Vous êtes sur la page 1sur 78

ASKEP Keperawatan Keluarga (Teori)

A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks gengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga
Tahapan dari proses keperawatan keluaarga meliputi
1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.
a. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah:
1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural
2) Data lingkungan
3) Struktur dan fungsi keluarga
4) Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga
5) Perkembangan keluarga
b. Yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah:
1) Fisik
2) Mental
3) Emosi
4) Sosial
5) Spirtual
2. Perumusan diagnosis keperawatan.
3. Penyusun perencanaan
Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang
ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
B. Tahap-tahap Asuhan Keperawatan
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data/informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian
dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
d. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dan sebagainya.
Hal2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah:
1) Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a) Nama kepala keluarga (KK)
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi Keluarga
f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah2 yang terjadi dengan
jenis tipe keluarga tersebut.
g) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebutserta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut
terkait dengan kesehatan.
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg dapat mempengaruhi
kesehatan.
i) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi ditentkan pula oleh kebutuhan2 yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yg dimiliki oleh keluarga , siapa yg mengatur keuangan.
j) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama2unuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga ini.
Contoh:
Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak kedua
berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan
usia anak sekolah.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian biasa digunakan
terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak
septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
b) Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga
yang ada sejauhmana interaksinya dengan masyarakat.
e) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencangkup
fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
4) Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
c) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
d) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan
kesehatan.
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan
tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat
anggota keluarga yg sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit.
Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
Hal-hal yang di kaji sejauhmana keluaarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah:
(1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah
sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta2 dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
(2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yg
tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
(b) Apakah masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga
(c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami
(d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
(e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
(f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
(g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
(h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
(3) Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
(sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara perawatannya)
(a) Sejauh mana keluar mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang di butuhkan
(b) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang di perlukan untuk perawatan
(c) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggungjawab, sumber keuangan/Finansial, fasilitas fisik, psikososial)
(d) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
(4) Untuk mengetahui Sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat, hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 keluarga yang dimiliki
(b) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan /manfaat pemeliharaan lingkungan
(c) Sejauh mana keluarga mengetahui Pentingnya higiene sanitasi
(d) Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga
(5) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas /pelayanan
kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
(b) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan2 yang dapat di peroleh dari fasilitas kesehatan
(c) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
(d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yg kurang baik terhadap petuga kesehatan
(e) Apakah Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
(1) Berapa juamlah anak
(2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
(3) Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlsh anggota keluarga
e) Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
(1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
(2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan
status kesehatan keluarga
6) Stress dan Koping keluarga
a) Stresor Jangka pendek dan panjang
(1) stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu kurang lebih 6 Bulan
(2) Stresor janka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu lebih dari 6 Bulan
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi /stressor
c) Strategi koping yang di gunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
d) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila menghadapi
permasalahan
7) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di gunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
8) Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.

2. Tahap Diagnosa
a. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian,
yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:
1) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
Sebagai contoh:
a) Gangguan nutrisi
Kurang dari kebutuhan pada balita (Anak N), keluarga Bapak Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.
b) Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu S) keluarga Bapak Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak ( rematik).
c) Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A) Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran sebagai suami.
2) Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnya lingkungan rumah
yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak
adekuat. Sebagai contoh:
a) Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah komunikasi.
b) Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga Bapak Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita.
c) Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu Y) keluarga Bapak A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak
3) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di
tingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan
etiologi. Sebagai contoh:
a) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak K.
b) Potensial peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga Bapak X.
c) Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak I.
b. Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut Ballon dan Maglaya, 1978).

No. Kriteria Skor Bobot


1. Sifat Masalah
Skala:
- Aktual (Tidak/Kurang sehat) 3
- Ancaman kesehatan 2 1
- Keadaan Sejahtera 1

2. Kemungkinan Masalah
Skala:
- Mudah 2
- Sebagian 1 2
- Tidak dapat 0
3. Potensial Masalah untuk Dicegah
Skala:
- Tinggi 3
- Cukup 2 1
- Rendah 1

4. Menonjolnya Masalah
Skala:
- Masalah berat harus segera ditangani 2
- Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani 1 1
- Masalah tidak dirasakan 0

Skoring:
Tentukan skor untuk setiap kriteria.
Skore dibagi dengan angkat tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Catatan : skor dihitung bersama-sama dengan keluarga.
Skor
Bobot
Angka tertinggi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas:


Kriteria 1:
Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Kriteria 2:
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor2
sebagai berikut:
Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat: dalam bentuk
fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
Kriteria 3:
Potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah .
Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
Tindakan yang sedang di jalankan adalah tindakan2 yang tepat dalam memperbaiki masalah.
Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.
Kriteria 4:
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah
kesehatan tersebut. Nilai Skor yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi
keperawatan keluarga.

3. Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan Keluarga


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum
dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan
pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan
tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahap Implementasi/Tahap Pelaksanaan Keperawatan Keluarga


Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan mengenai
diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-
hal dibawah ini:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara:
1) Memberikan informasi
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
1) Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipa tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara:
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara:
1) Menemukan sumber2 yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke
keluarga.
Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:
S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan
diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi .
Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah
evaluasi akhir.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BALITA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BALITA DI RT 02 /


RW VII DUSUN KARANG MALANG DESA BATUSARI KECEMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR STAGE KEPERAWATAN KELUARGA PADA PROGRAM PROFESI NERS

DISUSUN OLEH :

ABDUL MUTALIB LESNUSSA, S.Kep

G3A011118

PEMBIMBING :

Ns. HERYANTO A. N., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom


PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2012

A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn.K
b. Umur : 24 tahun
c. Alamat : Rw 07/ Rt 02 Desa Karang Malang
Kelurahan Batusari Kab Demak
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan : SMP
f. Agama : Islam
g. Suku bangsa : Suku Jawa (jawa tengah)
h. Komposisi keluarga :

Hubung Status Imunisasi

N Gend an Umu Pendidik Aga Pekerja B Pol D H Camp


Nama Ket.
o er Keluarg r an ma an C io PT ep ak
a G
1. Bp. B KK 40 th SD Islam Sawast
a
2. Ny. S istri 37 th SD Isala
m Sawast
3. Ny. K An. 24 th SMA V V V V V Lengkap
a
mantu Isala
4. Ny. A 19 th SMP V V V V V Lengkap
m -
Anak
5 An. S 15 th SMP V V V V V Lengkap
Islam Swasta
Anak
6. An. I 11 th SD V V V V V lengkap
Islam Sekola
Anak
7. An. N 7 bln - h V V V V Belum
Islam
Anak lengkap
-
Ny. S islam

i. Status imunisasi anggota keluarga balita


Ibu A melakukan persalinan An N di bidan dan mendapatkan imunisasi BCG (1), Hepatitis B (1), dan polio
(1). Dan setelah itu An N sudah mendapat imunisasi di Puskesmas dan karena umur An. N baru 7 bulan
sehingga belum bisa mendapatkan imunisasi campak sehingga Ny. A mengatakan tunggu sampai An. N
berumur 9 bulan baru dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi campak.

j. Genogram
k. Tipe keluarga : Extended Family (Keluarga Besar)
Tipe keluarga bpk. K yaitu Extended family karena bpk. K tinggal bersama istri, anak dan anak yang
sudah menikah dengan tahap keluarga dengan Balita.
l. Aktivitas rekreasi keluarga :
Aktivitas rekreasi keluarga bpk. K yang sering dilakukan adalah menonton televisi bersama dan
mendengarkan radio. Keluarga bpk K hampir tiap malam menonton televisi bersama dan mendengarkan
radio ketika pagi hari saat bpk K dan ibu K memasak atau mencuci.

2. Tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan kelaurga saat ini
Tahap pekembangan keluarga Bp. K saat ini yaitu keluarga dengan Balita. Keluarga Bp.K dan Ny. A baru
mempunyai ank 1 yang berumur 7 bulan yang tinggal bersama dengan orang tuanya yaitu Bp.B

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas Perkembangan Terpenuhi Tidak terpenuhi

Membalikkan badan
-
Bermain dengan tangan dan
kaki -

Mulai mengoceh
-

c. Riwayat keluarga besar


Bpk. B dan ibu S tidak memiki penyakit keturunan dan sakit yang diderita oleh bpk B maupun ibu B
seperti batuk dan flu. Pengobatan yang dilakukan keluarga bpk. B ketika menderita sakit hanya
mengkonsumsi obat yang di beli di warung, dan Bp.K dan Ibu A tidak memiliki penyakit keturunan dan
sakit yang diderita Bp.K Dn Ibu.A seperti batuk dan flu dan An N pernah 1 bulan yang lalu pernah
menderita panas dan batuk. Keluarga juga tidak membawanya ke pelayanan kesehatan namun dibawa
ke dukun atau kyai.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga dari bpk K maupun dari ibu A tidak mempunyai penyakit keturunan maupun penyakit menular.

3. Lingkungan
a. Karasteristik rumah
1.
JALAN

RAYA

Denah rumah

F
A D

E C A B

Keterangan :
A :Kamar tidur
B :Ruang tamu
C :Tempat makan
D :Ruang keluarga
E :Dapur
F :PDAM dan kamar mandi
2. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah terdiri dari beberapa ruang yaitu ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi.
Rumah terlihat bersih tapi kurang rapi. Bpk. K dan Ibu A menggunakan barang-barang elektronik yaitu
televise dan radio.
3. Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Rumah bpk K dan Ibu A mempunyai halaman yang luas dan mempunyai 6 pot tanaman bunga.
b) Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan dari PDAM. PDAM juga digunakan untuk mencuci, mandi, dan
kebutuhan sehari-hari lainya berasal dari air PDAM.

c) Pembuangan air kotor


Pembuangan air kotor keluarga bpk.K dialirkan ke saluran air (selokan) yang menuju ke kebun.
d) Pembuangan sampah
Pembuangan sampah keluarga bpk. K dibuang di belakang rumah yang sudah di buat luwangan.
e) Jamban
Bpk K sudah mempunyai jamban (WC tertutup) dan seputank sendiri
f) Sumber pencemaran
Rumah bpk K teletak ditengah-tengah pemukiman warga tetapi di sekeliling rumahnya tidak ada warga
yang memproduksi tahu maupun tempe sehingga tidak ada pencemaran udara. Pencemaran bunyi di
rumahnya ada ketika ada tetangga yang mengadakan acara pernikahan atau khitanan, salain itu teriakan
anak kecil atau tetangga sebelahnya. Pencemaran air tidak ada karena jarak septi tank dan sumur dari
keluarga bpk K cukup jauh.
g) Sanitasi rumah
Rumah keluarga bpk K terdapat kamar mandi dan setiap ruangan juga terdapat jendela.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tempat tinggal bpk. K dan Ny.A terletak di desa yang cukup dekat dari kecamatan dengan tipe tempat
tinggal pemukiman warga. Rumah-rumah warga saling berdekatan dan setiap warga saling mengenal.
Rapat Rt/ Rw dan pengajian dilakukan setiap sebulan sekali. Bpk. K dan Ny. A aktif ikut kumpulan Rt dan
pengajian.
c. Mobiltas geografi keluarga
Keluarga bpk K semenjak menikah sudah tinggal di desa Karang Malang Rw 07/Rt 02 yang rumahnya
merupakan rumah dari orang tua ibu A dan tinggal bersama orang tua Ibu. A..
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bpk. K berkumpul dengan anggota keluarga setiap hari. Keluarga bpk. K mempunyai kebiasaan
makan bersama dan kegiatan pada malam hari yaitu menonton TV bersama. Keluarga bpk K berkumpul
dengan keluarganya setiap setahun sekali saat lebaran tiba karena orang tuanya tinggal di Jakarta.
e. Sistem pendukung keluarga
Keadaan bpk. K dan ibu A sekarang dalam keadaan sehat. Tetapi tempat pelayanan kesehatan dari
rumahnya jauh. Keluarga mempunyai kamar mandi, WC, setiap ruang ada jendelanya, setiap 2 minggu
rumah baru dibersihkan. Selain itu alat transportasi yang mendukung ada sepeda dan sepeda motor.

4. Struktur kekuatan keluarga


a. Pola komunikasi
Keluarga berkomunikasi setiap hari dengan mengguankan bahasa jawa dan sering dilakukan secara lisan
dan langsung. Frekuensi berkomunikasi dengan anggota keluarga juga banyak karena setiap hari
berkumpul.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga bpk. K dan Ibu.A dimulai dengan berdikusi terlebih dahulu.
Ketika ada masalah atau pengambilan keputusan untuk tempat tinggal dan pekerjaan juga dilakukan
dengan musyawarah.
c. Struktur peran formal dan informal
Peran yang dijalankan di keluarga bpk K sudah sesuai dengan peranya masing-masing dan tidak ada
konflik peran. Model peran dalam keluarga bpk K yaitu bpk K karena anak-anaknya lebih sering meniru
perilaku bapaknya dan lebih dekat dengannya.

d. Nilai dan norma


Nilai dan norma yang dianut sesuai dengan agama dan yang ada dimasyarakat. nilai dan norma yang
dianut. Keluarga juga selalu menjalankan sholat wajib dan ngaji.

5. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis
1) Keadaan kesehatan
Anggota keluarga bpk K dalam keadaan sehat. Tidak ada laporan mengenai keluhan kesehatan.
2) Kebersihan perseorangan
Kebersihan perseorangan dari keluarga bpk. K dilihat dari bajunya bersih. Seluruh anggota juga setiap
hari mandi dan menggosok giginya.
3) Penyakit yang sering diderita
Penyakit yang sering diderita seperti batuk dan flu.
4) Penyakit keturunan
Keluarga dari bpk. K maupun dari ibu A tidak ada penyakit keturunan.
5) Penyakit kronis/menular
Bpk. K dan ibu A tidak punya penyakit kronis atau menular.
6) Kecatatan
Anggota keluarga bpk K tidak ada yang memiliki kecatatan.
7) Pola makan
Kebiasaan makan keluarga setiap hari makan 2 kali.
8) Pola istirahat
Pola istirahat keluarga bpk K dan Ibu.A hampir setiap hari seluruh anggota tidur pukul 21.00 kecuali
kalau ada acara seperti menonton sepak bola atau ada pengajian anggota keluarga tidur setelah
acaranaya selesai. Ibu A dan An N setiap hari tidur siang.
b. Fungsi psikologis
1) Keadaan emosi
Keadaan emosi dari keluarga bapak K semua anggota keluarganya bisa mengontrol emosinya. Ketika
sedih maupun senang anggota keluarga bisa mengendalikan emosinya sehingga tidak ada ekspresi yang
berlebihan.
2) Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk An N sering menangis apabila diganggu oleh orang lain dan An.N apabila di gendong
sama orang lain sering menangis.
3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan di keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu.
4) Ketergantungan obat/bahan
Keluarga bpk K tidak memiliki ketergantungan terhadap obat.
5) Mencari pelayanan kesehatan
Ketika salah anggota keluarganya ada yang sakit seperti batuk atau flu di beli obat di warung dan apabila
tidak sembuh-sembuh baru di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.
c. Fungsi sosial
1) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan bpk. K lulus SMA, ibu A lulus SMP, dan An T belum sekolah.
2) Hubungan interkeluarga
Hubungan interkeluarga baik yang dibuktikan dengan komunikasi keluarga yang lancar dan adanya
keterbukaan satu sama lain.
3) Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga baik karena keluarga juga saling mengenal dan saling membantu ketika ada
yang membutuhkan. Kerja bakti juga sering diikuti oleh keluarga bpk B.
4) Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan organisasi sosial yang di ikuti adalah perkumpulan RT dan pengajian di desa setempat.
d. Fungsi spiritual
1) Kegiatan ibadah
Keluarga jarang melalukan sholat dimushola tetapi setiap ada pengajian ibu K mengikuti. Keluarga
menjalankan sholat dirumah. Selain itu sering melakukan ziarah kubur ke makam.
2) Keyakinan kesehatan
Keluarga bpk K ketika ada anggota keluarga yang sakit di beri obat di warung dan kalau tidak sembuh
baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
e. Fungsi kultural
1) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga diawali dengan musyawarah.
2) Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Keluarga bapak K dan Ibu. A mengatakan tidak ada adat kepercayaan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
3) Tabu-tabu
Keluarga bpk. K sudah menganggap tidak ada hal yang tabu.
f. Fungsi reproduksi
Ibu A tidak menggunakan alat kontrasepsi dan keluarga bpk W masih menginginkan punya anak lagi. Ibu
K tidak menggunakan alat kontrasepsi KB setelah punya anak pertama.
g. Fungsi ekonomi
1) Penghasilan
Penghasilan keluarga bpk K dari usahanya yaitu Rp. 800.000,00 perbulan.
2) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi dari keluarga bpk W dilihat dari penghasilan rata-ratanya Rp. 800.000,00/bulan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan gaya hidup sederhana
3) Keadaan sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi bpk. K yang dilakukan ketika bulan puasa dengan membayar zakat.
h. Fungsi afektif

Anggota keluarga bpk K dan Ibu A tinggal dalam satu rumah, dengan anaknya, Bp.B, Ibu S dan 2 saudara
laki-laki dari Ibu A. jadi jumlah keluarga yang berada di dalam satu rumah Bp. K ada 7 orang dan mereka
merasa saling memiliki satu sama lain. Antar anggota keluarga mendukung semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh anggota keluarganya selagi itu masih dalam kegiatan yang positif.

i. Fungsi perawatan kesehatan keluarga

1) Mengenal masalah
Keluarga bpk. K belum mampu mengenali masalah yang terjadi pada keluarganya.
2) Mengambil keputusan yang tepat
Pengambilan keputusan pada keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu dan untuk
pengambilan keputusan terhadap masalah kesehatan pada keluarga bpk. K sudah mempunyai kebiasaan
ketika salah satu anggota keluarga sakit akan diberi obat di warung dan dibawa ke pelayanan kesehatan
/ puskesmas.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga bpk. k selalu merawat anggota keluarga yang sakit walaupun tidak tahu penyebab sakitnya.
4) Memelihara lingkungan yang mendukung kesehatan
Keluarga bpk. K selalu membersihkan lingkungan rumah setiap hari tetapi penataan barang-barangnya
kurang rapi.

5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan


Keluarga bpk. K kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan karena pada saat An. N sakit msih membeli
obat di warung dan apabila tidak sembuh baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.

6. Stressor dan mekanisme koping


a. Stressor jangka panjang dan pendek
Stressor jangka panjang dari keluarga bpk. K yaitu An N yang sudah berumur 7 bulan tetapi belum bisa
duduk dengan sendiri.
b. Kemampuan berespon terhadap stressor
Keluarga mampu menyadari adanya masalah tetapi keluarga tidak mengetahui penyebab sakit dan
keterlambatan perkembangan An N. Keluarga juga tidak mengetahui cara menyeselaikan masalahnya..
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga berdiskusi dalam menyelesaikan masalah.
d. Strategi adaptasi disfungsional

7. Pemeriksaan fisik

Px Fisik Nama anggota keluarga

Tn. B Ny. S Tn.K Ny.A An. S An. I An. N

TD 130/90 mmHg 160/100 mmHg 170/100 mmHg 120/70 mmHg 120/80 mmHg 110/90 mmHg --

N 88 x/mnt 80/mnt 80 x/mnt 88 x/mnt 80 x/mnt 78x/mnt 78x/mnt

RR 20 x/mnt 24 x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt 20x/mnt 20x/mnt

BB 55 Kg 65 Kg 45 Kg 45 Kg 56 Kg 48 kg 30 kg
Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal

Rambut Kulit kepala bersih, Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala bersih,
rambut hitam, tidak bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut rambut hitam, tidak
mudah dicabut. hitam, tidak beruban, tidak hitam, tidak hitam, tidak mudah dicabut.
mudah dicabut. mudah dicabut. mudah dicabut.
mudah dicabut.

Konjungt Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
iva

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

Lensa Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh

Hidung Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip

Telinga Tidak ada impaksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada impaksi Tidak ada Tidak ada impaksi Tidak ada impaksi
serumen impaksi impaksi serumen impaksi serumen serumen
serumen serumen serumen

Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir lembab Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab lembab

Leher Tdk ada pembesaran Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada pembesaran Tdk ada
kelenjar thyroid. pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran kelenjar thyroid. pembesaran
kelenjar thyroid kelenjar thyroid kelenjar thyroid. kelenjar kelenjar thyroid.
thyroid.

Dada Pengembangan dada Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan dada Pengembangan
simetris, tidak ada dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris, simetris, tidak ada suara dada simetris,
suara napas tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara napas tambahan, bunyi tidak ada suara
tambahan, bunyi napas napas napas tambahan, napas jantung I,II normal. napas tambahan,
jantung I,II normal. tambahan, tambahan, bunyi jantung I,II tambahan, bunyi jantung I,II
bunyi jantung bunyi jantung normal. bunyi jantung normal.
I,II normal. I,II normal. I,II normal.

