Vous êtes sur la page 1sur 8

TUGAS

FISIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Dosen Pengampu: Ahmad Fauzi, M.Pd

Disusun oleh:
Anisa Satya Sandy (K2314005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2014 A


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2017
TUGAS 1.

Upaya Meningkatkan Minat, Aktivitas Dan Penguasaan Materi Pembelajaran Fisika


Dengan Media Berbasis Information And Communication Technology (ICT) Diintegrasikan
Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. (PTK Pada Siswa Kelas XI.MO.1 SMKN 1
Bakauheni Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Permasalahan:
Rata-rata hasil belajar siswa kelas XI.MO.1 SMKN 1 Bakauheni pada pelajaran Fisika belum
mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal tersebut diduga disebabkan:
1. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kesulitan
memahami materi yang disampaikan guru
2. Pelajaran fisika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa
3. Siswa tidak semangat dan tidak tertarik belajar fisika karena guru membelajarkan fisika
secara teoritis saja
4. Metode pembelajaran yang dipakai guru terkesan monoton sehingga minat belajar fisika
siswa rendah
5. Ketersediaan alat-alat praktikum jumlahnya belum sesuai dengan banyaknya siswa
sehingga kegiatan praktikum belum dapat dilakukan secara efektif

Tindakan:
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology) yang
diintegrasikan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan minat, aktivitas,
dan penguasaan materi fisika pada materi Kalor dan Perubahan wujud zat.

Metode penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research dengan tahapan sebagai
berikut:

1. Orientasi lapangan / kajian teoritis


2. Rencana pembelajaran
3. Pelaksanaan tindakan
4. Evaluasi kegiatan / monitoring pelaksanaan
5. Evaluasi refleksi / merinci kendala
6. Tindak lanjut (kembali ke tahap 1 dan seterusnya)
Pada penelitian tindakan kelas ini ada 3 siklus dan tahap setiap siklusnya yaitu:
1. Tahap persiapan
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD disesuaikan dengan materi fisika yang digunakan
yaitu materi Kalor dan Perubahan wujud zat dan juga alat/instrumen evaluasi. Selain itu
juga mempersiapkan alat dan bahan pendukung pembelajaran dan animasi flash materi
Kalor dan Perubahan wujud zat.

2. Tahap perencanaan
Menyiapkan RPP dan perencanaan pembagian kelompok siswa dengan karakteristik yang
heterogen

3. Tahap pelaksanaan tindakan


a. Presentasi kelas
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyajikan pokok permasalahan,
memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah melalui animasi
flash.
- Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang diambil secara heterogen
berdasarkan tingkat kemampuan akademik dan jenis kelamin.

b. Belajar kelompok
- Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah pada LKS.
- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
percobaan dengan animasi flash untuk mendapat penjelasan dan pemecahan masalah.

c. Kuis/Tes
- Guru memberikan kuis/tes yang dikerjakan secara individu (setelah melakukan 1-2
kali pertemuan)

d. Penghargaan
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik

e. Evaluasi
- Guru melakukan evaluasi, dan memberi saran dn motivasi kepada siswa

4. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi berupa tes formatif, observasi aktivitas siswa

5. Tahap refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan. Hal ini dilakukan sebagai dasar perbaikan untuk tindakan
pada siklus berikutnya agar lebih baik.

Hasil:
Setelah data yang berhasil dikumpulkan dan dianalisis didapatkan hasil:

1. Peningkatan minat siswa dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata minat belajar siswa pada
siklus I sebesar 69.71 dengan kategori Sedang, lalu pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 74.02 dengan kategori Sedang dan pada siklus III meningkat
kembali menjadi 78.29 dengan kategori Tinggi
2. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan media berbasis ICT dan di
integrasikan pada pembelajaran kooperative tipe STAD dibuktikan dari nilai rata-rata
aktivitas siswa pada siklus I, 69.55 kategori Cukup Aktif; kemudian rata-rata aktivitas
siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4.01 menjadi 73.56 kategori Cukup
Aktif; dan pada siklus III meningkat kembali sebesar 4.97 menjadi 78.53 dengan
kategori Aktif.
3. Peningkatan penguasaan materi fisika siswa dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.
Dibuktikan dari nilai rata-rata tes formatif hasil belajar pada siklus I yaitu 64.50 dengan
kategori Belum Tuntas, kemudian pada siklus II meningkat sebesar 4,33 menjadi 68.83
dengan kategori Tuntas, dan pada siklus III meningkat kembali sebesar 4,33 menjadi
73.16 dengan kategori Tuntas.
Maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian tindakan kelas tersebut adalah:

1. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara:


(a) menyampaikan materi dengan media komputer yang didalamnya terdapat animasi
gambar bergerak/video
(b) melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan belajar seperti melakukan
praktikum, kegiatan diskusi, mempresentasikan hasil diskusi, dan kegiatan tanya jawab,
(c) membimbing dan mengorganisasi siswa bekerja dalam kelompok belajar
2. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan dengan cara:
(a) memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan latihan kooperatif,
(b) membangun kerja sama siswa dalam kelompok belajar,
(c) kegiatan praktikum sebagai kerja kelompok siswa,
(d) melibatkan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga siswa antusias dan
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
3. Penguasaan materi belajar fisika siswa pada materi kalor dan perubahan wujud zat dapat
ditingkatkan dengan cara:
(a) Menerapkan tindakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan dengan
beberapa fase yaitu orientasi kelas, mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok
belajar, membimbing kelompok belajar dalam kegiatan inti pembelajaran, dan
membimbing dalam penarikan kesimpulan jawaban,
(b) guru peneliti mampu memposisikan diri sebagai fasilitator,
(c) Menyajikan materi secara apik dan menarik dengan perangkat media ICT
(d) membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi,
(e) melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
TUGAS 2
1. Secara umum pada penjumlahan vector berlaku C= A + B dimana magnitude C merupakan
penjumlahan magnitude A dan B.
a) apakah pernyataan selalu ini benar? Jelaskan!
Jawab:
Pernyataan tersebut tidak selalu benar karena vektor ( A atau B ) dapat bernilai negatif. Karena
vektor menunjukkan arah, maka vektor dapat dianggap bernilai negatif jika arah vektor (A atau
B) berlawanan, maka yang benar adalah C = A B

b) Jika vector A dan B pararel, maka magnitude C= A + B sama dengan magnitude A dan B.
Jika Jika vector A dan B antipararel, maka magnitude C= A B apakah kedua pernyataan
tersebut benar? Jelaskan.
Jawab:
Ya benar. Kedua vektor paralel apabila arahnya sama dan membentuk sudut 0o sehingga besar
magnitude C= A + B . Sedangkan kedua vektor antiparalel jika kedua vektor arahnya
berlawanan dan membentuk sudut 180o sehingga besar magnitude C= A - B .

c) jelaskan bagaimana cara Anda mengajarkan konsep tersebut kepada siswa?


Mendemonstrasikan materi vektor tersebut di depan kelas, siswa disuruh berjalan dengan
jumlah ubin sebagai satuan dan menghitung besar perpindahannya.

2. Jika kita melempar benda ke atas, di titik tertinggi berapa nilai kecepatan dan percepatannya?
Bagaimanakah Anda menjelaskan konsep tersebut kepada siswa?
Jawab:
Di titik tertinggi kecepatan benda yang dilempar keatas adalah nol, percepatan yang berlaku
pada benda adalah percepatan gravitasi.
Dengan demonstrasi di depan kelas, melempar suatu benda secara vertikal. Maka saat benda
mencapat titik tertinggi benda akan diam sesaat, lalu jatuh. Benda dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi
3. Gambarkan vector kecepatan dan percepatan pada kasus partikel yang bergerak melingkar.
Ambillah pada satu titik misalkan P dimana dititik tersebut a)kelajuannya tetap, b) kelajuannya
bertambah, dan c) kelajuannya berkurang.
Jawab:
a)kelajuannya tetap,

as

b) kelajuannya bertambah,

v at

as
a

c) kelajuannya berkurang.

v at

as a

4. Sebuah benda dapat bergerak melingkar beraturan jika terdapat gaya sentripetal yang arahnya
menuju pusat lingkaran dan gaya sentrifugal yang arahnya menjauhi pusat lingkaran, dimana
besarnya gaya sentripetal sama dengan besarnya gaya sentrifugal. Apakah betul pernyataan ini?
Bagaimanakah Anda menjelaskan konsep tersebut kepada siswa?
Jawab:
Ya benar, ketika benda bergerak melingkar beraturan gaya sentripetal sama besar dengan gaya
sentrifugal. Hal ini dimaksudkan agar benda tersebut bergerak dalam keadaan seimbang.
Seperti halnya ketika bersepeda, jika gaya sentripetal dan gaya sentrifugal sama besar, maka
sepeda akan berjalan dengan seimbang.

