Vous êtes sur la page 1sur 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.H dengan TUBERKULOSIS PARU

di RUANG ANGGREK 1 RS Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun guna memenuhi tugas


Keperawatan Medikal Bedah

Di susun oleh :

Umaentul Itsna J230 155 009

PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

1
A. IDENTITAS DIRI
1. Klien
Nama :Tn. H
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :Klaten
Status Perkawinan : Menikah
Agama : kristen
Suku : Jawa
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Guru
Sumber Informasi : Klien, keluarga dan catatan medis
Tanggal Masuk RS : 06 Juni 2015
Tanggal Pengkajian : 08 Juni 2015
No. CM : 01303673
Diagnosa medis : TB Paru
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 43 tahun
Alamat : Klaten
Hub. Dengan klien : Saudara

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh batuk berdahak, sesak nafas, suara hilang
2. Riwayat Klien Sekarang
Pasien mengeluh sesak nafas sejak kurang lebih 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit,
sesak dirasakan terus menerus dan semakin memberat jika pasien batuk, nyeri ulu
hati dan mual. kemudian dibawa keluarga ke RSUD Klaten dan dirawat selama 5
hari, tetapi sesak nafas tidak kunjung sembuh akhirnya di rujuk ke RSDM pada
tanggal 6 Juni 2015, setelah dari UGD pasien kemudian dirawat duruang anggrek 1.
pasien baru mengetahui Sejak 2 bulan yang lalu jika terkena TB Paru.
3. Riwayat Penyakit Dahulu

2
Klien sebelumunya belum pernah merasakan keluhan sesak nafas. Klien tidak
merokok. Dan klien tidak memiliki riwayat penyakit hereditas..
C. PENGKAJIAN SAAT INI
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Selama sakit : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah, dan dapat
beraktivitas seperti sebelum sakit.

2. Pola Nutrisi / Metabolik


Program Diit di RS : TKTP 1700 kkal
a. Intake Makan
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3x sehari dengan menu nasi, lauk, sayur. Klien
mengatakan tidak ada gangguan makan.
2) Selama sakit
Klien makan 3x sehari dengan menu diit RS. Selama sakit jika klien makan
nasi selalu muntah, klien mengatkan harus makan yang halus, bubur, lauk,
sayur dan buah yang di juz.
3) Pengkajian ABCD
A : Antopometri
BB : 54 kg
TB : 175 cm
54
IMT = (1,75) = 17,6 (tidak normal)

B : Biokimia
Hb : 14,3 g/dl
Eritrosit : 5.05 juta/ul
C : Clinis
- Turgor kulit baik (kembali dalam 1 detik)
- BB pasien menurun
D : Diit Nasi biasa 1700kk
b. Intake Minum
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan sehari minum habis 5-6 gelas ( 1200cc), dengan menu
minum air putih , teh.
2) Selama sakit

3
Klien minum sehari minum habis 4-5 gelas ( 1000cc), dengan menu minum
air putih , teh.
3. Pola Eliminasi Bowel dan Bladder
a. Buang Air Besar (BAB)
1) Sebelum sakit
Klien BAB 1x/hari, volume 20 cc dengan konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan, dan berbau khas.
2) Selama sakit
Klien baru BAB 1x selama dirawat di RS, volume 5 cc dengan konsistensi
lunak, warna kehitaman, bau anyir, lengket dan hanya sedikit.
b. Buang Air Kecil (BAK)
1) Sebelum sakit
Klien BAK 5-6x/hari ( 600cc), warna kuning jernih. Klien mengatakan tidak
ada gangguan dalam bak, bak secara spontan.
2) Selama sakit
Klien BAK sehari 500cc, warna coklat keruh, BAK dengan bantuan selang
DC.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Saat sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Keterangan :

0 : Mandiri
1 : Alat Bantu
2 : Dibantu Oranglain
3 : Dibantu Oranglain dan Alat
4 : Tergantung total

