Vous êtes sur la page 1sur 7

1. Langkah pertama yang harus dilakukan d.

Tanda - tanda vital


untuk melakukan pengkajian pada pasien e. GCS
trauma adalah: 8. Pengkajian riwayat pada primary survey
a. Rapid trauma survey dapat dilakukan dengan metode berikut:
b. Focused exam a. Closed question
c. Secondary examimation b. PQRST
d. Scene size up c. Open question
e. Initial assessment d. SAMPLE
2. Pengkajian tingkat kesadaran pada saat e. Tanyakan keluhan utama
melakukan initial assessment dilakukan 9. Prosedur berikut dapat dilakukan sambil
dengan metode berikut: melakukan transportasi ke RS terdekat:
a. NIHSS a. Bantuan pernafasan
b. Kualitatif : compos mentis, b. CPR
somnolen, dst c. Menutup perdarahan
c. Trauma score d. Membuka jalan nafas
d. Hitung GCS e. Bidai
e. AVPU 10. Diantara pilihan berikut, manakah
3. Tindakan yang dilakukan saat melakukan tindakan yang paling benar dilakukan jika
initial assessment adalah: pada korban terdapat objek yang
a. Mengkaji riwayat kejadian menancap ?
b. Menilai tanda - tanda vital a. Potong objek yang menancap dan
c. Mengkaji deformitas dari kepala jangan mencabutnya
sampai ujung kaki b. Lakukan imobilisasi pada
d. Menilai perdarahan aktif objek dan jangan mencabutnya
e. Memasang IV line c. Cabut objek yang menancap dan
4. Kondisi yang dapat menghentikan upaya segera bawa pasien ke rumah
pengkajian dan penatalaksanaan primer sakit terdekat
(primary survey) adalah sebagai berikut: d. Tidak melakukan apapun sampai
a. Penurunan kesadaran bantuan dengan peralatan lebih
b. Nyeri pada ekstremitas lengkap datang ke lokasi
c. Memar pada dada e. Biarkan objek tersebut seperti
d. henti jantung keadaan saat ditemukan
e. ditemukannya kondisi fraktur 11. Berikut adalah indikasi pemasangan CVC,
5. Tindakan berikut dilakukan untuk kecuali
mendeteksi ancaman pada sirkulasi pasien a. Klien dengan pemberian transfusi
ketika melakukan initial assessment: darah yang banyak
a. Memasang IV Line b. Klien dengan perdarahan yang
b. Pantau keluaran urine banyak
c. Mengukur tekanan darah c. Klien kekurangan cairan
d. pasang EKG d. Klien kelebihan cairan
e. Mendeteksi denyut nadi e. Klien dengan pemberian
6. Keputusan untuk melakukan rapid trauma nutrisi enteral
survey daripada focused exam dilakukan 12. CVC adalah memasukkan kateter dari
dengan kondisi berikut: vena perifer ke vena sentral sehingga
a. cedera yang terfokus pada 1 area ujungnya berada di dalam
b. Rapid trauma survey dilakukan a. Ventrikel Kanan
hanya jika tersedia waktu yang b. Atrium Kiri
banyak c. Bilik Kanan
c. Tidak ada temuan signifikan d. Ventrikel Kiri
saat initial assessment e. Atrium Kanan
d. Pasien tidak sadar dengan 13. Kasus: "Seorang laki-laki usia 30 tahun
mekanisme cedera berat dirawat di ruang ICU RSUD Ulin karena
e. Mekanisme cedera: luka tusuk mengalami luka bakar derajat III. Klien
dengan objek menancap pada 1 terpasang CVC. Ners Ria melakukan
area pengkajian didapatkan data: nilai CVP = 2
7. Tindakan yang pertama dilakukan saat cmH2O, klien mengalami nyeri ringan
melakukan rapid trauma survey adalah: dengan skala 2 (skala nyeri 1-10)".
