Vous êtes sur la page 1sur 27

AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :

SISTEM PENJAMINAN MUTU


Tanggal :
INTERNAL-(SPMI)
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


IMUNISASI BCG
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang imunisasi yang dilakukan oleh
SOP dan Pengguna mahasiswa dan dosen dalam praktikum laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Imunisasi adalah : Imunisasi adalah upaya yang dilakukan
dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi
atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa
pencegahan penyakit merupakan upaya terpenting dalam
pemeliharaan kesehatan anak.
4. Prosedur A. Tahap Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan anak
2. Berdoa
3. Menyiapkan alat : ampul BCG dan gergaji ampul,
pelarut NaCl 0,9%, spuit tuberkulin, kapas lembab
(dibasahi air matang), sarung tangan bersih
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi BCG
4. Menyatakan kontrak waktu
C. Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
2. Membuka ampul yang berisi vaksi BCG kering
3. Melarutkan BCG dengan NaCl 0,9% sebanyak 4 cc
4. Mengisi spuit dengan vaksi BCG sebanyak 0,05 ml
(0,06 ml, kurangi 0,01 ml ketika mengeluarkan udara
dari spuit)*
5. Mengatur posisi bayi
6. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi 1/3 bagian
lengan kanan atas
7. Mebersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi
dengan air matang*
8. Memegang lengan tangan kanan anak dengan tangan kiri
sehingga lengan kita berada di bawah lengan anak
9. Melingkarkan jari-jari untuk meregangkan kulit anak
10. Memegang spuit dengan tangan kanan, lubang jarum
menghadap ke atas, sudut 10-15
11. Membaca basmalah
12. Meletakkan spuit hampir sejajar dengan lengan anak
13. Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit,
mengusahakan sedikit mungkin melukai kulit
14. Meletakkan ibu jari tangan kiri pada ujung barel,
memegang pangkal barel di antara jari telunjuk dan jari
tengah, lalu mendorong piston dengan ibu jari tangan
kanan
15. Menarik jarum setelah vaksin habis, tidak melakukan
masase, hanya mengusap bekas injeksi dengan kapas
jika ada darah yang keluar pada bekas suntikan*
16. Hamdalah

D. Tahap Evaluasi
1. Bila vaksin BCG tepat, maka akan timbul benjolah di
kulit yang mendatar dengan kulit kelihatan pucat dan
pori-pori jelas
2. Merapikan anak
3. Membereskan alat
4. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
E. Tahap Terminasi
1. Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan
hasil imunisasi, efek samping dan perawatan setelah
imunisasi
2. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang jadwal
imunisasi selanjutnya
3. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dilakukan
4. Berdoa
F. Tahap Tanya Jawab
1. Penguasaan materi
2. Kemampuan menganilis masalah yang ditanyakan,
ketepatan menjawab dan kemampuan menggunakan
argumentasi
3. Penampilan (cara, sikap merespon pertanyaan dan
berargumentasi)
4. Kejelasan dalam penggunaan bahasa
5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :
1. Buku imunisasi anak
6. Referensi

AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :


SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
IMUNISASI DPT
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan SOP Prosedur ini mengatur tentang imunisasi yang dilakukan oleh
dan Pengguna mahasiswa dan dosen dalam praktikum laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Imunisasi adalah : Imunisasi adalah upaya yang dilakukan
dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi
atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa
pencegahan penyakit merupakan upaya terpenting dalam
pemeliharaan kesehatan anak.
4. Prosedur A. Tahap Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan anak
2. Berdoa
3. Menyiapkan alat : flakon berisi vaksin DPT/DPT
Combo, spuit, kapas desinfektan, sarung tangan
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi DPT/DPT
Combo
4. Menyatakan kontrak waktu
C. Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
2. Mengisi spuit dengan vaksin DPT/DPT Combo
sebanyak 0,5 ml (isi 0,6 ml, kurangi 0,1 ml ketika
mengeluarkan udara dari spuit)*
3. Mengatur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri
ibu merangkul bayi, menyangga kepala, bahu dan
memegang sisi luar tangan kiri bayi). Tangan kanan
bayi melingkar ke badan ibu. Tangan kanan ibu
memegang kaki bayi dengan kuat
4. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi; 1/3 tengah paha
bagian luar
5. Meletakkan ibu jari dan telunjuk pada posisi yang akan
ditusuk
6. Membersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas
desinfektan
7. Membaca basmalah
8. Menusukkan jarum tegak lurus ke bawah melalui kulit
antara ibu jari dan jari tengah sampai ke dalam otot
(injeksi intra muscular)*
9. Menarik piston sedikit untuk meyakinkan jarum tidak
masuk pembuluh darah*
10. Mendorong pangkal piston dengan ibu jari tangan
kanan
11. Menarik jarum setelah vaksin habis sambil menekan
lokasi penyuntikan dengan kapas
12. Mengucapkan hamdalah
D. Tahap Evaluasi
1. Mengamati kondisi umum anak
2. Merapikan anak
3. Membereskan alat-alat
4. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
E. Tahap Terminasi
1. Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan
hasil imunisasi, efek samping dan obat penurun panas
untuk mengantisipasi efek samping berupa panas
2. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang jadwal
imunisasi selanjutnya
3. Melakukan dokumentasi asuhan yang dilakukan
4. Berdoa
F. Tahap Tanya Jawab
1. Penguasaan materi
2. Kemampuan menganilisi masalah yang ditanyakan,
ketepatan menjawab dan kemampuan menggunakan
argumentasi
3. Penampilan (cara, sikap merespon pertanyaan dan
berargumentasi)
4. Kejelasan dalam penggunaan bahasa