4
5. Pola Tidur dan Istirahat
a. Sebelum sakit
Klien mengatakan jarang tidur siang, klien biasa tidur 7-8 jam/hari, dengan
tanpa keluhan dan frekuensi tidur terjaga.
b. Selama sakit
Klien mengeluh tidak bisa tidur selama sakit dikarenakan sering batuk, klien
sehari hanya tidur 2 jam.
6. Pola Perseptual
a. Penglihatan
Tidak ada gangguan penglihatan, klien dapat melihat dengan baik.
b. Pendengaran
Pendengaran baik, klien langsung berespon ketika diajak berbicara. Tidak
menggunakan alat bantu dengar.
c. Penciuman
Klien dapat menginterpretasikan bau dengan baik.
d. Pengecapan
Klien dapat merasakan rasa manis, pahit, asam, dan asin dalam makanan. Tidak
ada gangguan dalam pengecapan.
e. Sensasi
Klien mampu merasakan nyeri saat dicubit. Mampu merasakan sentuhan dan
mampu membedakan anatara benda halus, tumpul, dan tajam.
7. Pola Persepsi Diri
a. Gambaran Diri
Klien optimis terhadap kondisinya saat ini, meskipun sedang dirawat di RS.
b. Harga Diri
Klien tidak terlihat minder dengank keadaannya saat ini, klien tidak merasa
diabaikan oleh keluarganya.
c. Ideal Diri
Klien ingin segera cepat sembuh dan dapat beraktivitas sehari-hari seperti sebelum
sakit.
d. Peran Diri
Dirumah klien sebagai kepala rumah tangga dan klien merasa perannya terganggu
karena sakit.
e. Identitas Diri

5
Klien menyadari sebagai seorang suami dan apa yang seharusnya lakukan untuk
istri dan anaknya.
8. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Klien berusia 44 tahun, sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak.
Klien mengatakan tidak ada gangguan reproduksi
9. Pola peran-hubungan
Klien mengatakan komunikasi dengan keluarga dan masyarakat baik. Selalu
bergotong royong dalam kerja bakti. Klien merasa keuangannya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari.
10. Pola Manajemen Koping-Stress
Klien mengatakan jika memiliki banyak pikiran, ia lebih memilih untuk lebih banyak
berdoa dan beribadah sesuai keyakinan.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klie beragama kristen, dan selam sakit klien selalu berdoa agar sembuh.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis GCS : E=4, V=5, M=6
3. Tanda Vital : TD : 120/70 mmHg
RR : 26 x/mnt
N : 98 x/mnt
S : 37,5oC
4. Kepala
Bentuk mesochepal, Tidak terdapat udema ataupun lesi
5. Rambut
Warna rambut hitam dan rambut bersih
6. Mata
Tidak ditemui katarak. Pupil isokor. Konjungtivatidak anemis, sklera tidak ikteris.
Klien mampu menggerakkan mata ke kanan dan kiri dengan baik.
7. Hidung
Ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip
8. Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan pada gusi
9. Leher

6
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri ketika dilakukan palpasi

10. Thorak (paru-paru)


- Inspeksi
Warna sama dengan kulit lainnya. Integritas kulit baik, thoraks simetris. RR=
26 x/menit,ada penggunaan otot bantu pernafasan. Tidak terjadi
ikterik/sianosis dan tidak ada pembengkakan/penonjolan.
- Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada thoraks, Saat dilakukan taktil fremitus vokal
getaran berbeda kanan < kiri
- Perkusi
Terdengar redup pada lapang paru depan kanan dan kiri, Terdengar sonor pada
lapang paru belakang kanan dan redup pada lapang paru belakang kiri
- Auskultasi
Suara nafas ronchi
11. Jantung (sirkulasi)

- Inspeksi : Denyut ictus cordis tidak tampak.

- Palpasi : Ictus cordis teraba pada ics 5 midclavikula kiri, ada pelebaran
padabatas jantung.

- Perkusi : Terdengar pekak pada ICS 3-5 toraks sinistra


- Auskultasi : Bunyi S1 dan S2 terdengar irregular tanpa adanya tambahan
S3 dan S4.
12. Abdomen :
- Inspeksi
Tidak ada perbedaan warna kulit, warna kecoklatan, tidak terdapat lesi, tidak
ada asites,simetris antara kanan dan kiri, tidak ada penonjolan umbilikus,
bentuk datar.
- Auskultasi
Peristaltik usus 14x/menit.
- Perkusi
Timpani di 4 kuadran
- Palpasi

7
Tidak ada nyeri tekan saat melakukan palpasi ginjal. Tidak ada penonjolan
abnormal, dan tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan

13. Genetalia
Klien mengatakan tidak ada gangguan pada genetalia.
14. Ekstremitas

Atas :

Sinistra
1) Tidak terdapat benjolan ataupun bekas luka atau trauma, tidak ada clubbing
finger
2) Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba benjolan. Turgor kulit baik
3) Klien tidak merasa nyeri ketika tangan digerakkan, klien dapat menggerakkan
tangan secara normal, kekuatan otot 5.
4) Terpasang infus (Nacl , 20tpm)