Abdome Perut datar, bising Perut datar, Perut datar, Perut datar, bising Perut datar, Perut datar, bising usus
n usus nornal 7 bising usus bising usus usus nornal 7 bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20
x/menit (n=5-20 nornal 7 nornal 7 x/menit (n=5-20 nornal 7 x/menit), suara tympani,
x/menit), suara x/menit (n=5-20 x/menit (n=5-20 x/menit), suara x/menit (n=5- tidak ada nyeri.
tympani, tidak ada x/menit), suara x/menit), suara tympani, tidak ada 20 x/menit),
nyeri. tympani, tidak tympani, tidak nyeri. suara tympani, Perut datar, bising usus
ada nyeri. ada nyeri. tidak ada nyeri. nornal 7 x/menit (n=5-20
x/menit), suara tympani,
tidak ada nyeri.

Ekstremi Tidak ada edema, Tidak ada Tidak ada Tidak ada edema, Tidak ada Tidak ada edema, Tidak ada edema,
tas kekuatan otot +, edema, edema, kekuatan otot +, edema, kekuatan otot +, tonus kekuatan otot +,
tonus otot baik kekuatan otot kekuatan otot tonus otot baik kekuatan otot otot baik tonus otot baik
+, tonus otot baik. tonus otot +, tonus otot
baik baik baik
Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang

Turgor Turgor kulit kenyal Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit kenyal Turgor kulit Turgor kulit kenyal Turgor kulit kenyal
kulit kenyal kenyal kenyal

8. Harapan keluarga
a. Keluarga Tn. K dan Ny. A yaitu An N segera ingin mengetahuai cara untuk mengobati An. N agar tidak
batuk dan flu lagi dan sembuh seperti semula.
b. Keluarga Tn. K dan Ny. A yaitu bisa menangani Ny. S yang mengalami hipertensi.

B. Analisa data
No. Hari / Data Fokus Masalah Paraf
tanggal Keperawatan

1. Minggu Data Subjektif: Gangguan perfusi Talib


jaringan serebral
22/07 Keluarga Tn. K mengatakan bahwa ibu mertuanya Ny. S
/12 sudah lama menderita hipertensi pada keluarga Tn. K
khususnya pada ibu
08.30 Keluarga Tn. K mengatakan bahwa ibu mertuanya Ny. S
WIB sudah 1 tahun menderita hiperttensi mertuanya Ny. S b.d
ketidakmampuan
Keluarga mengatakan bahwa Ny. S sering merasakan pusing
dan terasa pegal di leher bagian belakang. keluarga merawat
anggota keluarga
Keluarga mengatakan Ny. S jika pusing berlebihan, badan
terasa lemas dan tidak kuat bangun. yang menderita
penyakit hipertensi
Keluarga mengatakan belum tahu apa itu hipertensi, tanda
dan gejala, penyebab, akibat serta merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.

Keluarga mengatakan Ny. S memeriksakan dirinya hanya saat


sakit saja..

Data Objektif:

Tekanan darah Ny. S : 160/100 mmHg

N : 80 x/mnt

Cap ref < 3 detik

Konjungtiva tidak anemis

Tidak pucat

Tidak ada sianosis

Ny. S sedang tidak banyak melakukan aktifitas

2. Selasa Data Subjektif: Ketidak efektifan Talib


bersihan jalan nafas
24
pada keluaraga Tn.
/07/12
Ny. A mengatakan bahwa anaknya mengalami batuk pilek K khususnya pada
selama 3 hari
20.00 An. N b/d
Ny. A mengatakan tenggorokannya sakit saat dibuat menelan.
Ketidakmampuan
WIB Ny. A mengatakan hidungnya mengeluarkan sekret yang
keluarga dalam
berwarna kehijau-hijauan.
merawat anggota
Ny. A mengatakan tidak tahu pengertian, penyebab, tanda keluarga yang sakit
dan gejala serta cara perawatan ISPA.
ISPA
Ny. A mengatakan bahwa belum tahu akibat lanjut dari ISPA
jika tidak segera ditangani.
Ny. A mengatakan jika anaknya batuk pilek hanya dibelikan
obat dari warung.
Ny. A mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan
yang tepat bagi penderita ISPA.
Ny. A mengatakan bahwa An. D belum diperiksakan ke
pelayanan kesehatan

Data Objektif :
An. N sering batuk dan bersin dan hidung An. A keluar sekret.

RR An. N : 29 x/menit.

Perabotan rumah terdapat banyak debu.

Rumah keluarga An. N dekat dengan jalan raya.

Keluarga An. N mengolah sampah dengan cara dibakar.

Keluarga An. N hanya membersihkan lantai rumah dengan


cara disapu.

A. Skoring Masalah

1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu mertuanya Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

a. Sifat masalah: Aktual 3/3 1 1 Pada saat pengkajian Tn N mengalami pusing dan segera
memerlukan penanganan yang secepatnya untuk
mencegah peningkatan tekanan darah atau terjadinya
komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.

b. Kemungkinan masalah 1/2 2 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang
dapat diubah : memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Hanya sebagian

c. Kemungkinan masalah 2/3 1 2/3 Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
dapat dicegah : meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan
dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
Sedang

d. Menonjolnya masalah : 1/2 1 Kebiasaan dalam mengatasi msalah yang sederhana


menyebabkan masalah tidak dianggap serius oleh klien dan
Masalah dirasakan tidak keluarga
perlu ditangani
Jumlah 3 1/6

2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


B.
a. Sifat masalah : 3/3 1 1 Masalah kesehatan yang dialami oleh Tn. K
Diagno
khususnya An. N bersifat actual dan perlu
Aktual sa
segera ditangani karena bisa menimbulkan
Kepera
memberatnya masalah kesehatan.
wtan
b. Kemungkinan masalah 1/2 2 1 Keluarga Tn. K belum mendapatkan
dapat diubah :
1.
informasi yang tepat tentang bagaimana
Ganggu
cara merawat anggota keluarga yang sakit,
Mudah an
tingkat pendidikan Tn. K hanya lulusan SMA
perfusi
saja.
jaringa
c. Kemungkinan masalah 2/3 1 2/3 Masalah kesehatan yang terjadi pada Tn. K
dapat dicegah :
n
dapat dicegah agar tidak menjadi semakin
cerebra
parah apabila keluarga melalukan tindakan
Sedang l pada
dengan merawat anggota keluarga yang
keluarg
sakit.
a Tn. K
d. Menonjolnya masalah : 1/2 1 Menurut keluarga Tn. K, keluarga merasakan khusus
masalah ini termasuk masalah yang besar nya
masalah dirasakan, tidak
jika tidak ditangani menimbulkan komplikasi pada
segera ditangani
yang lain. ibu
1
Jumlah 3 /6 mertua
nya
Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi

2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
C. Rencana Keperawatan Keluarga

