Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan sekarang : Pasien dating ke ruang Anggrek pada tanggal 27 Januari
2017 pukul 23.10 setelah menjalani operasi caesar. Pasien merupakan rujukan dari
puskesmas. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh nyeri pada luka post operasi dan
merasa lemas.
Kepala Leher
Kepala : Mesocephal, rambut hitam panjang, tidak ada luka, ekspresi wajah
tampak menahan nyeri.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada sekret
Hidung : Bilateral, tidak ada sekret, tidak ada luka, tidak ada napas cuping
hidung
Mulut : Mulut cukup bersih, tidak ada sariawan, bibir cukup lembab, lidah
cukup bersih
Telinga : Cukup bersih, tidak ada luka, tidak ada secret, tidak ada gangguan
pendengaran
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran JVP
Masalah khusus : -
Abdomen
Involusi Uterus
Tinggi Fundus uterus : 1 jari dibawah pusat
Kontraksi : Kontraksi uterus keras
Posisi : Di tengah
Kandung Kemih : Kandung kemih tidak teraba penuh, pasien
menggunakan cateter urin
Diastasis Rektus Abdominis : 3 x 2 cm
Fungsi pencernaan : Pencernaan tidak ada gangguan, tidak ada mual
ataupun muntah, bising usus 8x/menit
Masalah khusus : nyeri luka post operasi SC
P (Provokes): saat tubuh Pasien bergerak
Q (Quality): nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
R (Region): abdomen bawah (hipogastrik)
S (Severity): skala syeri 7 (0-10)
T (Time): hilang timbul, setiap kali terasa nyeri waktunya sekitar 5 menit.
Ekstremitas
Ekstremitas atas : Ekstremitas dapat digerakkan dengan baik, kekuatan otot 5,
tidak ada edema, tidak ada rasa kesemutan atau baal
Ekstremitas bawah : Ekstremitas dapat digerakkan dengan baik, kekuatan otot 5,
tidak ada edema, tidak ada rasa kesemutan atau baal
Varises : Tidak terlihat adanya varises
Tanda Homan : Pemeriksaan tanda Homan negatif
Masalah khusus :-
Eliminasi:
Urin : Kebiasaan BAK sebelumnya 5-6 x/hari
BAK saat ini : BAK saat ini 5x/hari
BAB : Kebiasaan BAB sebelumnya 1 x/hari
BAB saat ini : Setelah melahirkan pasien belum BAB
Masalah khusus : -
Kemampuan menyusui : pasien sudah menyusui anaknya tetapi ASI belum keluar.
Obat-obatan:
Injeksi cefotaxim 1 gr/12 jam (iv)
Injeksi ketorolac 1A/8 jam (iv)
a. Pemeriksaan Laboratorium
PARAMETERS Nilai Normal
WBC 9.00 [10^3/L] M: 4.8-10.8 F: 4.8-10.8
RBC 3.80 [10^6/L] M: 4.7-6.1 F: 4.2-54
HGB 12.1 [g/dL] M: 14-18 F: 12-16
HCT 36.4 [%] M:42-52 F: 37-47
MCV 95.8 [fL] 79.0-99.0
MCH 31.7 [pg] 27.0-31.0
MCHC 33.1 [g/dl] 33.0-37.0
PLT 197. [10^3/L] 150-450
RDW 13.3 [%] 11.5-14.5
MPV 9.24 [fL] 7.2-11.1
HbsAg Negatif
Gol.darah O
Prot urin Negatif
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.S NH0P2A0 POST SECTIO CAESARIA
DI RUANG PERMATA HATI
RSUD BANYUMAS
Disusun oleh :
SAESAR QUINEN MANDATARI
I4B016026
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
ANALISA DATA
Tanggal Data Problem Etiologi
27 Januari DS: Nyeri akut Agen Injuri Fisik:
2017 Pasien mengatakan terdapat luka insisi luka post
bekas operasi diarea perut bagian operasi SC.
bawahnya dan rasanya nyeri.,
dengan hasil pengkajian sebagai
berikut:
P (Provokes): saat tubuh Pasien
bergerak
Q (Quality): nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
R (Region): abdomen bawah
(hipogastrik)
S (Severity): skala syeri 7 (0-10)
T (Time): hilang timbul, setiap kali
terasa nyeri waktunya sekitar 5
menit.
DO:
- Pasien tampak menunjuk
area luka di abdomen.
- Ekspresi wajah tampak
menahan nyeri.
- TTV
TD : 110/ 70 mmHg
Nadi : 82 kali/ menit
Suhu : 36,6 C
Pernafasan : 20 kali/ menit
27 Januari DS : Hambatan Kelemahan fisik
2017 Pasien mengatakan masih nyeri pada mobilitas fisik
luka operasi SC sehingga takut
untuk bergerak
DO :
Pasien terlihat hanya terbaring di
tempat tidur dan tidak mau bergerak
27 Januari DS: pasien mengatakan terdapat Kerusakan Faktor Mekanik:
2017 luka bekas operasi diarea perut Integritas Luka Insisi Akibat
bagian bawahnya dan rasanya nyeri. Jaringan SC
DO:
- Terdapat luka SC pada area
abdomen bawah region
hipogastrik
- Tidak ada edema disekitar
luka
Prioritas diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik: insisi luka post operasi SC
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik: luka insisi akibat
SC.
