Vous êtes sur la page 1sur 5

Profesionalisme Arsitek Dalam

Perancangan Komprehensif
DISAMPAIKAN PADA :
KULIAH PERDANA PROGRAM PROFESI ARSITEK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013
HARI, TANGGAL: KAMIS, 1 NOVEMBER 2012
TEMPAT : AUDITORIUM FTSP UII

HERU SUTONO, ST., MM.


Praktisi - Alumni Jurusan Teknik Arsitektur FTSP UII 1993

A. Perancangan Komprehensif Sebagai Langkah Menuju Profesionalisme


Jasa dibidang arsitektur merupakan bagian dari industri jasa konstruksi, dengan sendirinya
mendapat banyak peluang dan kesempatan dan mempunyai andil yang sangat besar dalam
perkembangan pembangunan di Indonesia. Peluang dan kesempatan dalam industri jasa
arsitek ini akan dapat diraih oleh pelaku yang dapat memenangkan persaingan di pasar, baik
pasar lokal maupun pasar global. Sebagaimana profesi yang lain, profesi arsitek di Indonesia
akan mendapat tantangan yang semakin besar, untuk itu tugas IAI menyediakan arsitek
arsitek profesional.
Perkembangan teknologi saat ini menjadikan kenyamanan manusia dan keselamatan
manusia dalam menghuni bangunan bertingkat banyak dan bangunan- bangunan khusus
yang kompleks. Integrasi antara seni dan teknologi menjadi syarat mutlak dalam
perancangan bangunan masa kini. Arsitek profesional harus bekerja sama dengan ahli-ahli
lain dalam bidang mekanikal, elektrikal dan struktur serta spesialis khusus yang lain seperti
interior, kitchen, lighting, accoustic, landscape dan lain sebagainya. Pemahaman
perancangan komprehensif diharapkan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Arsitek dan memberi nilai tambah keunggulan kompetitif bagi para arsitek lingkungan industri
konstruksi dan persaingan global.

PERANCANGAN KOMPREHENSIF heru sutono - 1/5


B. Tugas dan Tanggung Jawab Arsitek Dalam Perancangan Komprehensif
Tantangan seorang arsitek team leader adalah membuat tim yang efektif dalam setiap
organisasi perancangan sehingga Tim Perancangan Komprehensif dapat berjalan secara
efektif. Arsitek dalam Tim Perancangan Komprehensif harus mempunyai keterampilan
interpersonal :
Mampu berkomunikasi agar semua disiplin terkoordinasi
Melakukan negosiasi teknis maupun administratif
Memotivasi tim perancang agar ide berkembang
Mempunyai kepemimpinan untuk menyatukan tim perancang
Menjalankan visi dan misi Proyek
Kemampuan tersebut dapat mendasari penyusunan job description dimana merupakan satu
kebutuhan yang harus dipenuhi sebuah organisasi, job description mempunyai efek seperti
cermin bagi arsitek profesional. Di sini organisasi perancangan dapat menggunakan job
description tersebut untuk memperjelas posisi arsitek dalam organisasinya terutama yang
menyangkut bidang tugas, wewenang, tanggung jawab seorang arsitek team leader
khususnya.
1) Tanggung Jawab Arsitek
Mewakili Organisasi dalam penanganan proyek baik teknis maupun administrasi
Menghasilkan output yang sesuai dengan : Tujuan proyek, Jadwal yang ditetapkan dan
batasan anggaran yang ditetapkan
Menjalankan organisasi proyek secara efisien dan efektif
Menjaga Performance proyek sejak SPK (Surat Perintah Kerja) sampai serah terima
akhir proyek
Bertanggung-jawab kepada pemilik proyek / pengguna jasa, atas : waktu penyelesaian
dokumen dan Koordinasi perancangan sejak SPK sampai serah terima akhir proyek