Dekstra:

1) Tidak terdapat benjolan ataupun bekas luka atau trauma, tidak ada clubbing
finger
2) Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba benjolan, Turgor kulit baik, capilaary
refille kembali >2detik.
3) Klien tidak merasa nyeri ketika tangan digerakkan, klien dapat menggerakkan
tangan secara normal, kekuatan otot 5.
Bawah
Sinistra
1) Tidak ada lesi atau trauma
2) Tidak terdapat nyeri pada kaki,tidak teraba benjolan, akral hangat, turgor kulit
baik
3) Klien merasa tidak nyeri saat kaki kiri digerakkan. Kekuatan otot 5.

Dekstra

4) Tidak ada lesi atau trauma


5) Tidak terdapat nyeri pada kaki,tidak teraba benjolan, akral hangat, turgor kulit
baik
6) Klien merasa tidak nyeri saat kaki kiri digerakkan. Kekuatan otot 5.

8
Kekuatan Otot : D 5 5 S

5 5

Keterangan :
5 : dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh
4 : dapat melawan gravitasi tapi tidak dapat menahan tahanan pemeriksa (lemah)
3 :dapat mengangkat dan bisa melawan gravitasi tapi tanpa tahanan
2 : dapat mengangkat tapi tidak mampu melawan gravitasi
1 : tampak kontraksi otot , tapi tidak ada gerakan sendi
0 : lumpuh
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Parameter Hasil Nilai rujukan Interprestasi


Pemeriksaan lab. Tanggal 06 Juni 2015
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,3 g/dl 13.5-17.5 g/dl Normal
Hematokrit 43 % 33-45 % Normal
Leukosit 17,8 ribu/ul 4.5-11.0ribu/ul Tinggi
Eritrosit 5,05 juta/ul 4.50-5.90 juta/ul Normal
Trombosit 340 ribu/ul 150-450 ribu/ul Normal
INDEX ERITROSIT
MCV 84,6 /um 80.0-96.0 Normal
MCH 28,3 pg 28.00-33.0 Normal
MCHC 33,5 gdl 33.0-36.0 Normal
RDW 12 % 11.6-14.6 Normal
MPV 8,2 fl 7.2 -11.1 Normal
PDW 16 % 25-65 Normal
HITUNG JENIS
Eosinofil 2.50 % 0.00-4.00 Normal
Basofil 0.60 % 0.00-2.00 Normal
Netrofil 82,50 % 55,00-80,00 Tinggi
Limfosit 4,50% 22.00-44.00 Tinggi
Monosit 9.90 % 0.00-7.00 Tinggi
Golongan darah B
HEMOSTASIS
PT 14,6 detik 10,0-15,0
APTT 36.4 detik 20.0-40.0
INR 1.210
Pemeriksaan tanggal 09 Juni 2015
KIMIA KLINIK
ANALISA GAS DARAH
PH 7.430 7.350 7.450 Normal
BE 3.6 mmol/L -2 - +3 Tinggi
PCO2 42.0 mmHg 27.0 -41.0 Tinggi

9
PO 2 79.0 mmHg 83.0-108.0 Rendah
HEMATROKIT 33 % 37 50 Rendah
HCO3 27.4 mmol/L 21.0 28.0 Normal
Total CO2 29.2 mmol/L 19.0 24.0 Tinggi
O2 saturasi 95.0 % 94.0 -98.0 Normal
Pemeriksaan tanggal 11 Juni 2015
KIMIA KLINIK
ANALISA GAS DARAH
PH 7.430 7.350 7.450 Normal
BE 7.9 mmol/L -2 - +3 Tinggi
PCO2 48.0 mmHg 27.0 -41.0 Tinggi
PO 2 95.0 mmHg 83.0-108.0 Normal
HEMATROKIT 39 % 37 50 Normal
HCO3 30.2 mmol/L 21.0 28.0 Tinggi
Total CO2 33.9 mmol/L 19.0 24.0 Tinggi
O2 saturasi 95.0 % 94.0 -98.0 Normal

Test report ( 06 JUni 2015)


Test and Analityte Result
Analyte Name Ct EndPt Analiyte Result Probe check Result
Probe D 0 0 NEG PASS
Probe C 0 4.0 NEG PASS
Probe E 0 -2.0 NEG PASS
Probe B 0 3.0 NEG PASS
SPC 24.4 289.0 PASS PASS
Probe A 0 0 NEG PASS
QC-1 0 0 NEG PASS
QC-2 0 0 NEG PASS

