Vous êtes sur la page 1sur 13

Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:

JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

Arsitektur Parametrik dengan Rhinoceros merupakan sekelompok kecil dari sekian


dan Grasshopper: Kajian Workflow dari banyak biro-biro arstektur dunia ternama
Desain, Fabrikasi hingga Hitungan yang telah menggunakan kelebihan-
Kebutuhan Material. kelebihan dari pendekatan desain parametrik.
Sebagai contoh, pendekatan perancangan
Oleh: Atthaillah, ST, M.Arch dengan mengamati fenomena organik yang
terjadi dialam telah mampu dengan mudah
Abstrak
diterjemahkan kedalam perancangan
Tulisan ini akan mencoba eksplorasi arsitektur, hal ini akan sangat sulit
arsitektur parametrik. Eksplorasi diarahkan dibayangkan untuk diimplemetasikan jika
kepada penggunaan workflow dengan tidak menggunakan pendekatan parametrik.
penerapan metode parametrik pada desain Nordpark Railway station oleh Zaha Hadid
bangunan konvensional yang masih banyak Architects, Watercube oleh PTW dan LAVA
dipraktekkan di Indonesia terutama di di China merupakan salah satu contoh
provinsi Aceh. Eksplorasi ini menghasilkan pendekatan struktur yang didapat dialam
betapa workflow dengan metode parametrik yaitu voronoi system. Bahkan baru-baru ini
sangat efisien dan dapat mengoptimalkan di Liverpool, Inggris, Liverpool
waktu desain dan konstruksi. Villahermosa menggunakan skin twisted
louvre sehingga menampilkan wujud
Keywords: Parametrik, Algoritma, bangunan yang dramatis juga menggunakan
Generative design, Fabrikasi, Hitungan pendekatan parametrik. Hal ini
Material menunjukkan beberapa representasi dari
pesatnya perkembangan arsitektur
I. PENDAHULUAN parametrik.
Hampir dua dekade lebih setelah lahirnya Pendekatan desain parametrik tidak hanya
teknologi komputer dalam dunia arsitektur memberi ruang untuk mempermudah
telah memasuki tahapan baru. Dimasa awal menerjemahkan bentuk-bentuk kompleks
pengaruh komputer dalam dunia arsitektur namun ada beberapa hal lain yang sangat
hanya digunakan sebagai alat untuk membuat membantu arsitek dalam proses merancang
dokumentasi gambar. Perkembangan terus dan pengambilan keputusan desain. Pertama,
berlanjut ketahap penggunaan komputer dengan pendekatan parametrik arsitek
dalam arsitektur untuk keperluan visualisasi. ataupun desainer dapat menganalisa
Selanjutnya era arsitektur parametrik. Pada kemungkinan-kemungkinan deformasi
tahapan ini kemungkinan-kemungkinan baru geometri dengan cepat. Bahkan hanya
serta cara penggunaan komputer dalam dengan mengubah beberapa parameter
arsitektur telah menawarkan area-area baru tertentu arsitek sudah bisa menganalisa
untuk dieksplorasi. deformasi bentuk yang banyak dalam waktu
Perkembangan dan eksplorasi arsitektur yang relatif singkat. Hal ini tentunya akan
parametrik berjalan sangat pesat. Hal ini berimplikasi untuk efisiensi waktu desain.
terlihat semakin banyaknya desain-desain Kedua, pada tahap analisis arsitek dapat
yang bermunculan dengan menggunakan langsung secara interaktif melihat
pendekatan arsitektur parametrik. Zaha kemungkinan-kemungkinan penyelesaian
Hadid, Frank Gehry, Coop Himelblau, desain sehingga arsitek dapat dengan tepat
LAVA, BIG, Toyo Ito, dan Norman Foster menentukan arahan penyelesaian desain.
Ketiga, pendekatan parametrik juga

