bagaimana hal ini berhubungan
kurang pengetahuan klien dan keluarga mengetahui kemampuan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
untuk mengubah kebiasaan cara yang tepat.
tentang proses 3. Gambarkan tanda dan gejala yang
5 4 3 2 1
penyakit (hipertensi) klien dan keluarga mengecek tekanan darah biasa muncul pada penyakit, dengan
cara yang tepat
dengan kurun waktu yang
4. Gambarkan proses penyakit, dengan
direkomendasikan cara yang tepat
5 4 3 2 1 5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
klien dan keluarga memantau perubahan dengan cara yang tepat
status kesehatan 6. Sediakan informasi pada pasien
5 4 3 2 1 tentang kondisi, dengan cara yang
klien dan keluarga berpartisipasi untuk tepat
berolahraga secara teratur 7. Diskusikan perubahan gaya hidup
5 4 3 2 1 yang mungkin diperlukan untuk
klien dan keluarga menggunakan strategi mencegah komplikasi di masa yang
untuk dapat istirahat yang cukup akan datang dan atau proses
5 4 3 2 1 pengontrolan penyakit
klien dan keluarga memantau efek obat 8. Diskusikan pilihan terapi atau
yang berpengaruh terhadap tekanan darah penanganan
5 4 3 2 1 9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi
klien dan keluarga menggunakan sarana atau mendapatkan second opinion
kesehatan untuk memantau tekanan darah dengan cara yang tepat atau
5 4 3 2 1 diindikasikan
klien dan keluarga menggunakan dukungan 10.Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat
personal untuk memodifikasi kebiasaan
11.Rujuk pasien pada grup atau agensi
5 4 3 2 1
di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
12.Instruksikan pasien mengenai tanda
dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat
Exercise promotion
13.Nilai kepercayaan individu tentang
latihan fisik
14.Tentukan motivasi individu untuk
memulai program latihan
15.Dorong pernyataan verbal tentang
latihan atau kebutuhan untuk latihan
fisik
16.Lakukan kegiatan latihan secara
individual
17.Latih individu tentang keinginan
mengenai frekuensi, durasi dan
intensitas latihan
18.Instruksikan individu mengenai tipe
latihan untuk kesehatan

IMPLEMENTASI DA EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan (16 Mei 2014) (17, 19 Mei 2014)
1. Defisiensi 1. Memberikan penilaian tentang tingkat S: -Keluarga mengatakan
pengetahuan pasien tentang proses mengetahui komplikasi dari
pengetahuan penyakit hipertensi hipertensi
(komplikasi dan diet 2. Menjelaskan patofisiologi dari hipertensi - Ny. S mengatakan tadi pagi Tn. B
dan bagaimana hal ini berhubungan
sudah meminum satu gelas jus
pada penderita dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
yang tepat.
mentimun
hipertensi) 3. Menggambarkan tanda dan gejala yang - Ny. S mengatakan saat malam hari
berhubungan biasa muncul pada hipertesi, dengan cara menjelang tidur Tn. B belajar
yang tepat menggerakkan tubuhnya dengan
dengan kurang 4. Menggambarkan proses penyakit, dengan
melakukan senam anti stroke
pajanan cara yang tepat - Ny. S mengatakan tau apa yang
5. Menyediakan informasi pada pasien
harus dimasak untuk Tn. B
tentang kondisi, dengan cara yang tepat
6. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang
- Tn. B mengatakan badan terasa
mungkin diperlukan untuk mencegah lebih enak setelah dilakukan
komplikasi di masa yang akan datang dan senam
atau proses pengontrolan penyakit - Tn. B mengatakan akan mulai
7. Mendiskusikan pilihan terapi atau makan, minum dan mulai
penanganan berolahraga
8. Menjelaskan tentang gaya hidup yang O: - keluarga dapat menyebutkan
harus dirubah pengertian, penyebab, tanda dan
9. Menjelaskan pengaruh kesehatan gejala, komplikasi dan
danperilaku gaya hidup menyebutkan jenis makanan yang
individu,keluarga/lingkungan.
harus diberikan pada pasien
19.Merancanakan dan melaksanakan gaya
hipertensi
hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
- Tn. B dan Ny. S menunjukkan
10.Menganjurkan pemberian dukungan dari
antusias saat penyuluhan
keluarga dan keluarga untuk membuat
perilaku kesehatan kondusif.
berlangsung
- Tn. B mampu mengulangi
gerakan senam anti stroke
- TD Tn. B 200/120 mmHg setelah
px meminum jus mentimun
A: Masalah teratasi
P: Anjurkan keluarga untuk tidak
membangunkan Tn. B secara tiba-
tiba. Tetap mempertahankan diet
rendah garam, meminum obat dan
kontrol tekanan darah setiap
minimal seminggu sekali.
