Vous êtes sur la page 1sur 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK NS DENGAN LBP

KHUSUNYA IBU PC DI BR. TUSAN, DESA BLAHBATUH, BLAHBTUH,


GIANYAR
19-22 MARET 2017

OLEH

NI MADE YULI MURTINI


16.901.1636

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI
DENPASAR
2017
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Maret 2017 pukul 12.30 Wita

I. IDENTITAS UMUM
1. Identitas kepala keluarga
1. Nama kepala keluarga: Bapak NS
2. Umur : 70 Tahun
3. Agama : Hindu
4. Suku : Bali
5. Pekerjaan : Petani
6. Pendidikan : SMP
7. Alamat : Br. Tusan, Desa Blahbatuh, Blahbatuh, Gianyar

2. Komposisi anggota keluarga

Hub. Masalah
Tindakan
No Nama L/P Umur Pekerjaan yang
Dengan KK Kesehatan
dilakukan
1 Ny. PC P 65 Tahun Istri IRT LBP Mengukur
TTV
2 Tn. CW L 34 Anak Karyawan Sehat Mengukur
Tahun Swasta TTV
3 Ny. MM P 28 Menantu Karyawan Sehat Mengukur
swasta
Tahun TTV
4 An. ER P 7 Tahun Cucu Pelajar Sehat Mengukur
TTV
5 Ny. KS P 73 Tahun Famili lain Petani Sehat Mengukur
TTV
6 An. DW L 2 tahun cucu - - Mengukur
TTV

3. Genogram

I
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Menikah
: Pasien

4. Tipe keluarga
a) Jenis tipe keluarga : Keluarga bapak NS termasuk keluarga besar (the
extended family), yaitu keluarga yang terdiri dari kakek nenek, ayah ibu dan
anak, keluarga ini memiliki 3 generasi yang masih ada
b) Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga : Ibu PC mengatakan bahwa dirinya
mengalami nyeri punggung belakang bawah sejak kurang lebih 2 bulan yang
lalu namun masih tetap dipaksa kerja karena sesekali dibawa berobat namun
tidak juga kunjung sembuh.
5. Suku bangsa
Keluarga Bapak NS merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan
sehari-hari yaitu bahasa Bali, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh
suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
6. Agama
Keluarga Bapak NS beragama Hindu dan seluruh anggota keluarga biasa
sembahyang di sore hari. Jika ada hari raya besar keluarganya bersembahyang ke
pura-pura begitu juga jika ada odalan di Pura Banjar
7. Status sosial ekonomi keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Selain bapak NS yang bekerja sebagai petani, ibu PC juga bekerja sebagai
petai. Sedangkan anak dan menantunya bekerja sebagai karyawan swasta.
b. Penghasilan
Penghasiln keluarga bapak NS tiap bulan 1.385.000. Menurut keluarga
penghasilan tersebut kadang cukup kadang kurang tergantung dari
pengeluaran tiap bulannya.
c. Upaya lain
Jika kurang, biasanya keluarga mejual ternak yang dipelihara misalnya babi
d. Harta benda yang dimiliki
Keluarga bapak NS memiliki motor, rumah, alat elektronik seperti TV
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Tiap bulannya kebutuhan yang dikeluarkan adalah untuk konsumsi, suka duka,
pemeliharaan alat-alat
f. Tabungan khusus kesehatan
Keluarga bapak NS tidak memiliki tabungan khusus untuk kesehatan
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang pergi ke tempat rekreasi secara bersama, karena jadwal
kegiatan/kesibukan setiap anggota keluarga berbeda-beda. Kebiasaan kumpul
bersama biasanya dilakukan keluarga pada hari minggu dan hari Raya

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga bapak NS merupakan tipe keluarga melpas anak usia dewasa, yaitu
seluruh anak sudah berumah tangga
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Yang belum bisa terpenuhi adalah memandirikan anak
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a. Riwayat terbentuknya keluarga inti
Bapak NS dan Ibu PC menikah sudah tahun 19980, perkawinan
direstui oleh kedua keluarga masing-masing. Ibu PC merupakan pilihan
sendiri dan tidak dijodohkan.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti
Dalam keluarga bapak NS, ibu PC menderita sakit pada punggung
bagian bawah yang dirasakan lebih dari 2 bulan, namun ibu PC tetap
memaksakan untuk bekerja Karen sesekali dibawa berobat sakit yang
dirasakan tidak kunjung sembuh. Dulunya ibu PC sering mengangkat benda
berat.
c. Riwayat penyakit keturunan
Ibu dari ibu PC meninggal karena stroke. Sementara dari keturunan bapak NS
tidak ada yang menderita penyakit keturunan.