1
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

memungkinkan arsitek untuk langsung II. TINJAUAN PUSTAKA


memfabrikasi elemen-elemen bangunan
dengan menggunakan teknologi CNC. Hal 2.1. Definisi Parametrik
ini tentunya akan mengefisienkan pemakaian
Istilah parametrik sendiri sudah dikenal dan
material yang akan digunakan pada desain
digunakan dalam dunia matematika lebih dari
sekaligus mempercepat proses konstruksi. 1
satu setengah abad yang lalu. Pertama sekali
Ketiga hal diatas membuat kita dapat
ditulis oleh James Dana pada tahun 1837
menyadari besarnya fleksibilatas dan
dalam tulisannya On the Drawing of Figures
keleluasaan dengan menggunakan
of Crystals. 2 Eric Weisstein menjelaskan
pendekatan parametrik.
pengertian istilah parametrik dalam
Tersedianya fleksibelitas dan keleluasaan matematika dapat diartikan suatu persamaan
dalam desain ini membuat penulis tertarik yang menjelaskan kuantitas sebagai sebuah
untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi fungsi eksplisit dari variabel yang
yang dimiliki oleh pendekatan parametrik independen yang disebut dengan parameter.3
dalam dua proyek pribadi penulis mulai dari
Seiring dengan perkembangannya istilah
desain, fabrikasi material bangunan dan
parametrik dalam arsitektur didefinisikan
menghitung kebutuhan material bangunan.
berbeda-beda pula oleh beberapa para ahli.
Penulis akan mengulas pengalaman pada dua
Salah satunya Roland Hudson yang dalam
proyek tersebut, pertama adalah mahkota
disertasinya menyatakan bahwa semua
sebuah tugu di Simpang KKA, Aceh Utara,
desain adalah parametrik. 4 Seperti
sementara yang berikutnya adalah sebuah
ditekankan oleh Davies bahwa yang
rumah pribadi di Aceh Besar. Tujuan dari
dipaparkan oleh ahli tersebut tidak ada
tulisan ini bukanlah untuk menjelaskan
salahnya mengingat dalam pengertian
keunggulan atau kekurangan rancangan,
tersebut yang dimaksud dengan parameter
namun lebih kepada ulasan workflow dengan
adalah hal seperti biaya, tapak, dan material
pendekatan parametrik pada dua proyek
bangunan. Sementara lebih jauh Patrick
tersebut.
Schumacher, salah satu prinsipal pada Zaha
Tulisan ini akan dibagi menjadi beberapa Hadid Architects, mengatakan bahwa desain
bagian yaitu pada bagian pertama kita akan parametrik sebagai sebuah style baru dalam
mencoba menelaah pengertian arsitektur arsitektur setelah modernism. Dalam
parametrik kemudian dilanjutkan kajian- pemahamannya Schumacher mengatakan
kajian pendekatan perancangan dengan parametrik juga terlepas dari deconstruksi
metode parametrik. Dibagian akhir kita akan yang dianggap sebagai peralihan dari modern
mencoba melihat ulasan berdasarkan ke parametrik.5
pengalaman penulis dalam dua proyek kecil
Pemahaman parametrik yang ingin utarakan
dan bagaimana workflow dengan metode
disini adalah tidak seperti penjelasan diatas
parametrik dapat membantu arsitek dalam
namun parametrik yang dimaksud dalam
mengefisienkan waktu dan hasil dari desain
tulisan ini adalah lebih kepada metode dalam
itu sendiri.
merancang dengan scripting/coding. Dalam

1
Zubin Khabazi, Generative Algoritms (Using Grasshopper), Models in the Practice of Architecture yang ditulis pada tahun
2012, 9. 2013.
2 3
Pembahasan mengenai sejarah istilah parametrik dapat dilihat Eric Weisstein dikutip dalam diestasi Daniel Davies, 2013
4
dalam disertasi yeng disubmit ke RMIT oleh Daniel Davies yang Lihat penjelasan Daniel Davies dalam disertasinya hal 22-24.
5
berjudul Modelled on Software Engineering: Flexible Parametric Lihat penjelasan Daniel Davies dalam disertasinya hal 29-32.

2
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

melakukan scripting/coding kita akan generatif inilah yang digunakan dalam


bekerja dengan parameter dan komponen. arsitektur parametrik sebagai salah satu
Lebih lanjut pengertian parametrik dalam bagian dari problem solving.
tulisan ini adalah sebuah metode merancang
dengan menggunakan algoritma-algoritma Pada bagian ini kita akan coba melihat
sebagai workflow untuk mencari solusi beberapa contoh bangunan kompleks yang
terhadap permasalahan perancangan. telah berhasil terealisasi yang penulis yakini
telah menggunakan metode parametrik
Selain istilah parametrik, seperti telah dalam proses perancangannya. Contoh
dipaparkan sebelumnya, dalam tulisan anda pertama, kita akan mencoba melihat yang
akan menemukan istilah algoritma. Secara dirancang oleh Zaha Hadid Architects di
sederhana Zubin Khabazi mendefinisikan Austria, yaitu Nordpark Railway Station.
istilah algoritma sebagai berikut:
An Algorithm is a set of rules and
instructions in a step by step procedure to
calculate, process data and do a defined
task6

Pengertian diatas akan menjadi acuan kita


untuk setiap kata algoritma yang digunakan
dalam tulisan ini. Hal ini beralasan karena
dalam Grasshopper kita akan menyusun
aturan-aturan dan instruksi tertentu secara
bertahap yang akan kita gunakan untuk
menganalisa atau bekerja dengan algoritma
tersebut.