5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :


1. Buku imunisasi anak
6. Referensi

AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :


SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
IMUNISASI ORAL POLIO VACCINE (OPV)
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang imunisasi yang dilakukan oleh
SOP dan Pengguna mahasiswa dan dosen dalam praktikum laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Imunisasi adalah : Imunisasi adalah upaya yang dilakukan
dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi
atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa
pencegahan penyakit merupakan upaya terpenting dalam
pemeliharaan kesehatan anak.
4. Prosedur A. Tahap Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan anak
2. Berdoa
3. Menyiapkan alat : flakon berisi vaksin polio, pipet
palstik
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi polio
4. Menyatakan kontrak waktu
C. Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Membuka tutup metal dan tutup karet
3. Memasang pipet plastik pada flakon
4. Mengatur posisi bayi dengan cara menelentangkan bayi
di atas pangkuan ibunya dan memegangnya erat-erat
5. Membuka mulut anak menggunakan 2 jari (dengan ibu
jari dan jari telunjuk menekan pipi anak sehingga mulut
terbuka)
6. Membaca bismilah
7. Meneteskan vaksin polio langsung dari pipet ke dalam
mulut sebanyak 2 tetes*
8. Membaca hamdalah
D. Tahap Evaluasi
1. Memastikan bahwa vaksin polio sebanyak 2 tetes telah
masuk ke dalam mulut anak
2. Merapikan anak
3. Membereskan alat-alat
4. Mencucui tangan
E. Tahap Terminasi
1. Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan
hasil imunisasi, efek samping imunisasi
2. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang jadwal
imunisasi selanjutnya
3. Melakukan dokumentasi asuhan yang tealah dilakukan
4. Berdoa
F. Tahap Tanya Jawab
1. Pennguasaan materi
2. Kemampuan menganilis masalah yang ditanyakan,
ketepatan menjawab dan kemapuan menggunakan
argumentasi
3. Penampilan (cara, sikap merespon pertanyaan dan
berargumentasi)
4. Kejelasan dalam penggunaan bahasa
5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :
1. Buku imunisasi anak
6. Referensi
AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :
SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