a. Riwayat Berdasarkan kasus di atas masalah
b. Pemeriksaan cepat head to toe keperawatan prioritas adalah
c. Reflek pupil a. Kerusakan integritas kulit
b. Resiko infeksi 18. Langkah yang pertama kali dilakukan
c. Kelebihan volume cairan perawat saat mendengar alarm klien
d. Nyeri akut dengan ventilasi mekanik berbunyi adalah
e. Kekurangan volume cairan a. Mengecek sambungan kabel
14. Kasus: "Seorang laki-laki usia 30 tahun listrik
dirawat di ruang ICU RSUD Ulin karena b. Mengganti mode ventilasi
mengalami luka bakar derajat III. Klien mekanik
terpasang CVC. Ners Ria melakukan c. Memantau kondisi klien
pengkajian didapatkan data: nilai CVP = 2 d. Menaikkan volume tidal pada
cmH2O, klien mengalami nyeri ringan setting ventilasi mekanik
dengan skala 2 (skala nyeri 1-10)". e. Mengecek sambungan sirkuit
Masalah keperawatan yang terdapat di 19. Komplikasi pulmonal pemasangan
kasus adalah, kecuali ventilasi mekanik, kecuali
a. Nyeri akut a. Hypercapnia
b. Kelebihan volume cairan b. Ventilator Acquired
c. Resiko tinggi emboli darah Pneumonia (VAP)
d. Kekurangan volume cairan c. Barotrauma
e. Resiko infeksi d. Atelektasis
15. Intervensi keperawatan untuk mengatasi e. Oksigen toxicity (Keracunan
masalah resiko infeksi pada klien dengan Oksigen)
CVC, kecuali 20. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di
a. Catat respons kardiopulmonal: ICU karena gagal nafas. Klien
catat takikardi, disritmia, menggunakan ventilasi mekanik dengan
dispnea, berkeringat, pucat. mode SIMV, frekuensi nafas= 10x/menit,
b. Ganti balutan dengan teknik steril FiO2 98%, PEEP 5 cmH2O. Pada saat
c. Kaji tanda-tanda infeksi di area pengkajian Ns. Putri mendapatkan data:
punksi dan sekitarnya Kesadaran klien somnolen, klien
d. Ganti infus set, cairan, dan three mengalami nyeri tingkat sedang, bunyi
ways kalau ada gumpalan dari napas ronkhi, ditemukan banyak sekret di
reaksi cairan atau setelah 2x24 sekitar Endotracheal Tube dan di mulut
jam klien. Masalah keperawatan prioritas yang
e. Beritahu klien jangan merubah ditemukan pada klien tersebut adalah
balutan atau menggaruk balutan a. Resiko infeksi
16. Indikasi pemasangan ventilator mekanik, b. Kerusakan komunikasi verbal
kecuali c. Nyeri akut
a. Asidosis respiratorik yang tidak d. Kerusakan pertukaran gas
terkompensasi dengan obat- e. Ketidakefektifan bersihan
obatan jalan nafas
b. Peningkatan tekanan intra cranial 21. Berikut adalah hal-hal yang tidak tepat
c. Henti nafas mengenai pengertian Acute Respiratory
d. Penurunan saturasi oksigen Distress Syndrome (ARDS) pada fase 0-5
dengan drastic hari
e. Post operasi Caesar a. Gangguan paru yang progresif
17. Seorang perempuan dirawat di ICU RSUD dan tiba-tiba
Ulin karena gagal nafas. Klien b. Gangguan paru yang ditandai
menggunakan ventilator mekanik, dengan fibrosis di kedua paru
frekuensi napas yang disetting di c. Gangguan paru yang ditandai
ventilator adalah 12x/menit. Frekuensi dengan sesak napas yang berat