5. Apabila kita meletakkan pensil di gelas yang berisi air, maka ujung pensil yang berada di dalam
air tampak lebih tebal dari pada bagian pensil yang berada di udara. Apakah keadaan ini juga
akan berlaku sama jika pensil dimasukkan ke dalam akuarium berbentuk persegi panjang?
Bagaimana Anda menjelaskan ke siswa?
Jawab:
Apabila pensil dicelupkan ke gelas yang berisi air, maka ujung pensil yang berada di dalam air
tampak lebih tebal dari pada bagian pensil yang berada di udara. Hal ini karena cahaya datang
dari udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat) akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Sehingga jika kita melihat ujung pensil yang berada di dalam air akan tampak tebal, atau tampak
lebih dekat daripada jarak aslinya. Sama halnya jika kita melihat benda yang dilihat
menggunakan lup akan tampak lebih besar.

6. Apabila sebuah kelereng dijatuhkan dalam tabung berisi oli, maka semakin lama kecepatan
benda akan bertambah sedangkan percepatannya berkurang. Seiring bertambahnya waktu,
maka kecepatan kelereng akan konstan dan percepatannya adalah nol. Apakah pernyataan ini
benar? Bagaimanakah Anda menjelaskan ke siswa?
Jawab:
Ya benar. Jika kelereng dimasukkan ke dalam oli tanpa kecepatan awal, kelereng tersebut akan
begerak ke bawah mula-mula dengan percepatan sehingga kecepatannya bertambah. Dengan
bertambahnya kecepatan maka gaya gesek fluida akan membesar, sehingga suatu saat bola akan
bergerak dengan kecepatan tetap dan percepatannya nol. Hal tersebut berhubungan dengan
viskositas zat cair. Contohnya madu mempunyai viskositas yang lebih tinggi daripada air.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Data Labfis
    Data Labfis
    Document13 pages
    Data Labfis
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Dana
    Dana
    Document14 pages
    Dana
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1
    Bab 1
    Document2 pages
    Bab 1
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 2x
    Bab 2x
    Document6 pages
    Bab 2x
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I
    Bab I
    Document3 pages
    Bab I
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Tentang Quest
    Tentang Quest
    Document2 pages
    Tentang Quest
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Matlab 1
    Matlab 1
    Document1 page
    Matlab 1
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Dana
    Dana
    Document1 page
    Dana
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Angket Minat Siswa
    Angket Minat Siswa
    Document3 pages
    Angket Minat Siswa
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Sears Z
    Sears Z
    Document2 pages
    Sears Z
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • CIRENG
    CIRENG
    Document3 pages
    CIRENG
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • WM
    WM
    Document1 page
    WM
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • TAI
    TAI
    Document3 pages
    TAI
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Document3 pages
    Latar Belakang
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Kelas 2 Sma Fisika Sarwono
    Kelas 2 Sma Fisika Sarwono
    Document210 pages
    Kelas 2 Sma Fisika Sarwono
    Lestari Agus Riani
    100% (3)
  • Daftar
    Daftar
    Document3 pages
    Daftar
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I Satya Fix2 2007
    Bab I Satya Fix2 2007
    Document4 pages
    Bab I Satya Fix2 2007
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab III Rennn
    Bab III Rennn
    Document10 pages
    Bab III Rennn
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab II Satya
    Bab II Satya
    Document17 pages
    Bab II Satya
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan
    Laporan
    Document4 pages
    Laporan
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I Satya
    Bab I Satya
    Document4 pages
    Bab I Satya
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I - Iii
    Bab I - Iii
    Document7 pages
    Bab I - Iii
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • KKM
    KKM
    Document2 pages
    KKM
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Astronom I
    Astronom I
    Document4 pages
    Astronom I
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • RPP GLB Fuma
    RPP GLB Fuma
    Document33 pages
    RPP GLB Fuma
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Document1 page
    Penda Hulu An
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • RPP GLB Fuma
    RPP GLB Fuma
    Document33 pages
    RPP GLB Fuma
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal Mantren Fix
    Proposal Mantren Fix
    Document24 pages
    Proposal Mantren Fix
    RENGGA
    Pas encore d'évaluation