III. Lingkungan
1. Karakteristik lingkungan
a. Luas rumah
Rumah bapak NS luasnya 10 are
b. Tipe rumah
Tipe rumah adalah rumah dengan bangunan yang terpisah-pisah, yaitu terdiri
dari bale daje, bale dangin, bale delod, bale dauh, dan dapur
c. Kepemilikan
Rumah bapak NS merupakan rumah pribadi
d. Jumlah dan rasio kamar per ruangan
Keseluruhan rumah bapak NS terdiri dari 4 kamar, yaitu bale daje 1 kamar,
bale dauh 1 kamar, bale delod 2 kamar
e. Ventilasi
Ventilasi didapatkan dari jendela depan rumah yang dibuka tiap harinya
f. Pemanfaatan ruangan
Kamar pada bale daje dipakai sebai tempa tidur untuk anak dan menantu serta
cucu-cucu dari bapak NS, bale dauh sebagai kamar dari ibu KS, bale delod
kamar untuk ibu PC dan bapak NS. Sedangkan bale dangin untuk kegiatan
keagamaan
g. Septic tank
Rumah bapak NS terdapat sectic tank yang jaraknya dengan sumur 10 meter
h. Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan adalah air sumur yang sudah direbus
i. Kamar madi/WC
Rumah bapak NS memiliki 2 kamar mandi/WC, kondisinya cukup bersih
j. Sampah
Sampah rumah dikumpulkan lalu dibawa ke TPA yang ada di banjar
k. Limbah RT
Limbah RT disalurkan ke lubang khusus
l. Kebersihan lingkungan
Lingkungan rumah cukup bersih namun sedikit berantakan karena sedang
dalam proses pembangunan
Denah rumah

U 1
3
4 2

5 7

Keterangan gambar

1. Merajan
2. Bale Daje
3. Bale dauh
4. Rumah dalam proses pembangunan
5. Dapur
6. Bale dangin
7. Bale delod
8. Halaman

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW


Keluarga Bapak NS tinggal di lingkungan yang berpenduduk yang cukup
padat mayoritas penduduknya bersuku Bali, rata-rata sebagai pegawai swasta.
Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling tolong menolong bila ada kesusahan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak NS tinggal di rumah ini sejak dari leluhur. Rumah Bapak NS
berada kurang lebih 350 meter dari jalan raya, jenis kendaran yang dipakai
biasanya sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat.
Bapak NS aktif mengikuti kegiatan yang terdapat di banjar seperti gotong
royong, rapaat banjar dan sebagainya. Sedangkan untuk ibu PC masih ikut dalam
kegiatan banjar dan PKK. Bapak NS juga berperan sebagai pekaseh.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak NS bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan
biasanya bercerita dengan istri dan anak-anaknya.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola
komunikasi keluarga terbuka antara anak dan Ibu PC Apabila ada masalah
keluarga ataupun di luar keluarga, selalu di bicarakan bersama-sama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Bapak NS saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga
bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya
bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di
pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti Puskesmas dan dokter praktek swasta
3. Struktur peran
Bapak NS sebagai kepala keluarga, bekerja sebagai petani. Ibu N.W sebagai
ibu rumah tangga dan petani, sedangkan anak dan menantu sebagai pegawai
swasta, An.ER sebagai pelajar yang tampak kreatif, tidak pernah melakukan
kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas setiap hari. Bila akan keluar rumah dan
terlambat pulang ke rumah harus memberitahu dulu kepada orang tua,