napas di monitor adalah 20x/ menit. Alarm dan hipoksemia
pada ventilator tidak berbunyi ketika ada d. Gangguan paru yang disebabkan
nafas spontan dari klien. Mode ventilator masalah perfusi
apa yang digunakan klien? e. Gangguan paru yang disebabkan
a. Mode Pressure Control masalah difusi
b. Mode Synchronous Intermitten 22. Penatalaksanaan Acute Respiratory
Mandatory Ventilation (SIMV) Distress Syndrome (ARDS), kecuali
c. Mode Volume Control a. Pemberian terapi oksigenasi
d. Mode Pressure Support b. Pemasangan Ventilator mekanik
e. Mode Intermitten Mandatory c. Pemberian obat Antibiotika
Ventilation (IMV) d. Pemberian obat kortikosteroid
e. Pemberian obat Antitrombolitik
23. Masalah keperawatan prioritas pada pengkajian primer klien gagal nafas,
pasien dengan Acute Respiratory Distress kecuali
Syndrome (ARDS) adalah a. Pernapasan cuping hidung
a. Kerusakan pertukaran Gas b. Pengunaan otot bantu pernapasan
b. Resiko infeksi c. Adanya retraksi dinding dada
c. Ketidakefektifan bersihan d. Sianosis
jalan napas e. Bunyi napas ronkhi
d. Ketidakefektifan pola nafas 30. Intervensi mandiri keperawatan untuk
e. Nyeri akut mengatasi masalah keperawatan
24. Etiologi Acute Respiratory Distress ketidakefektifan pola nafas pada klien
Syndrome (ARDS) adalah gagal nafas adalah
a. Flebitis a. Berikan oksigen dalam bantuan
b. Infeksi saluran kemih ventilasi dan humidifier
c. Sepsis b. Berikan cairan parenteral
d. Fraktur radius c. Berikan obat bronkodilator
e. Cedera kepala ringan d. Berikan bantuan ventilasi
25. Hasil analisa gas darah pada pasien gagal mekanik bila PaCO2 > 60 mmHg
nafas adalah e. Berikan posisi tirah baring
a. PaCO2 > 35 mmHg dan PaO2 < dengan kepala ditinggikan 30
80 mmHg sampai 45 derajat untuk
b. PaCO2 < 45 mmHg dan PaO2 < mengoptimalkan pernapasan
80 mmHg 31. Pernyataan berikut ini benar tentang
c. PaCO2 > 60 mmHg dan PaO2 < infeksi nosokomial di area perawatan
80 mmHg intensif yaitu
d. PaCO2 < 60 mmHg dan PaO2 < a. Tanda-tanda klinis timbul
100 mmHg sekurang-kurangnya 2 x 24
e. PaCO2 > 45 mmHg dan PaO2 jam sejak mulai perawatan
< 60 mmHg b. Tanda-tanda klinis timbul
26. Gagal nafas tipe 1 ditandai dengan sekurang-kurangnya 5 x 24 jam
a. Keracunan oksigen sejak mulai perawatan
b. Hipoksemia c. Tanda-tanda klinis timbul
c. Hipoksemia dan hipokapnea sekurang-kurangnya 3 x 24 jam
d. Hipoksemia dan hiperkapnea sejak mulai perawatan
e. Hipokapnea d. Tanda-tanda klinis timbul
27. Etiologi kegagalan ventilasi pada pasien sekurang-kurangnya 1 x 24 jam
gagal nafas dengan paru normal adalah sejak mulai perawatan
a. Penyakit Guillen Bare e. Tanda-tanda klinis timbul
Syndrome sekurang-kurangnya 4 x 24 jam
b. Emfisema sejak mulai perawatan
c. Asma bronkiale 32. Infeksi nosokomial berikut yang paling
d. Penyakit paru obstruktif kronik sering ditemukan di area perawatan
(PPOK) intensif yaitu
e. Bronkitis kronis a. Infeksi saluran kemih
28. Penatalaksanaan kegagalan ventilasi pada b. Infeksi luka operasi laparatomi
