Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KRISTALISASI
Disusun Oleh:
Muhammad Rozadi
1513034049
Proses kristalisasi mineral terjadi karena erupsi magma dari gunung api yang
mengendap ke permukaan tanah. Karena magma merupakan cairan yang panas, maka
ion-ion yang menyusun magma akan bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada
saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak beraturan ini
akan menurun, dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang
teratur. Proses inilah yang disebut kristalisasi.
Pada proses ini yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ion-ion akan
saling mengikat satu dengan yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk bergerak.
Ion-ion tersebut akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal yang teratur.
Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang
bersamaan.Kecepatan pendinginan magma akan sangat berpengaruh terhadap proses
kristalisasi, terutama pada ukuran kristal.
Karena magma dibedakan dari faktor-faktor tersebut, maka penampakan fisik dan
komposisi mineral batuan beku sangat bervariasi. Dari hal tersebut, maka
penggolongan (klasifikasi) batuan beku dapat didasarkan pada faktor-faktor tersebut
di atas. Kondisi lingkungan pada saat kristalisasi dapat diperkirakan dari sifat dan
susunan dari butiran mineral yang biasa disebut sebagai tekstur. Jadi klasifikasi
batuan beku sering didasarkan pada tekstur dan komposisi mineralnya.
C. Sistem Kristal
Sampai saat ini baru terdapat 7 macam sistem kristal dalam kristalografi. Dasar
dari penggolongan sistem kristal tersebut ada 3 macam yaitu:
1. Sistem Kubus
Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b
c) dan semua sudut ( = = ) sebesar 90. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya
memiliki dua bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan.Pada bentuk tetragonal
sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-masing terdapat satu atom
pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.Sedangkan pada tetragonal berpusat badan,
mirip pula dengan kubus berpusat badan, yaitu memiliki 1 atom pada pusat tetragonal
(ditunjukkan pada atom warna biru), dan atom lainnya berada pada pojok (sudut)
tetragonal tersebut.
3. Sistem Ortorombik
4. Sistem Monoklin
Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan
berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a b c),
serta sudut = = 90 dan 90.
5. Sistem Triklin
Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini
memiliki panjang rusuk yang berbeda (a b c), serta memiliki besar sudut yang
berbeda-beda pula yaitu 90.
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b c).
sedangkan sudut-sudutnya adalah = = 90dan =120.
7. Sistem Heksagonal
Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam), maka
system ini memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai sudut
yaitu 90 dan 120 ( = = 90dan =120) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya
adalah a = b c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok) heksagonal dan
terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi heksagonal (yang
ditunjukkan atom dengan warna hijau).
D. Proses Kristalisasi
1. Dissiminasi (Penghamburan)
Sebagai penghamburan minersl dalm batuan beku ysng mengkristal pda temapat
dalam dan bila yang terhambur tadi bermuai, maka sebagai satu kesatuan, batuan
dapat dianggap sebagai mineral bahan galian.
2. Sugresi (Pemisahan)
Istilah yang dipakai pads endapan mineral bahan galian yang mebgkristal terlebih
dahulu. Pada sat magma mulai mengkristal kemudian terpisah dari magma tersebut
karena sifat fisik yang berbeda, misalnya karena berat jenis yang berbeda.
3. Injeksi
Sesudah terjadinya pemisahan, kemudian diikuti dengan injeksi sehingga
pengumpulan bahan galian berpindah ketempat lain, bahkan pada tempat terbentuk
semula.
1. Immisibilitas Cairan
Terjadi selagi proses pembekuan berjalan, atau terjadi pemisahan itu sebagai
akibat secara langsung dua atau lebih cairan yang tidak dapat bersatu, seperti minyak
dan air.
2. Injeksi
Jika pada tahap akhir pembekuan dapat terjadi. Ada dua kemungkinan yang
terjadi yaitu mineral itu bisa dipindahkan atau mineral itu tidak bisa dipindahkan.
DAFTAR PUSTAKA