Vous êtes sur la page 1sur 18

MAKALAH ASKEP KELUARGA AGREGAT REMAJA

OLEH

KELOMPOK 4

I GUSTI PUTU GEDE GUNARSA (16.322.2598)

I KADEK WIDRAYANA (16.322.2599)

I KETUT YUDHA SULANTARA (16.322.2600)

I MADE SARJANA (16.322.2601

PROGRAM STUDI S1 ALIH JENJANG ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan makalah ini kami susun
secara sederhana dengan menampilkan MAKALAH ASKEP KELUARGA
AGREGAT REMAJA dan penetapan proses asuhan keperawatan.Dalam rangka
memenuhi tugas Ilmu Keperawatan Dasar di Sekolah Tinggi Kesehatan Wira
Medika. Setelah menyusun makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Keperawatan Komunitas.
Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih pada :

1. Seluruh teman teman penulis dari kelompok IV yang telah membantu dalam
penulisan dan tersusunnya laporan ini.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya tugas laporan ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari masih banyak


kekurangannya. Untuk itu penulis mangharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Semoga makalah yang diselesaikan ini dapat membantu dan
berguna bagi kita semua.

Denpasar, Juni 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul..i
Kata Pengantar.ii
Daftar Isi.iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...1
1.2 Rumusan masalah..2
1.3 Tujuan...2
1.3.1 Tujuan Umum..2
1.3.2 Tujuan Khusus.2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..3
2.1 Definisi...3
2.2 Fase perkembangan3
2.3 Ciri ciri Remaja...4
2.4 Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga.5
2.5 Masalah kesehatan spesifik pada remaja....6
2.5 Masalah Umum yang Terjadi pada Keluarga dengan Remaja7
BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN.9
3.1 Pengkajian..9
3.2 Analisa Data.18
3.3 Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga Prioritas.19
3.4 Intervensi Keperawatan21
3.5 Evaluasi24
BAB 4 KESIMPULAN.25

DAFTAR PUSTAKA26
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada
remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan
remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan
bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan
Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Dampak yang
terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan,
walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan
fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.
Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia
kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan
keperawatan komunitas pada kelompok remaja. Karena sangat penting untuk
mempelajari konsep dan asuhan keperawatan pada komunitas remaja.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah definisi dari remaja?
2. Apakah masalah pada komunitas remaja?
3. Bagaimana tahapan perkembangan remaja?
4. Bagaimanakah asuhan keperawatan yang tepat bagi komunitas remaja?
1.3 Tujuan
1 Tujuan Umum
Menjelaskan konsep remaja dan asuhan keperawtan bagi komunitas
remaja.
2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi dari remaja.
2. Mengetahui masalah pada komunitas remaja.
3. Mengetahui tahapan perkembangan remaja.
4. Menjelaskan asuhan keperawatan yang tepat bagi komunitas remaja.

1.4 Manfaat
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep remaja dan asuhan
keperawatan pada komunitas remaja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah
12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah
tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya menunjukkan
maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana
reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan
mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi.
Menurut Depkes RI (2005), masa remaja merupakan suatu proses
tumbuh kembangyang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasamuda.
Menurut Pardede (2002), masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan yangdinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini
merupakan periode transisi darimasa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan
percepatan perkembangan fisik, mental,emosional dan sosial yang berlangsung pada dekade
kedua kehidupan.Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan
perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek
fungsional.
Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early
adolescence (10-13 tahun), remajamenengah/middle adolescence (14-16
tahun) dan remaja akhir/late adolescence (17-20tahun) (Behrman, Kliegman &
Jenson, 2004)