pasien dengan gagal nafas adalah c. Pneumonia
a. Pemberian oksigen dengan flow d. Infeksi luka operasi craniotomi
tinggi hingga tercapai FiO2 40- e. Diare
60% 33. Tindakan pencegahan ventilator associated
b. Pemberian oksigen dengan flow pneumonia (VAP) di ICU, kecuali
tinggi hingga tercapai PaO2 50- a. Suction dengan teknik steril
60 mmHg b. Perawatan endotrakeal tube
c. Pemberian oksigen dengan flow dengan teknik steril
rendah hingga tercapai FiO2 40- c. Disinfeksi peralatan ventilator
60% d. Sirkuit ventilator diganti setiap
d. Pemberian oksigen dengan flow hari
rendah hingga tercapai PaO2 e. Humidifier yang sesuai untuk
50-60 mmHg menghindari kontaminasi
e. Pemasangan ventilator mekanik 34. Faktor terbesar yang menyebabkan pasien
29. Data berikut merupakan hasil pengkajian di ICU rentan menderita infeksi
keperawatan mengenai breathing pada nosokomial adalah
a. Daya tahan Tubuh Pasien 41. Seorang pria 18 tahun dibawa ke UGD
rendah karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
b. Radiasi Pada saat tiba di IGD pasien tidak sadar,
c. Kemoterapi terdapat raccon eyes. Setelah dilakukan
d. Trauma pemeriksaan didapatkan raccoon eyes,
e. Usia yang ekstrim battle sign, fraktur femur sinistra,
35. Berikut adalah tindakan airborne Pemeriksaan GCS diperoleh E: 2; V: 2; M:
precaution petugas kesehatan adalah 3. Riwayat pada waktu kecelakaan pasien
a. Menggunakan masker tidak mengenakan helm. Berdasarkan nilai
b. Menggunakan gown (baju GCS pasien, maka derajat cidera kepala
penutup untuk melindungi kulit yang di alami pasien adalah?
dan pakaian) a. Cidera kepala ringan medium
c. Melakukan cuci tangan dengan risk
benar b. Cidera kepala sedang
d. Menggunakan sarung tangan c. Cidera kepala ringan low risk
e. Menutup jarum spuit dengan satu d. Cidera kepala berat
tangan untuk menghindari e. Cidera kepala ringan high risk
tertusuk 42. Seorang laki-laki berusia 30 tahun
36. Sumber infeksi dan cara penularan infeksi mengalami kecelakaan mobil. Pada saat
nosokomial di ICU adalah petugas ambulan melakukan pemeriksaan
o Eksogen di peroleh data: pasien mengalami
o Infeksi silang penurunan kesadaran, suara mendengkur.
o Lingkungan Pada pemerikasaan vital sign di peroleh
o Endogen Nafas: 12 x/menit, Nadi: 100 x/menit,
37. Kriteria klien masuk ICU pada prioritas 1 Tekanan Darah: 120/70 mmHg. Manakah
adalah tindakan keperawatan yang paling pertama
a. Memerlukan bantuan ventilasi kali untuk membebaskan jalan nafas
mekanik dan tingkat kesembuhan pasien?
tinggi a. Suction
b. Memerlukan bantuan ventilasi b. Head-tilt
mekanik dan tingkat kesembuhan c. Jaw trust
rendah d. Chin-lift
c. Memerlukan monitoring e. Cricothyroidectomy
hemodinamik ketat setelah 43. Seorang pria usia 40 tahun mengalami
operasi besar kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan
d. Memerlukan pemantauan fisik ditemukan ada hematom di kepala.
canggih di ICU Di UGD dilakukan pengukuran ICP
e. Resiko tinggi bila tidak diperoleh nilai ICP 30 mmHg.
