Vous êtes sur la page 1sur 1

14 Sinopsis Psikiatri Aid 2

Tabel 16.1-6 panik. Peneliti telah melaporkan bahwa 20


Kriteria Diagnostik untuk Gangguan sampai ;~ 90 persen dari semua pasien
Kecemasan Yang Tidak Ditentukan dengan gangguan panik memiliki episode
gangguan depresif berat. Data tersebut
Kategori ini termasuk gangguan-gangguan dengan kecemasan yang menyatakan bahwa adanya gejala
menonjol atau fobik menghindar yang tidak memenuhi kriteria untuk depresif dan kecemasan yang bersama-
gangguan kecemasan spesifik, gangguan penyesuaian dengan
kecemasan, atau gangguan penyesuaian dengan r?mpuran sama, keduanya tidak memenuhi kriteria
kecemasan dan mood terdepresi. Contohnya adalah: diagnostik uutuk gangguan depresif
1. Gangguan camp;;, an kecemasan-depresi: gejala l:ecer.iasan dan maupun kecemasan lain, mungkin sering
depresi yang bermakna secara klinis tetapi tidak memenuhi kriteria
untuk gangguan mood spesifik atau gangguan kecemasan spesifik ditemi ,'.:an. Tetapi, pada saat ini, data
epidemiologis resmi tentang gangguan
2. Gejala fobik sosial yang bermakna secara klinis yang keccmasan-depresif campuran tidak
bcihubungan dengan pengaruh sosial karena menderita
kondisi medis umum atau gangguan mental (misalnya, penyakit
tersedia. Namun demikian, beberapa
Parkinson, kondisi dermatologis, gagap, anoreksia nervosa, klinisi dan peneliti ielah memperkirakan
gangguan dismorfik tubuh). bahwa prevalensi gangguan pada populasi
3 Situasi di mana klinis telah menyimpulkan bahwa ditemilkan suatu umum adalah setinggi 10 persen dan
,,
gangy - zn kecemasan tetapi tidak mampu meneiiiukan 5pakan pada klinik pelayanan primer adalah
primer, karena kondisi medis umum, ata:; akibat zat.
setinggi 50 persen, walaupun perkiraan
konservatif menyatakan suatu prevalensi
kira-kira 1 persen pada populasi umum.
Tabel dad OSM-IV, Diagnostic and Statistical'."anual of Mental Disorders, ed 4. Hak ETIOLOGI. Empat kumpulan bukti utama
cipta Americam Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan Hengan ijin. menyaLakan balrwa gejala kecemasan
dan gejala depresif adalah ber!:uuungar_
seoab akibat pada beberapa pasien yang
memiliki gej:.la kecPmasan dan depresif tcrkena. Pertama, seiumlah peneliti
tetapi tidak memenuiri kriteria telah melaporkan temuan neuroendokrin
d:agnostik untuk suatu gangguan yang sama pada gangguan depresif
kecemasaj;~- maupun suatu gangguan da:-, gangguan kecemasan, khususnya
mood. Kombinasi geja!a depresif dan gangguan panik, termasuk penumpulan
kecemasan menyebabkan gar.bguan respon kortisol terhadap hormon ad-
fungsional yang berc~akna pada ora;ig renokortikotropik (ACTH), penumpulan
yang terkena. Kondisi mungkin cub-,up respon hormon pertumbuhan terhad^p
menonjol pada praktek pelayanan clonidine, dap penumpulan respon
primer dan kliniv kcs,,iiaran mentai thyreid-.;timulatir.g hormone (TSH) dan
ru;vat jalan. Tetapi, peneliti telah prolaktin terhadap thyrotropin-releasing
neiiyatakan bahwa gangguan berada hormone (TRH). Kedua, beber?pa-
pada sisi normalitas dan tidak pmeliti telah melaporkan data yang
mcmcriuhar, klasifkasi sebagai suatu menyatakan bahwa hipe:aktivitas
gangguan mental. Peneliti telah sistem noradrenergik a~alah relevan
berpendapat bahwa tersedianya sebab menyebab pada beberapa pasien
diagnosis mengecilkan hati klinisi dengan ganguan depresif dan pada
dari mengambil waktu yang beberapa pasien ~rengaii gangguan
diperlukan untuk mengambil riwayat panik. Secara spesifk, penelitian
psikiatrik yang lengkap untuk tersebut telah menemukan peninggian
membedakan gangguan depresif konsentrasi metabolit norepiiiefrin, 3-
sesungguhnya dari gangguan methoxy-4-hydroxyphenylethyleneglycol
kecemasan sesungguhnya. . (MHPG), di dalam urin, plasma, atau
EPiDEMIOLOGI. Keberadaan bersama- cairan serebrospinalis pasien terde-
sama gangguan depresif berat dan presi dan pasien gangguan panik yang

Vous aimerez peut-être aussi