2.2. Praktek Parametrik Dalam Dunia


Arsitektur Kontemporer
Skeptisme penggunaan komputer dalam
perancangan arsitektur sudah sangat lama
sekali dipertanyakan oleh beberapa ahli teori
arsitektur salah satunya oleh Christopher
Gambar 1
Alexander hampir setengah abad yang lalu.7 Nordpark Railway Station Entrance
Skeptisme ini mungkin sedikit terjawab (Sumber: http://www.zahahadid.
dengan perkembangan arsitektur parametrik com/architecture/nordpark-railway-stations/,
dimana penggunaan komputer tidak hanya photographed by Helene Binet)
untuk keperluan dokumentasi ataupun
representasi/visualisasi desain namun
Seperti terlihat pada gambar diatas bangunan
membuka peluang untuk eksplorasi
ini memiliki kompleksitas yang sangat tinggi.
komputer sebagai generative tool. 8 Proses
6 8
Zubin Khabazi, Generative Algoritms (Using Grasshopper), Jacobo Krauel, Contemporary Digital Architectur: Design and
2012, 7. Techniques, Barcelona, Links: 2010, 119.
7,8
Jacobo Krauel, Contemporary Digital Architectur: Design and
Techniques, Barcelona, Links: 2010, 119.

3
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

Secara konvensional desain yang seperti ini 2007 silam. Desain bangunan ini adalah hasil
mungkin akan tidak terpikirkan bagaimana kompetisi yang dimenangkan oleh PTW
bisa terealisasi dengan baik. Hal seperti Architects berkolaborasi dengan LAVA.
optimalisasi material yang digunakan pada Ukuran bangunannya sangat besar yaitu
bangunan tentunya akan menjadi membentang 177 meter x 177 meter dengan
pertimbangan untuk realisasi sebuah desain. ketinggian 30 meter dan bangunan ini tanpa
Zaha Hadid Architects menjelaskan: ditopang oleh kolom didalamnya.
New production methods like CNC milling
and thermoforming guarantee a very
precise and automatic translation of the
computer generated design into the built
structure.
Dari penjelasan tersebut tersirat bahwa
desain yang dibuat merupakan desain yang
dihasilkan dengan komputer melalui
generative design process. Dari sebuah
model komputer tesebut kemudian bangunan
ini menggunakan teknologi CNC ataupun
Thermoforming untuk memproduksi bagian-
bagain dari bangunan untuk kemudian dapat
dikonstruksikan dengan sangat cepat
dilapangan. Teknologi diatas telah Gambar 2
memungkinkan memproduksi hasil yang Watercube Aquatic Centre di China
memiliki akurasi yang sangat tinggi sehingga (Sumber: Weinstock, Self-organisation and material
kesalahan dapat dihindari. Selain itu, proses construction, 39)
produksi arsitektur yang seperti ini sangat
efisien dalam hal waktu konstruksi Ide awal untuk struktur bangunan ini adalah
bangunan. busa sabun yang kemudian dianalisa lebih
lanjut oleh tim arsitek dan engineer dari
Pada contoh ini metode desain parametrik Arup. Bangunan ini memiliki 22.000
telah memungkinkan untuk secara mudah member baja bulat dengan 1200 titik
mengakses teknologi produksi sebuah sambung dan terdiri dan 4000 bubbles.
arsitektur. Dalam hal ini arsitek sudah dapat Seluruh bubbles ini sebenarnya hanya
menganalisa efisiensi dan optimalisasi dibentuk oleh 7 varian bubbles yang dibuat
semenjak tahap awal perancangan untuk terlihat random dengan menggunakan
pengambilan keputusan penting bagaimana scripting. Dalam hitungan menit scripting
bangunan ini akan dikonstruksikan. Dalam tersebut sudah mampu menawarkan solusi-
hal ini menunjukkan seamless workflow solusi optimasi dan buildability untuk
antara desain dan produksi sebuah arsitektur.
Selanjutnya, kita akan beralih ke China
sebuah bangunan kotak sederhana namun
memiliki sistem struktur kompleks yaitu
Watercube Aquatic Centre. Bangunan ini
telah selesai dikonstruksikan pada tahun

4
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

konstruksi bangunan. 9 Teknik fabrikasi


digunakan untuk membuat untuk membuat
komponen-komponen bangunan.

