Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

Oleh
Muhammad Basit
Yuyun Sugiarti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN JALUR B
BANJARMASIN
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN ( KEP )

1. Definisi KEP (Kurang Energi Protein):


adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (AKG).

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kurang Gizi

Status Gizi

makanan Penyakit

Persediaan Perawatan anak dan Yankes di


makanan ibu hamil serta pola -PKM
dirumah asuh -Posyandu

Sumber daya
- Tingkat Beli
- Lahan Pertanian
- Keterampilan

Politik, ekonomi
dan sosial
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

- Kosumsi Makanan
- Pola Asuh
- Infeksi.
-Pengaruh hormonal ( Tyroid )

3. Bagaimana Mengetahui KEP dengan cara Antropometri ?


Pemeriksaan antropometri dapat dilakukan pengukuran-pengukuran fisik anak
(berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan dibandingkan dengan angka
standar (anak yang normal)

Penentuan KEP tingkat Puskesmas


1.KEP Ringan, bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak pada pita
warna kuning diatas garis merah. Atau BB/U 70% - 80% baku median WHO-
NCHS (National Center of Health Statistics)

2. KEP Sedang dan Berat


Hasil penimbangan BB pada KMS berada di bawah garis merah (BGM)
atau BB/U 60%-70% Baku Median WHO-NCHS
KEP Berat bila hasil penimbangan BB/U <60% Baku Median WHO-
NCHS

4. Tanda dan gejala Kekurangan energi protein

a. Tanda-tanda Marasmus
Marasmus adalah bentuk defisiensi protein energi yang berat akibat malnutrisi
Tampak sangat kurus
Wajah seperti orang tua
cengeng, rewel
Perut cekung
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
Sering disetai diare kronik/ konstipasi, biasanya menderita penyakit kronik
Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan kurang

b. Tanda Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah Gangguan nutrisional pada bayi dan anak jika diet protein
essensial secara persisten kurang
Edema seluruh tubuh dan terutama pada kaki
Wajah membulat dan sembab
Otot-otot mengecil, diperiksa pada posisi berdiri dan duduk
Perubahan status mental: apatis
Anoreksia
Pembesaran hati
Sering disertai infeksi, anemia dan diare
Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut
Gangguan kulit berupa bercak merah dan berubah menjadi hitam
terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Pandangan mata anak nampak sayu

5.Alur Pemeriksaan Status Gizi


Anak balita dikaji status gizi meliputi pemeriksaan klinis, antropometri,
laboratorium kemudian status gizi diklasifikasi meliputi :
1. Gizi baik
Diberikan penyuluhan makanan anak sehat
2. KEP Ringan
Pemberian makanan tambahan dan penyuluhan
3. KEP Sedang Pemberian makanan tambahan dan Diet KEP Berat
4. KEP Berat
6. Alur Perawatan KEP Berat di Puskesmas Perawatan
Apabilan terjadi KEP berat bisa menyebabkan :
a. Komplikasi
Seperti Infeksi, gangguan metabolik, dehidrasi, gangguan GI maka perawatannya
harus dirawat inap dan diberikan :
- Diet KEP Berat yaitu kalori, protein cairan, elektrolit dan Vitamin
- Obat obatan seperti antibiotik, cairan dan elektolit ( parenteral) dan kalau
perlu transfusi.
b. Tidak ada komplikasi
Apabila tidak ada komplikasi maka hanya rawat jalan dan diberikan penyuluhan
tentang manfaat gizi.

7. Pemberian Makanan Tambahan Secara Dini ?


Gangguan penyusuan
-bayi akan cepat bosan dengan ASI, karena
tidak mengenyangkan
-kulit tidak halus, tetapi mengkilap
Beban ginjal yang berlebihan. Makanan padat yang dibuat pabrik
cenderung mengandung NaCl tinggi, hal ini menanbah beban ginjal
Pengamatan secara epidemiologis pada tikus percobaan ditemukan bahwa
bila konsumsi NaCl tinggi pada usia dini akan berhubungan dengan tekanan darah
tinggi
Alergi terhadap makanan. Belum matangnya sistem kekebalan dari usus
pada usia dini