Test Result : MTB Not Detected

F. TERAPI
INFUS : Nacl 0.9 % 20 tpm
Oksigen 3 lpm

Injeksi

- Gentamisin 160 gr /24 jam


- Metronidazol 500 gr/8 jam
- Methyl prednisol 20 gr/ 8 jam

10
- levofloxacin 150mg/24jam
- ceftriaxone 2 gr/ 24 jam

Oral :

- Nac 200mg 3x1

- paracetamol 500 gr 3x1

- Vit B complek 3 x 1

11
ANALISA DATA
No Symptomps Etiology Problems
1. Ds : Obstruksi jalan nafas Ketidakefekti
Klien mengatakan sesak nafas fan bersihan
Klien mengeluh batuk berdahak, jalan nafas
suara hilang

Do :
TTV
TD : 120/70 mmHg
RR : 26 x/mnt
ND : 98 x/mnt
S : 37,5 oC
K.U sedang
Ada nafas cuping hidung
Terpasang oksigen 3 lpm
Suara nafas sonor
Pasien tampak kesulitan berbicara
2. DS : Gangguan bersihan Gangguan

Klien mengatakan susah tidur jalan nafas tidur

karena batuk, sehari hanya tidur (penumpukan scret)


2 jam

DO :

TTV
TD : 120/70 mmHg
RR : 26 x/mnt
ND : 98 x/mnt
S : 37,5 oC
K.U sedang
Pasien tampak lesu, terlihat
kurang tidur
Terdapat kantung mata
3. DS : Informasi kurang / tidak Defisit
Keluarga pasien mengatakan akurat pengetahuan
belum tahu pentingnya APD, tentang
penyebab dan cara mencegah kondisi terapi

12
penularan penyakit dan
DO : pencegahann
Keluarga pasien tampak tidak ya
memakai masker
Pasien tampak batuk
sembarangan
Dahak pasien tampak dibuang
sembarangan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Obstruksi jalan nafas
2. Gangguan tidur b/d gangguan bersihan jalan nafa / batuk
3. Defisit pengetahuan tentang kondisi terapi dan pencegahannya b/d informasi
kurang / tidak akurat

RENCANA KEPERAWATAN

Dx 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Obstruksi jalan nafas


NOC NIC
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi suara nafas
keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Ajarkan batuk efektif kepada klien
3. Berika o2 untuk memfasilitasi suktion
ketidakefektifan bersihan jalan nafas nasotrakeal
berkurang dengan Kriteria hasil : 4. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
a. Mendemonstrasikan batuk 5. Lakukan fisioterapi dada bila perlu
efektif dan suara nafas yang
bersih( mampu mengeluarkan
sputum, msmpu bernafas
dengan mudah)
b. Menunjukkan jalan nafas yang
paten
c. Mampu mengidentifikasikan
dan mencegah factor yang dapat

13
menghambat jalan nafas

Dx. 2 Gangguan tidur b/d gangguan bersihan jalan nafa / penumpukan scret
NOC NIC
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 1. Fasilitas untuk mempertahankan
keperawatan selama 3 x 24 jam aktifitas sebelum tidur
pasien dapat tidur cukup. 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Kriteria hasil : 3. Kolaborasi pemberian obat tidur
1. Jumlah jam tidur dalam batas 4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
normal 6-8 jam/ hari teknik tidur pasien
2. Pola tidur, kualitas dalam bats 5. Instruksikan untuk memonitor tidur
normal pasien
3. Mampu mengidentifikasi hal-hal
yang meningkatkan tidur
Dx. 3 Defisit pengetahuan tentang kondisi terapi dan pencegahannya b/d informasi
kurang / tidak akurat
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan penilaian tingkat pengetahuan
keperawatan 3x24 jam klien dan pasien tentang proses penyakit yang
keluarga dapat mengetahui spisifik
tentang pencegahan penyakit. 2. Jelaskan patofisiologis, tanda gejala,,
Dengan KH: gambaran proses penyakit
a. Klien dan keluarga 3. Sediakan ionformasi pada pasien tentang
menyatakan pemahaman kondisi, dengan cara yang tepat
tentang penyakit, kaondisi, 4. Diskusikan pilihan terapi atau
prognosis dan progam penanganan
pengobatan 5. Instruksikan pasien mengenai tanda dan
b. Pasien dan keluarga mampu gejala untuk melaporkan pada pemberi
melaksanakan prosedur yang perawatan kesehatan, dengan cara yang
dijelaskan secara benar tepat
c. Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat

14
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal No.
Intervensi Respon Paraf
Jam Dx
9 Juni 1. 1. Auskultasi suara nafas S:- Uma
2015 O : suara nafas sonor, RR 26
09.30
09.32 1. 2. mempoosisikan pasien S : pasien mengatakan lebih Uma
untuk memaksimalkan
nyaman dengan posisi semo
ventilasi
fowler
O : pasien tampak tidur dengan
posisi semi fowler
09.35 1 3. mengajari batuk efektif S : pasien mengatakan bisa Uma
kepada klien
melakukan cara batuk
efektif
O : pasien tampak
mempraktekkan batuk
efekti
09.40 1 4. memberikan O2 untuk S : pasiemengatakan sesak Uma
memfasilitasi suktion
nasotrakeal nafas bisa terbantu dengan
terapi oksigen
O : pasien terpasang O2 3 Lpm
09.40 2 1. menciptakan S : keluarga pasien Uma
lingkungan yang mengatakan bersedia
nyaman membersihkan lingkungan
bed pasien
O : lingkungan pasien masih
tampak belum rapi
09.40 2 2. memfasilitasi untuk S : pasien mengatakan mau Uma
mempertahankan membaca koran
aktifitas sebelum tidur O : pasien tampak antusias

15
(Koran) dengan saran yang
disampaikan perawat
09.42 2 3. mendiskusikan dengan S : keluarga tampak antusias Uma
pasien dan keluarga mendengarkan penjelasan
teknik tidur pasien perawat
O : tehnik tidur pasien yang
nyaman telah tersampaikan
oleh perawat
09.45 2 4. menginstruksikan S : keluarga mengatkan Uma
keluarga untuk bersedia menjaga pasien
memonitor tidur O : keluarga terlihat
pasien memperhatikan cara tidur
pasien
10.00 2 5. berkolaborasi S:- Uma
pemberian obat tidur O:
12.30 3. 1. memberikan penilaian S : pasien mengatakan tidak Uma
tingkat pengetahuan tahu penyebab TB paru
pasien tentang proses O :pasien tampak apa adanya
penyakit yang spesifik menceritakan
pengetahuannya tentang
penytakitnya
12.30 3 2. menjelaskan S:- Uma
patofisiologis, tanda O :pasien tampak antusias
gejala dan gambaran mendengarkan penjelasan
proses penyakit perawat
12.30 3 3. menyediakan S:- Uma
informasi pada pasien O : leaflet telah dibaca
tentang kondisi, keluarga pasien
dengan cara yang tepat
12.30 3 4. mediskusikan pilihan S : - Uma
terapi atau penanganan O : terapi O2, terapi
batukefektif dan nafas
dalam

16
13.00 3 5. menginstruksikan S : keluarga mengatakan Uma
pasien mengenai tanda bersedia melaporkan jika
dan gejala untuk ada tanda2 dan gejala
melaporkan pada kambuh
pemberi perawatan O : keluarga pasien tampak
kesehatan, dengan cara antusias
yang tepat

EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE 1

9 Juni 2015

No. Diagnosa Evaluasi Ttd


1 1 S: pasien mengatkan masih sesak nafas dan batuk berdahak Uma
O:
- pasien sudah bisa mempraktekkan batuk efektif
- pasien terpasang O2 3 Lpm
- pasien tampak tidur dengan posisi semi fowler
- suara nafas sonor, RR 26
A: masalah belum teratasi
P: lajutkan intervensi 1,2

9 Juni 2015

No. Diagnosa
2 2 S: pasien mengatkan masih tidak bisa tidur Uma
O:
- pasien tampak melek, tidak bisa tidur
- lingkungan tampak sedikit rapi setelah dirapikan keluarga
pasien
-
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1,2,4,5

9 Juni 2015

No. Diagnosa Evaluasi Ttd


3 3 S: pasien mengatkan belum mengetahui tentang penyakitnya Uma
O: pasien tampak antusias mendengarkan penjelasan perawat