Disini terlihat jelas bagaimana metode


parametrik dapat menyelesaikan permasalah
desain secara efisien sehingga struktur yang
sangat besar tanpa kolom ini bisa terealisasi
dengan optimal. Selain efisiensi waktu dan
material yang digunakan metode parametrik
juga menawarkan eksplorasi terhadap
teknologi-teknologi baru untuk
diimplementasikan dalam dunia konstruksi.

Gambar 4
Prototipe model fisik Watercube Aquatic Centre yang
telah difabrikasi menggunkan ETFE sebagai material
penutup bangunan.
(Sumber: Weinstock, Self-organisation and material
construction, 41)

Dua contoh bangunan dengan kompleksitas


tinggi dari dua benua berbeda penulis fikir
sudah memadai untuk mewakili intensi dari
tulisan yang singkat ini. Tentunya masih
Gambar 3 sangat banyak lagi penerapan-penerapan
Model digital Watercube Aquatic Centre metode parametrik yang sangat menarik
(Sumber: Weinstock, Self-organisation and material
construction, 39) untuk dieksplorasi dibelahan dunia lainnya.
Dan penulis yakini metode ini akan terus
berkembang dan terus melahirkan inovasi
dalam arsitektur dimasa depan seiring dengan
miningkatnya minat dari para pelaku
arsitektur itu sendiri.
Perkembangan arsitektur parametrik semakin
banyak diminati setiap belahan dunia, bahkan
di Indonesia benih-benihnya sudah mulai
bermunculan. Namun, di Indonesia pengaruh
perkembangan arsitektur parametrik belum
begitu bergema. Dalam beberapa
kesempatan penulis juga telah melihat

9
Baca lebih lanjut Weinstock, Micheal. Self-organisation and
material construction. Architectural Design (March/April 2006):
34-41. Mengenai scripting matematika yang digunakan.

5
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

beberapa biro arsitektur di Jakarta, dalam II. ANALISIS & PEMBAHASAN


melakukan perekrutan telah menambahkan
nilai plus bagi yang menguasai metode 3.1. Desain & Fabrikasi: Mahkota Tugu
parametrik. Lebih jauh beberapa universitas Simpang KKA, Aceh Utara
juga telah mulai mengajarkan desain
Sebelum kita memasuki lebih jauh tentang
parametrik ini kepada mahasiswanya
workflow pada desain dan fabrikasi desain
diantaranya adalah ITB dan UPH. Hal ini
mahkota Tugu simpang KKA ada baiknya
mungkin masih terlalu dini dan naif untuk
penulis menjelaskan konsep dari tugu
mengklaim bahwa arsitektur parametrik di
tersebut. Kondisi eksisting tugu ini telah
Indonesia telah dimulai. Walaupun dalam
ditinggalkan beberapa waktu yang progress
prakteknya kegiatan desain parametrik telah
pengerjaan konstruksi hampir 75%. Penulis
dimulai namun klaim bahwa arsitektur
tidak mendapatkan alasan yang jelas alasan
parametrik telah merambah ke dunia
tugu ini telah ditinggalkan begitu saja.
arsitektur di Indonesia masih perlu di studi
Bergerak dari sini penulis selaku desainer
lebih lanjut. Benih-benih ini jika terus
pengembangan akhir tugu ini ingin
dirawat dengan baik tentunya akan
menambahkan nilai yang dapat bermakna
membuahkan hasil dan menentukan
tentang kenapa tugu ini harus dibangun.
perkembangan arsitektur parametrik di
Tugu ini dibangun untuk mengenang insiden
Indonesia.
berdarah yang terjadi di Simpang KKA
Seperti telah kita lihat bahwa praktek sewaktu Aceh masih dalam operasi militer.
arsitektur parametrik seperti pada contoh Insiden terjadi terjadi tanggal 3 Mai 1999.
telah berhasil merealisasikan bentuk-bentuk
Tanggal kejadian ini kemudian
dengan kompleksitas tinggi terealisasi secara
menginspirasi desainer untuk memberikan
efisien dan fisibel. Selain itu, pendekatan
sentuhan nilai pada tugu Simpang KKA ini.
dengan metode parametrik ini juga
Tanggal kejadian insiden ini dijadikan
menawarkan alur kerja yang berbeda dengan
konsep dengan pendekatan analogi angka
metode konvensional. Workflow inilah yang
dari tanggal menjadi geometri dari tugu itu
penulis coba adaptasikan terhadap proyek
sendiri. Tanggal kejadian diterjamahkan
konvensional sederhana dengan geometri
menjadi geometri berbentuk segitiga yang
yang relatif tidak begitu kompleks seperti
kemudian menajadi geometri dari mahkota
pada contoh-contoh yang telah dipaparkan
tugu. Selanjutnya bulan kejadian
diatas. Penulis meyakini workflow dengan
diterjemahkan menjadi segi lima sebagai
metode parametrik ini akan dapat
ornamen dari tugu. Sedangkan tahun
menawarkan kemudahan-kemudahan dan
kejadian diterjemahkan menjadi tinggi dari
optimalisasi tidak hanya dalam hal proses
tugu yaitu 9.9 meter. berikutnya dimasukkan
desain namun hal-hal teknis pun dapat kita
representasi rakyat Aceh dengan peta Aceh
integrasikan pada saat yang bersamaan
yang menempel pada mahkota tugu. Unsur
sehingga proses desain dapat berjalan secara
keadilan yang diperjuangkan rakyat Aceh
simultan.
diterjemahkan melalui posisi mahkota yang
diletakkan diatas alas bentuk piramida
terpotong (truncated pyramid) yang terbalik
secara seimbang. Waktu yang diberikan dari
desain hinggu konstruksi adalah dua bulan
untuk menyelesaikannya. Hal ini pula yang