IMUNISASI CAMPAK
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang imunisasi yang dilakukan oleh
SOP dan Pengguna mahasiswa dan dosen dalam praktikum laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Imunisasi adalah : Imunisasi adalah upaya yang dilakukan
dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi
atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa
pencegahan penyakit merupakan upaya terpenting dalam
pemeliharaan kesehatan anak.
4. Prosedur A. Tahap Persiapan
1. Memeriksa catatan riwayat kesehatan anak
2. Berdoa
3. Menyiapkan alat : flakon berisi vaksin campak, pelarut
vaksin campak, spuit, kapas desinfektan, sarung tangan
B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan imunisasi campak
4. Menyatakan kontrak waktu
C. Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
2. Membuka ampul pelarut vaksi campak
3. Melarutkan vaksi campak dengan pelarutnya sebanyak
4cc
4. Mengisi spuit dengan vaksin campak sebanyak 0,5 ml
(isi 0,6 ml, kurangi 0,1 ml ketika mengeluarkan udara
dari spuit)*
5. Mengatur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, lengan
kanan bayi dilipat di ketiak ibunya. Ibu meopang kepala
bayi, tangan kiri ibu memegang tangan kiri bayi)
6. Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi 1/3 bagian
lengan kanan atas
7. Membersihkan lengan dengan kapas desinfektan*
8. Menjepit lengan yang akan disuntik
9. Membaca basmalah
10. Menusukkan jarum ke dalam kulit yang dijepit dengan
sudut 45 terhadap lengan, tidak menusukkan jarum
terlalu dalam*
11. Mengontrol jarumnya dengan menarik pistonnya untuk
meyakinkan jarum tidak mengenai pembuluh darah*
12. Mendorong pangkal piston dengan ibu jari tangan
kanan sampai vaksi habis
13. Setelah vaksin habis menarik jarum, sambil menekan
lokasi penyuntikan dengan kapas
14. Mengucapkan hamdalah
D. Tahap Evaluasi
1. Mengamati kondisi umum anak
2. Merapikan anak
3. Membereskan alat-alat
4. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
E. Tahap Terminasi
1. Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan
hasil imunisasi, efek samping dan obat penurun panas
untuk mengantisipasi efek samping berupa panas
2. Memberikan penjelasan kepada orang tua tentang
jadwal imunisasi selanjutnya
3. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah dialakukan
4. Berdoa
F. Tahap Tanya Jawab
1. Penguasaan materi
2. Kemampuan menganilis masalah yang ditanyakan,
ketepatan menjawab, kemampuan menggunakan
argumentasi
3. Penampilan (cara, sikap merespon pertanyaan
berargumentasi)
4. Kejelasan dalam penggunaan bahasa
5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :
1. Buku imunisasi anak
6. Referensi

AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :


SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


IMUNISASI HEPATITIS B
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang imunisasi yang dilakukan oleh
SOP dan Pengguna mahasiswa dan dosen dalam praktikum laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Imunisasi adalah : Imunisasi adalah upaya yang dilakukan
dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi
atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000).
Pentingnya imunisasi didasarkan pada pemikiran bahwa
pencegahan penyakit merupakan upaya terpenting dalam
pemeliharaan kesehatan anak.
4. Prosedur A. Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan klien
2. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
3. Cuci tangan
4. Alat-alat yang diperlukan
5. Membuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan,
waktu, tempat)

B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama yang
disukainya
2. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan yang
disukainya
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan pertemuan
5. Menyatakan kontrak waktu
C. Tahap Kerja
1. Menyapa ibu bayi/anak dengan ramah dan
memperkenalkan diri
2. Mengecek jenis vaksin yang dibutuhkan oleh bayi pada
saat kunjungan dari buku KIA
3. Menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan imunisasi
yang akan diberikan : manfaat, efek samping, tempat
injeksi
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk
5. Mempersiapkan vaksin yang akan diberikan dengan
mendekatkan coldpack di meja yang tidak terkena sinar
matahari
6. Memakai sarung tangan
7. Mengambil vaksin dari coldpack
8. Mengeluarkan HB uniject dari bungkus plastik
9. Mengunci HB uniject kemudian melepaskan tutup jarum
tanpa menyentuh jarum
10. Menentukan tempat suntikan di paha anterolateral di
vastus lateralis
11. Mendesinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas basah
(bukan kapas alkohol)
12. Menyuntikan vaksin HB uniject secara IM. Tegangkan
kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan
yang tidak dominan). Tusukkan jarum ke dalam kulit
membentuk sudut 90. Hapus darah di lokasi
penyuntikan dengan kapas kering
13. Memasukkan spuit HB uniject ke dalam safety box
14. Memberitahukan pada ibu tentang reaksi lokal yang
mungkin timbul seperti rasa sakit, kemerahan, dan
pembengkakakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi
yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2
hari
15. Membereskan semua peralatan yang digunakan dan
pisahkan sampah kering dan basah
16. Masukkan tangan pada wadah berisi larutan 0,5%
klorin dan bersihkan sarung tangan dan lepaskan secara
terbalik
17. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
keringkan dengan handuk
18. Mengamati reaksi bayi pasca penyuntikan
19. Mengingatkan ibu waktu kunjungan ulang imunisasi
20. Mendokumentasikan imunisasi yang telah diberikan di
buku KIA
5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :
1. Buku imunisasi anak
6. Referensi

AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :


SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


NEBULIZER
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang nebulizer atau inhalasi yang
SOP dan Pengguna dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dalam praktikum
laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Melakukan inhalasi adalah memberikan pengobatan dengan
cara mencampurkan aerosol dengan cairan untuk menurunkan
kekentalan sputum atau melebarkan jalan nafas. Pemberian per
inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam
saluran napas melalui hirupan.
4. Prosedur A. Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan keperawatan
2. Mengeksplorasi perasan, fantasi dan ketakutan diri
3. Cuci tangan
4. Alat-alat yang diperlukan
5. Membuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan,
waktu, tempat)

B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien degan nama yang
disukainya
2. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan yang
akan dilakukan
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan pertemuan
5. Menyatakan kontrak waktu

C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan pada klien atau keluarga sebelum
memulai tindakan
2. Berikan privasi pada klien
3. Kaji kondisi dan tanda vital klien
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika perlu
5. Mulai dengan cara yang baik
6. Letakkan kompresor pada tempat yang aman dan mudah
dijangkau
7. Cuci tangan untuk menyiapkan pengobatan
8. Ukur obat sesuai dengan dosis dan pengencer yang
sesuai dengan order dokter (ex : 1 ml obat + 2 ml Na Cl)
9. Cek kebersihan alat dan kemudian masukkan obat ke
dalam nebulizer
10. Hubungkan selang udara dari kompresor ke dasar
nebulizer cup,. Pastikan bahwa selang udara dan
nebulizer cup tersambung dengan kuat
11. Hubungkan mouthpiece atau face mask ke nebulizer
cup
12. Hidupkan nebulizer dan lakukan pengecekan bahwa
alat dapat berfungsi dengan baik (dengan adanya uap)
lalu matikan
13. Minta anak untuk mengambil posisi yang nyaman dan
minta untuk memilih cara untuk distraksi seperti buku,
atau mainan lainnya, atau mendengarkan musik (jika
sadar)
14. Hidupkan kompresor, face mask 10 liter
15. Jika menggunakan mouthpiece : letakkan alat diantara
gigi anak dan minta anak menutup bibir sekelilingnya
16. Jika menggunakan face mask : letakka mask di wajah
sehingga menutup hidung dan mulut
17. Minta anak untuk menghirup uap yang keluar dengan
tenag sekitar 3-5 detik
18. Minta anak untuk menahan napas sehingga obat dapat
menyebar ke jalan napas
19. Minta anak untuk melakukan pernapasan normal
20. Putar nebulizer cup bila masih ada obat yang tersisa
dan masih dapat menguap
21. Setelah selesai, lepaskan mouthpiece/face mask

5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :


1. Buku imunisasi anak
6. Referensi
AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :
SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
Mk
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang perawatan bayi dalam inkubator
SOP dan Pengguna yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dalam praktikum
laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Perawatan bayi dalam inkubator adalah : Inkubator berfungsi
untuk menjaga stabilitas suhu tubuh bayi. Suhu inkubator
diatur sehingga cukup hangat baginya, disesuaikan dengan
berat lahir, atau usia kehamilan. Soal lamanya diinkubator,
tergantung pada kondisi bayi.
4. Prosedur 1. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari,
bersihkan secara keseluruhan
2. Tutup matras dengan kain bersih
3. Ganti air reservoir setiap hari untuk mencegah
pertumbuhan bakteri
4. Atur suhu inkubator sesuai dengan umur dan BB bayi
5. Hangatkan inkubator terlebih dahulu sebelum dipakai
6. Tutup inkubator, jaga agar lubang selalu tertutup agar
inkubator tetap hangar
7. Gunakana satu inkubator untu satu bayi
8. Periksa inkubator dengan menggunakan termometer ruang
dan ukur suhunya pada 8 jam pertama, kemudian setiap 3
jam sekali
9. Bila suhu inkubator < 36,5C atau > 37,5C , atur suhu
inkubator secepatnya
10.Bila inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah diatur
maka inkubator tidak berfungsi dengan baik
11. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :
1. Formulir monitoring suhu
6. Referensi http://www.ur.co.id/web/detail.php?sid=169898&actment=43
http://www.usd.ac.id/06/news.php?v=w&a=502&fp=d7
http://www.made-in-china.com
AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :
SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