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dalam
suatu hal. Keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal
atau kehilangan. Keluarga saling mendukung jika ada anggota keluarga yang ikut
dalam hal kegiatan yang positif. Keluarga bapak NS tetap menjaga kehangatan
antar anggota dan saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak NS membiasakan anaknya untuk bersosialisasi dan
berinteraksi serta saling membantu tetangganya, begitu juga dengan cucunya
dibiasakan untuk bermain dengan teman sebayanya. Keluarga bapak NS cukup
rukun. Keputusan dalam keluarga diambil secara bersama-sama. Jika ada waktu
senggang biasanya keluarga menonton tv atau mengobrol bersama.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ maslah kesehatan
keluarga
Keluarga bapak NS kurang dalam hal pengetahuan tentang penyakit, ditandai
dengan ibu PC yang menderita sakit pinggang bawah sejak lebih dari 2 bulan
namun jarang dibawa berobat karena tidak kunjung sembuh dan ttap dipaksa
untuk bekerja.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Jika ada keluarga yang sakit keputusan diambil secara bersama-sama
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang sakit, ditandai
dengan ibu PC sudah mengalami sakit pada punggung bawah sejak 2 bulan
yang lalu namun keluarga tetap membiarkan ibu PC untuk bekerja ke sawah
dan tidak ada tindakan untuk membantu mengurangi nyeri yang dirasa oleh
ibu PC.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga cukup mampu memelihara lingkungan, ditandai dengan kondisi
kamar mandi yang bersih dikuras 1 kali dalam seminggu, menyapu halaman 2
kali perhari, tidak ada kandang ternak di rumah, keadaan rumah cukup bersih.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan di masyarakat
Jika ada anggota keluarga yang sakit, dibawa ke puskesmas atau dokter
praktek swasta
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
Stressor jangka pendek yang dirasakan keluarga Bapak NS bersumber dari
masalah keuangan keluarganya

2. Respon terhadap stressor.


Upaya Bapak NS dan Ibu PC mengatasi stress biasanya dengan cara
mengalihkan ketegangan pikirnnya dengan mengobrol, atau dengan cara
beristirahat/ tidur. Biasanya Bapak NS dan Ibu PC suka menghibur diri dengan
bercanda bersama cucunya dan menonton TV.
3. Strategi koping yang digunakan
Bila masalah Bapak NS atau anggota keluarga tidak menemukan jalan keluar,
biasanya keluarga mendiskusikan masalah dengan semua anggota keluarga.
4. Strategi koping yang disfungsional
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam
mengatasi masalah secara maladaptive.

VII. Pemeriksaan Fisik


Hasil pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 Maret 2011 :

ASP An ER Ny. KS An. DW


Bapak NS Ibu PC Tn. CW Ny. MM
EK

Tens 120/80 110/70 110/70 110/80 - 130/80 -


i
(mm
Hg)

TB 170 cm, 60kg 155cm, 169cm, 159cm, 110cm, 150 cm, 80 cm, 18
dan 51kg 58kg 49kg 25 kg 40 kg kg
BB

Suh 37,0oC 36,7oC 36,6oC 36,5oC 36,5oC 36,5oC 36,5oC


u
(oC)

RR 22 (x/mnt) 18 (x/mnt) 18(x/mnt) 16 (x/mnt) 22(x/mnt 18(x/mnt 23(x/mnt


(x/m ) ) )
nt)
Nadi 90 x/mnt 76 x/mnt 84 x/mnt 80 x/mnt 90 x/mnt 80 x/mnt 100
(x/m x/mnt
nt)

Ram I: Persebaran I: I: I: I: I: I:
but rambut merata, Persebaran Persebaran Persebaran Persebaran Persebaran Persebaran
kepa bentuk wajah rambut rambut rambut rambut rambut rambut
la lancip, merata, merata, merata, merata, merata, merata,
P: tidak ada
bentuk bentuk bentuk bentuk bentuk bentuk
nyeri tekan pada
wajah lancip wajah wajah wajah wajah wajah
kepala P: tidak ada
lancip, lancip, lancip, lancip, lancip,
nyeri tekan P: tidak ada P: tidak ada P: tidak P: tidak P: tidak
pada kepala nyeri tekan nyeri tekan ada nyeri ada nyeri ada nyeri
pada pada tekan pada tekan pada tekan pada
kepala kepala kepala kepala kepala