Bahan makanan pendamping yang merugikan, contok gula sukrosa yang


diberikan secara dini menyebabkan pembusukan pada gigi bayi
SARAN-SARAN PENGENALAN MAKANAN
PENDAMPING

a). Dalam memberikan nasehat harus diperhatikan lingkungan sosial budaya,


sikap dan situasi hubungan antara ibu dan anak dalam keluarga tersebut
b). Sebaiknya makanan pendamping diberikan setelah anak berusia tiga bulan
c). Pada usia enam bulan tidak lebih dari 50% kebutuhan energi harus berasal dari
makanan pendamping

d). Tidak perlu diperinci jenis makanan pendamping yang


diberikan.
e). Makanan pendamping yang mengandung gluten jangan diberikan sebelum usia
tiga bulan atau bahkan enam bulan
f. Makanan yang mengandung kadar nitrat yang potensial tinggi, seperti bayam
sebaiknya dihindari pada bulan-bulan pertama mendapatkan makanan
pendamping
g).Bila bayi mempunyai sejarah alergi terhadap makanan tertentu sebaiknya
dihindari untuk mengkonsumsinya

Peranan Keluarga Dalam Membina


Kebiasaan Makan Anak
1. bentuk Keluarga
- Keluarga inti, adalah keluarga yang terdiri dari sepasang
suami istri dan anak.
- Keluarga dalam arti luas, adalah keluarga yang tidak
terbatas pada keluarga inti saja, melainkan banyak
penghuninya, yang masak dalam satu dapur
2. Perubahan Dalam Hidup Keluarga
- Keluarga pedesaan menjadi keluarga perkotaan
- Keluarga dalam arti luas menjadi keluarga inti
- Keluarga yang menetap menjadi keluarga yang
berpindah-pindah
- Keluarga yang swasembada menjadi keluarga yang
konsumtif
(pada masa sekarang ini, kebutuhan keluarga tidak
lagi dibuat sendiri, melainkan bergantung dari hasil
olah pabrik dan orang lain).
- Peranan dari anggota keluarga berubah
(distribusi pekerjaan domestik bukan lagi milik ibu,
melainkan tanggung jawab bersama dalam satu
keluarga itu)

3. Fungsi Keluarga
- Fungsi Biologis
(mempertahankan garis
keturunan)
- Fungsi Ekonomis (proses
produksi barang dan jasa,
saling tukar)
- Fungsi Sosio Psikologis
(memperoleh dasar-dasar
kehidupan sosial
- Fungsi Edukatif (anak-anak
dikenalkan pada nilai-nilai
hidup keluarga dan
kebudayaan masyarakat
sekelilingnya)

Kebiasaan Makan Anak-Anak


Kebiasaan makan yang baik dimulai dari rumah
Ibu merupakan faktor penentu dalam kebiasaan makan anak
Pengetahuan dan kesukaan ibu akan sangat mempengaruhi pola menu
yang disajikan
Ada perbedaan dalam pembentukan kebiasaan makan anak pada ibu yang bekerja
diluar rumah

Faktor kejiwaan
-anak sering gelisah berpengaruh terhadap selera makan
-adanya rasa takut yang berlebihan pada orang tuanya atau
pembantunya
-Perlu konsultasi dengan ahli gizi
Faktor makanan
-jangan memaksakan makan yang kenyang terhadap
anaknya
-Makanan baik bentuk, warna, aroma dll tidak sesuai dengan selera
-Selera makan setiap anak dalam satu keluarga berbeda-
beda
Hubungan Sinergis Kurang Gizi, Infeksi dan Kematian Balita

Kurang gizi

Diare Infeksi

Dehidrasi
Pneumonia

Kematian

MODEL BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN BAYI DAN BALITA

Status sosial, ekonomi


Keturunan dan lingkungan

Makanan bayi Kualitas Kesehatan


& anak rendah pengasuh lingkungan
anak rendah rendah

Status gizi
kurang Penyakit Infeksi

Kematian bayi
& Balita

Beberapa Zat Gizi Yang Penting


1. Kalori sesuai dengan AKG
2. Karbohidrat, sebaiknya berasal dari komplek (Nasi, dll)
3. Protein sesuai dengan AKG
4. Lemak dibatasi, terutama lemak jenuh
5. Kalsium, (sumber susu, dan hasil olahnya, sumber hasil laut, dan sayuran