2. Ketidakefektifan 1. Menetapkan hubungan pribadi dengan S:
manajemen regimen pasien dan anggota keluarga yang akan - Ny. S mengatakan bersedia untuk
terapeutik keluarga terlibat dalam perawatan merawat Tn. B
2. Mengidentifikasi kemampuan anggota - Ny. S mengatakan akan
berhubungan keluarga dalam keterlibatan dalam mengatakan pada anak-anaknya
kerumitan sistem perawatan klien untuk tidak mengageti Tn. B pada
3. Mengidentifikasi kekurangan pasien dalam saat tidur
pelayanan kesehatan - Ny. S bertanya tentang harga
perawatan diri
4. Mengidentifikasi harapan dari anggota tensi, Ny. S mengatakan was-was
keluarga tentang keadaan klien dengan tekanan darah Tn. B
5. Mengantisipasi dan mengidentifikasi O:
- Ny. B dan Tn. B nampak
kebutuhan keluarga
memperhatikan penjelasan dari
6. Mendorong anggota keluarga dan pasien
pemateri
untuk membantu dalam mengembangkan
- Ny. B terlihat cemas
rencana dalam perawatan, termasuk
- Keluarga turut serta belajar
harapan tentang hasildan perencanaan senam anti stroke
implementasi keperawatan A: Masalah teratasi sebagian
7. Menyediakan dukungan yang dibutuhkan P: Pantau kemampuan keluarga
keluarga untuk membuat keputusan dalam melakukan perawatan klien,
8. Menginformasikan pada anggota keluarga Berikan reinforcement positif pada
tentang faktor yang meningkatkan kondisi keluarga tentang kemampuan dan
pasien komitmen untuk memantau keadaan
9. Mengidentifikasi dengan anggota keluarga klien dan segera periksa secara rutin
tentang kekuatan dan kemampuan untuk
merawat
3. Resiko 1. Mendiskusikan pilihan terapi atau S: -Tn. B mengatakan sudah 2 hari
penanganan ini mempraktekkan senam anti
ketidakefektifan 2. Mendukung pasien untuk mengeksplorasi stroke dan merasa badannya lebih
perfusi jaringan atau mendapatkan second opinion dengan enak
cara yang tepat atau diindikasikan
- Tn. B mengatakan mulai
dengan faktor resiko 3. Menginstruksikan pasien mengenai tanda
menjadwalkan senam sebelum
kurang pengetahuan dan gejala untuk melaporkan pada pemberi
tidur
tentang proses perawatan kesehatan, dengan cara yang - Tn. B mengatakan senam tidak
penyakit (hipertensi) tepat terlalu berat hanya 4 menit setiap
4. Menilai kepercayaan individu tentang latihan
latihan fisik O: - TD Tn. B 200/120 mmHg
5. Mentukan motivasi individu untuk memulai - Fisik Tn. B terlihat smakin segar
program latihan - Antusias Tn. B tinggi untuk
6. Mendorong pernyataan verbal tentang latihan senam
latihan atau kebutuhan untuk latihan fisik - Tn. B menjadwalkan setiap sore
7. Melatih keluarga tentang latihan fisik yang latihan
sesuai dengan kebutuhan klien - Tidak ada oedem di tungkai
bagian bawah
8. Melakukan kegiatan latihan secara
A: masalah teratasi
individual
P: Menyarankan kepada keluarga
9. Mengajarkan klien menentukan frekuensi,
untuk memantau keadaan klien,
durasi dan intensitas latihan sesuai dengan
jika ada tanda-tanda seperti nyeri
kemampuan dada, kesemutan, pusing yang
10.Instruksikan individu mengenai tipe latihan amat sangat untuk segera pergi ke
untuk kesehatan rumah sakit.

Vous aimerez peut-être aussi