Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk melaksanakan tugas dari Blok V yang berupa Tugas Praktikum
yaitu Work Load (Energy Expenditure, Heart Rate, Resting Heart
Rate and Oxygen Consumption).
1.4 Manfaat
1. Untuk mahasiswa, dapat mengerti dan memahami cara menghitung denyut
nadi seseorang baik dalam keadaan istirahat maupun dalam keadaan
bekerja serta persen cardiovascular load dan memahami klasifikasi beban
kerja berdasarkan denyut nadi dan reaksi fisiologinya.
2. Untuk dosen, dapat menjadikan Laporan Praktikum ini sebagai penunjang
dan referensi bacaan bagi mahasiswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Interpolasi
Energy Expenditure
Contoh:Jika diketahui seseorang yang mempunyai detak jantung 60 detak/menit
sama dengan membutuhkan energy expenditure 2,5 calories per minute. Maka,
berapakah energy expenditure yang dibutuhkan oleh orang yang mempunyai
detak jantung 77 detak/menit? Analisislah dengan menggunakan interpolasi!
42.5 = -100 + 40x
142.5 = 40x
X = 3.56
Jadi, energy expenditure yang diperlukan adalah 3.56 calories per minute.
Oxygen Consumption
Sistem sirkulasi saat kerja berakibat perubahan uptake oksigen oleh jantung dan paru.
Kemampuan kerja terkuat dipengaruhi oleh jumlah maksimum oksigen.
Contoh: Jika diketahui seseorang yang mempunyai detak jantung 60 detak/menit
sama dengan membutuhkan energy expenditure 2,5 calories per minute. Maka,
berapakah oxygen consumption yang dibutuhkan oleh orang yang mempunyai
detak jantung 77 detak/menit ? Analisislah dengan menggunakan interpolasi!
Jadi, oxygen consumption yang diperlukan adalah 0,71 liter per menit.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Stopwatch
2. Alat tulis
3. Kalkulator
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum penilaian beban kerja denyut nadi kerja yang telah
dilakukakan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Keterangan
EE : Energi Expenditure
OC : Oxygen Consumption
DNI : Denyut Nadi Istirahat
DNM : Denyut Nadi Maksimal
DNK : Denyut Nadi Kerja
4.2 Pembahasan
Berdasarkan teori bahwa pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan
suatu metode untuk menilai Cardiovascular Strain. Denyut nadi akan segera
berubah seirama dengan perubahan pembebanan, baik yang berasal dari
pembebanan mekanik, fisik maupun kimiawi dan beban kerja fisik ditentukan
oleh jumlah otot yang terlibat dalam beban statis.
Pada praktikum ini, pada hasil pemeriksaan denyut nadi secara palpasi,
didapatkan hasil yang berbeda yang dilakukan oleh mahasiswa pemeriksa pada
kondisi dan aktivitas serta alat yang sama. Hal ini disebabkan karena faktor
ketidaktelitian pemeriksa. Frekuensi denyut nadi tiap orang berbeda-beda
tergantung dari emosi, pekerjaan, makanan, aktivitas, cara hidup dan lain-lain.
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktifitas normal :
Pada praktikum ini juga dapat dilihat bahwa aktivitas fisik dan posisi tubuh
dapat mempengaruhi kenaikan denyut nadi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
praktikum yang membuktikan bahwa posisi tubuh saat duduk (istirahat) denyut
nadinya lebih rendah dibandingkan saat naracoba berdiri sambil bergerak. Dari
50 naracoba pada tabel di atas contohnya, denyut nadi istirahat lebih rendah
daripada denyut nadi kerja.
Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi 50 orang mahasiswa di atas ada 28
orang yang dikategorikan light, 18 orang moderate dan 4 orang heavy.
Pada kategori light diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah yaitu
sebanyak 46x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu sebanyak
96x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak 66x/menit, sedangkan
denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 120x/menit. Denyut nadi maksimal
terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 197, sedangkan denyut nadi maksimal
tertinggi yaitu 202. Jumlah persentase cardiovascular load terendah pada kategori
ini yaitu sebanyak 5,7%, sedangkan persentase cardiovascular load tertinggi
yaitu sebanyak 25,45%. Jumlah energy expenditure terendah yaitu sebanyak 2,4,
sedangkan energy expenditure tertinggi yaitu sebanyak 4,7 dan oxygen
consumption terendah pada kategori light ini yaitu sebanyak 0,65, serta oxygen
consumption tertinggi pada kategori ini yaitu sebanyak 1,7.
Pada kategori moderate diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah yaitu
sebanyak 64x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu sebanyak
96x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak 102x/menit,
sedangkan denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 104x/menit. Denyut nadi
maksimal terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 198, sedangkan denyut nadi
maksimal tertinggi yaitu 203. Jumlah persentase cardiovascular load terendah
pada kategori ini yaitu sebanyak 10,57%, sedangkan persentase cardiovascular
load tertinggi yaitu sebanyak 43,6%. Jumlah energy expenditure terendah yaitu
sebanyak 5,2, sedangkan energy expenditure tertinggi yaitu sebanyak 7,4 dan
oxygen consumption terendah pada kategori moderate ini yaitu sebanyak 1,08,
serta oxygen consumption tertinggi pada kategori ini yaitu sebanyak 2,4
Pada kategori heavy diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah yaitu
sebanyak 73x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu sebanyak
127x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak 122x/menit,
sedangkan denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 155x/menit. Denyut nadi
maksimal terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 201, sedangkan denyut nadi
maksimal tertinggi yaitu 203. Jumlah persentase cardiovascular load terendah
pada kategori ini yaitu sebanyak 21,73%, sedangkan persentase cardiovascular
load tertinggi yaitu sebanyak 50,4%. Jumlah energy expenditure terendah yaitu
sebanyak 3,5, sedangkan energy expenditure tertinggi yaitu sebanyak 10 dan
oxygen consumption terendah pada kategori heavy ini yaitu sebanyak 1,44, serta
oxygen consumption tertinggi pada kategori ini yaitu sebanyak 4.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi 50 mahasiswa di atas ada 28
orang yang dikategorikan light, 18 orang moderate dan 4 orang heavy
2. Pada hasil pemeriksaan denyut nadi secara palpasi, didapatkan hasil yang
berbeda yang dilakukan oleh mahasiswa pemeriksa pada kondisi dan
aktivitas serta alat yang sama. Hal ini disebabkan karena faktor
ketidaktelitian pemeriksa.
3. Aktivitas fisik dan posisi tubuh dapat mempengaruhi kenaikan denyut
nadi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil praktikum yang membuktikan
bahwa posisi tubuh saat duduk (istirahat) denyut nadinya lebih rendah
dibandingkan saat naracoba berdiri sambil bergerak.
5.2 Saran