6
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

membuat desainer mencari material fabrikasi Langkah pertama yang dilakukan adalah
yang mudah dipasang sehingga ide tersebut membuat algoritma pada grasshopper. Hanya
diatas bisa terealisasi. dengan menggeser slider yang
mendefiniskan jumlah segi maka kita akan
memperoleh geometri yang bervariasi dalam
waktu yang sangat cepat, kita bisa saja
membuat geometri mahkota menjadi segi
lima atau yang lainnya (hal ini tentunya kita
kaitkan dengan konsep awal mahkota). Hal
ini akan sangat membantu dalam
pengambilan keputusan akhir disain. Bentuk
geometri akhir dari mahkota tugu adalah
piramida terpotong yang terbentuk dari
segitiga.

Gambar 5
Desain Tugu yang Dimaksud
(Sumber: Penulis, 2013)

Selanjutnya proses desain menggunakan


software parametrik dalam hal ini Rhinoceros
dan Grasshopper. Proses desain dengan
metode parametrik ini benar-benar memberi
peluang kepada desainer untuk dapat
menganalisa secara akurat desainnya
semenjak tahap awal dari proses desain.
Pada kasus ini perubahan terhadap geometri
perancangan akan sangat mudah dilakukan
untuk keperluan analisa. Selain itu,
informasi objek desain yang kita inginkan
dapat kita berikan kepada kontraktor atau Gambar 7
pihak fabrikasi secara lebih akurat. Pada Deformasi Geometri
objek perancangan ini penulis mencoba (Sumber: Penulis, 2014)
mengkombinasikan penggunaan dua
software tersebut diatas secara simultan.
Setelah keputusan final maka geometri dari
Grasshopper akan kita bawa menjadi
geometri Rhinoceros. Hal ini dapat
dilakukan dengan sangat cepat. Setelah
objek menjadi geometri pada Rhinoceros
tahap berikutnya adalah mendesain ornamen
dari mahkota. Disini keputusan tentang
material apa yang akan digunakan dan
Gambar 6 bagaimana material tersebut diproduksi harus
Algoritma Grasshopper untuk Geometri Mahkota
sudah diputuskan. Dalam hal ini kita akan
Tugu
(Sumber: Penulis, 2014) menggunakan GRC yang difabrikasi. Seperti

7
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

telah dipaparkan diatas keputusan material


fabrikasi diambil karena waktu yang
diberikan sangat singkat. Dikarenakan
jumlah ornamen yang berbentuk segilima
sangat banyak dan memiliki ukuran yang
berbeda-beda per surface-nya, tentunya akan
sangat membosankan jika kita menggambar Tampak Atas Isometri
dengan teknik konvensional.

Teknik unfolding diambil untuk memberikan


informasi mahkota kepada pihak fabrikasi
material. Hal ini dilakukan setelah beberapa
analisa memberikan gambar potongan tidak
akan dapat menyelesaikan masalah dan akan
membuat produksi material mahkota tidak
Tampak Samping Tampak Depan
seperti terdesain. Proses unfolding dilakukan
di Rhinoceros yang kemudian kita akan
menggunakan kombinasi geometri sebelum
diunfold dengan yang telah diunfold untuk
gambar dokumentasi. Proses pembuatan
gambar dokumentasi dilakukan di
Rhinoceros (perintah make2d digunakan
disini) setelah semua keputusan final
terhadap objek perancangan.