mendapatkan terapi intensif Berdasarkan nilai ICP, berapa tingkatan
38. Ciri dari ICU sekunder adalah TIK pasien?
a. 100% perawat bersertifikat ICU a. TIK Normal
b. >75% perawat bersertifikat ICU b. TIK Ringan
c. >75 % perawat dengan c. TIK Sedang
pengalaman di ICU > 3 tahun d. TIK Berat
d. Penanggung Jawab: Intensivist e. TIK Sangat Berat
atau Spesialis Anastesi Konsultan 44. Manakah berikut ini yang merupakan
e. >50% perawat bersertifikat ICU salah satu tanda terjadinya cidera kepala
39. Kompetensi perawat ICU berdasarkan sekunder?
Synergy Model oleh AACN adalah a. Meningkatnya ICP
a. Clinical Inquiry b. Intracranial hemorrhagy
b. Respons to Diversity c. Skull fracture
c. Fascilitator of Learning d. Peiorbital brusing
d. Systems Thinking e. Diffuse Axonal Injury
e. Participation in decision making 45. Seorang wanita usia 40 tahun dibawa ke
40. Parameter proses kualitas pelayanan ICU UGD karena ditabrak motor. Pada saat
adalah pemeriksaan di UGD pasien sadar penuh,
o Angka klien reintubasi ada sedikit perdarahan di daerah frontal.
o Length of Stay Pada pemeriksaan GCS diperoleh nilai E:
o Kepuasan klien dan keluarga 4; V: 5; M: 6. Riwayat sesudah kecelakaan
o Kejadian infeksi: dekubitus pasien tidak ada riwayat pingsan, muntah.
Berdasarkan nilai GCS dan riwayat berkecepatan tinggi. Pemeriksaan fisik
pasien, maka derajat cidera kepala yang di terdapat tanda-tanda sirkulasi nadi
alami pasien adalah? 90x/menit, ada darah di mulut, terdapat
a. Cidera kepala ringan high risk pergerakan dinding dada namun tidak
b. Cidera kepala berat maksimal frekwensi 25 x/menit, suara
c. Cidera kepala sedang nafas stridor. Apa tindakan keperawatan
d. Cidera kepala ringan medium yang tepat untuk menangani pasien
risk ditempat kejadian?
e. Cidera kepala ringan low risk a. Membebaskan jalan nafas dengan
46. Seorang wanita usia 40 tahun dibawa ke memasang mayo atau ETT.
UGD karena ditabrak motor. Pada saat b. Membebaskan jalan nafas dengan
pemeriksaan di UGD pasien sadar penuh, head tild dan chin lift.
ada sedikit perdarahan di daerah frontal. c. Membebaskan jalan nafas dengan
Pada pemeriksaan GCS diperoleh nilai E: chin lift dan jaw thrust
4; V: 5; M: 6. Riwayat sesudah kecelakaan d. Membebaskan jalan nafas dengan
pasien ada riwayat pingsan, muntah, dan jaw thrust dan cervical control
defisit neurologis. Berdasarkan nilai GCS e. Membebaskan jalan nafas dengan
dan riwayat pasien, maka derajat cidera head tild dan jaw thrust
kepala yang di alami pasien adalah? 50. Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke
a. Cidera kepala ringan medium UGD karena mengalami kecelakaan. Pada
risk pemeriksaan ditemukan tekanan darah:
b. Cidera kepala ringan high risk 90/60 mmHg, Nadi: 100 x/mnt, Respirasi:
c. Cidera kepala sedang 28x/mnt, dan SpO2: 95%. Pada
d. Cidera kepala ringan low risk pemeriksaan fisik ditemukan memar pada
e. Cidera kepala berat daerah dada, suara jantung terdengar jauh,
47. Seorang pria usia 65 tahun trauma kepala tidak ada tanda-tanda sianosis. Manakah
dibawa ke UGD akibat kecelakaan. Pada Kemungkinan penyebab masalah yang
pemeriksaan tingkat kesadaran pasien dialami pria tersebut?