1. Fase perkembangan
Early adolescence (11-14 y.o)
Change of primary puberty & its responses
Middle adolescence (15-17 y.o)
Transition of orientation where those are more dominant than others
Late adolescence (18-20 y.o)
Transition of adult, where they starting to look for suitable jobs
(Crockett and Peterson, 1993)

a. Ciri ciri Remaja


Faktor faktor yang dapat menyebabkan masa remaja mengalami suatu
keadaan yang relatif mudah berubah ubah disebabkan karena ciri dari remaja
itu sendiri, diantaranya :
1. Masa Remaja sebagai periode penting
Meskipun semua periode dalam ruang kehidupan penting, pada
usia remaja perkembangan fisik dan mental yang cepat menimbulkan
perlunya penyesuaian mental danperlunya membentuk sikap, nilai, dan
minat baru yang mempunyai akibat jangka panjang pada sia berikutnya.
2. Periode Peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang
dewasa. Bila berperilaku anak anak ia akan bertindak dewasa tetapi bila
berperilaku dewasa diadikatakan masih belum waktunya sepeti orang
dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada 5 perubahan yang terjadi pada remaja :
a. Peningkatan emosi
b. Perubahan fisik
c. Perubahan perilaku
d. Perubahan pandangan terhadap nilai
e. Bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Terdapat dua alasan mengapa masa remaja dikatakan sebagai usia yang
bermasalah. Pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah diselesaikan orangtua
atau guru. Kedua, karena remaja merasa mandiri sehingga tidak perlu
bantuan oranglain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam
menyelesaikan masalah karena belum berpengalaman
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan
siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Karena anggapan bahwa remaja adalah anak anak yang
tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak,
maka remaja cenderung ragu dalam embuat keputusan dan
mencari bantuan dalam mengatasi masalah.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cenderung untuk melihat dirinya dan orang lain
sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya.
Selain itu pada masa remaja mengalami beberapa perubahan, diantaranya :
1. P e r u b a h a n e m o s i
Pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak,yang membedakan terletak
pada ransangandan derajat yang membangkitkan emosi. Emosi yang umum
yang dimiliki oleh remajaantara lain : amarah, takut, cemburu, ingin tahu,
iri hati, gembira, sedih, kasih sayang.
Remaja yang memiliki kematangan emosi memberikan reaksi
emosional yang stabil, tidak beubah ubah dari suatu suasana hati ke
suaana hati yang lain.
2. Perubahan sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah
berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh
kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak diluar
rumah bersama teman sebaya.
b. Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga
Tugas perkembangan yang pertama dan utama adalah menyeimbangkan
kebebasam dengan tanggung jawab ketika remaja matur dan semakin
mandiri. Orang tua harus merubah hubungan mereka dengan remaja putri atau
remaja putra secara progresif dari hubungan dependen yang dibentuk
sebelumnya ke arah suatu hubungan yang semakin mandiri. Pergesean yang
terjadi dalam hubungan anak dan orangtua ini adalah salah satu hubungan
khas yang penuh konflik.
Agar keluarga dapat beradaptasi dengan sukses selama tahap ini, semua
anggota luarga, khususnya orangtua, harus membuat perubahan sistem
utama, yaitu membentuk peran dan norma.
Orang tua dapat juga mempercayai anak agar mandiri secara prematur
dengan mengabaikan kebutuhan kebutuhan ketergantungannya. Dalam hal
ini remaja dapat gagal mencapai kemandirian. (Wright an Leahey, 1984).
Meskipun peraturan dalam keluarga perlu diubah, etika dan stndart moral keluarga perlu
tetap dipertahankan oleh orangtua. Semantara remaja mencari nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan mereka sendiri, adalahsangat penting bagi orang tua untuk
mempertahankan dan mengetatkan prinsip-prinsip danstandar-standar mereka. Remaja
sangat sensitif terhadap ketidakcocokan antara apa yang dikatakan dengan apa yang
dipraktikan.
Namun, orangtua dan anak anak dapat belajar dari satu sama lain dalam
masyarakat yang majemuk dan berubah dengan cepat. Adopsi gaya hidup yang
lebih bebas dan sederhana melambangkan transformasi nilai yangmempengaruhi setiap
tahap kehidupan keluarga (Yankelowich, 1975).