Mahkota Unfolding
Gambar 8
Algoritma Grasshopper Untuk Ornamen Mahkota
(Sumber: Penulis, 2014) Gambar 9
Gambar Dokumentasi yang Dikirimkan Ke Pihak
Fabrikasi Material.
(Sumber: Penulis, 2014)

Secara khusus gambar unfolding digunakan


untuk mencetak bentuk mahkota serta
ornamennya secara presisi oleh pihak
fabrikasi GRC. Proses pembuatan seluruh
gambar setelah desain final tidak lebih dari
lima menit. Hal ini menunjukkan bagaimana
dengan meintegrasikan parametrik workflow
kita dapat berkerja berkali lipat lebih efisien

8
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

dibandingkan dengan sistem konvensional mengetahui konsep perancangan rumah


dalam memproduksi dokumentasi desain. tinggal pribadi di Aceh Besar ini. Rumah
tersebut didesain dengan konsep
Perlu penulis jelaskan pada kasus ini penulis contemporary urban style. Hal ini
tidak mengintegrasikan seluruh komponen merupakan respon dari gaya hidup pemilik
desain seperti peta Aceh dan alas mahkota rumah yang menginginkan rumah tinggal
pada geometri mahkota. Dimensi yang sesuai dengan gaya hidup yang simple,
digunakan pada contoh diatas bukan ukuran modern dan homy. Pada saat bersamaan
sebenarnya seperti pada objek desain pemilik rumah ingin mengetahui kebutuhan
sebenarnya. Bukanlah hal yang rumit untuk material pada tahap proposal rumah dibuat
memasukkan ukuran dan semua komponen sehingga mereka benar-benar punya
desain yang sebenarnya. Hal ini disebabkan bayangan tentang kebutuhan material yang
dalam menuliskan algoritma pada dibutuhkan. Dengan alasan ini pula
Grasshopper kita mendesain prototipe dari workflow dengan metoda parametrik
objek yang bisa dimodifikasi kapanpun digunakan untuk mendesain sekaligus
sesuai dengan intensi desain. Oleh karena itu menghitung kebutuhan material secara
desain dengan cara seperti ini memiliki simultan.
fleksibelitas sangat tinggi untuk optimalisasi.
Hal ini dilakukan karena tujuan dari
penjelasan ini adalah memberi gambaran
tentang workflow parametrik yang penulis
gunakan dari proses desain hingga fabrikasi
material serta kemudahan-kemudahan serta
akurasi yang didapatkan, hal ini diharapkan
dapat diintegrasikan pada proyek yang
berbeda.
3.2. Hitungan Kebutuhan Material:
Rumah Tinggal Pribadi Di Aceh Besar
Proses desain hingga fabrikasi material yang
telah dipaparkan sebelumnya telah membuat Gambar 10
penulis bertanya bagaimana memperoleh Desain Rumah di Aceh Besar
(Sumber: Penulis, 2014)
informasi material jika bangunan
menggunakan teknik konvensional. Hal ini
Perhitungan material yang digunakan pada
sangat beralasan mengingat masih
proyek rumah pribadi di Aceh Besar yang
banyaknya konstruksi bangunan yang masih
akan dipaparkan pada tulisan ini dibatasi
menggunakan sistem konvensional, terutama
pada komponen struktural yaitu kolom, sloof
di provinsi Aceh. Selain itu, penulis
dan balok. Alur kerja algoritma akan disusun
mengharapkan algoritma ini dapat membantu
sedimikian rupa sehingga bisa
pada proyek-proyek sosial ataupun proyek
menggambarkan sistem struktur dari rumah
darurat yang membutuhkan perthitungan
yang ingin dibangun. Visualisasi dari sistem
material secara cepat untuk bangunan yang
struktur rumah akan ditampilkan pada
relatif sederhana.
Rhinoceros dari hasil konstruksi algoritma
Sebelum kita berbicara proses perhitungan pada Grasshopper. Plugin eksternal untuk
material yang dimaksud, ada baiknya kita Grasshopper digunakan dalam hal ini yaitu

9
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

yKTool untuk menjembantani antara


Grasshopper dan Excel. Kemudian data
perhitungan yang ada dalam Grasshopper
akan langsung ditransfer ke program
pengolah data dalam hal ini Microsoft Excel
tanpa harus menulis secara manual.

