Vous êtes sur la page 1sur 6

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No.

1, April 2012 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PENGARUH TERAPI TOKEN EKONOMI PADA KEMAMPUAN
MENGONTROL PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN
GANGGUAN JIWA DI RS. JIWA PROVINSI LAMPUNG
Idawati Manurung*, Gustop Amatiria **

Terapi token ekonomi adalah salah satu alternatif pengajaran yang dilakukan di rumah sakit jiwa karena selain
mengajarkan, memberi contoh, juga mengamati dan mengevaluasi semua perilaku adaptif yang
mengindikasikan bahwa klien sudah mampu mengontrol diri dari perilaku kekerasan. Oleh karena itu
dilakukan metoda terapi token untuk membuat kemampuan mengontrol perilaku kekerasan dengan baik.
Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan mengontrol diri pasien gangguan jiwa kelompok intervensi terapi
token ekonomi, diketahuinya kemampuan mengontrol diri pasien gangguan jiwa kelompok yang tidak
mendapat terapi token ekonomi dan diketahuinya perbedaan kemampuan mengontrol diri pasien kelompok
intervensi terapi token eknomi dengan yang tidak mendapat token ekonom.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan intervensi terapi perilaku:
Token ekonomi dengan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil yang didapat adalah rata-rata
nilai kemampuan mengontrol diri pasien gangguan jiwa kelompok intervensi terapi token ekonomi adalah
22,23, termasuk kategori meningkat. Rata-rata nilai kemampuan mengontrol diri pasien gangguan jiwa
kelompok yang tidak mendapat terapi token ekonomi di RSJ. Provinsi Lampung adalah 11,87, termasuk
kategori meningkat. Terdapat perbedaan yang bermakna kemampuan mengontrol diri dari perilaku kekerasan
antara kemampuan mengontrol diri pasien kelompok intervensi terapi token eknomi dengan yang tidak
mendapat token ekonomi di RSJ. Provinsi Lampung, (nilai p= 0.00).

Kata Kunci : Token ekonomi, perilaku kekerasan, kontrol diri

LATAR BELAKANG perasaan jengkel yang timbul karena


adanya kecemasan seseorang yang
dianggapnya sebagai ancaman yang akan
Masalah-masalah yang ditimbul kan
datang (Stuart & Sundeen, 2005). Reaksi
klien gangguan jiwa pada keluarga yang
manusiawi yang normal terhadap
paling sering muncul menurut Torrey
rangsang tertentu yang membuat orang
(1988 dalam Setiadi, 2006) adalah
tersinggung harga dirinya/membuat
ketidakmampuan merawat diri,
kecewa dan frustasi karena segala sesuatu
ketidakmampuan menangani keuangan,
sidak berjalan seperti yang diinginkan
menarik diri, kebiasaan yang aneh,
(Wedge, 1989) .
ancaman bunuh diri, tidakmampuan
Token ekonomi adalah bentuk dari
mengontrol emosi yang ditandai dengan
reinforcement positif yang digunakan
adanya perilaku kekerasan yang
baik secara individu maupun kelompok
berbahaya pada diri sendiri, keluarga dan
pasien di ruang psikiatri atau pasien anak-
lingkungan, gangguan pada kehidupan
anak (Stuart & Laraia, 2005). Token
keluarga, misalnya dalam pekerjaan,
ekonomi, yaitu sebuah teknik bedasarkan
sekolah, kegiatan sosial dan ketakutan atas
prinsip-prinsip pengkondisian overan.
keselamatan klien dan keluarganya
Conditioned reinforce dalam bentuk token
Perilaku kekerasan adalah suatu
diberikan pada pasien yang memunculkan
bentuk perilaku yang bertujuan untuk
respon yang diinginkan seperti mampu
melukai seseorang secara fisik maupun
memperagakan tehnik napas dalam atau
psikologis bisa dilakukan secara verbal,
menyelesaikan tugas secara baik
diarahkan pada diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan. Pengertian marah adalah