Nama KK : Tn. K

Alamat : RT 02 RW 07 Desa Karang Malang Kelurahan Batursari Kab. Demak

Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi


Tgl keperawatan
keluarga Umum Khusus Kriteria Standar

Senin 1. Gangguan perfusi Setelah Setelah dilakukan tindakan


jaringan cerebral dilakukan keperawatan selama 1x30
23/07/12 tindakan
pada keluarga Tn. K menit, keluarga mampu
keperawatan
Jam
khususnya pada selama 3 mengenal masalah kesehatan
20.00
Ny. S berhubungan minggu tidak hipertensi, dengan mampu :
WIB
terjadi
dengan
gangguan 1. Dapat mengenal hipertensi
ketidakmampuan perfusi
dengan mampu :
keluarga merawat gangguan
perfusi jaringan
anggota keluarga 1.1. Menyebutkan pengertian
cerebral.
yang menderita hipertensi
hiopertensi. Respon verbal Hipertensi adalah
1.1.1
kenaikan tekanan t
darah lebih dari 140/ d
100 mmHg
1.1.2
b

1.1.3
d

1.1.4
1.2. Menyebutkan penyebab
j
hipertensi

Respon verbal

Hipertensi disebabkan
oleh :
1.2.1.
1. Stress
t
2. Kegemukan d

3. Faktor keturunan 1.2.2.


b
4. Merokok
j

5. Alkohol
1.2.3.

6. Faktor lingkungan : y
bising, gadung,
1.2.4.
lingkungan yang tidak
j
rapi
Respon verbal
1.3. Menyebutkan jenis-jenis
hipertensi

1.3.1.
Menyebutkan jenis-
t
jenis hipertensi adalah:
d

1. Hipertensi ringan :
1.3.2.
tekanan darah antara
b
140 159 mmHg
1.3.3.
2. Hipertensi sedang :
d
antara 160 179
mmHg 1.3.4.
y
3. Hipertensi berat :
antara 180 209
mmHg

4. Hipertensi berat :
Respon verbal diatas 210 mmHg.
1.4. Menyebutkan tanda dan
gejala hipertensi

1.4.1.
Menyebutkan minimal
t
4 dari 7 tanda dan
p
gejala hipertensi :
m
1. Sakit kepela l

2. Pusing 1.4.2.
b
3. Lemas
j

4. Sesak napas
1.4.3.

5. Kesemutan d

6. Kelelahan 1.4.4.
k
7. Rasa berat di tengkuk
1.5. Mengidentifikasi keluarga
yang menderita hipertensi Respon afektif
1.5.1.
Keluarga mengetahui
m
bahwa Ny. J dan Ny. S
h
menderita hipertensi
k

1.5.2.
a
h

1.5.3.
k

2. Setelah pertemuan 1x15 Menyebutkan akibat/


menit keluarga mampu komplikasi hipertensi
Respon verbal
mengambil keputusan yang bila tidak diatasi :
tepat untuk merawat anggota
1. Penyakit jantung2.1.1
:
keluarga yang menderita
gagal jantung t
hipertensi
d
2. Penyakit ginjal : gagal l
2.1. Menyebutkan akibat
ginjal
hipertensi jika tidak segera
2.1.2
diatasi 3. Serangan stroke b

2.1.3 T
d

2.1.4
j

Respon afektif
Keluarga memutuskan
untuk 2.2.1.
merawat
anggota keluarga yang d

menderita hipertensi. u
2.2. Mengambil keputusan yang y
tepat untuk mengatasi
hipertensi pada Ny. J dan Ny. S
2.2.2.
m

3. Setelah pertemuan 1 x 20 Respon verbal Menyebutkan 4 dari 6


menit keluarga mampu pencegahan hipertensi
merawat anggota keluarga :
dengan hipertensi dengan
1. Membatasi konsumsi
mampu :
garam dan makanan
3.1.1
3.1 Menyebutkan cara-cara berlemak
t
pencegahan hipertensi
2. Menghindari merokok h
a
3. Olah raga secara
teratur 3.1.2
b
4. Memeriksa tekanan
3.1.3
darah secara teratur
(sebulan sekali) d

5. Menghindari stress 3.1.4


y
6. Istirahat, hidup tenang
dan rekreasi

Respon verbal

3.2 Menyebutkan 4 cara 3.2.1


perawatan penderita Menyebutkan 4 cara t
hipertensi pera watan penderita h
hipertensi a

1. Minum obat sesuai


3.2.2
anjuran b

2. Mengurangi garam
3.2.3
dalam makanan d

3. Hidup teratur dan


3.2.4
tenang y

4. Olahraga teratur

3.3 Mendemonstrasikan cara


Cara pembuatan obat
pembuatan obat tradisional Respon
tradisional untuk
untuk penderita hipertensi psikomotor
hipertensi :
dengan menggunakan daun
seledri

Daun seledri (20


batang / seikat kecil)
dicuci sampai bersih.
Masak dengan 2 gelas
3.3.1.
air sampai tersisa c
gelas, angkat dinginkan b
kemudian diminum
3.3.2.
beserta ampasnya.
b
Minum 2 x sehari

3.3.3.
m
p

3.3.4.
y
4. Setelah 1 x 10 menit
pertemuan, keluarga mampu
memodifikasi lingkungan yang
sesuai untuk penderita
hipertensi dengan mampu :

4.1 Menyebutkan lingkungan yang


dapat menyebabkan tekanan
darah naik
Respon verbal Lingkungan yang dapat
meningkatkan tekanan
darah:

1. Kerja berlebihan 4.1.1.


t
2. Keadaan rumah yang m
tidak rapi
4.1.2.
3. Anak-anak nakal b

4.2 Menyebutkan cara modifikasi 4. Banyak pikiran 4.1.3. T


lingkungan yang sesuai untuk
d
5. Kurang istirahat
penderita hipertensi
Respon verbal 4.1.4.
y
Menyebutkan
modifikasi lingkungan
untuk penderita
hipertensi : 4.2.1.
t
1. Menciptakan
y
lingkungan yang tenang
h
dan teratur
4.2.2.
2. Bila anggota keluarga
b
sudah mengalami
pandangan 4.2.3.
kabur
ciptakan lingkungan d

yang aman (tidak licin),


pencahayaan cukup,
4.2.4.
pegangan, rumah y
tertata baik

Kamis 2. Ketidak efektifan Setelah Setelah dilakukan pertemuan Respon Verbal Menjelaskan 1.1.1. K
bersihan jalan nafas dilakukan selama 1 x 30 menit, keluarga pengertian Pengertian p
26/07/12 tindakan mampu: 1.1.2.
pada keluaraga Tn. ISPA adalah infeksi
keperawatan 1. Mengenal ISPA, dengan t
Jam
K khususnya pada selama 3 x kali mampu: saluran pernafasan
1.1.3.
20.00
An. N b/d tatap muka 1.1 Menjelaskan pengertian ISPA akut atau sering b
WIB
diharapkan b
Ketidakmampuan disebut dengan batuk
jalan nafas 1.1.4.Ta
keluarga dalam kembali efektif pilek.
d
merawat anggota pada keluarga
1.1.5.Be
Tn. K terutama
keluarga yang sakit
An. N j
ISPA.