secara kuantitatif didapatkan pasien a. Tension Pneumothoraks
membuka mata dengan ransangan nyeri, b. Tamponade jantung
verbal kata-kata kacau, dan motorik fleksi c. Pneumothoraks tertutup
normal terhadap rangsangan nyeri. Pada d. Pneumothoraks terbuka
pemeriksaan vital sign diperoleh TD: e. Hematothoraks
90/60 mmHg, RR: 30 x/menit, N: 51. Seorang laki-laki usia 45 tahun dibawa ke
100x/mnt, T: 36,70C. Berapakah skor nilai UGD karena mengalami kecelakaan. Pada
glasgow coma scale pasien tersebut? pemeriksaan ditemukan tekanan darah:
a. Eyes: 2; Motorik: 2; Verbal: 2 90/60 mmHg, Nadi: 100 x/mnt, Respirasi:
b. Eyes: 2; Motorik: 4; Verbal: 3 28x/mnt, dan SpO2: 95% dibantu oksigen
c. Eyes: 2; Motorik: 4; Verbal: 4 mengguanakan nasal kanul. Pada
d. Eyes: 2; Motorik: 3; Verbal: 2 pemeriksaan fisik ditemukan memar pada
e. Eyes: 2; Motorik: 3; Verbal: 4 daerah dada, suara jantung terdengar jauh,
48. Seorang wanita, usia 50 tahun dilarikan ke tidak ada tanda-tanda sianosis. Manakah
UGD dengan kondisi tidak sadarkan diri Masalah keperawatan utama yang dialami
setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. oleh laki-laki tersebut?
Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar a. Kekurangan volume cairan
disekitar mata, memar pada bagian b. Gangguan pola nafas
belakang telinga (tulang c. Gangguan perfusi jaringan
mastoid).Berdasarkan hasil pemeriksaan d. Gangguan pertukaran gas
fisik ditemukan Battles sign, maka e. Gangguan bersihan jalan nafas
kemungkinan masalah yang dialami 52. Seorang pria usia 25 tahun dengan luka
pasien tersebut adalah? pada daerah dada akibat terkena benda
a. Farktur tulang maxilaris tajam, saat inspeksi yang dilakukan
b. Comutio petugas ambulan di lokasi kejadian area
c. Fraktur cervikal luka mengeluarkan gelembung udara,
d. Trauma telinga externa maka kemungkinan jenis masalah yang
e. Fraktur basis cranii dialami pasien terebut adalah?
49. Seorang wanita usia kira-kira 35 tahun, a. Pneumothoraks tertutup
tergeletak tidak sadarkan diri di pinggir b. Hematothoraks
jalan setelah sepeda motor yang c. Pneumothoraks terbuka
dikendarainya terserempet mobil d. Tamponade jantung
e. Tension Pneumothoraks e. Melakukan thorakosintesis
58. Seorang laki-laki usia 20 tahun mengalami
53. Tindakan keperawatan yang bisa kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan vital
dilakukan pada kasus diatas adalah sign diperoleh tekanan darah 90/60
a. Menghentikan perdarah dengan mmHg, nadi: 105 x/mnt, Frekuensi Nafas:
menjahit luka 32 x/mnt (dangkal). Pada pemeriksaan
b. Kolaborasi pemasangan ventilasi fisik di peroleh ada tanda-tanda sianosis di
mekanik ekstremitas, dada asimetris, absen suara
c. Plester 3 sisi nafas di sebelah paru-paru kiri, trachea
d. Memberikan cairan parenteral bergeser kekanan. Maka kemungkinan
e. Memberikan oksigen nasal 4 jenis masalah yang dialami pasien terebut
lt/menit adalah?