c. Masalah kesehatan spesifik pada remaja


a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens
(sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab
umum terbanyak, mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16
sampai 19 tahun (Edelmen da Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering
dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka yang
bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini bahwa zat yang
merubah alam persaan menciptakan perasaan sejahtera atau membuktika
tingkat penampilan. Semua adolesensberada pada risiko penggunaan zat
untuk eksperimental atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak
stabil lebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.
Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat mereka lebih
matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens usia
antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan
merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi social biasanya
mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga sebagai akibat dari
kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah
usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif
seksual dilakukan skrining terhadap PMS, meskipun mereka tidak
menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di
Amerika Serikat; 1 dari setiap 10 wanita dibawah usia 20 tahun mengalami
kehamilan, dan banyak yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri.
Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali
mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

2.5 Masalah Umum yang Terjadi pada Keluarga dengan Remaja


Dengan adanya perubahan yang terjadi pada fisik, psikologis, dan sosial
pada remaja yang sangat cepat dan drastis menuntut remaja untuk dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntutan-tuntutan lingkungan baru yang
dihadainya. Pada kenyataannya tak semua remaja dapat menyesuakan dii terhadap
perubahan tersebut.
Berikut adalah beberapa tanda penyesuaian diri yang salah pada remaja
yang menjadikannya ada suatu masalah pada hubungan remaja ersebut dengan
keluarganya:
a. Tidak bertanggung jawab terhadap tugas sebagai anggota keluarga dan
seorang siswa, seperti membolos sekolah
b. Sikap egois atau sikap yang terlalu yakin pada dirinya sendiri, sehingga tak
mempedulikan nasihat orang tua
c. Perasaan tak aman dan tak nyaman di rumah, yang mungkin merasa bahwa
apa yang dilakukannya selalu salah menurut orang tuanya yang sering
terjadi perilak kabur dari rumah atau minggat
d. Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensasi
ketidakpuasan akan kehidupan sehari-hari yang didapatkannya
e. Regresi perilaku ke tingkat perkembangan yang lebih awal, seperti
mengamuk karena tak setuju dengan tugas yang didapatkannya
f. Menggunakan defense mechanism secara berlebihan, seperti rasionalisasi,
proyeksi, fantasi, dan displacement
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Pengkajian data fokus keluarga dengan anak usia remaja dalam
Suprajitno ( 2004, hal. 37 ) meliputi:
1) Bagaimana karakteristik teman disekolah atau di lingkungan rumah
2) Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
3) Bagaimana perilaku anak selama dirumah
4) Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan
teman sekolah atau bermain
5) Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah
6) Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah
diperoleh anak
7) Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa
lama, dan dimana
8) Apa kebiasaan anak dirumah
9) Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri
10) Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak
11) Siapa yang menjadi figur bagi anak
12) Seberapa peran yang menjadi figur bagi anak
13) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