Mat I: mata I: mata I: mata I: mata I: mata I: mata I: mata


a, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
telin telinga telinga telinga telinga telinga telinga telinga
ga, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
mul hidung hidung hidung hidung hidung hidung hidung
ut, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
hidu tenggorokan tenggoroka tenggoroka tenggoroka tenggoro tenggoro tenggoro
ng, bersih n bersih n bersih n bersih kan kan kan
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
teng bersih bersih bersih
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan P: tidak P: tidak P: tidak
goro
pada mata, pada mata, pada mata, pada mata, ada nyeri ada nyeri ada nyeri
kan.
sinus frontalis, sinus sinus sinus
tekan tekan tekan
etnoidalis, frontalis, frontalis, frontalis,
pada pada pada
splenoidalis etnoidalis, etnoidalis, etnoidalis,
mata, mata, mata,
maksilaris, splenoidali splenoidali splenoidali sinus sinus sinus
tidak ada nyeri
s s s frontalis, frontalis, frontalis,
tekan pada
maksilaris, maksilaris, maksilaris, etnoidalis etnoidalis etnoidalis
kartilago tidak ada tidak ada tidak ada
, , ,
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
splenoida splenoida splenoida
pada pada pada
lis lis lis
kartilago. kartilago kartilago
maksilari maksilari maksilari
s, s, s,
tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri nyeri nyeri
tekan tekan tekan
pada pada pada
kartilago kartilago kartilago
Leh I: leher bersih I: leher I: leher I: leher I: leher I: leher I: leher
er tidak ada lesi bersih tidak bersih tidak bersih tidak bersih bersih bersih
P: tidak ada
ada lesi ada lesi ada lesi tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan, P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
lesi lesi lesi
tidak ada nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, P: tidak P: tidak P: tidak
bendungan tidak ada tidak ada tidak ada ada nyeri ada nyeri ada nyeri
vena jugularis bendungan bendungan bendungan tekan, tekan, tekan,
vena vena vena tidak ada tidak ada tidak ada
jugularis jugularis jugularis bendunga bendunga bendunga
n vena n vena n vena
jugularis jugularis jugularis
Thor I: Nafas I: Nafas I: Nafas I: Nafas I: Nafas I: Nafas I: Nafas
ak Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada P: tidak P: tidak P: tidak
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan ada nyeri ada nyeri ada nyeri
P: paru sonor P: paru P: paru P: paru
tekan tekan tekan
A: suara
sonor sonor sonor P: paru P: paru P: paru
jantung lupdup, A: suara A: suara A: suara
sonor sonor sonor
suara paru jantung jantung jantung A: suara A: suara A: suara
vesikuler lupdup, lupdup, lupdup, jantung jantung jantung
suara paru suara paru suara paru lupdup, lupdup, lupdup,
vesikuler vesikuler. vesikuler. suara suara suara
paru paru paru
vesikuler. vesikuler. vesikuler.
Abd I: abdomen I: abdomen I: abdomen I: abdomen I: I: I:
ome bersih, tidak bersih, bersih, bersih, abdomen abdomen abdomen
n ada lesi tidak ada tidak ada tidak ada bersih, bersih, bersih,
A: suara bising
lesi lesi lesi tidak ada tidak ada tidak ada
usus 5(x/mnt) A: suara A: suara A: suara
lesi lesi lesi
P: suara
bising usus bising usus bising usus A: suara A: suara A: suara
tympani
10(x/mnt) 14(x/mnt) 12(x/mnt) bising bising bising
P: tidak ada
P: suara P: suara P: suara
usus usus usus
nyeri tekan
tympani tympani tympani
20(x/mnt 13(x/mnt 10(x/mnt
P: tidak ada P: tidak ada P: tidak ada
) ) )
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
P: suara P: suara P: suara
tympani
P: tidak tympani tympani
P: tidak P: tidak
ada nyeri
ada nyeri ada nyeri
tekan
tekan tekan

Ekst I: terlihat I: terlihat I: terlihat Tidak ada I: terlihat I: terlihat I: terlihat


remi simetris simetris simetris I: terlihat simetris simetris simetris
tas persebaran persebaran persebaran simetris persebara persebara persebara
atas rambut merata rambut rambut persebaran n rambut n rambut n rambut
P: tidak ada
dan merata merata rambut merata merata merata
nyeri tekan, P: tidak ada P: tidak ada P: tidak P: tidak P: tidak
baw merata
kekuatan otot 5 nyeri tekan, nyeri tekan, P: tidak ada ada nyeri ada nyeri ada nyeri
ah,
kekuatan kekuatan nyeri tekan, tekan, tekan, tekan,
pers
otot 5 otot 5 kekuatan kekuatan kekuatan kekuatan
endi
otot 5 otot 5 otot 5 otot 5
an.

