Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB 4
PEMBAHASAN
Pengkajian asuhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian utama, yaitu
inti komunitas (core) dan delapan subsistem yang melengkapinya. Inti komunitas
menjelaskan kondisi penduduk yang dijabarkan dalam demografi, vital statistic,
sejarah komunitas, nilai dan keyakinan, serta riwayat komunitas, sedangkan
delapan subsistem lainnya meliputi lingkungan fisik, pendidikan, keamanan, dan
transportasi, politik dan pemerintah, layanan kesehatan dan social, komunitas,
ekonomi, dan rekreasi. Kemudianmengumpulkan informasi masalah kesehatan
sesuai dengan yang direncanaakan dan mengolah informasi masalah kesehatan
yang telah dikumpulkan sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan
dan prioritas masalah kesehatan di wilayahnya.
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan komunitas yang
diinginkan. Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan lembar pengkajian yang sudah ditentukan oleh
institusi pendidikan meliputi demografi, vital statistic, nilai dan keyakinan, serta
riwayat komunitas, lingkungan fisik, pendidikan, keamanan, dan transportasi,
politik dan pemerintah, layanan kesehatan dan social, komunitas, ekonomi, dan
rekreasi.
Setelah format pengkajian siap, maka masing- masing mahasiswa mendatangi
rumah warga RT 02 RW 09 dan melakukan pengkajian sesuai format yang telah
disiapkan. Pada saat pengkajian dilaksanakan, beberapa warga kooperatif saat
menjawab pertanyaan yang diajukan, bahkan ada yang mempersilahkan melihat
keadaan di dalam rumah seperti kamar mandi dan tempat penampungan air.
Kendala saat pengkajian ditemukan beberapa warga menolak untuk dilakukan
pengkajian, bahkan ada beberapa warga tidak kooperatif saat diajukan pertanyaan.
Ada juga beberapa warga yang tidak ada di tempat saat mahasiswa mengunjungi
rumah mereka dikarenakan bekerja mulai pagi sampai sore hari.
Setelah dilakukan pengkajian selama beberapa hari didapatkan beberapa
masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat, meliputi:
1. Resiko terjadinya peurunan derajat kesehatan pada lansia
2. Resiko terjadinya penyakit akibat lingkunga kurang sehat.
Dari kedua masalah yang ditemukan oleh mahasiswa, maka dikembalikan
kepada masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut. Perumusan masalah antara
35
mahasiswa dan warga hampir tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena
mansyarakat telah menyadari pentingnya kesehatan dalam hidup mereka. Namun
terdapat sedikit masalah dalam hal ketepatan waktu yang sedianya dilaksanakan
tepat pukul 19.00 WIB tetapi terlambat sampai pukul 20.00 WIB, sehigga hanya
terdapat 1 jam waktu yang dapat digunakan untuk membahas data sampai
menemukan dan menyepakati rencana yang akan dilaksanakan oleh warga RT 02
RW 09.
4.3 Penentuan Prioritas Masalah
Setelah dikumpulkan melalui pengkajian, data selanjutnya dianalisis dan
masalah keperawatan komunitas ditetapkan prioritas masalah kesehatan
komunitas yang perlu ditetapkan bersama masyarakat melalui musyawarah
masyarakat desa (MMD) atau lokakarya mini masyarakat. Prioritas masalah
dibuat berdasarkan kategori dapat diatasi, kemudahan, dan kekhususan, mengingat
banyaknya masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pemilihan masalah ini sangat
penting dilakukan, agar implementasi yang dilakukan benar-benar bermanfaat
bagi masyarakat dan secara tidak langsung akan membangun rasa percaya diri dan
kompetensi masyarakat untuk mengatasi masalah yang lain (Bract, 1990 dalam
Helvie, 1998).
Melalui analisa masalah, setelah dirumuskan permasalahan kesehatan warga
dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar urgensitas dari masalah.
Berdasarkan lokakarya kesehatan yang dilaksanakan pada Kamis, 06 April 2017
maka ditentukan prioritas masalah kesehatan yaitu tingginya angka hipertensi
pada lansia di wilayah RT 02 RW 09 kelurahan pacar kembang.Penentuan
prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti, hal ini dikarenakan
warga mulai memahami pentingnya kesehatan dan kegiatan dapat dikatakan
berhasil dengan presentase 80%.
4.4 Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang
cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan diagnosa
yang telah ditetapkan. Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan,
pengurutan masalah berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas
36