ASUHAN KEPERAWATAN

1. ASSESMENT
Data Subjektif
Kaji riwayat penyakit sebelumnya
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Anoreksia
Malaise

Data Objektif
Penurunan berat badan ( kurus, perut buncit )
Cengeng, rewel
Turgor kulit jelek
Edema
Diare
Apatis
Infeksi, anemia
Otot otot mengecil
Pemeriksaan Laboratorium : Kadar albumin, kolesterol dan glukosa menurun

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
b. Gangguan keseimbangai cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang
berlebihan ( diare ) atau retensi cairan (edema )
c. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan nutrisi yang
tidak seimbang
d. Gangguan aktifitas : bermain berhubungan dengan penurunan energi
e. Resiko infeksi berhubungan dengan imunitas yang rendah
f. defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

3. Intervensi
a. Monitor vital sign
b.Berikan nutrisi yang adekuat seperti
- makanan yang mengandung bayak protein, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin
dan mineral
- Makanan yang dihidangkan mudah dicerna dan diserap
- Makanan diberikan secara bertahap karena toleransi makanan sangat rendah
c. Monitor water balance
anjurkan minum yang cukup apabila tidak ada kontraindikasi
berikan cairan parenteral dan transfusi darah ( kalau perlu )
d. Anjurkan kepada keluarga untuk tetap bermain
e. Berikan perawatan oral hygiene dan personal
f. Berikan antibiotik apabila ada indikasi infeksi
g. Berikan health education tentang pentingnya nutrisi bagi perumbuhan dan
perkembangan, tanda dan gejala KEP serta perawatan dan pengobatan.

5.Evaluasi
1. Nutrisi terpenuhi
2. Cairan dan elektrolit seimbang
3. Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan umur
4. mampu beraktifitas
5. Infeksi tidak terjadi

MENJAGA KESEHATAN DENGAN MAKANAN SEHAT


1. Makanlah Aneka Ragam Makanan
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,
kecuali ASI (0-4 bulan)
Setelah umur 4 bulan wajib mendapat makanan pendamping ASI

2. Makanlah Makanan Untuk memenuhi Kecukupan Energi


Kecukupan energi seseorang ditandai dengan berat badan normal. Untuk
mengetahui berat badan bagi orang dewasa menggunakan Indeks Massa Tubuh.
Konsumsi yang melebihi kecukupan akan menyebabkan terjadinya
kenaikan berat badan dan akibat lanjutnya kegemukan.

3. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat setengah dari Kebutuhan Energi


Konsumsi gula sebaiknya dibatasi hingga 5% dari jumlah kecukupan
energi (sekitar 3-4 sendok makan setiap harinya)
Seyogyanya 50-60% kebutuhan energi berasal dari karbohidrat kompleks
atau setera dengan 3 piring nasi
Bila energi melebihi 60% berasal dari karbohidrat kompleks, biasanya
kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi

4. Batasi Konsumsi Lemak dan Minyak Sampai Seperempat dari kecukupan


Energi
Konsumsi lemak paling sedikit 10 % dari kebutuhan energi
Konsumsi lemah terlalu banyak menyebabkan rasa kenyang, sehingga
mengurangi konsumsi makanan lain
Dianjurkan konsumsi lemak dan minyak dalam makanan tidak lebih dari
25 % dari kebutuhan energi

5. Gunakan Garam Beryodium


Konsumsi garam beryodium setiap hari akan mencegah GAKI (gangguan
Akibat Kekurangan Iodium)
Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram atau 1
sendok the setiap harinya. Garam mengandung Na, kelebihan Na dapat memicu
timbulnya penyakit tekanan darah tinggi.

6. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi


Kekurangan zat besi dapat menimbulkan penyakit anemia zat besi

Anemia dapat diderita oleh semua golongan umur, penderitanya adalah


sebagai berikut: ibu hamil (67%), pekerja diperkebunan dan pekerja berat (45%),
anak pra dan usia sekolah (30% - 50%).