2) Tugas Arsitek
a) Manajerial Teknis
Menjabarkan keinginan pengguna jasa (KAK) dan membuat rumusan proyek sehingga
dapat menghasilkan draft perancangan yang telah disetujui
Mencari data-data tentang peraturan-peraturan dan proses perijinan yang berkaitan
dengan proyek
Membuat program kerja, jadwal dan personel serta membuat komitmen dengan semua
disiplin/disiplin mengenai jadwal dan penugasan personil
Membuat komitmen dengan semua disiplin atas program kerja yang dibuat dan
memantau proyek yang berkenaan dengan : ketepatan kerja, ketepatan output dan
pemecahan masalah yang ada
Menghadiri rapat-rapat teknis dengan pengguna jasa serta pihak-pihak yang terkait dan
didampingi oleh tim
Memimpin rapat koordinasi intern dengan tim perancangan meliputi pengendalian
proyek / proyek dengan rencana produksi, pengendalian jadwal, pengendalian
ketepatan waktu dan pemecahan masalah yang ada dan mengkoordinasikan
penyiapan dokumen perencanaan untuk pengguna jasa
Memantau proses persiapan dokumen lelang yang meliputi : gambar, spesifikasi dan
BQ yang sesuai dengan paket-paket pelelangan yang telah disepakati
Memantau evaluasi teknis penawaran kontraktor yang dilaksanakan oleh tim
perencana
Memantau jalannya proyek dan mengambil tindakan-tindakan penyelesaian bersama
tim perencana apabila terdapat masalah di lapangan seperti ketidaksesuaian
perancangan dengan lapangan atau perubahan perancangan

b) Manajerial Administratif
Mempersiapkan, mengajukan dan meminta persetujuan biaya jasa kepada organisasi
dan membahas konsep pengajuan biaya jasa yang akan disetujui kepada pengguna
jasa
PERANCANGAN KOMPREHENSIF heru sutono - 2/5
Melakukan negosiasi biaya jasa dengan pengguna jasa dan mengadakan pendekatan
dengan pengguna jasa untuk segera mendapatkan SPK setelah negosiasi
Mempersiapkan konsep kontrak, negosiasi isi kontrak dan mendapatkan kontrak final
Membuat berita acara penagihan sesuai isi kontrak dan tahapan perancangan serta
diperiksa kepada bagian keuangan untuk diproses lebih lanjut
Membuat notulen dan membuat surat keluar dan kedalam
Membuat laporan seluruh proyek kepada pemilik proyek setiap minggu selama proses
perancangan tentang :
Rapat intern untuk didistribusikan kepada seluruh tim sesuai disiplin proyek
Memantau proses perijinan : Advis Planning, Blok Plan dan IMB
Mengikuti rapat penjelasan lelang, evaluasi teknis dan klarifikasi dan mengumpulkan
dan memeriksa Berita acara penjelasan teknis / aanwijzing
Membuat laporan seluruh proyek kepada pemilik proyek
Membuat laporan terakhir perencanaan tentang perancangan dan perubahan-
perubahannya sebelum serah terima proyek dengan kontraktor

