Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Semester 3
Posted on 8 Oktober 2015
MAKALAH
GEOLOGI STRUKTUR
Disusun Oleh :
SATRIADI
14.11.108.701602.000847
UNIVERSITAS KUTAIKARTANEGARA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
DAFTAR ISI.
2
DAFTAR GAMBAR..
BAB
1. PENDAHULUAN. 3
2. Latar Belakang. 3
3. Tujuan
4
4. Ruang lingkup .. 4
5. KAJIAN TEORI .. 5
8. Klasifikasi Sesar.. 9
9. Sistem Sesar.. 9
III. PENUTUP.. 16
3.1. Kesimpulan. 16
DAFTAR PUSTAKA.. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Patahan atau sesar (atau istilah geologynya fault) adalah satu bentuk rekahan pada
lapisan batuan bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap
blok yg lainnya. pergerakannya bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif
mendatar terhadap blok yg lainnya. Pergerakan yg tiba- tiba dari suatu patahan atau
sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Beberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar sebagai
bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Sesar didefinisikan sebagai
rekahan/retakan pada batuan penyusun bumi yang telah atau sedang mengalami
pergerakan.
1. Tujuan
2. Memberikan informasi mengenai system, serta akibat yang dihasilkan dari sesar
(fault)
3. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang defenisi dari sesar (fault), klasifikasi, serta system terjadinya
sesar.
BAB II
KAJIAN TEORI
Patahan atau sesar (atau istilah geologynya fault) adalah satu bentuk rekahan pada
lapisan batuan bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap
blok yg lainnya. pergerakannya bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif
mendatar terhadap blok yg lainnya. Pergerakan yg tiba- tiba dari suatu patahan atau
sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Gerak suatu batuan akibat proses pensesaran terjadi disepanjang bidang sesarnya,
sedangkan arah geraknya dapat diketahui dari jejak-jejak pergeserannya berupa gores
garis (Slicken line), atau indikasi lainnya seperti drag fault dsb.
Beberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar sebagai
bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Sesar didefinisikan sebagai
rekahan/retakan pada batuan penyusun bumi yang telah atau sedang mengalami
pergerakan.
Billing (1959)
Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif
(displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut
dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya
mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.
Ragan (1973)
Park (1983)
Sesar adalah suatu bidang pecah (fracture) yang memotong suatu tubuh batuan dengan
disertai oleh adanya pergeseran yang sejajar dengan bidang pecahnya.
Unsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat gerak dari proses
pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam penamaan jenis sesar sesuai
dengan klasifikasi sesar yang ada. Untuk mempelajari sesar terlebih dahulu harus
mengetahui unsur-unsur geometri dari sesar itu sendiri.
1. Fault surface adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya
pergeseran.
2. Fault line adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan
permukaan bumi.
10. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal.
11. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit.
12. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan
jurus bidang sesarnya.
13. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus
terhadap jurus bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang
sesarnya.
16. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang
sebenarnya.
17. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang.
18. Horizontal strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang
sesar dengan bidang horisontal.
19. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok yang berada
di hadapannya.
20. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua blok yang
bergeser dan diukur pada bidang sesar.
21. Strike separation adalah komponen separation yang diukur sejajar terhadap
jurus bidang sesar.
22. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan
kemiringan bidang sesar.
23. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.
24. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus
yang disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.
25. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan jurus bidang
sesar.
1. Klasifikasi Sesar
2. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar enechelon).
1. Sistem Sesar
Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar normal dan
sesar mendatar. Sebenarnya ada satu jenis sesar lainnya, yaitu sesar miring (Oblique
fault), yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis sesar.
Terbentuknya struktur sesar di suatu daerah umumnya tidak tunggal, artinya suatu
sesar yang terbentuk akibat tektonik (waktu dan tempatnya sama) disuatu daerah
selalu terjadi lebih dari satu jalur sesar dengan ukuran yang bervariasi. Kelompok
struktur sesar demikian dinamakan sistem sesar.
Sesar naik atau Thrust fault, terjadi apabila hanging wall relatif bergerak naik
terhadap foot wall. Berdasarkan sistem tegasan pembentuk sesarnya, posisi tegasan
utama dan tegasan minimum adalah horizontal dan tegasan menengah adalah vertical.