Siste Tidak diperiksa Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


m diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa diperiksa
geni
talia

Kesimpulan: berdasarkan hasil pemeriksaan fisik diatas tidak ada mengalami penyakit
pada fisik anggota keluarga

VIII. Harapan Keluarga


Ibu PC berharap penyakit yang dideritanya bisa sembuh total tidak kambuh
lagi
B. ANALISA DATA
Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat
dilakukan perumusan diagnosis keperawatan. Analisa data dibuat dalam bentuk matrik
seperti tabel di bawah ini:

No. Data Diagnosis Keperawatan

1. DS : Ketidakefektifan manajemen kesehatan


Ibu PC mengatakan bahwa
keluarga
punggung bawahnya sakit
sejak lebih dari 2 bulan
Ibu PC mengatakan hanya
sesekali berobat karena
tidak kunjung sembuh
Ibu PC mengatakan tetap
memaksakan untuk bekerja
karena tuntutan pekerjaan
Ibu PC mengatakan punya
Nyeri akut pada Ibu PC
riwayat mengangkat benda
berat dan masih sering
mengangkat benda berat
2. Ibu PC mengatakan nyeri
bertambah saat beraktivitas

DO: postur tubuh pasien sedikit


membungkuk

DS:
Ibu PC mengatakan
punggung bawahnya sakit
sejak 2 bulan yang lalu
Ibu PC mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti
tertusuk-tusuk
Ibu PC mengatakan skala
nyeri yang dirasa 3 (0-10)
Ibu PC mengatakan nyeri
yang dirasa bertambah saat
beraktivitas
DO: kadang-kadang pasien
meringis, TD 100/70 mmHg. Nadi
90 x permenit

C. PENAPISAN MASALAH
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat masalah : 3/3x1 1 Ibu PC mengalami sakit pinggang


aktual namun tetap dibawa bekerja

Kemungkinan 1/2x2 1 Ibu PC bekerja sebagai petani sering


masalah untuk menganggkat benda berat
diubah :
sebagian

Potensi 2/3x1 2/3 Ibu PC mengatakan bekerja sebagai


masalah dapat petani sering mengangkat benda
dicegah : cukup berat

Menonjolnya 2/2x1 1 Ibu PC mengatakan ingin cepat


masalah : sembuh
segera diatasi

Total skor 3 2/3


2. Nyeri akut pada IBu PC

Kriteria Nilai Skor Pembenaran

Sifat masalah : 3/3x1 1 Ibu PC mengalami sakit pinggang


aktual

Kemungkinan 1/2x2 1 Ibu PC mengatakan tetap


masalah untuk memaksakan untuk bekerja
diubah :
sebagian

Potensi 2/3x1 2/3 Ibu PC bekerja sebagai petani


masalah dapat
dicegah : cukup

Menonjolnya 2/2x1 1 Ibu PC mengatakan ingin cepat


masalah : sembuh
segera diatasi

Total skor 3 2/3

D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Nyeri akut pada Ibu PC
E. PERENCANAAN

Data Diagnose Tujuan NOC NIC

DS : Ketidakefektifa Manajemen 1. Keluarga 1. Penyuluhan


Ibu PC kesehatan mampu kesehatan
n manajemen
mengatakan keluarga efektif mengenal tentang
kesehatan Setelah Pengetahuan pengertian,
bahwa intervensi kesehatan dan
keluarga penyebab, tanda
punggung keperawatan perilaku dan gejala, serta
bawahnya keluarga menangani penanganan nyeri
mampu keluhan nyeri punggung bawah
sakit sejak
mengenal pada keluarga
lebih dari 2 Penyakit serta
bulan fisik yang pencegahan
Ibu PC dialami nyeri
2. Penyuluhan
keluarga punggung
mengatakan tentang cara
bapak NS bawah
hanya sesekali Tanda dan menangani
2. Keluarga
gejala keluhan nyeri
berobat karena mampu
penyakit punggung bawah
memutuskan
tidak kunjung
fisik yang cara
sembuh dialamai menangani
Ibu PC Penangana keluhan
mengatakan n penyakit keluarga
fisik yang 3. Keluarga
tetap
dialami mampu
memaksakan keluarga merawat
untuk bekerja anggota
keluarga yang
karena
sakit
tuntutan 4. Keluarga
pekerjaan mampu
Ibu PC memodifikasi
mengatakan lingkungan
untuk
punya riwayat mengurangi
mengangkat rasa nyeri
benda berat keluarga
5. Keluarga
dan masih mampu
sering memanfaatkan
mengangkat fasilitas
pelayanan
benda berat kesehatan,
Ibu PC
yaitu
mengatakan membawa
anggota
nyeri keluarga yang
bertambah saat sakit ke
pelayanan
beraktivitas
kesehatan

