Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal yang menyebabkan ketidakmampuan
mempertahankan substansi tubuh dibawah kondisi normal (Betz Sowden, 2002 )
Gagal Ginjal Kronik adalah kerusakan yang progresif pada nefron yang mengarah pada timbulnya
uremia yang secara perlahan-lahan meningkat ( Rosa M. Sacharin, 1996).
Dari kedua pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronis adalah adanya
kerusakan fungsi ginjal secara progresif sehingga tubuh akan mengalami gangguan karena ginjal
tidak mampu mempertahnkan substansi tubuh dalam keadaan nomal.
B. ETIOLOGI
1. Glomerulonefritis
2. Pielonefritis
3. Nefrosklerosis
4. Sindroma Nefrotik
5. Tumor Ginjal
C. PATOFISIOLOGI
Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk mengkompensasi kehilangan nefron yang persisten yang
terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka filtrasi glomerolus menurun menjadi 5-20 ml/menit/1,73
m2, kapasitas ini mulai gagal. Hal ini menimbulkan berbagai masalah biokimia berhubungan dengan
bahan utama yang ditangani ginjal.
Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk memekatkan
urin. Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi kalium. Asidosis metabolik terjadi karena
kerusakan reabsorbsi bikarbonat dan produksi ammonia. Demineralisasi tulang dan gangguan
pertumbuhan terjadi akibat sekresi hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma (penurunan
kalsium serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan fosfor ke dalam aliran darah dan
gangguan penyerapan kalsium usus. Anemia terjadi karena gangguan produksi sel darah merah,
penurunan rentang hidup sel darah merah, peningkatan kecenderungan perdarahan (akibat
kerusakan fungsi trombosit). Perubahan pertumbuhan berhubungan dengan perubahan nutrisi dan
berbagai proses biokimia
PATHWAYS
Glomerulonefritis
Pielonefritis, Hidronefrosis
Sindroma Nefrotik
Tumur Ginjal
GFR menurun
GGK
S R
e e
kr t
e e S
si n e
p s k
r i r
o n e
s
t a
ei t i
n r e
i r
t i
erganggu
Sindrom uremik
Hiperphospatemia
Pruritus
D. MANIFESTASI KLINIK
Meskipun gejala yang dialami anak bervariasi berdasarkan proses penyakit yang berbeda beda,
penyakit paling umum yang berhubungan dengan GGK adalah sebagai berikut :
1. Ketidakseimbangan cairan
2. Ketidakseimbangan elektrolit
c. Hipokalemia dan hiperfosfatemia : iritabilitas, depresi, kram otot, parastesia, psikosis, tetani
a. Gatal gatal
e. Konsentrasi buruk
f. Mengantuk
h. Koma
i. Kejang
4. Asidosis : takipnea
a. Pucat
b. Kelemahan
6. Disfungsi pertumbuhan
e. Nyeri tulang
f. Ketidakteraturan menstruasi.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Tes darah
Kalsium serum menurun, fosfor serum meningkat, PH serum dan HCO3 menurun
2. Tes urin
Urinalisis
Urin 24 jam
3. EKG
4. Rontgen dada
5. Biopsi Ginjal
F. PENATALAKSANAAN
3. Cegah infeksi
6. Lakukan dialisis
7. Transplantasi ginjal
1. PENGKAJIAN
a. Kaji adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan ( edema, kulit tegang dan mengilat,
asupan lebih besar daripada keluaran dan berat badan bertambah )
b. Kaji adanya tanda dan gejala penurunan curah jantung, kekurangan olume cairan dan pola
nafas tak efektif
c. Kaji adanya tanda dan gejala masalah masalah kolaboratif potensial berikut ini : syok,infeksi,
kelebihn cairan, hipertensi, gagal jantung, edema pulmonal, ketidakseimbangan elektrolit, koma,
kejang
g. Kaji kemampuan keluarga untuk penatalaksanaan dan melakukan koping terhadap perawatan
jangka panjang dan kebutuhan anak mereka.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Pantau tanda tanda vital, termasuk tekanan darah, pemberian antihipertensi sesuai indikasi
Mandikan pasien tiap hari dan berikan perawatan mulut dengan sering
Bantu pasien untuk miring kiri dan kanan sesuai kebutuhan: cegah terjadinya dekubitus
Pertahankan sterilitas semua jalur jalur invasif dan lakukan pengantian balutan serta perawatan
jalur jalur tersebut seperlunya dan tepat waktu
Bantu klien dalam memilih makanan yang disukainya dengan menyarankn diet yang rendah
kalium, rendah natrium, rendah fosfor, tinggi kalsium, tinggi protein.