Algoritma perhitungan material kolom

RHINOCEROS GRASSHOPPER EXCEL


Algoritma perhitungan material sloof
Gambar 11
Workflow dari Rhinoceros, Grasshopper sampai Ke Gambar 12
Excel. Algoritma perhitungan kebutuhan material kolom,
(Sumber: Penulis, 2014) dan Sloof.
(Sumber: Penulis, 2014)

Untuk dapat menghitung kebutuhan material


Secara garis besar algoritma diatas hanya
tersebut dibutuhkan pengetahuan akan
terdiri dari tiga bagian yaitu: penambahan
standar tentang bangunan gedung, dalam hal
semua volume kolom, sloof atau balok yang
ini Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk
diperoleh dari model struktur yang kita buat.
bangunan. Tapi tidak menutup kemungkinan
Tahap berikutnya adalah perkalian dengan
untuk memasukkan koefisien material sesuai
koefisien material dan yang terakhir adalah
dengan penelitian atau pengalaman lapngan
konversi volume material sesuai dengan
yang pernah dibuat. Pada kasus ini penulis
keadaan lapangan. Misalnya untuk
akan memaparkannya dengan menggunakan
menghitung semen pada contoh diatas
SNI. Untuk kasus ini penulis menggunakan
koefisien yang digunakan memiliki satuan
algoritma sebagai berikut dimana koefisien
Kilogram sedangkan dilapangan semen
semen, pasir dan kerikil diperoleh dari SNI.
dijual dengan satuan zak. Kita hanya
Untuk menghitung material hanya
membuatuhkan operasi pembagian saja
dibutuhkan persamaan matematika
disini. Begitu juga dengan material seperti
sederhana, operasi perkalian dan pembagian,
pasir yang pada operasi perkalian dengan
yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk
efisien menghasilkan satuan meter kubik
algoritma. Untuk material sloof dan balok
sedangkan dilapangan kita akan memesan
akan memiliki algoritma yang sama.
pasir dengan satuan truk. Informasi ini akan
sangat dibutuhkan oleh klien, dimana
informasi yang sifatnya sangat teknis kita
konversikan ke kondisi dilapangan.
Selanjutnya seperti telah dijelaskan diatas
adalah tahap penulisan data ditabulasikan ke

10
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

dalam Excel. Seperti telah dijelaskan diatas Sebagai contoh, untuk algoritma bangunan
kita akan memakai bantua plugin yKTool yang sudah memiliki dinding sloof dan
untuk menjembantani Grasshopper dengan rengbalok berikut. Penulis membuat aturan
Excel. bahwa garis yang dibuat di Rhinoceros tidak
boleh polyline dan garis as berhenti sampai
bertemu dengan kolom, jadi garis as yang
memasuki kolom harus kita trim terlebih
dahulu. Jika hal ini sudah dipenuhi maka
melui input di Grasshopper kita hubungkan
dengan denah yang telah kita miliki. Jika
telah terhubung secara simultan kita sudah
mendapatkan hitungan volume material.
Dalam hal ini penulis ingin menunjukkan
secara khusus kebutuhan batu bata. Cara kita
Gambar 13 hanya perlu menghubungkan garis as yang
Menuliskan Data ke Excel
(Sumber: Penulis, 2014) telah kita buat dengan parameter
Grasshopper yang telah disiapkan (dalam hal
ini (Pilih beberapa kurva non polyline dan
Proses selanjutnya adalah mengambil semua Pilih Kolom).
data yang sudah ada kemudian di susun untuk
dituliskan berurut sesuai dengan keinginan Pada contoh ini penulis telah
kita. Untuk melakukan hal ini komponen menggabungkan algoritma komponen
Merge dari Grasshopper digunakan yang menjadi kluster-kluster sehingga rumusan
kemudian disatukan kedalam komponen yang kita buat bisa diproteksi.
yKtool. Selanjutnya kita gunakan komponen
untuk menuliskan data ke Excel (xlExport). Metode parametrik sebenarnya telah
Komponen terakhir anda boleh memilih memberikan peluang tidak saja untuk
untuk menuliskan per baris maupun per realisasi geometri-geometri kompleks dalam
kolom. Setelah proses ini kita lalui semua arsitektur. Namun, bentuk-bentuk arsitektur
kebutuhan material sudah dituliskan ke konvensional pun dapat mengambil manfaat
dalam program tabulasi data. dari perkembangan arsitektur parametrik
salah satunya dengan memamfaatkan
Anda hanya butuh sekali menuliskan workflow seperti telah kita bahas pada tulisan
algoritma selanjutnya anda dapat ini. Pada contoh kasus rumah tinggal di Aceh
menggunkan algoritma anda untuk proyek Besar diatas sebenarnya kita telah membuat
yang berbeda. Untuk setiap desainer atau Building Information Modeling versi kita
arsitek mungkin akan memiliki perbedaan sendiri. Tentunya lewat kreativitas
dalam menuliskan algoritma. Hal ini lumrah perkembangan arsitektur parametrik ini telah
dikarenakan dalam membuat algoritma akan membuka peluang-peluang baru untuk
sangat ditentukan oleh alur berfikir pribadi ekplorasi.
desainer atau arsitek. Artinya desainer atau
arsitek dapat menciptakan metodologi dan
aturan-aturan tersendiri dalam penggunaan
algoritma.