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan
INTERVENSI KEPERAWATAN (NURSING CARE PLANNING)
2 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 3x24 Jam 1. Anjurkan pasien untuk 1. Mengurangi penekanan
Diharapkan Integritas Jaringan Baik Dengan Kriteria menggunakan pakaian yang longgar daerah luka
Hasil sebagai Berikut: 2. Hindari kerutan pada tempat tidur 2. Mengurangi kelembapan
Indikator Awal Target 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap 3. Menjaga kebersihan luka
1. Integritas kulit 3 5 bersih dan kering 4. Untuk mempercepat
yang baik bisa 4. Anjurkan pasien untuk melakukan penyembuhan luka
dipertahankan mobilisasi 5. Memungkinkan infeksi
(sensasi, elastisitas, 5. Monitor kulit akan adanya 6. Mengetahui sejauh mana
temperatur, hidrasi, kemerahan Pasien dapat melakukan
pigmentasi) 6. Monitor aktivitas dan mobilisasi mobilisasi
2. Perfusi jaringan 3 5 pasien 7. Protein menyebabkan
baik 7. Monitor status nutrisi pasien percepatan penyembuhan
3. Menunjukan proses 3 5 8. Observasi luka : lokasi, dimensi, luka
perbaikan kulit kedalaman luka, karakteristik,warna 8. Mengetahui kondisi luka
4. Mempertahankan 3 5 cairan, granulasi, jaringan nekrotik, untuk perbaikan luka
kelembaban kulit tanda-tanda infeksi lokal 9. Mempercepat granulasi luka
5. Menunjukkan 3 5 9. Ajarkan pada keluarga tentang luka
terjadinya proses dan perawatan luka
penyembuhan luka 10. Lakukan tehnik perawatan luka
Keterangan:
1: keluhan ekstrim
2: keluhan berat
3: keluhan sedang
4: keluhan ringan
5: tak ada keluhan
3 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 3x24 Jam 1. Monitoring vital sign 1. Mengetahui status
diharapkan hambatan mobilitas fisik dapat teratasi
dengan kriteria hasil sebagai berikut: sebelum/sesudah latihan dan lihat kemampuan Pasien dalam
Indikator Awal Target respon pasien saat latihan latihan ambulasi
1. Pasien meningkat 2 5 2. Ajarkan pasien atau tenaga 2. Merubah posisi mencegah
dalam aktivitas kesehatan lain tentang teknik dekubitus
fisik ambulasi 3. Mengetahui perkembangan
2. Mengerti tujuan 2 5 3. Kaji kemampuan pasien dalam kemampuan mobilisasi
dari peningkatan mobilisasi 4. Memandirikan pasien
mobilitas 4. Latih pasien dalam pemenuhan 5. Membantu mobilisasi secara
3. Memverbalisasikan 3 5 kebutuhan ADLs secara mandiri bertahap
perasaan dalam sesuai kemampuan
meningkatkan 5. Ajarkan pasien bagaimana merubah
kekuatan dan posisi dan berikan bantuan jika
kemampuan diperlukan
berpindah
Keterangan:
1: keluhan ekstrim
2: keluhan berat
3: keluhan sedang
4: keluhan ringan
5: tak ada keluhan
I. IMPLEMENTASI
Implementasi yang telah dilakukan pada tanggal 27 Januari 2017
Jam No. DP Implementasi Respon
17.15 1 Melakukan pengkajian nyeri secara Ds:Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi
komprehensif P (Provokes): saat tubuh Pasien bergerak
Q (Quality): nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
R (Region): abdomen bawah (hipogastrik)
S (Severity): skala syeri 7 (0-10)
T (Time): hilang timbul, setiap kali terasa nyeri waktunya sekitar 5 menit.
Do: Pasien terlihat meringis
17.45 1&3 Mengkaji pengalaman nyeri pasien Ds :
sebelumnya -Pasien mengatakan pernah mengalami nyeri seperti ini saat operasi SC anak pertamanya
Do:-
Memonitor TTV Do :
- TD : 110/ 70 mmHg Nadi : 82 kali/ menit Suhu : 36,6 C
Pernafasan : 20 kali/ menit
Implementasi yang telah dilakukan pada tanggal 28 Januari 2017 29 Januari 2017
Jam No. DP Implementasi Respon
21.00 1 -menanyakan skala nyeri kepada Pasien Ds:
-mengobservasi reaksi verbal dan nonverbal -Pasien mengatakan skala nyeri:2
-Pasien mengatakan kadang masih nyeri dan tampak tidak menahan nyeri
22.00 2&3 -memonitor tingkat aktivitas dan mobilisasi Ds:
-Pasien mengatakan sudah dapat duduk dan berjalan kekamar mandi
28 Januari 2017 Dx: Hambatan mobilitas fisik b.d S = Pasien mengatakan sudah dapat berjalan sampai ke kamar mandi secara
perlahan-lahan
kelemahan fisik O=
- Pasien tampak sudah jalan-jalan membawa bayinya