[82]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN 1907 - 0357

Menurut Carson (2003) manfaat lain dari sampling untuk menentukan jumlah
token ekonomi adalah mengajarkan nilai responden dari setiap ruangan, kemudian
pada pasien karena token ini diberikan diikuti random sample untuk menentukan
apabila ada perubahan perilaku. pasien dari setiap ruangan.
Rumah Sakit Jiwa, (RSJ) Provinsi Pengumpulan data dalam penelitian ini
Lampung mempunyai kapasistas 100 menggunakan beberapa tahap pelaksanaan
tempat tidur yang terdiri dari tiga ruang yaitu; - tahap persiapan, pada tahap ini
rawat inap. Berdasarkan wawancara peneliti membentuk tim observasi terapi
dengan perawat ruangan pada tanggal 5 perilaku token ekonomi untuk ruangan
Juni 2011, didapatkan data bahwa di yang melibatkan kepala ruangan.
Ruang Cendrawasih, dari 23 pasien yang Kemudian dilaksanakan Pre Test yaitu
datang, 80% masuk rumah sakit jiwa perawat melakukan observasi perilaku
dengan perilaku kekerasan baik yang kekerasan klien untuk mengetahui
diarahkan kepada diri sendiri, orang lain, kemampuan awal pasien dalam
dan lingkungan. mengontrol diri sebelum dilakukan terapi
Terapi yang dilakukan adalah token token.
ekonomi. Terapi token ekonomi adalah - tahap Intervensi, pada tahap iniklien
salah satu alternatif pengajaran karena dibagi dalam dua kelompok, satu
selain mengajarkan, memberi contoh, juga kelompok yang dilakukan Terapi Aktifitas
mengamati dan mengevaluasi semua Kelmpok Perilaku Kekerasan tanpa Terapi
perilaku adaptif yang mengindikasikan Token Ekonomi, kelompok lain dengan
bahwa klien sudah mampu mengontrol Terapi Aktifitas Kelompok Dengan Token
diri dari perilaku kekerasan. Rumusan Ekonomi. Klien diberikan tanda (token)
masalah dalam penelitian ini adalah: jika klien melaksanakan perilaku
Apakah ada pengaruh terapi token mengontrol diri, dan mengurangi tanda
ekonomi pada kemampuan mengontrol (token) tersebut jika klien melakukan
perilaku kekerasan pada pasien dengan perilakuk kekerasan. Intervensi dilakukan
gangguan jiwa di RSJ Provinsi Lampung ? sebanyak 7 sesi setiap 3 hari dan
Diketahuinya kemampuan mengontrol diri dilakukan observasi selama 3 minggu.
pasien gangguan jiwa kelompok intervensi Setelah dilakukan intervensi sesi pertama
terapi token ekonomi, diketahuinya klien sudah mempraktekkan kemampuan
kemampuan mengontrol diri pasien mengontrol dirinya dan langsung
gangguan jiwa kelompok yang tidak dilakukan observasi pada hari keduanya.
mendapat terapi token ekonomi dan Setiap kali melakukan kebaikan atau
diketahuinya perbedaan kemampuan mampu melakukan tindakan yang
mengontrol diri pasien kelompok menunjukkan kemampuan mengontrol diri
intervensi terapi token eknomi dengan maka pasien diberi token berupa tanda
yang tidak mendapat token ekonomi di bintang, bila dilakukan dengan mandiri.
RSJ. Provinsi Lampung. Tanda bulan bila dilakukan dengan
disuruh. Bila menunjukkan tanda perilaku
METODE PENELITIAN kekerasan maka nilainya akan dikurangi.
Setiap satu minggu token ekonomi
Desain yang digunakan dalam (tanda) yang diperoleh dihitung dan
penelitian ini adalah Quasi dijumlahkan untuk menukarkan kupon
experimental dengan intervensi terapi dengan hadiah barang sesuai dengan
perilaku: Token ekonomi. daftar yang tersedia.
Adapun populasi dalam penelitian ini Proses pengolahan data dimulai
adalah pasien gangguan jiwa yang dirawat dengan editing, skoring, pemberian kode
di RS. Jiwa Bandar ampung. Teknik dan memasukkan data ke komputer.
pengambilan sampel yang digunakan Secara univariat dipaparkan hasil
dalam penelitian adalah purpossive kelompok dengan Terapi Token, 26 pasien

[83]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN 1907 - 0357

didapatkan rata-rata peningkatan perilaku. Menurut Gerald Corey ( 2007)