ANTROPOMETRI
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
MK
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang pengukuran antropometri yang
SOP dan Pengguna dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dalam praktikum
laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Pengukuran antropometri : Pengkajian status nutrisi
merupakan bagian penting dari penilaian kesehatan lengkap.
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi status nutrisi anak dan
status keseimbangan antara masukan nutrisi dan penggunaan
atau kebutuhan nutrisi. Pengkajian nutrisi yang menyeluruh
mencakup informasi tentang masukan diet, pengkajian klinis
terhadap status nutrisi dan status biokimia.
4. Prosedur A. Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan
2. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
3. Cuci tangan
4. Alat-alat yang diperlukan :
- Timbangan
- Papan pengukur
- Meteran
- Alas
5. Membuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan,
waktu, tempat)
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama yang
disukainya
2. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan yang
akan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya
sebelum memenuhi tindakan
2. Berikan privasi pada klien
3. Memulai tindakan pada klien
PENGUKURAN PANJANG BADAN BAYI
1. Tutup kepala dan sepatu bayi ditanggalkan
2. Letakkan alat pengukur panjang badan meja yang rata
dan stabil atau lantai yang beralaskan papannya rata
3. Bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, kepala
diletakkan hati-hati sampai menyinggung bagian atas
alat pengukur. Pandangan mata lurus ke langit-langit.
Gunakan kedua tangan untuk menahan kedua sisi
kepala bayi dekat telinganya
4. Luruskan posisi kaki bayi dengan menekan kedua
lutut
5. Yakinkan posisi anak benar-benar rata dan lurus pada
lat pengukur
6. Jika posisi sudah betul, baca dan sebutkan panjang
badan anak segera catat pada formulir
7. Periksa kembali hasil pengukuran yang sudah dicatat
untuk menghindarai kesalahn
PENGUKURAN BERAT BADAN BAYI
1. Pakaian dibuat seminimal mungkin, sepatu, baju dan
tutup kepala yang cukup tebal harus ditanggalkan
2. Siapkan timbangan dan pastikan pada posisi 0,000
3. Bayi dibaringkan dalam timbangan sampai angka
dalam timbangan tidak berubah lagi
4. Lihat angka pada timbangan dan catat berat badan
dengan teliti
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA BAYI
1. Pastikan bayi pad posisi nyaman (berbaring atau
diapangku)
2. Pita dilingkarkan antara tonjolan supra orbital dengan
tonjolan oksipital mayor di belakang kepala bayi
3. Lihat angka pada meteran dan catat dengan teliti
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS
1. Pastikan bayi pada posisi nyaman (tiduaran atau
dipangku)
2. Tetapkan bagian yang diukur yaitu pertengahan
lengan atas sebelah kiri. Pertengahan dihitung dari
jarak siku sampai lengan batas bahu, kemudian dibagi
2
3. Lengan dalam posisi tidak tertutup kain atau pakaian
4. Meteran dilingkarkan pada pertengahan lengan
tersebut sampai cukup terukur lingkaran lengan.
Meteran tidak ditarik kuat, tapi juga tidak terlalu
longgar
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi kegiatan
2. Beri reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan beserta
respon klien
5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :
1. Formulir monitoring perkembangan anak
6. Referensi

AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :


SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


DENVER II
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
Mk
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang pemeriksaan Denver II yang
SOP dan Pengguna dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dalam praktikum
laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Pemeriksaan Denver II adalah : Denver II adalah revisi utama
dari standardisasi ulang dari Denver Development Screening
Test (DDST) dan Revisibel Denver Development Screening
Test (DDST-R). DDST II adalah salah satu dari metode
skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan
tes diagnostic atau tes IO. Waktu yang dibutuhkan 15-20
menit.

4. Prosedur A. Tahap Pra Interaksi


1. Cek catatan perawatan
2. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
3. Cuci tangan
4. Alat-alat yang diperlukan
5. Membuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan,
waktu, tempat)

B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama yang
disukainya
2. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan yang
akan dilakukan
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan Denver II
5. Menyatakan kontrak waktu