DO: postur tubuh


pasien sedikit
membungkuk

DS: Nyeri akut Keluarga Keluarga mampu Demonstrasi cara


Ibu PC mampu merawat anggota mengurangi nyeri
mengatakan merawat keluarga yang punggung bawah
anggota mengalami nyeri sikap tidur
punggung
keluarga yang Menanga terlentang dengan
bawahnya mengalami ni alas yang keras dan
sakit sejak 2 nyeri keluhan datar serta
nyeri melakukan tehnik
bulan yang
yang distraksi dan
lalu dirasakan relaksasi
Ibu PC keluarga
mengatakan yang
sakit
nyeri yang
dirasakan
seperti
tertusuk-tusuk
Ibu PC
mengatakan
skala nyeri
yang dirasa 3
(0-10)
Ibu PC
mengatakan
nyeri yang
dirasa
bertambah
saat
beraktivitas
DO: kadang-kadang
pasien meringis, TD
100/70 mmHg. Nadi
90 x permenit
F. IMPLMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal No.Dx Implementasi Evaluasi Paraf

22 Maret 1 Memberi penyuluhan kesehatan DS


1. Keluarga mengatakan bahwa
2017 tentang LBP, meliputi:
LBP adalah sakit ynag
pengertian, penyebab, tanda-
dirasakan didaerah punggung
tanda, penanganan
bawah
Menanyakan pada keluarga hal- 2. Keluarga mengatakan gejala
hal yang belum dimengerti yang dirasakan seperti sakit
pada punggung bawah, sakit
pinggang, dapat menjalar
Meminta keluarga untuk
kebokong, paha dan sampai
menyebutkan kembali tentang
kaki
pengertian, tanda gejala, dan 3. Keluarga mengatakan
penyebab dan penanganan LBP penyebab LBP adalah
bermacam-macam salah
satunya karena adaya trauma
pada tulang misalnya punya
riwayat sering mengangka
benda berat
4. Keluarga mengatakan cara
mengatasi LBP salah satunya
adalah dengan bedrest
dengan menggunakan alat
yang keras dan rata untuk
mengendorkan otot
DO
Keluarga menyimak
penjelasan dengan baik
Keluarga berusaha menjawab
setiap pertanyaan yang
diajukan.

Analysis :
TUK 1 tercapai sesuai rencana

Planning :

Evaluasi kembali TUK 1 tentang


pengertian, tanda gejala, dan
penyebab dan penanganan LBP
pada pertemuan kunjungan
berikutnya.

Lanjutkan ke TUK 2 tentang


bagaimana mengidentifikasi
nyeri berlanjut untuk melakukan
perawatan di rumah

31 Maret 2 Mendemonstasikan cara DS


2017 mengurangi nyeri punggung Keluarga mengatakan cara
mengatasi rasa nyeri salah
bawah yaitu dengan sikap tidur
satunya adalah dengan tidur
terlentang dengan alas yang keras
terlentang dan bedrest kurang
dan datar serta melakukan tehnik
lebih selama 1 minggu
relaksasi dan pengalihan
menggunakan alas yang keras
perhatian dengan mendengarkan
dan datar
lagu Bali

DO
Keluarga menyimak setiap
penjelasan dengan baik
Ibu PC mampu melakukan
cara mengurangi nyeri
punggung yaitu tidur
terlentang dengan
menempelkan dada di lantai
kedua tangan dibawah kepala
dengan melakukan tehnik
relaksasi dan pengalihan
perhatian
Analysis :
TUK 2 tercapai sesuai rencana.

Planning :
Evaluasi kembali TUK 2
terhadap identifikasi adanya
nyeri berlanjut pada kunjungan
berikutnya

Vous aimerez peut-être aussi