7. Berikan ASI Saja Kepada bayi Sampai Umur 4 Bulan


ASI mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dan
menjadi sehat sampai umur 4 bulan.
Setelah 4 bulan bayi perlu mendapat makanan pendamping yang diberikan
secara bertahap.
Mengingat ASI sangat penting bagi bayi, maka ibu perlu memperhatikan
makanan untuk dirinya sendiri.

8. Biasakan Makan Pagi


Makan pagi sangat penting
Kebiasaan makan pagi berarti akan mensuplai kurang lebih sepertiga dari
kebutuhan energi
Jenis dan hidangan untuk sarapan dapat dipilih sesuai dengan keadaan,
YG PENTING ZAT GIZI TERPENUHI

9. Minumlah Air Bersih, Aman dan Cukup Jumlahnya


Harus bersih dan aman

Harus dididihkan/ direbus

Sebelum mengkonsumsi air minum kemasan sebaiknya diperhatikan


terlebih dahulu
Sekurang-kurangnya mengkonsumsi 2 liter atau 8 gelas belimbing.
10. Lakukan Olah Raga Teratur & Pilih Makanan yang Sehat
Jangan malas untuk melakukan olah raga, sempatkan walau hanya
seperempat jam saja.
Konsumsi Makanan alami akan lebih menguntungkan.
Suplemen Makanan diperlukan pada kondisi tertentu.

11. Hindari Minum-Minuman Beralkohol


Minuman beralkohol menyebabkan ketagihan

Sulit untuk mengendalikan diri bila mabuk, cenderung akan melakukan


perbuatan kriminal
Komsumsi minuman beralkohol dapat menimbulkan berbagai penyakit,
misalnya penyakit hati, dan penyakit sosial.

12. Makanlah Makanan Yang Aman Bagi Kesehatan


Makanlah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung
mikroorganisma yang merugikan, tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya
Perhatikan kemasan ataupun isinya bila mengkonsumsi makanan siap
santap
Pilih tempat yang aman bila makan diluar rumah

13. Bacalah Label Pada Makanan Yang Dikemas


Perpu menetapkan bahwa, setiap produk makanan yang dikemas harus
mencantumkan ket. pada label mengenai: bahan-bahan yang digunakan, susunan
(komposisi) zat gizinya, tanggal kedaluwarsa, keterangan penting lainya
Pilih dulu sebelum membeli, dan jangan percaya dengan yang ditampilkan
dietalase.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda Jual. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta.EGC

Nelson. 1992. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

Materi Kuliah Ilmu gizi. 2007. Universitas Gajah mada. yogyakarta


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Pediatrik


SKS : SKS
Pokok Bahasan : Kekurangan Energi Protein
Sub pokok Bahasan : Asuhan keperawatan pada KEP
Sasaran : Mahasiswa S 1 Keperawatan jalur B
Semester : II
Hari / tanggal : Sabtu, 18 April 2008
Waktu : 60 menit
Tempat : RK VI

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat pengalaman belajar dikelas, mahasiswa semester II
mampu menjelaskan tentang kekurangan energi protein
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Menjelaskan definisi KEP
b. Menjelaskan faktor penyebab KEP
c. Menjelaskan manifestasi klinis KEP
d. Menjelaskan Pemeriksaan status gizi
e. Menjelaskan Peran keluarga dalam membina kebiasaan makan anak
f. Menjelaskan hubungan sinergi antara kurang gizi, infeksi dan
kematian
g. Menjelaskan Asuhan keperawatan pada kasus KEP
h. Menjelaskan menjaga kesehatan dengan makanan sehat

B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA / ALAT
1. Laptop
2. LCD
3. White board dan spidol white board berwarna hitam.

