Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SCORECARD
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakag
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lean Manufacturing
Lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan buangan
dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan ini memiliki cirri pengiriman
produk yang benar (tanpa cacat), pada waktu yang tepat dengan kebutuhan pelanggan,
serta dengan biaya serendah mungkin.
Sistem lean manufacturing menungkinkan para manajer untuk meniadakan buangan,
mengurangi biaya dan menjadi lebih efisien. Perusahaan yang mengimplementasikan
lean manufacturing mengejar strategi pengurangan biaya dengan cara mendefinisikan
ulang berbagai aktivitas yang dilaksanakan perusahaan. Pengurangan biaya secara
langsung berkaitan dengan kepemimpinan biaya. Lean manufacturing menambah nilai
melalui pengurangan buangan. Implementasi lean manufacturing yang baik akan
memberi berbagai perbaikan besar, seperti kualitas yang lebih baik, peningkatan
produktivitas, pengurangan waktu tunggu, pengurangan persediaan dalam jumlah besar,
pengurangan waktu penyetelan, penurunan biaya produksi dan peningkatan tingkat
produksi.
Ada dua tekanan utama untuk lean accounting. Yang pertama adalah penerapan
metode bersandar perusahaan akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran. Hal ini tidak
berbeda dengan metode untuk menerapkan lean proses lain. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan pemborosan, membebaskan kapasitas, mempercepat proses, mengurangi
kesalahan dan cacat, dan membuat proses yang jelas dan dapat dimengerti. Yang kedua
(dan lebih penting) tekanan lean accounting adalah untuk secara mendasar mengubah
akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran sehingga mereka bersandar pada memotivasi
perubahan dan perbaikan, menyediakan informasi yang cocok untuk pengendalian dan
pengambilan keputusan, memberikan pemahaman tentang nilai pelanggan, benar menilai
dampak keuangan ramping perbaikan, sederhana, visual, dan rendah limbah. Lean
accounting tidak memerlukan metode akuntansi manajemen tradisional seperti penetapan
biaya standar, biaya berdasarkan aktivitas, varians pelaporan, biaya-biaya, sistem kontrol
transaksi yang kompleks, dan membingungkan laporan keuangan
Lean accounting berbeda karena lima prinsip pemikiran berikut ini:
a. Menspesifikasikan nilai tiap produk secara tepat.
b. Mengidentifikasi arus nilai untuk tiap produk.
c. Menciptakan arus nilai tanpa gangguan.
d. Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen.
e. Mengejar kesempurnaan
Aktivitas Perencanaan
Membungkusan Produksi sel
pendukung produksi
dan pengiriman
Mengumpulkan
kas dan piutang
Menagih pelanggan Layanan
pasca
penjualan
Tiap operasi hanya menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan dari operasi sebelumnya. Tidak ada produksi yang dilakukan sampai ada
tanda dari proses sebelumnya yang menunjukkan kebutuhan untuk meproduksi.
Permintaan pelanggan bermula dari rantai nilai dan mempengaruhi cara produsen
berhubungan dengan pemasok juga merupakan hal yang vital dalam leanmanufacturing.
Pembelian JIT mengharuskan pemasok untuk mengirim berbagai suku cadang dan bahan
baku secara tepat waktu untuk digunakan dalam produksi.
3. Pull Value
Sebagian besar perusahaan berproduksi untuk persediaan, kemudian mencoba
menjual barangyang telah mereka produksi. Berbagai usaha dilakukan untuk
menciptakan permintaan atas barang yang berlebih, tetapi barang tersebut yang
mungkin tidak diinginkan oleh pelanggan. Lean manufacturing menggunakan system
demand-pull. Tujuan lean manufacturing adalah meniadakan buangan dengan
menghasilkan produk hanya jika dibutuhkan melalui proses produksi.
Arus nilai
Bahan baku
Tenaga kerja sel Pemeliharaan Lain-lain
langsung
Biaya target
Desain
produk dan
proses
biaya target
terpenuhi?
Y
Tidak a
Produksi
produk
D. Balanced Scorecard: Konsep Dasar
Balanced scorecard adalah system manajemen yang mendefinisikan system
akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard
menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran
kinerja dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(infrastruktur). Perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan
yang diambil dalam tiga perspektif lain. Perspektif pelanggan mendefinisikan
segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. perspektif bisnis internal
menjelaskan proses internal yang diperlikan untuk memberikan nilai kepada pelanggan
dan pemilik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) mendefinisikan
kemampuan yang diperlukan organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang
dan perbaikan. Perspektif terakhir mengacu pada tiga faktor utama yang
memungkinkannya, yaitu kemampuan pegawai, kemampuan system informasi, dan
perilaku pegawai (motivasi, pemberdayaan, dan penyejajaran).
1. Penerjemah Strategi
Strategi adalah spesifikasi hubungan yang diinginkan manajemen antara empat
prespektif. Penerjeman strategi berarti penspesifikasian tujuan, ukuran, target dan
inisiatif tiap prespektif.
Proses Penerjemah Strategi
keuangan Infrastruktur
pelanggan Proses
Tujuan
ukuran
Target
Inisiatif
2. Peranan ukuran kinerja
Ukuran kinerja diturunkan dari visi, strategi dan tujuan perusahaan
v Ukuran Lag ukuran output/ukuran hasil dari masa lalu
v Ukuran lead faktor-faktor yang menggerakan masa depan
v Ukuran Objektif ukuran yang bisa langsung dihitung
v Ukuran subjektif bersifat praduga
v Ukuran keuangan ukuran yang dinyatakan dengan istilah moneter
v ukuran non keuangan unit-unit non-moneter
v ukuran eksternal berkaitan dengan pelanggan dan pemegang saham
v ukuran internal ukuran yang berkaitan dengan proses dan kemampuan
dalam menciptakan nilai
Peningkatan Peningkatan
pelanggan pangsa pasar kepuasan
pelanggan
Pelatihan kualitas
infrastruktur
apa yang diserahkangorbanan, di mana realisasi adalah apa yang pelanggan terima
Tujuan Ukuran
Nilai kinerja :
Menurunkan harga
Menurunkan biaya pascapembelian Harga
Memperbaiki fungsi produk Biaya pascapembelian
Memperbaiki kualitas produk Tingkat dari survei pelanggan
Meningkatkan keandalan pengiriman Presentase barang yang dikembalikan
Presentase pengiriman tepat waktu
Memperbaiki citra dan reputasi produk Jadwal yang tidak terpenuhi