C. Aspek aspek Teknis Perancangan Komprehensif


Arsitektur adalah gabungan dari estetika, kekuatan dan fungsi, arsitek adalah penyeimbang
dan pengatur antara ketiga unsur tersebut yang secara teknis adalah disiplin arsitektur,
struktur, mekanikal dan elektrikal dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga
tidak boleh ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya.
1) Faktor Fungsional dalam Perancangan Komprehensif
Bangunan dapat menampung lebih dari sekedar fungsi (fisik) dengan baik. Pengertian
fungsi diperluas lagi menyangkut kualitas, dalam konteks perancangan komprehensif
misalnya :
Ukuran lubang elevator, eskalator dan peilnya supaya tidak terkena pile cap
Detail-detail delatasi, diusahakan supaya air tidak masuk ke dalam
Lubang pada balok yang akan ditembus jalur M/E bila space di atas plafon sempit
Lubang-lubang shaft dan ukuran, baik untuk instalasi air, listrik, AC, fresh air,
pressurized fan, dll.
Letak panel listrik dan ukuran-ukurannya dan ruang panel utama
Perletakan kanal, di dalam ruang trafo untuk kabel-kabel supaya tidak kena
shaft/pondasi dan kanal-kanal saluran plumbing supaya tidak kena pondasi, disediakan
sleeve
Arah floor drain untuk tempat tertentu (waterproofing)
Crossing ducting AC dengan jalur M/E yang lain (kabel tray, pipa sprinkler, dsb)
Penembusan balok untuk pipa sprinkler tergantung sistem struktur
2) Faktor Estetika dalam Perancangan Komprehensif
Bangunan harus memiliki estetika visual formal: komposisi, harmoni, proporsi,
suasana, karakter, kepantasan visual, dalam konteks perancangan komprehensif
misalnya :
Perbedaan peil plat beton untuk di dalam dan di luar bangunan
Ukuran-ukuran lisplang dan bentuk tekukan terhadap kelipatan ukuran finishing
Daerah ruang tangga dihindari adanya tonjolan tonjolan balok
Ukuran-ukuran dikurangi ketebalan finishing (lisplang, jarak luar leufel)
Perletakan lampu, ukuran luarnya (terpasang), jenis armatur dan letak stop kontak dan
saklar
Perletakan/ ketinggian kabel tray untuk plafon yang diekspose
Perletakan diffuser AC dan fresh air (return) terhadap rencana plafon
Penempatan condensing unit di luar jangan sampai mengganggu tampak, halaman
sepanjang secara teknis memungkinkan
Pemilihan tipe saniter pengaruhnya terhadap ruang dan letak balok lantai
Letak titik air kran-kran FCO, FD terhadap pola dinding dan lantai

PERANCANGAN KOMPREHENSIF heru sutono - 3/5


3) Faktor Keselamatan dalam Perancangan Komprehensif
Bangunan memiliki sarana penyelamatan dari kemungkinan bahaya (kebakaran)
berupa fasilitas statis (tangga kebakaran, alarm, pintu darurat), dinamis (hidran,
springkler, pemadam kebakaran portabel), dalam konteks perancangan komprehensif
misalnya :
Letak dan detail manhole pada atap beton
Letak central fire alarm, panel zone indicator, alarm bell dan pushbutton
Perletakan hydrant pillar dan siamese, mudah dicapai dan di luar bangunan
Pemilihan STP/septic tank terhadap efisiensi dan kenyamanan lingkungan
Peil-peil lantai, halaman, saluran dan cek terhadap MAT (muka air tanah) / peil banjir.
Penempatan dan disain tempat gas water heater

D. Membangun Tim Perancangan Komprehensif


Membangun sebuah Tim Perancangan Komprehensif yang berkualitas adalah harapan
besar dari setiap organisasi arsitek. Tim Perancangan Komprehensif yang baik di bangun
dari sebuah Team Building yang berisi orang-orang yang mempunyai motivasi tinggi, visi dan
misi untuk berhasil dimasa yang akan datang, komunikasi yang baik diantara sesama
anggotanya. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja sebuah tim.
Tim Perancangan Komprehensif juga harus kuat dalam membuat sebuah perencanaan
tujuannya adalah supaya tugas yang akan dikerjakan dapat berjalan dengan lancar.
Perencanaan sangat penting sekali supaya Tim Perancangan Komprehensif selalu bekerja
sesuai dengan perencanaan yang dibuat.
Fungsi arsitek team leader adalah agar dapat mengarahkan timnya dengan baik, agar dapat
mengatur strategi yang jelas, dapat menyusun planning , dapat memantauing dengan baik
pelaksanaan kerja dilapangan.Itulah sebabnya diperlukan seorang arsitek sebagai team
leader agar suatu proses perancangan dapat berjalan dengan baik dan dengan demikian
pelaksanaan juga dapat berhasil di lapangan.
Agar proyek perancangan komprehensif sukses, arsitek team leader perlu memperhatikan
supaya hal-hal berikut ini:

1) Komitmen
Membuat kerjasama tim lebih kuat, setiap anggota tim perlu memiliki komitmen yang
sama, untuk mencapai misi proyek sejauh mana kontribusi anggota tim dan juga demi
kemajuan masing-masing, hal ini perlu selalu ditekankan pada setiap anggota tim. Setiap
disiplin perencana perlu memahami mengapa mereka ditempatkan di dalam satu tim dan
apa tujuannya. Harus ditegaskan mana pembagian waktu dan peran masing-masing
anggota perencana.
2) Kompetensi
Apakah kompetensi yang dimiliki tim masing-masing disiplin telah merata atau belum,
seiap anggota sebaiknya memiliki kemampuan tertentu sehingga sebagai tim akan
memiliki kekuatan dan setiap perkembangan proyek dapat meningkatkan kemampuan.
3) Alur kerja
Mempelajari strategi tim dalam mencapai tujuan, sejauh mana alur kerja yang dijalani
sekarang sudah efektif dan memberikan hasil yang baik, Untuk memastikannya, perlu
dilihat apakah masing-masing memahami peran dan tanggung jawab, sesuai dengan
peran dalam tim. Jika terjadi sesuatu secara mendadak yang mengganggu alur kerja
harus dicari solusi untuk mengatasinya jangan sampai terjadi masalah terutama dengan
terbatasnya jadwal proyek.
4) Komunikasi
Meningkatkan komunikasi multidisiplin, tim perencana tidak akan bisa bekerja optimal
jika tidak ada komunikasi yang baik. Untuk itu, anda perlu memastikan bahwa hubungan
antar multi disiplin didasari oleh komunikasi yang tulus dan jujur. Begitu juga dengan
pemilik proyek / pengguna jasa. Harus dipastikan hasil kerja rancangan setiap tahapan
selalu mendapatkan umpan balik dari pengguna jasa agar mendapat hasil maksimal

PERANCANGAN KOMPREHENSIF heru sutono - 4/5


5) Reaksi Perubahan
Mempraktekkan kerjasama tim yang efektif dengan sesama anggota tim, sejalan dengan
perkembangan proyek, tim perancang dapat mengalami berbagai perubahan rancangan.
Itu bisa datang dari mana saja, interaksi dengan pihak luar dan pemilik proyek. Sejauh
mana tim dapat menghadapi perubahan ini, hal ini perlu diantisipasi.

E. Kesimpulan
Pelayanan jasa arsitek yang profesional adalah merupakan satu sistem dalam manajemen
industri jasa yang mempunyai ketangguhan di berbagai aspek, dimana salah satu aspek
yang terpenting adalah sumber daya manusianya.
Kisi-kisi Job Description manajerial Arsitek dapat menjadi panduan untuk memahami
kedudukan dan peranan arsitek dari sisi manajerial proyek sebagai team leader, yang dapat
dikembangkan sesuai dengan pengalaman organisasi masing-masing arsitek.
Perencanaan Sumber Daya Arsitek akan menjadi andalan keberhasilan organisasi
perancangan untuk meminimumkan risiko kegagalan bangunan mencapai tujuan yang
ditimbulkan oleh kurangnya kemampuan arsitek.
Bangunan-bangunan yang dirancang oleh arsitek profesional akhirnya harus berfungsi,
dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh masyarakat luas, jadi tidak hanya indah dipandang
sebagai karya seni. Membangun tim perancang komprehensif khusus berkaitan dengan
perancangan bangunan dimana Arsitek sebagai koordinator tim perancang bangunan harus
memiliki pengetahuan umum untuk melakukan koordinasi dengan disiplin lain untuk
membuat bangunan rancangannya dapat berfungsi dengan baik sebagai keunggulan
kompetitif bila ingin memenangkan persaingan dalam industri global.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif,


edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Siregar, Sandi A., (1998), Membina Profesionalisme Menuju Era Global, Orasi ilmiah
disampaikan pada Dies natalis ke 38 FT Unpar, Bandung 24 Januari 1998.

Sutono, Heru, (2010), Arsitek Sebagai Manajer Dalam perancangan,


http://herusutono.wordpress.com/2010/10/23/arsitek-sebagai-manajer-dalam-
organisasi-perancangan/

Sutono, Heru, (2010), Koordinasi Teknis Perancangan,


http://herusutono.wordpress.com/2010/10/23/koordinasi-teknis-perancangan/

PERANCANGAN KOMPREHENSIF heru sutono - 5/5

Vous aimerez peut-être aussi