17
tentang penyakitnya
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 5

IMPLEMENSI KEPERAWATAN HARI KE 2

Tanggal No.
Intervensi Respon Paraf
Jam Dx
10 Juni 1. 1. Auskultasi suara S:- Uma
2015 nafas O : suara nafas sonor, RR 24
09.30
09.32 1. 2. mempoosisikan S : pasien mengatakan lebih Uma
pasien untuk
nyaman dengan posisi semi
memaksimalkan
ventilasi fowler
O : pasien tampak tidur dengan
posisi semi fowler
09.40 2 1. menciptakan S : keluarga pasien Uma
lingkungan yang mengatakan sudah
nyaman membersihkan lingkungan
bed pasien
O : lingkungan pasien sudah
rapi dan bersih
09.40 2 2. memfasilitasi untuk S : pasien mengatakan sudah Uma
mempertahankan membaca koran, tapi tetap
aktifitas sebelum tidur saja tidak bisa tidur
(Koran) O : dibed pasien tampak ada
Koran
09.45 2 3. menginstruksikan S : keluarga mengatkan telah Uma
keluarga untuk menjaga pasien
memonitor tidur O : keluarga terlihat menjaga
pasien dan memperhatikan cara
tidur pasien
10.00 2 4. berkolaborasi S:- Uma

18
pemberian obat tidur O:
13.00 3 1. menginstruksikan S : keluarga mengatakan Uma
pasien mengenai tanda belum melaporkan karena
dan gejala untuk berada di RS
melaporkan pada O : tidak ada laporan mengenai
pemberi perawatan tanda gejala yang muncul
kesehatan, dengan cara
yang tepat

EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE 2

10 Juni 2015

No. Diagnosa Evaluasi Ttd


1 1 S: pasien mengatkan masih sesak nafas dan batuk berdahak Uma
O:
- pasien terpasang O2 3 Lpm
- pasien tampak tidur dengan posisi semi fowler
- suara nafas sonor, RR 24
A: masalah teratasi sebagian
P: lajutkan intervensi 1,2

10 Juni 2015

No. Diagnosa
2 2 S: pasien mengatkan masih tidak bisa tidur meskipun sudah Uma
baca Koran
O:
- pasien tampak melek, tidak bisa tidur
- lingkungan sudah tampak rapi setelah dirapikan keluarga
pasien
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1,2,4,5

10 Juni 2015

No. Diagnosa Evaluasi Ttd


3 3 S: pasien mengatkan sudah mengetahui tentang penyakitnya Uma
O: pasien lebih mengerti tentang penyakitnya

19
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi

IMPLEMENSI KEPERAWATAN HARI KE 3

Tanggal No.
Intervensi Respon Paraf
Jam Dx
11 Juni 1. 1. Auskultasi suara nafas S:- Uma
2015 O : suara nafas sonor, RR 24
21.30
21.32 1. 2. mempoosisikan pasien S : pasien mengatakan lebih Uma
untuk memaksimalkan
nyaman dengan posisi semi
ventilasi
fowler
O : pasien tampak tidur dengan
posisi semi fowler
21.32 2 1. menciptakan S : keluarga pasien Uma
lingkungan yang mengatakan sudah
nyaman membersihkan lingkungan
bed pasien
O : lingkungan pasien sudah
rapi dan bersih
21.32 2 2. memfasilitasi untuk S : pasien mengatakan sudah Uma
mempertahankan membaca koran, tapi tetap
aktifitas sebelum tidur saja tidak bisa tidur, sehari
(Koran) hanya 4 jam
O : dibed pasien tampak ada
Koran
21.35 2 3. menginstruksikan S : keluarga mengatkan telah Uma
keluarga untuk menjaga pasien
memonitor tidur O : keluarga terlihat menjaga
pasien dan memperhatikan cara
tidur pasien
00.00 2 4. berkolaborasi S:- Uma
pemberian obat tidur O:

20
EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE 3

11 Juni 2015

No. Diagnosa Evaluasi Ttd


1 1 S: pasien mengatkan masih sesak nafas dan batuk berdahak Uma
O:
- pasien terpasang O2 3 Lpm
- pasien tampak tidur dengan posisi semi fowler
- suara nafas sonor, RR 24
A: masalah teratasi sebagian
P: lajutkan intervensi 1,2

11 Juni 2015

No. Diagnosa
2 2 S: pasien mengatkan masih tidak bisa tidur meskipun sudah Uma
baca Koran, sehari hanya tidur 4 jam saja
O:
- pasien tampak melek, tidak bisa tidur
- lingkungan sudah tampak rapi setelah dirapikan keluarga
pasien
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 1,2,4,5

21

Vous aimerez peut-être aussi