1.2 Menyebutkan Respon verbal Penyebab ISPA adalah


1.2.1. K
penyebab ISPA virus p
1.2.2. Dis
p
1.2.3. Be
b
b
1.2.4. Ta
d
1.2.5. Be
j
1.3 Menyebutkan tanda Respon Verbal Menyebutkan 2 dari 1.3.1.
3 K
dan gejala ISPA tanda dan gejala ISPA : t
1.3.2.
a. Pilek. t
1.3.3.
b. Batuk kadang bersin.
b
c. Anak yang lebih besar b
terdapat keluhan nyeri
1.3.4.
otot, pusing dan tidak d
nafsu makan. B
j

1.4 Menyebutkan cara Respon Verbal Menyebutkan 2 cara 1.4.1. K


penularan ISPA penularan ISPA: c
1.4.2.
a. Percikan ludah dari t
bersin atau batuk. 1.4.3.
b
b. Ingus yang dikeluarkan
penderita. b
1.4.4.
d
1.4.5. B
j
1.5 Menyebutkan Cara Respon Verbal Menyebutkan 3 dari 1.5.1.
4 K
pencegahan ISPA cara pencegahan ISPA: c
1.5.2.
a. Hindarkan anak dari t
makanan yang
1.5.3. B
mengandung minyak. b
b
b. Sediakan makanan
1.5.4. T
yang bergizi.
d
c. 1.5.5.
Jagalah kebersihan B
tubuh. j

d. Gunakan tutup hidung.

2. Mengambil keputusan dalam Respon Verbal Menyebutkan 3 akibat


2.1.1
melakukan tindakan yang t
tepat dengan: lanjut dari ISPA : 2.1.2
2.1. Menjelaskan akibat lanjut dari t
ISPA yang tidak segera diatasi a. TBC. s
2.1.3
b. Radang paru-paru.
b
c. Bronkhitis. 2.1.4
d
Batuk kronis 2.1.5 B
j
2.2. Keluarga mampu mengambil Respon afektif Keluarga mengambil
2.2.1.
keputusan untuk mengatasi keputusan yang tepat u
ISPA pada anggota keluarga dalam mengatasi t
masalah ISPA. I
2.2.2.
k
m
a
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang
mengalami ISPA
3.1. Menyebutkan cara perawatan Menyebutkan 5 dari 7
ISPA
Respon verbal cara perawatan ISPA5.1.1.
: K
c
a. Anjurkan kepada
5.1.1. B
penderita untuk tidak
t
terlalu beraktifitas yang
5.1.1. B
terlalu menyita tenaga.
b
5.1.1. T
b. Jaga asupan nutrisi dan
cairan yang cukup d
untuk membantu 5.1.1. B
j
proses penyembuhan.

c. Berikan pakaian yang


sesuai dengan
keadaan, jika ada
demam dianjurkan
pakaian yang tipis atau
longgar, jika penderita
menggigil berikan
pakaian tebal atau
hangat.

d. Ajarkan cara batuk


atau membuang sekret
yang benar.
e. Berikan obat atau
terapi yang sesuai
dengan kondisi
penderita dari tenaga
kesehatann atau
dokter, dapat diberikan
obat bebas sesuai label
obat.

f. Pantau kondisi umum


penderita, waspadai
adanya kondisi buruk
segera hubungi tenaga
kesehatan.

g. Berikan waktu istirahat


yang lebih untuk
membantu proses
penyembuhan.

3.2. Mendemonstrasikan cara Respon Cara merawat ISPA 3.2.1.


pembuatan obat psikomotorik dengan obat tradisional p
tradisional untuk ISPA adalah I
- Jeruk nipis diperas dan
3.2.2.
diambil airnya, kurang m
lebih 1.5 sdm. l
- Kemudian t
dicampurkan dengan 3.2.3.
4
sdm madu dan 5 sdm u
air matang.
- Kemudian semua
bahan dicampur dan
dipanaskan serta
diminumkan selagi
hangat.
4. Memodifikasi lingkungan
untuk mengatasi masalah ISPA
dengan :
4.1. Menyebutkan lingkungan Respon verbal 4.1.1. K
yang dapat menyebabkan
c
ISPA.
Menyebutkan minimal m
4.1.2. B
3 dari 4 lingkungan
yang menyebabkan t
ISPA adalah u
4.1.3.
a. Ventilasi yang kurang b
(jendela rumah jarang
4.1.4.
dibuka) d
4.1.5.
b. Terdapat polusi m
misalnya asap rokok, d
asap bekas
4.1.6.
pembakaran sampah k
m
c. Perabotan rumah yang a
kotor (berdebu)

d. Membersihkan lantai
rumah yang hanya
disapu.

4.2. Melakukan penataan Respon Penataan rumah yaitu4.2.1. A


lingkungan rumah untuk psikomotorik a. Selalu membuka p
mengatasi masalah ISPA. ventilasi rumah (seperti
4.2.1.
jendela). m
r
b. Membersihkan
4.2.1.
perabotan rumah dari u
debu.

c. Tidak merokok dan


tidak membakar
sampah

5. Memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan :
5.1. Menyebutkan pelayanan
kesehatan untuk pengobatan
Tempat pemeriksaan
dan perawatan ISPA.
Respon verbal dan pengobatan ISPA :
5.1.1. K
p
a. Puskesmas
p
b. Rumah Sakit 5.1.2.
t
c. Dokter Swasta u
I
5.1.3.
b
5.1.4.
d
5.1.5. B
j
5.2. Melakukan control masalah Respon Keluarga mau
5.2.1.Aj
kesehatan ISPA ke pelayanan psikomorik memeriksakan anggota
kesehatan terdekat. keluarganya yang p
mengalami ISPA 5.2.2.M
ke
Puskesmas. p
5.2.3.Be
u
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA APLIKASI NANDA, NOC, NIC
Diposkan oleh Rizki Kurniadi

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. K

2. Umur : 79 tahun

3. Alamat : Sembungan RT 04, Bantul.

4. Pekerjaan Kepala Keluarga : -

5. Pendidikan Kepala Keluarga : SR

6. Agama : Islam

7. Suku Bangsa : Jawa

8. Komposisi Keluarga

No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan Ket

1 Ny. K P Istri 75 th SR Islam - Sakit

2 Tn. W L Menantu 40 th SD Islam Buruh Sehat

3 Ny. B P Anak 38 th SMP Islam IRT Sehat

4 An. A L Cucu 14 th SMP Islam Pelajar Sehat

9. Genogram

10. Tipe Keluarga : Extended family

11. Status Sosial ekonomi keluarga : Menengah ke bawah.

Aktifitas rekreasi keluarga : Aktivias hiburan keluarga Tn. K adalah berkumpul


bersama anggota keluarga.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan. Suasana rumah Tn. K khususnya kamar tidur Tn. K terasa kurang nyaman. Kondisi
ruangan yang sempit, berdebu, barang-barang berantakan. Kondisi seperti ini tidak mendukung
kesehatan keluarga.