54. Intervensi keperawatan yang dapat a. Pneumothoraks terbuka
dilakukan untuk menanggulangi masalah b. Tamponade jantung
luka pada dada pada kasus diatas adalah? c. Tension Pneumothoraks
a. Kolaborasi pemasangan ventilasi d. Pneumothoraks tertutup
mekanik e. Hematothoraks
b. Menghentikan perdarah dengan 59. Tindakan keperawatan yang bisa
menjahit luka dilakukan pada kasus diatas adalah
c. Persiapkan dan kolaborasi a. Memberikan cairan parenteral
pemasangan WSD b. Needle decompresion
d. Memberikan oksigen nasal 4 c. Kolaborasi pemasangan ventilasi
lt/menit mekanik
e. Memberikan cairan parenteral d. Memberikan oksigen nasal 4
55. Laki-laki 50 tahun diantar ke UGD setelah lt/menit
mengalami kecelakaan, mengeluh sesak e. Plester 3 sisi
nafas, memar di dada kanan, dilakukan 60. Seorang laki-laki usia 30 tahun dibawa ke
prove pungsi dan tersedot cairan seperti IGD dengan setelah mengalami
darah dalam spuit, maka terbukti pasien kecelakaan mobil. Pada pemeriksaan fisik
tersebut mengalami? ditemukan echimosis dan nyeri pada
a. Emfisema daerah flank, siaosis, penurunan
b. Pneumothoraks kesadaran, dan akral dingin. Hasil
c. Hematothoraks pemeriksaan tanda-tanda vital
d. Efusi pleura menunjukkan tekanan darah: 100/60
e. Emfisema subcutis mmHg, Nadi: 110x/mnt, RR: 26 x/mnt.
56. Intervensi keperawatan yang paling tepat Menurut tanda gejala masalah cidera yang
yang dapat dilakukan untuk dialami pasien adalah
menanggulangi masalah perdarahan pada a. Cedera ginjal
rongga dada pada kasus diatas adalah? b. Cedera bladder
a. Menutup luka dengan 3 sisi c. Cedera organ berongga
tertutup dan 1 sisi terbuka d. Cedera limpa
b. Kolaborasi pemasanagn ETT dan e. Cedera hepar
pemasangan ventilasi mekanik 61. Masalah keperawatan yang terjadi pada
c. Memasang kontra ventile kasus diatas adalah.
d. Pasang iv line kolaborasi a. Nyeri
pemberian tranfusi dan b. Gangguan perfusi jaringan
pemasangan WSD c. Ketidakefektifan jalan nafas
e. Kolaborasi pemeriksaan d. Gangguan pola nafas
laboratorium darah e. Gangguan mobilitas fisik
57. Seorang pasien sesak nafas berat pasca 62. Tindakan untuk mengatasi masalah pada
trauma dada, setelah menjalani kasus tersebut adalah
pemeriksaan, terbukti mengalami a. Pemberian anti nyeri pain killer
pneumothoraks terbuka dan mengalami b. Pemberian anti nyeri sedatif
kolaps paru > 20%, maka tindakan c. Pasang iv line dua jalur
kolaborasi yang harus segera dipersiapkan d. Memberikan oksigen nasal 4
adalah? lt/menit
a. Melakukan prove punksi e. Kolaborasi pemasangan ventilasi
b. Pemasangan kontra pentil mekanik
c. Pemasangan WSD 63. Wanita 30 tahun dirawat di ruang
d. Menutup area luka dengan 3 sisi observasi UGD pasca mengalami benturan
keras pada perut, saat dikaji pasien pemeriksaan di temukan fraktur terbuka
mengeluh rasa sakit perut quadran kanan pada tulang cruris sinistra dan terdapat
atas, palpasi abdomen teraba kaku, spasme darah merembes dari perban. Pada saat
involuntary guarding, auskultasi bunyi dilakukan pemeriksaan tanda vital
usus berkurang. Berdasarkan kondisi diperoleh tekanan darah: 110/60 mmHg,
diatas maka organ dalam yang nadi: 105x/mnt, Respirasi: 28 x/mnt
kemungkinan mengalami cedera adalah? (dangkal), akral dingin, CRT 2 detik.
