Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Genogram
Keterangan :
: laki-laki : meninggal laki-laki
: Perempuan : meninggal perempuan
: anggota keluarga yang sakit
1. Tipe keluarga : Keluarga inti.
Yang terdiri dari ayah, ibu serta satu orang anak.
2. Kewargaan negara / suku bangsa : Indonesia / banjar.
3. Agama : Islam.
4. Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga tidak dapat dipastikan : antara Rp. 500.000,-
sampai Rp. 1.000.000,- perbulan karena suami bekerja sebagai tukang
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------ Dalam memenuhi keperluan sehari-hari dikatakan ya dicukup-
cukupkan.
5. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi nonton TV dan
mendengarkan radio di rumah. Kadang-kadang kumpul-kumpul dengan
sanak saudara atau tetangga dekatnya.
C. Keadaan Lingkungan
8. Karakteristik Rumah
sumur U
WC Teras B T
dan
S
Kamar Ruang Tamu
Mandi
Kamar tidur
Dapur
B. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan untuk minta
pertimbangan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Antar
anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi
suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga
sebelum memutuskan suatu permasalahan.
2. Struktur Kekuatan Keluarga:
Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam
keluarga
3. Struktur Peran Keluarga
a. Tn. Muhammad sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam
membimbing dan mendidik anak-anak serta mengatur rumah
maupun orang tuanya.
b. Ny. Saniah bertanggung jawab dalam mengasuh anak dan
menguruh kebutuhan rumah tangga.
c. Anak kedua Tn. Muhammad melaksanakan perannya sebagai anak
sekolah yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
C. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afeksi
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama.
Keluarga Tn. Muhammad memahami keadaan penyakit yang diderita
istrinya dan anak kedua juga membantu dengan sering mengingatkan
tentang obat yang harus diminum oleh ibunya. Mereka saling
menyayangi dan memberi perhatian.
2. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang
baik. Seperti memenuhi kebutuhan pendidikan, kalau ada kegiatan
kemasyarakatan, keluarga ikut didalamnya.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. Muhammad saat ini sudah berusia 45 tahun dan Ny. Saniah 47
tahun. Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir,
tidak mengalami gangguan yang berarti.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. Muhammad menggunakan penghasilannya untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut
pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja. Jika ada sisa keuangan, maka disimpan
untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga, termasuk persiapan
berobat istrinya.
E. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ny.Saniah nampak masih kuat, tetapi badannya kurus
dan kecil, makan dan minum masih dalam batas normal,
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :
Respirasi : 24 x/mnt
Suhu : 36,2 0C
TB : 145 cm
Analisa Data
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. Data Subyektif:
Tn. Muhammad Ketidak mampuan Resiko penularan
mengatakan Ny. Saniah sudah keluarga merawat tuberculosa
lama mengalami DM dan anggota keluarga
berobat ke puskesmas yang menderita
Data obyektif: tuberculosa
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital didaptkan :
Tekanan darah :
140/90 mmHg.
Nadi: 84 X/menit.
Pernafasan : 24
x/menit.
Suhu : 36 2 C.
Data subyektif:
Ibu Paini jarang berobat ke
puskesmas.
Ibu Paini mengatakan
berobat Karang tembok
2. obatnya tidak cocok, tambah Ketidak mampuan
lemas dan pingin tidur terus. keluarga Resiko terjadinya
menggunakan komplikasi
Data obyektif. fasilitas kesehatan penyakit
Pendidikan terakhir Ibu secara optimal
Paini SD.
Terakhir kunjungan ke BP
Paru 6 bulan yang lalu dan
sekarang pakai obat dari
dokter, multivit.
Data Subyektif:
Setelah minum opbat terasa
kantuk, lemas, malas makan.
Data obyektif:
Tekanan darah : Kemunduran fisik
140/90 mmHg. Resikon terjadinya
Nadi: 84 X/menit. kecelakaan
Pernafasan : 24
x/menit.
Suhu : 36 2 C.
Ronchi (+), Whising
(+).
Usia : 65 tahun.
Berat : 32kg/ TB :
145 cm.
Menderita penyakit
paru.
Total 3 2/3
2. Resiko terjadinya komplikasi penyakit tuberculosa berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan
secara optimal.
Meminta kepada ibu Rumiyati untuk mencoba obat tradisional ini dulu, sebelum
melangkah ke Antibiotika yang lebih tinggi,
Sayangnya sampai (Evaluasi) sore hari, advis tersebut juga belum dicoba,
sebenarnya juga sudah dianjurkan dari dulu. Untuik perbaikan keadaan umum.
Istirahat dan makan, / tidak main antibiotika.
Implemantasi.
Tanggal: 25 Maret 2003.
Dalam rangka Evaluasi / terminasi, didapatkan data pada BU Paini :
Subjective :
Ibu Mengatakan sudah periksa ke puskesmas, dan ke dokter umum.
Batuk berkurang.
Dilipat paha benjolan yang membesar sudah mengecil.
Mengatakan kata dokter perlu periksa laboratorium lagi, foto.
Setelah makan obat dari Pusekesmas terasa lemas, tidak mau makan dan
ngantuk terus.
Nggak mau makan obat tersebut, mendingan mati dari pada minum obat ini,
bawa saja ke dokter umum..
Menyatakan laporan dokter puskesmas dan dimarahi lagi karena obat
mahal.
Menyatakan susah tentang ibunya.
Objective :
Terdapat obat program TB y6ang tidak diminum.
Surat pengantar dari dokter umum untuk pemeriksaan; Laboratotium (PA),
Foto thorak lateral, dicurigai adanya masa.
Terdapat sputum pot dari kaleng. ( Riak +),
Tekanan darah 140 / 8-0 mm Hg.
Nadi 92 X/ menit
Respirasi : 24 x / menit, sedikit retraksi dada.
Ronky (+), Craklest (+),
Analisis : Hernia sementara teratasi.
Masalah terulangsebgian / kemungkinan drop out lagi.
Tindakan yang dilaksanakan :
Menjelaskan kembali permaslahan penyakitnya bersama anak dan ibunya
(pasien bu Paini), tentang program terapi.
Meminta ibu untuk melakukan rujukan ke Puskesmas tentang penyakitnya.
Menyerahkan sepenuhnya kepada pasien / keluarga tentang dampak
penyakit / penularan.
Meminta keluarga / pasien untuk tetap mencegah penularan; dengan
pengaturan ruangan, tempat tidur, makan minum, dan pengelolaan dahak.
Minta pamit / perpisahan.