11
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

IV. KESIMPULAN
Perkembangan arsitektur parametrik telah
membuka ranah baru untuk eksplorasi
kepada hal-hal yang lebih inovatif. Seperti
pada pembahasan pada tulisan ini efisiensi
material, solusi terhadap permasalahan
desain dapat berjalan secara simultan
sehingga hal ini akan berpengaruh pada
optimalisasi waktu desain dan konstruksi
Garis As yang dibutuhkangeometri setelah terhubung dengan
bangunan. Namun, semua kelebihan
Grasshopper penggunaan metode parametrik dalam desain
arsitektur seperti telah dipaparkan bukan
menyatakan bahwa metode ini tanpa
kelemahan.
Berbagai kelemahan diantaranya ada
pendapat bahwa akan sulit dalam prakteknya
untuk mengedit algoritma selain desainer dari
algoritma itu sendiri yang melakukannya,
sehingga terkadang harus memulai scripting
dari awal kembali. Hal ini sejalan dengan
dunia programming komputer dimana hanya
programmernya sendiri yang mengetahui
secara pasti alur kerja dari sebuah algoritma
atau program yang telah disusun. Hal
berikutnya adalah belum ada jembatan
penghubung sehingga semua orang yang
telibat dalam suatu proyek dapat menyimpan
algoritma dalam sebuah file pusat seperti
prinsip yang bekerja dengan BIM. Oleh
karena itu hal ini pula yang dapat
menghambat kolaborasi yang lebih efisien.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan yang
masih dimiliki metode parametrik ternyata
Algoritma Grasshopper workflow yang begitu optimal telah berhasil
Gambar 14 merealisasikan produk dari sebuah arsitektur
Algoritma Dinding, Kolom, Sloof dan Balok secara efisien. Penulis meyakini, dengan
(Sumber: Penulis, 2014) melihat pekembangan yang begitu pesat
dalam arsitektur parametrik, ini akan dapat
menjawab kekurangan-keurangan tersebut
dalam waktu dekat tentunya. Selanjutnya
workflow yang ditawarkan dengan metode
parametrik akan sangat bergunak untuk
diterapkan tidak hanya pada arsitektur

12
Isi artikel ini sebagaimana telah dipublikasikan pada:
JURNAL ARSITEKNO
VOL.III JANUARI 2014: 10-23

dengan kompleksitas tinggi namun arsitektur hadid.com/architecture/nordpark-railway-


konvensionalpun dapat mengadopsi stations/>
pendekatan metode parametrik untuk
memperoleh hasil desain yang lebih optimal.
Selanjutnya metode parametrik ini juga
menawarkan ruang eksplorasi bagi proses
kreatif desainer maupun arsitek untuk
menentukan arah perkembangannya.

DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal:
Addington, Michelle., Daniel Schodek. Smart
materials and new technologies. Oxford
:Elsevier, 2005.
Armstrong, Rachel., Neil Spiller. Protocell
architecture. Architectural Design
(March/April 2011).
Davies, Daniel. Modelled on Software
Engineering: Flexible Parametric Models in
the Practice of Architecture PhD diss.,
RMIT University, 2013.
Elkadi, Hisham. Culture of glass architecture.
Burlington: Ashgate Publishing, 2006.
Frampton, Kenneth. Studies in tectonic culture.
Burlington: Ashgate, 2006.
Khabazi, Zubin. Generative algoritms (using
grasshopper), 2012.
Krauel, Jacobo. Contemporary digital architecture:
Design and Techniques, Barcelona, Links:
2010.
Lynn, Greg.Blob. Journal of philosophy and the
visual arts (1995): 158-168.
Lynn, Greg. Blob tectonics, or why tectonics is
square and topology is groovy. Any
magazine 14 (1998): 169-182.
Oxman, Rivka., Robert Oxman. The new
structuralism. Architectural Design
(July/August 2010).
Thom, Faulders. WYSIWYG (What You See is What
You Get): The Work of Thom Faulders.
Praxis 9 (2007): 50-59.
Weinstock, Micheal. Self-organisation and material
construction. Architectural Design
(March/April 2006): 34-41.

Website:
Zaha-hadid. Nordpark railway station, zaha-hadid.
Accessed September 20, 2011. <
http://www.zaha-

13

Vous aimerez peut-être aussi