3. Riwayat keluarga inti:

a. Tn. K sudah menderita asma sejak 7 tahun yang lalu. Gejala yang timbul berupa batuk, sesak nafas,
lemah, dan kekuatan fisik menurun serta sulit untuk melakukan komunikasi secara verbal. Dahulu klien
berobat secara rutin di panti social dekat lingkungan rumah. Sejak September 2009 yang lalu, klien tidak
dapat beraktivitas seperti biasa disebabkan sesak yang persisten. Satu kali sebulan klien dikunjungi
petugas kesehatan dari panti. Saat ini klien mulai dapat berjalan beberapa meter, sesak masih ada.
Sediaan terapi farmaka tidak ada, jika sesak muncul klien hanya dilakukan kerokan.
b. Ny. K menderita hipertensi yang diketahui sejak 10 tahun yang lalu. September 2009 yang lalu tekanan
darah klien sempat mencapai 200/110 mmHg sehingga klien tidak dapat beraktivitas. Riwayat
pengobatan, klien hanya dikunjungi tenaga kesehatan panti di lingkungan rumah. Saat ini klien
mendapatkan terapi reserpin, diazepam, dan hidrochlorotiazid. Aktivitas klien sudah mampu berjalan
keluar rumah.
c. Tn. W, kondisi kesehatan baik dan tidak ada mengeluh tentang kesehatannya.
d. Ny. B, kondisi kesehatan baik dan tidak ada keluhan apa-apa.
e. An. A, kondisi kesehatan baik.
4. Riwayat keluarga sebelumnya

Menurut pengakuan keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit asma. Keluarga tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan lain atau penyakit menular. Anggota keluarga belum ada yang
pernah mondok di rumah sakit.

C. Lingkungan

1. Karakteristik rumah:

a. Denah rumah:

b. Keadaan lingkungan dalam rumah


1) Penerangan : Siang hari penerangan memanfaatkan cahaya matahari. Pencahayaan
cukup bagus, namun pencahayaan terasa kurang di dapur. Pada malam hari penerangan menggunakan
listrik.

2) Ventilasi: Ventilasi di ruang tamu cukup sedangkan ventilai di ruang tidur dan dapur kurang. Di kamar
tidur hanya mempunyai satu jendela dan jarang dibuka sedangkan di dapur tidak ada jendela.

3) Dapur: Penerangan dan ventilasi udara kurang sehingga asap dapur saat memasak akan mengumpul.

4) Kebersihan: Kebersihan secara umum baik. Kamar Tn. K yang berdekatan dengan
jalan sering berdebu. Selain itu rumah tidak memiliki loteng yang memungkinkan debu jatuh ke lantai.

c. Keadaan lingkungan di luar rumah

1) Pemanfaatan halaman: Halaman rumah dimanfaatkan untuk menanam buah dan


bunga, tempat jemuran pakaian.

2) Sumber air minum: Sumber air minum dan air bersih keluarga diambil dari
sumur.

3) Pembuangan air kotor : Keluarga tidak mempunyai saluran khusus pembuangan


air kotor. Air dibuang begitu saja sehingga meresap ke tanah.

4) Pembuangan sampah: Sampah dibuang ke lubang tanah yang tertutup. Jika sampah sudah penuh akan
dibakar atau ditimbun.

5) Jamban: Keluarga mempunyai jamban. Septic tank berbentuk leher angsa.

6) Sumber pencemaran: Sumber pencemaran adalah debu jalanan.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas: Kondisi lingkungan sekitar cukup bersih. Jarak antar rumah sekitar
4-5 m. Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan dilaksanakan oleh warga.

3. Mobilitas geografis keluarga: Tn. K, Ny. K, dan Ny. B tidak ada aktivitas keluar rumah.
Sedangkan Tn. W mulai jam 07.00 sampai jam 14.00 bekerja sebagai buruh di pabrik gula, sedangkan An.
A sehari-hari berangkat sekolah jam 07.00 sampai jam 14.00.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: tidak ada perkumpulan keluarga secara rutin.
Perkumpulan keluarga hanya dilakukan sewaktu-waktu, pada acara-acara tertentu.

5. Sistem pendukung keluarga: Rumah keluarga Tn. K berdekatan dengan panti social dan setiap sebulan
sekali dikunjungi tenaga kesehatan dari panti.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga


Komunikasi keluarga sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Komunikasi dilakukan secara terbuka.
Setiap permasalahan selalu diungkapkan dan dicari pemecahannya bersama.

2. Struktur kekuatan keluarga

Dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap saling menyayangi
dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.

3. Struktur peran (formal dan informal)

Tn. K berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin dan melindungi anggota keluarganya. Tn. K
sebelumnya juga aktif di masyarakat dan di PSTW.

4. Nilai dan norma keluarga

Sebagai keeturunan Jawa, keluarga menanamkan dan menjalankan nilai dan norma budaya Jawa.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi biologis keluarga:

a. Keadaan kesehatan

Saat ini yang sedang menderita sakit adalah Tn. K dan Ny. K sedangkan anggota keluarga yang lain dalam
kondisi yang sehat.

b. Kebersihan perorangan

Keluarga biasa mandi sehari dua kali, gosok gigi sehari dua kali, keramas seminggu tiga kali. Keluarga
juga membiasakan cuci tangan sebelum makan dan tidak memanjangkan kuku.

c. Penyakit sering diderita

Penyakit yang diderita keluarga adalah flu, tidak enak badan, dan pusing.

d. Penyakit keturunan

Keluarga mengatakan tidak tahu apakah keluarganya terdahulu mempunyai riwayat penyakit asma
ataupun hipertensi.

e. Penyakit kronis/menular

Keluarga megatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis/menular.

f. Kecacatan keluarga

Tidak ditemukan kecacatan dalam anggota keluarga.


g. Pola makan

Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan menu yang selalu berganti-ganti walaupun ala kadarnya.

h. Pola istirahat

Pola istirahat setiap anggota keluarga berbeda. Istirahat siang dilakukan jika perlu. Istirahat malam
selama kurang lebih 6-7 jam. Namun Tn. K dan Ny. K kadang-kadang tidur hanya beberapa jam saja di
malam hari, terutama Tn. K yang terganggu karena sesaknya.

2. Fungsi psikologis keluarga:

a. Keadaan emosi

Keadaan emosi keluarga dalam kondisi yang stabil. Keluarga selalu menjaga perasaan masing-masing
anggota keluarga sehingga tidak terjadi pertengkaran.

b. Kebiasaan buruk

Pola makan pagi keluarga tidak teratur.

c. Pengambilan keputusan

Keputusan keluarga diambil oleh Tn. W dan Ny. B yang sebelumnya dibicarakan bersama dengan
anggota keluarga yang lain.

d. Ketergantungan obat/bahan

Tidak ada riwayat ketergantungan obat pada Tn. K ataupun Ny. K yang sakit.

e. Mencari pelayanan kesehatan

Jika asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur punggung dan dada atau
melakukan kerokan pada Tn. K.