a. Lambung Pasien teriak-teriak tanda kesakitan.
b. Vesica urinaria Manakah masalah keperawatan yang
c. Hepar utama pasien tersebut?
d. Colon descenden a. Kekurangan volume cairan
e. Ginjal b. Gangguan perfusi jaringan
64. Laki-laki 30 tahun diantar ke UGD pasca c. Nyeri
mengalami kecelakaan, saat dikaji pasien d. Ganguan jalan nafas
mengeluh rasa sakit dan memar pada perut e. Gangguan pola nafas
quadran kanan atas, sesak nafas frekwensi 68. Seorang wanita berusia 40 tahun
20x/menit, palpasi abdomen teraba kaku, mengalami fraktur terbuka pada tulang
spasme, involuntary guarding, femur sebelah kiri, setelah mengalami
auskultasi bunyi usus menghilang, tekanan kecelakaan lalu lintas, terdapat
darah 80/70mmHg, nadi melemah dengan perdarahan. Pada saat dilakukan
frekwensi 130x/menit.Masalah pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan
keperawatan yang harus diprioritaskan darah 60 mmHg/palpasi, nadi 130x/mnt,
untuk diatasi adalah? akral dingin. Penyebab dari masalah dari
a. Gangguan perfusi jaringan diatas adalah?
d. Nyeri a. Nyeri hebat
b. Risiko infeksi b. Emboli lemak
e. Gangguan c. Tamponade jantung
pola nafas d. Infeksi
c. Kekurangan volume cairan e. Perdarahan massive
65. Laki-laki 45 tahun diantar ke UGD pasca 69. Seorang laki-laki usia 12 tahun dibawa
mengalami kecelakaan, saat dikaji pasien oleh polisi ke UGD dikarenakan di tabrak
mengeluh rasa sakit bahu kiri dan memar oleh kendaraan bermotor. Pemeriksaan
pada perut quadran kiri atas, palpasi diperoleh tingkat kesadarannya somnolen
abdomen teraba kaku, spasme, dan terdapat luka-luka pada daerah
involuntary guarding, auskultasi bunyi ekstremitas atas dan bawah. Pada
usus menghilang, tekanan darah pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
80/60mmHg, nadi melemah dengan darah 90/50 mmHg, nadi: 120 x/mnt
frekwensi 135x/menit. Intervensi (cepat dan lemah), frekuensi nafas: 30
keperawatan prioritas untuk segera x/mnt, open fraktur femur sinistra dan
dilakukan adalah? close frktur cruris dekstra, akral dingin,
a. Pain manajemen terlihat perdarahan aktif pada femur.
b. Mengatur posisi semi fowler Manakah masalah yang terjadi pada anak
c. Memasang dan memberikan tersebut?
cairan intravena a. Syok Vasogenik
d. Kolaborasi pemeriksaan b. Syok Cardiogenik
penunjang laboratorium darah c. Syok Hipovolemik
e. Merawat luka pada abdomen d. Syok Neurogenik
66. Laki-laki 52 tahun diantar ke UGD pasca e. Syok Septik
mengalami kecelakaan, saat dikaji pasien 70. Mengacu pada soal diatas manakah
mengeluh rasasakitdan memar di tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
suprapubik, hematuri (+). Berdasarkan oleh perawat setelah setelah menjaga
kondisi diatas maka organ dalam yang kepatenan jalan nafas pasien tersebut?
kemungkinan mengalami cedera adalah? a. Pasang bidai
a. Hepar b. Berikan Oksigenasi konsentrasi
b. Vesica urinaria tinggi
c. Ginjal c. Berikan posisi syok
d. Colon descenden d. Observasi tanda-tanda vital
e. Lambung pasien
67. Seorang laki-laki berusia 48 tahun di bawa e. Kontrol perdarahan pasien
ke UGD karena kecelakaan. Pada

Vous aimerez peut-être aussi