kemampuan mengontrol diri adalah 22,23 tujuan prosedur ini adalah mengubah
dengan standar deviasi 0,84 . Hasil dari motivasi yang ekstrinsik menjadi motivasi
kelompok pasien yang tidak dilakukan yang intrinsik. Motivasi ekstrinsik pada
token ekonomi, didapatkan hasil bahwa penelitian ini adalah mendaptatkan nilai
dari 23 pasien didapatkan rata-rata atau bintang dan bulan, tetapi karena
peningkatan kemampuan mengontrol diri mereka melaksanakan dan mereka
adalah 11,87 dengan standar deviasi mendapatkan manfaat yang baik dari
0,75. perubahan itu, ditambah lagi mendapat
respon atau pujian yang baik dari teman
HASIL PENELITIAN dan pasien, maka motivasi itu berkembang
menjadi motivasi instrinsik karena dia
Hasil uji bivariat didapatkan hasil mendapatkan langsung hadiahnya yaitu
uji kesamaan varian melalui uji Levenes menjadi orang yang lebih baik dan
didapat hasil p = 0.00 ( p < , 0.05) direspon baik dari orang sekelilingnya.
berarti varian kedua kelompok berbeda, Perolehan tingkah laku yang diinginkan
dengan menggunakan Equal variances akhirnya dengan sendirinya akan menjadi
not assumed, dari hasil analisis diperoleh cukup mengajarkan untuk memelihara
nilai p = 0.001 sehingga dapat tingkah laku yang baru yang diyakini dan
disimpulkan bahwa pada alpha 5%, dilakukannya. Bukti untuk mendukung
terdapat perbedaan yang bermakna rata- efektivitas token ekonomi adalah lebih
rata nilai peningkatan kemampuan banyak dibandingkan hampir semua
mengontrol diri pasien antara yang teknik perilaku lainnya (Kazdin, 1977
melakukan token ekonomi dengan yang dalam Yustinus,2007).
tidak mengalami token ekonomi. Motivasi intrinsik yang diterapkan
akan menguatkan perilaku baru. Menurut
PEMBAHASAN Bloom, (1980, dalam Notoatmodjo 2003)
mengatakan bahwa domain perilaku
Kunci harapan utama dalam terapi manusia terbagi dalam tiga ramah yaitu,
kesehatan jiwa adalah menginginkan klien kognitif (cognitive domain), afetif
dapat berprilaku atau berperan sesuai (affective domain), dan psikomotor
untuk menghasilkan perubahan-perubahan (psychomotor domain). Pengetahuan atau
positif dalam berbagai tingkah laku yang kognitif merupakan domain yang sangat
meliputi kesehatan pribadi, interaksi- penting untuk terbentuknya tindakan
interahksi sosial, kehadiran dan formasi seseorang (Notoatnodjo, 2003). Kognitif
dalam pekerjaan, performasi akademik, menunjukan pada pikiran rasional, belajar
tugas-tugas rumah tangga. Hal ini dicapai kognitif meliputi mempelajari fakta,
dan diajarkan pada saat mereka dirawat. menagambil kesimpilan, membuat
Pasien diajarkan dari mulai merawat diri keputusan dan bagaimana
sampai kemampuan mengotrol diri, mengembangkan semua pemikiran
koping dan merencanakan kegiatan positif tersebut (Craven, 2000). Pada penelitian
agar mereka kembali produktif di ini, kognitif mereka diajarkan pada saat
masyarakat. Rangkain terapi ini masuk terapi kelompok dilakukan.
dalam terapi modalitas perawat yang Menurut Notoatatmodjo (2003), terdapat
harus diterapkan selama pasien dirawat, enam tingkatan domain kognitif,
terapi aktifitas kelompok adalah bagian diantaranya(1) recall, mengingat kemballi
dari terapi modalitas perawat. sesuatu yang telah dipelajari; pada
Menurut Carson (2003) manfaat penilitan ini dilakukan pada saat mereka
lain dari token ekonomi adalah menghadapi masalah dan pada saat teman
mengajarkan nilai pada pasien karena lain melakukan (2) comprehension,
token ini diberikan apabila ada perubahan menjelaskan secara benar tentang hal yang