D. MATERI
a. Definisi KEP
b. Faktor penyebab KEP
c. Manifestasi klinis KEP
d. Pemeriksaan status gizi
e. Peran keluarga dalam membina kebiasaan makan anak
f. Hubungan sinergi antara kurang gizi, infeksi dan kematian
g. Asuhan keperawatan pada kasus KEP
h. Menjaga kesehatan dengan makanan sehat

E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Pengajar Waktu Subjek Belajar


1 Pembukaan 5 menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Menyampaikan TIU dan TIK b. memperhatikan
c. Melakukan Apersepsi c. Memperhatikan
2 a. Menjelaskan definisi KEP 40 menit a.Mendengar dan
memperhatikan
b. Menjelaskan faktor penyebab KEP b. Mendengar dan
memperhatikan
c.Menjelaskan manifestasi klinis c. Mendengar dan
KEP memperhatikan
d Menjelaskan Pemeriksaan status gizi d. Mendengar dan
memperhatikan
e. Menjelaskan Peran keluarga dalam e. Mendengar dan
membina kebiasaan anak memperhatikan
f. Menjelaskan Hubungan sinergi f. Mendengar dan
antara kurang gizi, infeksi dan memperhatikan
kematian
g. Menjelaskan asuhan keperawatan g. Mendengar dan
pada kasus KEP memperhatikan
h. Menjelaskan Menjaga kesehatan h. Mendengar dan
dengan makanan sehat memperhatikan
i. Memberi kesempatan bertanya i. Bertanya
kepada mahasiswa tentang hal yang
belum jelas

3. Penutup 15 menit
Menutup pelajaran dengan Menjawab pertanyaan
memberikan post test secara tulisan secara tertulis
untuk mengevaluasi

F. DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Jual. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta.EGC

Nelson. 1992. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

Materi Kuliah Ilmu gizi. 2007. Universitas Gajah mada. yogyakarta

G. EVALUASI
Bentuk post test secara tertulis.

POST TEST
NAMA :
NIM :

Mata kuliah : Pediatrik


Pokok bahasan : Kekurangan Energi Protein (KEP)

Petunjuk Soal
I. Pilihan Ganda Assosiasi
A. Bila pernyataan 1,2,3 benar
B. Bila pernyataan 1 dan 3 benar
C. Bila pernyataan 2 dan 4 benar
D. Bila pernyataan 4 saja yang benar
E. Semua pernyataan benar atau salah
II Pilihan Ganda biasa
Tulislah jawaban yang saudara anggap benar A.B.C atau D

1. Faktor faktor yang mempengaruhi status gizi


1. Konsumsi makanan 3. Infeksi
2. hormon 4. pola asuh

2. Penimbangan berat badan pada KMS berada dibawah garis merah merupakan
KEP tingkat
a. ringan c. berat
b. sedang d. sangat berat

3. Defisiensi protein energi yang berat akibat malnutrisi disebut


a. Marasmus c. Kaheksia
b. Kwashiorkor d. gizi buruk

4.Manifestasi klinis dari kwashiorkor


1. Edema
2. rambut rusak dan mudah patah
3. apatis
4. biasanya menderita penyakit kronis

5. Pola kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh


1. kebiasaan makan dirumah
2. Pengetahuan dan kesukaan makanan ibu
3. Penampilan makanan ( bentuk, warna)
4. rasa takut pada orang tua

6.Penyebab bisa mengakibatkan KEP hal ini terjadi karena


1. Makanan kurang gizi
2. Pola asuh yang salah
3. Sanitasi lingkungan jelek
4. keturunan

7. Zat gizi yang paling penting


1. kalori 3. kalsium
2. protein 4. lemak jenuh

8. Diagnosa keperawatan yang bisa diangkat pada kasus KEP


1.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat.
2.Gangguan keseimbangai cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
yang berlebihan ( diare ) atau retensi cairan (edema )
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan nutrisi
yang tidak seimbang
4. Gangguan aktifitas : bermain berhubungan dengan penurunan energi

9. Intervensi keperawatan yang bisa diberikan adalah


1. berikan nutrisi yang adekuat
2. monitor water balance
3. berikan oral hygiene
4. Berikan health education

10.Menjaga kesehatan dengan makanan yang sehat


1. Makan aneka ragam makanana
2. gunakan garam beryodium
3. berikan ASI eksklusif
4. batasi konsumsi lemak 50 % dari kebutuhan energi

Lembar Jawaban
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10

Jumlah yang Benar :

Nama Pemeriksa :

Vous aimerez peut-être aussi