Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Anisa Satya Sandy (K2314005)
Permasalahan:
Rata-rata hasil belajar siswa kelas XI.MO.1 SMKN 1 Bakauheni pada pelajaran Fisika belum
mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal tersebut diduga disebabkan:
1. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga kesulitan
memahami materi yang disampaikan guru
2. Pelajaran fisika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa
3. Siswa tidak semangat dan tidak tertarik belajar fisika karena guru membelajarkan fisika
secara teoritis saja
4. Metode pembelajaran yang dipakai guru terkesan monoton sehingga minat belajar fisika
siswa rendah
5. Ketersediaan alat-alat praktikum jumlahnya belum sesuai dengan banyaknya siswa
sehingga kegiatan praktikum belum dapat dilakukan secara efektif
Tindakan:
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology) yang
diintegrasikan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan minat, aktivitas,
dan penguasaan materi fisika pada materi Kalor dan Perubahan wujud zat.
Metode penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research dengan tahapan sebagai
berikut:
2. Tahap perencanaan
Menyiapkan RPP dan perencanaan pembagian kelompok siswa dengan karakteristik yang
heterogen
b. Belajar kelompok
- Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah pada LKS.
- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
percobaan dengan animasi flash untuk mendapat penjelasan dan pemecahan masalah.
c. Kuis/Tes
- Guru memberikan kuis/tes yang dikerjakan secara individu (setelah melakukan 1-2
kali pertemuan)
d. Penghargaan
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik
e. Evaluasi
- Guru melakukan evaluasi, dan memberi saran dn motivasi kepada siswa
4. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi berupa tes formatif, observasi aktivitas siswa
5. Tahap refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan. Hal ini dilakukan sebagai dasar perbaikan untuk tindakan
pada siklus berikutnya agar lebih baik.
Hasil:
Setelah data yang berhasil dikumpulkan dan dianalisis didapatkan hasil:
1. Peningkatan minat siswa dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata minat belajar siswa pada
siklus I sebesar 69.71 dengan kategori Sedang, lalu pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 74.02 dengan kategori Sedang dan pada siklus III meningkat
kembali menjadi 78.29 dengan kategori Tinggi
2. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan media berbasis ICT dan di
integrasikan pada pembelajaran kooperative tipe STAD dibuktikan dari nilai rata-rata
aktivitas siswa pada siklus I, 69.55 kategori Cukup Aktif; kemudian rata-rata aktivitas
siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4.01 menjadi 73.56 kategori Cukup
Aktif; dan pada siklus III meningkat kembali sebesar 4.97 menjadi 78.53 dengan
kategori Aktif.
3. Peningkatan penguasaan materi fisika siswa dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.
Dibuktikan dari nilai rata-rata tes formatif hasil belajar pada siklus I yaitu 64.50 dengan
kategori Belum Tuntas, kemudian pada siklus II meningkat sebesar 4,33 menjadi 68.83
dengan kategori Tuntas, dan pada siklus III meningkat kembali sebesar 4,33 menjadi
73.16 dengan kategori Tuntas.
Maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian tindakan kelas tersebut adalah:
b) Jika vector A dan B pararel, maka magnitude C= A + B sama dengan magnitude A dan B.
Jika Jika vector A dan B antipararel, maka magnitude C= A B apakah kedua pernyataan
tersebut benar? Jelaskan.
Jawab:
Ya benar. Kedua vektor paralel apabila arahnya sama dan membentuk sudut 0o sehingga besar
magnitude C= A + B . Sedangkan kedua vektor antiparalel jika kedua vektor arahnya
berlawanan dan membentuk sudut 180o sehingga besar magnitude C= A - B .
2. Jika kita melempar benda ke atas, di titik tertinggi berapa nilai kecepatan dan percepatannya?
Bagaimanakah Anda menjelaskan konsep tersebut kepada siswa?
Jawab:
Di titik tertinggi kecepatan benda yang dilempar keatas adalah nol, percepatan yang berlaku
pada benda adalah percepatan gravitasi.
Dengan demonstrasi di depan kelas, melempar suatu benda secara vertikal. Maka saat benda
mencapat titik tertinggi benda akan diam sesaat, lalu jatuh. Benda dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi
3. Gambarkan vector kecepatan dan percepatan pada kasus partikel yang bergerak melingkar.
Ambillah pada satu titik misalkan P dimana dititik tersebut a)kelajuannya tetap, b) kelajuannya
bertambah, dan c) kelajuannya berkurang.
Jawab:
a)kelajuannya tetap,
as
b) kelajuannya bertambah,
v at
as
a
c) kelajuannya berkurang.
v at
as a
4. Sebuah benda dapat bergerak melingkar beraturan jika terdapat gaya sentripetal yang arahnya
menuju pusat lingkaran dan gaya sentrifugal yang arahnya menjauhi pusat lingkaran, dimana
besarnya gaya sentripetal sama dengan besarnya gaya sentrifugal. Apakah betul pernyataan ini?
Bagaimanakah Anda menjelaskan konsep tersebut kepada siswa?
Jawab:
Ya benar, ketika benda bergerak melingkar beraturan gaya sentripetal sama besar dengan gaya
sentrifugal. Hal ini dimaksudkan agar benda tersebut bergerak dalam keadaan seimbang.
Seperti halnya ketika bersepeda, jika gaya sentripetal dan gaya sentrifugal sama besar, maka
sepeda akan berjalan dengan seimbang.
5. Apabila kita meletakkan pensil di gelas yang berisi air, maka ujung pensil yang berada di dalam
air tampak lebih tebal dari pada bagian pensil yang berada di udara. Apakah keadaan ini juga
akan berlaku sama jika pensil dimasukkan ke dalam akuarium berbentuk persegi panjang?
Bagaimana Anda menjelaskan ke siswa?
Jawab:
Apabila pensil dicelupkan ke gelas yang berisi air, maka ujung pensil yang berada di dalam air
tampak lebih tebal dari pada bagian pensil yang berada di udara. Hal ini karena cahaya datang
dari udara (kurang rapat) menuju air (lebih rapat) akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Sehingga jika kita melihat ujung pensil yang berada di dalam air akan tampak tebal, atau tampak
lebih dekat daripada jarak aslinya. Sama halnya jika kita melihat benda yang dilihat
menggunakan lup akan tampak lebih besar.
6. Apabila sebuah kelereng dijatuhkan dalam tabung berisi oli, maka semakin lama kecepatan
benda akan bertambah sedangkan percepatannya berkurang. Seiring bertambahnya waktu,
maka kecepatan kelereng akan konstan dan percepatannya adalah nol. Apakah pernyataan ini
benar? Bagaimanakah Anda menjelaskan ke siswa?
Jawab:
Ya benar. Jika kelereng dimasukkan ke dalam oli tanpa kecepatan awal, kelereng tersebut akan
begerak ke bawah mula-mula dengan percepatan sehingga kecepatannya bertambah. Dengan
bertambahnya kecepatan maka gaya gesek fluida akan membesar, sehingga suatu saat bola akan
bergerak dengan kecepatan tetap dan percepatannya nol. Hal tersebut berhubungan dengan
viskositas zat cair. Contohnya madu mempunyai viskositas yang lebih tinggi daripada air.