Umumnya sesar naik tidak pernah berdiri sendiri atau berkembang tunggal. Sesar
selalu membentuk suatu zona, sehingga pada zona sesar dijumpai sejumlah bidang
sesar. Masing-masing bidang sesar tersebut membentuk pola yang sama, yaitu bidang
sesar umumnya memiliki arah kemiringan yang sama dan arah jalur sesarnya relatif
sama. Sejumlah sesar naik yang terbentuk pada periode tektonik yang sama dinamakan
sebagai thrust systems. Thrust system, ada dua jenis pola sesar utama, yaitu imbricate
fan dan duplexes. Pola struktur Imbricate fan dicirikan dengan adanya thrust sheet
yang di dalamnya berkembang struktur lipatan asimetri dan rebah mengikuti arah
tectonic transport, sedangkan di dalam pola duplex, thrust sheet dilingkupi oleh sesar.
Sesar naik dengan pola Imbricate fan atau pola susun genteng dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu trailling imbricate fan dan leading imbricate fan. Kedua jenis pola sesar
tersebut dibedakan berdasarkan besarnya jarak pergeseran. Trailling imbricate fan
dicirikan oleh adanya displacement yang besar pada bagian paling belakang dari
seluruh sesar naik, sebaliknya dinamakan leading imbricate fan.
Sesar naik dapat dibedakan jenisnya berdasarkan pada posisi bidang sesar
terhadap sumbu lipatan dan arah tectonic transport. Sesar naik yang terbentuk di
bagian belakang sumbu lipatan dinamakan sebagai forelimb thrust, sedangkan yang
berkembang dibagian depan sumbu lipatan dinamakan sebagai backlimb thrust.
Berdasarkan pada tectonic transportnya, sesar naik dibedakan menjadi back thrust
dan fore thrust. Apabila gerak relatif dari sesar naik searah dengan pada tectonic
transportnya, maka sesar naik tersebut dinamakan sebagai fore thrust dan sebaliknya
dinamakan sebagai back thrust. Back thrust yang terbentuk di dalam thrust system
dapat membentuk pop-up dan triangle zone. Di dalam thrust system, posisi bidang
sesar dapat relatif sejajar dengan bidang lapisan batuan yang dinamakan sebagai flat
dan apabila memotong bidang lapisan dinamakan sebagai ramp.
Apabila posisi flat searah dengan tectonic transport dinamakan frontal ramp dan
sebaliknya dinamakan sebagai back thrust. Gerak relatif suatu blok terhadap blok yang
lainnya dapat terjadi sepanjang flat dan ramp. Blok hanging wall yang menumpang di
atas flat dinamakan sebagai hangingwall ramp sedangkan blok foot wall yang berada di
bagian ramp dinamakan sebagai footwall ramp. Terbentuknya sejumlah sesar naik
tidak terjadi secara bersamaan melainkan terbentuk secara berurutan. Apabila urutan
pembentukan sesar naiknya makin muda ke arah hanging wall dinamakan sebagai
overstep dan jika terjadi sebaliknya dinamakan sebagai piggyback. Pembentukan
sesar naik selalu berasosiasi dengan pembentukan lipatan, oleh karenanya pola lipatan
dan sesar naik yang terbentuk relatif bersamaan dinamakan sebagai lipatan anjakan.
Contoh pola struktur demikian dijumpai di daerah Majalengka dan di daerah lain
seperti di Kalimantan timur. Urutan pembentukan sesar naik di dalam jalur lipatan
anjakan dimulai di sekitar jalur gunungapi dan semakin jauh dari jalur gunungapi
pembentukan sesar naiknya terjadi paling akhir.
Contoh gambar :
2. Sesar mendatar
Contoh gambar :
3. Sesar normal
Planar ekstensional fault adalah sesar normal dengan bidang sesar datar atau
semu datar. Gerak sesarnya dapat atau tanpa disertai oleh rotasi. Ada berbagai macam
jenis sesarnya, antara lain planar non-rotational faulting, planar rotational faulting,
sigmoidal rotational faulting, planar detachment faulting, kinked planar detachment
faulting.
Contoh gambar :
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami sampaikan dari maklah ini adalah sebagai berikut:
1. Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya
pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak
pergeseran tersebut dapat hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer,
sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter
hingga puluhan kilometer.
2. Berdasarkan pola kumpulan sesar (sesar radial, sesar pralel, sesar en echelon).
Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar normal
atau sesar turun dan sesar mendatar.