2. Diagnosa
1. Gangguan komunikasi pada anggota keluarga berhubungan dengan
kesibukan orang tua dan kurangnya intensitas bertemu sesama
anggota keluarga.
2. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b.d penggunaan obat-obatan
terlarang
3. Perencanaan Keperawatan Keluarga
Rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga, meliputi kegiatan-
kegiatan yang bertujuan ( Suprajitno, 2004, hal. 49 ) :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai maslah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
1) Memberi informasi yang tepat
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang mendukung upaya kesehatan
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat, dengan cara :
1) Mengidentifikasi konsekuensinya bila tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki dan ada di
sekitar keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipe tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga
yang sakit, dengan cara :
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi lingkungan)
yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga dengan cara :
1) Menemukan seumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan bersama keluarga seoptimal
mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada disekitarnya, dengan cara :
1) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan keluarga
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan ya
1. Gangguan komunikasi pada anggota keluarga berhubungan dengan
kesibukan orang tua dan kurangnya intensitas bertemu sesama anggota
keluarga.
Tujuan: Menunjukkan kemampuan komunikasi
Kriteria hasil:
1) Adanya pertukaran pesan dengan keluarga
2) Terjalin komunikasi yang adekuat pada pasangan masing-
masing dan antar orang tua dan anak.
Intervensi Rasional
1. Pelihara kontak antar sesama Dengan memelihara kontak dengan
anggota keluarga anggota keluarga maka komunikasi
dalam anggota keluarga akan selalu
terpelihara
2. Anjurkan kehadiran atau Walaupun dalam keluarga anggota
pertemuan keluarga untuk keluarga sibuk dengan aktivitasnya
melakukan kontak interpersonal. masing- masing, tapi jika ada waktu
luang walaupun hanya sebentar sebisa
mugkin anggota keluarga
berkomunikasi agar kontak/ komunikasi
antara anggota keluarga tetap terjaga
3. Anjurkan keluarga untuk Berkomunikasi secara berlahan antar
berkomunikasi secara perlahan anggota keluarga dapat memicu
mulainya kembali pendekatan
komunikasi dalam keluarga
4. Anjurkan untuk meluangkan Rekreasi bersama dapat menghilangkan
waktu di akhir pekan atau hari penat dalam urusan pekerjaan serta
libur kerja untuk mengadakan lebih mempererat komunikasi pada
rekreasi bersama pasangan selama rekreasi berlangsung
2. Perilaku mencari pertolongan kesehatan b.d penggunaan obat-obatan
terlarang
Tujuan: Keluarga mampu memberikan penanganan segera pada anak
dengan penyalahgunaan zat dan obat terlarang
Kriteria hasil:
1) Menyatakan kepedulian terhadap kondisi anak
2) Menceritakan ketakutan dan keprihatinan kondisi anak dan
kondisi pola asuh selama ini
3) Memastikan apa yang paling membantu untuk mendukung
proses penanganan segera pada anak dengan
penyalhagunaan zat dan obat terlarang.

Intervensi Rasional
1. Tingkatkan hubungan Adanya keterbukaan dalam keluarga
saling percaya, terutama pada keluarga yang sangat
keterbukaan dalam diperlukan karena dengan adanya
keluarga keterbukaan satu sama lain dapat
memahami permasalan yang sedang
dialami oleh anggota keluarganya
Membantu klien mengenali apa
masalahnya dengan jelas akan
memudahkan klien mengidentifikasi
masalah
2. Fasilitasi pengambilan Akan membantu klien dalam
keputusan yang logis menimbang-nimbang masalah sebelum
untuk penanganan segera diambil keputusan
kondisi anak dengan
penyalahgunaan zat dan
obat terlarang
3. Beri dorongan orang Anggota keluarga (suami- istri) harus
terdekat untuk terlibat saling memahami kebutuhan satu sama
dalam penanganan lain dalam upaya memperbaiki pola
perbaikan pola asuh anak asuh dan upaya controlling anak, perlu
kehadiran orang terdekat untuk
memberikan saran dan solusi
4. Memfasilitasi keluarga Memberikan saran tempat pelayanan
dengan memberikan kesehatan/rehabilitasi pada remaja
pilihan perawatan segera dengan penyalahgunaan zat dan obat
pada anak dengan terlarang
penyalahgunaan zat dan
obat terlarang.
BAB 4
KESIMPULAN

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi


masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Dampak yang
terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh
dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan,
walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan
fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat. Dan salah
satu upaya penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga dan remaja akan
memberikan stimulus bagi keluarga untuk peduli terhadap pola perkembangan
remaja yang nantinya dapat mengevaluasi dari pola asuh yang telah diberikan.
Adanya masalah yang dialami oleh keluarga akan ditatalaksanai secara
komprehensif baik dalam intervensi mandiri maupun kolaborasi yang
melibatkan seluruh anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:Jakarta


Perry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:Jakarta
Rahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans Info Media:Jakarta
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:Jakarta
Hurlock B Elizabeth.1980.Psikologi Perkembangan.Erlangga:Jakarta
Mubarak Wahit Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas.Salimba
Medika:Jakarta
Potter dan Perry, 2005. Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Vous aimerez peut-être aussi