C. Tahap Kerja
1. Menanyakan nama anak/bayi
2. Menanyakan tanggal lahir anak
3. Menulis tanggal pemeriksaan
4. Menghitung usia anak*
5. Menggaris usia anak*
6. Menyiapkan alat sesuai keperluan
7. Mulai melakukan test dari item yang paling mudah
(paling kiri)
8. Mulai melakukan tes dari dari item di sebelah kiri garis
umur
9. Melakukan test 3 item di sebelah kiri garis umur
10. Melakukan test pada semua item yang dilalui oleh garis
umur
11. Memberikan tanda pada item yang telah diperiksa
(P,F,R,NO) atau (L,G,M,TAK)
12. Menanyakan pada pengasuh atau orang lain item-item
yang terdapat tanda L
13. Melihat pada keterangan pemeriksaan item-item yang
terdapat tanda angka, misal 10 di belakang lembar
penelitian
14. Melakukan interpretasi pemeriksaan per item*
(Advanced, Normal, Caution, Delayed, No Opportunity)
15. Memberi tanda C pada item yang interpretasinya
Caution dan tanda Merah pada item yang
interpretasinya Delayel
16. Memberikan kesimpulan hasil penelitian 4 sektor*
(Normal, Suspect, Unestable)

D. Tahap Terminasi
1. Memberikan saran kepada orangtua sehubungan dengan
hasil pemeriksaan
2. Menutup pertemuan
3. Membereskan alat
4. Melakukan dokumentasi asuhan yang telah diberikan

5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :


1. Form Pemeriksaan Denver II
6. Referensi
AKPER PEMKAB BELITUNG Nomor :
SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL-(SPMI)
Tanggal :
STANDAR SPMI Revisi :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MTBS
Penanggung Jawab
Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1.Perumusan Tim Dosen
2.Pemeriksa Koordinator
Mk
3.Persetujuan Pudir I
4.Penetapan Direktur
5.Pengendali Ka. UPM

1. Tujuan Prosedur Prosedur ini dibuat untuk kegiatan pembelajaran mata kuliah
Keperawatan Anak I di laboratorium agar proses pembelajaran
praktikum oleh dosen terhadap mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari
institusi.
2. Luas Lingkungan Prosedur ini mengatur tentang pemeriksaan MTBS yang
SOP dan Pengguna dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dalam praktikum
laboratorium
3. Definisi Istilah Kepala Sub unit laboratorium adalah orang yang
bertanggungjawab terhadap kegiatan yang diselenggarakan di
laboratorium, baik administrasi maupun akademik.
Pemeriksaan MTBS adalah : manajemen untuk menangani
balita sakit yang bersifat terpadu yang datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Terpadu berarti mencari dan mengobati
dengan dipandu buku bagan MTBS untuk beberapa penyakit
yang menyebabkan kematian bayi dan balita seperti
pneumonia, diare, malaria, campak, gizi buruk dan masalah
lainnya ke dalam satu episode pemeriksaan.
4. Prosedur A. Tahap Persiapan
1. Menyiapkan diri dan alat
2. Berdoa

B. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan pertemuan dan MTBS
4. Menyatakan kontrak aktu
5. Mencuci tangan

C. Tahap Pelaksanaan
1. Menanyakan nama, umur, keluhan utama, dll
2. Memeriksa tanda-tanda bahaya umum
3. Memeriksa apakah anak batuk atau sukar bernafas
4. Memeriksa apakah anak diare
5. Memeriksa apakah anak demam
6. Memeriksa apakah anak mempunyai masalah telinga
7. Memeriksa status gizi anak
8. Memeriksa anemia
9. Memeriksa status imunisasi anak
10. Memeriksa pemberian vitamin A pada anak
11. Menilai masalah atau keluhan lain
12. Menilai pemberian makan anak jika anak kurus/umur
anak kurang dari 2 tahun
13. Melakukan klasifikasi anak sakit sesuai usia anak*
14. Menentukan tindakan sesuai dengan hasil penilaian dan
klasifikasi
15. Melakukan pengobatan ringan
16. Melakukan konseling pada ibu sesuai masalah yang
ditemukan
17. Melakukan tindak lanjut

D. Tahap Terminasi
1. Memberikan saran kepada ibu sehubungan dengan hasil
pemeriksaan
2. Menanyakan kembali kepada ibu sehubungan dengan
tindakan/pengobatan/konseling yang sudah diberikan
3. Menutup pertemuan
4. Membereskan alat
5. Mencuci tangan
6. Berdoa

E. Tahap Tanya Jawab


1. Penguasaan materi
2. Kemampuan menganilis masalah yang ditanyakan,
ketepatan menjawab dan kemapuan menggunakan
argumentasi
3. Penampilan (cara, sikap merspon pertanyaan dan
berargumentasi)
4. Kejelasan dalam penggunaan bahasa

5. Dokumen terkait Untuk melaksanakan prosedur ini diperlukan :


1. Bagan MTBS
6. Referensi

Vous aimerez peut-être aussi