[84]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN 1907 - 0357

telah diketahui;dicapai pada saat mereka peneliti peragakan karena itu ada di tiga
dievaluasi ulang tentang manfaat perilaku ruangan dan menyamakan waktu untuk
positif yang mereka lakukan (3) melakukan bersama itu sulit karena semua
application, menggunakan materi yang sibuk. Pengamatan yang dilakukan
dipelajari alam situasi nyata mereka seringkali tidak terjadi karena asisten
langsung melakukan;(4) analisys, peneliti tidak dinas sehingga pengamatan
menjabarkan meteri ke dalam komponen- dilakukan pasien atau perawat lain yang
komponen tetapi masih dalam struktur; (5) tentu saja persepsinya bisa berbeda
synthesis, kemampuan menghubungkan dengan yang harus dilakukan.
bagian dari suatu bentuk keseluruhan yang
baru; ketika mereka diarahkan untuk
menganalisa tentang dampak perilaku KESIMPULAN
mereka yang dulu dengan yang sekarang,
(6) evaluation, kemampuan melakukan Rata-rata nilai kemampuan
penilaian atau justifikasi terhadap suatu mengontrol diri pasien gangguan jiwa
materi atau obyek, dilakukan dengan kelompok intervensi terapi token ekonomi
mengamati teman-teman yang sudah adalah 22,23, termasuk kategori
berubah dan dirinya yang sudah berubah meningkat. Rata-rata nilai kemampuan
dan manfaat yang mereka rasakan. mengontrol diri pasien gangguan jiwa
kelompok yang tidak mendapat terapi
Keterbatasan Penelitian token ekonomi adalah 11,87, termasuk
kategori meningkat. Terdapat perbedaan
Keterbatasan penelitian ada pada yang bermakna kemampuan mengontrol
dua aspek, yang pertama pada waktu diri dari perilaku kekerasan antara
pelaksanaan dan pada kemampuan peneliti kemampuan mengontrol diri pasien
dan asisten peneliti. Pertama, penelitian kelompok intervensi terapi token eknomi
ini memakan waktu yang panjang dengan yang tidak mendapat token
sehingga banyak pasien yang terlanjur ekonomi di RSJ. Provinsi Lampung, (nilai
pulang tidak selesai sampai sesi terakhir. p= 0.00)
Pelaksanaan post test tidak bisa Saran bagi Rumah Sakit Jiwa
dilaksanakan karena pasien pulang tidak Provinsi Bandar Lampung adalah agar
bersamaan. Beruntung, pada awalnya Bisa dimanfaatkan sebagai pedoman
pasien diikutsertakan melebihi jumlah pelaksanaan terapi perilaku : token
perkiraan sampel sehingga yang tersisa ekonomi dalam memberikan asuhan
cukup banyak sampai pada akhir. keperawatan. Metoda ini bisa diterapkan
Penelitian ini juga banyak yang pada pasien yang mengalami gangguan
tersendat karena rumah sakit sedang perilaku lainnya seperti masalah perawat
dinilai akreditasinya sehingga asisten diri, masalah menarik diri.
penelitian yang sebagian besar adalah Saran bagi Poltekkes
panitia akreditasi harus berhenti dulu dan Tanjungkarang adalah terapi token ini
melanjutkan penelitian dengan kelompok kepada peserta didik, sedangkan saran
yang baru karena yang pertama sudah untuk peneliti selanjutnya adalah
terlanjur pulang. Penyelesaian waktu antar diharapkan dapat menjadi rujukan bagi
ruangan tidak sama. penelitan lain dalam keperawatan jiwa,
Kesulitan yang kedua adalah terutama yang berhubungan loangsung
penyamakan persepsi antara peneliti dengan pasien dan terapi kelompok
dengan asisten peneliti. Peneliti harus __________________________________
terjun langsung untuk memperagakan dan * Dosen pada Prodi Keperawatan
menjelaskan nilai-nilai, proses dan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes
kemampuan yang harus dicapai pasien Tanjungkarang
pada tiap sesi. Tidak semua sesi dapat

[85]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN 1907 - 0357

** Dosen pada Prodi Keperawatan Setiasih (2006), Hubungan kepuasan


Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes pasien dengan perilaku caring
Tanjungkarang perawat pelaksana di RS, Husada,
FIK UI, tidak dipublikasikan

DAFTAR PUSTAKA Simonson, C.L.S., (1996), Teaching


Caring to Nursing Students, Jurnal
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, of Nursing Education,Volume 35,
Suatu Pendekatan Praktek. No 3, New Jersey.
Cetakan kesebelas edisi revisi IV.
Jakarta. PT. Rineka Cipta. Sugiono, 2004. Metode Penelitian.
Rineka Cipta Jakarta
Arnold E., Underman Boggs, K., (2003), Stuart, G.W, and Laraia (2005), Principles
Interpersonal Relationships, St. and practice of psychiatric nursing,
Louis, Sauders. St. Louis: Mosby Year B

Carven R. F., Hirnle C.J., (2000), Stuart, G.W, 7 Sundeen, S.J (2005), Buku
Fundamentals of Nursing, Human pedoman jiwa (4thed), Jakarta;EGC
Health and Fungtion, Philadelphia,
Lippincott Williams & Wilkins. Watson J.,(2005), Caring Science as
sacred Science, Philadelphia, F. A.
Hanson L.E., Smith M.J., (1996), Nursing Davis CompanyArikunto, S (2000),
Studentss Perspectives : Experinces Prosedur penelitian suatu
of caring and not-So-Caring pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Interaction with Faculty.Jurnal of Cipta
Nursing Education,Volume 35, No
3, New Jersey. Townsend, M. C., (2000). Psychiatric
Mental Health Nursing,
Notoatmodjo, S. (2002). Metode Philadelphia, F. A. Davis
Penelitian Kesehatan. Jakarta. Company/Publisher.
Rineka Cipta.

[86]
Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN 1907 - 0357

[87]

Vous aimerez peut-être aussi