3. Fungsi sosial keluarga:

a. Hubungan antar keluarga

Hubungan antar keluarga baik karena keluarga menanamkan sikap saling menyayangi, menghargai dan
saling membantu.

b. Hubungan dengan orang lain


Hubungan keluarga dengan orang lain baik. Antara tetangga saling bertegur sapa dan jika ada
kesempatan mereka berkumpul dengan tetangga untuk sekedar ngobrol.

c. Kegiatan organisasi sosial

Ny. B aktif mengikuti kegiatan sosial yang ada di desanya.

d. Keadaan ekonomi

Menengah ke atas, pendapatan keluarga didapatkan dari Tn. S.

4. Fungsi spiritual:

a. Ketaatan beribadah

Keluarga mengatakan berusaha menjalankan ibadah secara rutin namun kadang-kadang belum teratur
menjalankan solat lima waktu.

b. Keyakinan kesehatan

Keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita merupakan ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan
sabar dan setiap manusia pasti mengalaminya. Keluarga percaya, di samping ujian yang diberikan Tuhan
pasti ada kenikmatan lain yang diperolehnya juga.

5. Fungsi kultural :

a. Pengambilan keputusan

Keputusan diambil oleh Tn. W dan Ny. B dengan membicarakan terlebih dahulu dengan anggota
keluarga yang lain.

b. Adat yang mempengaruhi kesehatan

Menurut keluarga tidak ada adat yang mempengaruhi kesehatan keluarga.

c. Tabu-tabu

Keluarga menganggap membicarakan sex didepan anak-anak adalah hal yang tabu.

6. Fungsi reproduksi : Tn. K dan Ny. K tidak aktif lagi melakukan hubungan suami isteri dan
tidak tidur sekamar. Ny. B tidak menggunakan KB, walaupun aktif dalam hubungan badan.
7. Fungsi perawatan kesehatan:

a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sering dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah): Keluarga mengatakan bahwa asma adalah sesak
nafas yang terjadi karena keletihan. Keluarga mengatakan tidak tahu lebih jauh tentang asma walau pun
sudah lama menderita penyakit tersebut.

b. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami: asma Tn. K, Ny. B
hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn.
K.

c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan: Keluarga menangani sendiri dulu masalah kesehatan tersebut, namun jika tidak tertangani
baru ke puskesmas.

d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan: Keluarga
membiasakan diri makan teratur, istirahat cukup, dan tidak terlalu lelah bekerja.

F. Stres Dan Koping Keluarga

1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

Stresor jangka panjang adalah gejala sesak nafas pada Tn. K sudah diderita sejak 7 tahun yang lalu.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor

Keluarga menganggap bahwa semua itu ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan hati yang ikhlas.
Keluarga juga percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan sesuatu yang lain yang lebih baik.

G. Pemeriksaan Fisik

No Nama TD N RR Keterangan

1 Tn. K 130/90 90 26 I: bentuk dada pigeon, retraksi


dinding dada (+). P:
pengembangan paru sama kiri-
kanan. A: wheezing (+).

2 Ny. K 160/100 92 18 S1 dan S2 (+), Tidak ada bunyi


jantung tambahan. Tidak ada
pembesaran jantung.
H. Harapan Keluarga
1. Persepsi keluarga terhadap masalah

Keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita Tn. K dan Ny. S sudah merupakan sesuatu hal yang
biasa bagi keluarga karena penyakit tersebut telah berlangsung cukup lama.

2. Harapan keluarga terhadap masalah

Keluarga berharap kedatangan petugas kesehatan dapat membantu perawatan klien dan memberikan
berbagai macam pengetahuan baru bagi klien dan keluarga.

ANALISA DATA

DATA TIPOLOGI PENYEBAB MASALAH

Data subyektif : Tidak/kurang Ketidakmampuan Penurunan status


sehat merawat anggota kesehatan Tn. K
- Tn. K mengatakan sudah sejak 7
keluarga yang sakit. yang menderita
tahun menderita asthma. asma bronkial
- Klien mengatakan susah untuk
bernapas, terutama semenjak
puasa kemarin.

- Klien mengatakan dahaknya susah


untuk dikeluarkan.

- Ny. B mengatakan jika serangan


sesak datang hanya diolesi dengan
minyak kayu putih atau dikerok.

Data obyektif :

- Sesak saat istirahat dan hanya bisa


berjalan beberapa meter.

- Wheezing.

- Pernapasan 26x/mnt.
Data subyektif : Tidak/kurang Ketidakmampuan Penurunan status
sehat keluarga kesehatan Ny.K
- Ny. S mengatakan badannya mengambil yang menderita
keju-keju. keputusan. hipertensi
- Ny. B mengatakan takut minum
obat dari dokter dan hanya minum
rebusan daun-daun jika TD Ny. S
tinggi.

Data obyektif :

- TD 170/100 mmHg
- Klien mendapat terapi dari PSTW,
namun tidak dikonsumsi.

SKORING

1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

Bobot Nilai Pembenaran


Kriteria
Sifat masalah : - Frekwensi napas Tn. K 26 x/m
- Retraksi iga.
- Tidak/kurang sehat 3 - Menggunakan otot bantu
1 3/3X1=1
- Ancaman 2 pernapasan.
- Wheezing (+)
- Sejahtera 1

Kemungkinan masalah - Ada kunjungan tenaga kesehatan


dapat diubah : 2 1/2X2=1 panti.
- Anak Tn. K (Ny. B) yang selalu
- Mudah merawat.
- Sebagian 2 - Ada pengalaman keluarga tentang
perawatan klien.
- Tidak dapat 1 - Ada fasilitas PSTW di lingkungan
0 rumah.

Potensi masalah untuk Masalah sudah lama terjadi.


dicegah : Peningkatan pengetahuan keluarga
tentang perawatan asthama dapat
- Tinggi membantu keluarga untuk
3 1 2/3X1=2/3
- Cukup mengatasi permasalahn yang
2 sedang dihadapi.
- Rendah
1

Menonjolnya masalah : Keluarga tahu bahwa klien


mempunyai penyakit asthma dapat
- Masalah berat harus mengganggu kesehatan klien.
ditangani Keluarga merasa sudah terbiasa
2
- Ada masalah tetapi tidak dengan kondisi tersebut karena
perlu segera ditangani penyakit tersebut telah lama
1 1/2X1=1/2 diderita klien.
- Masalah tidak dirasakan 1

TOTAL SKOR 3 1/6

2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan.

Bobot Nilai Pembenaran


Kriteria
Sifat masalah : 1 3/3X1=1 - Keluhan klien keju-keju.
- TD 160/100 mmHg.
- Tidak/kurang sehat 3

- Ancaman 2

- Sejahtera 1

Kemungkinan masalah - Ada kunjungan tenaga kesehatan


dapat diubah : panti.
- Di rumah klien dirawat anaknya.
- Mudah
2 2 1/2X2=1 - Ada fasilitas PSTW di lingkungan
- Sebagian rumah.
1
- Tidak dapat
0

Potensi masalah untuk - Masalah sudah lama terjadi.


dicegah : - Peningkatan pengetahuan keluarga
tentang perawatan hipertensi dapat
- Tinggi
3 1 2/3X1=2/3 membantu keluarga untuk
- Cukup mengatasi permasalahn yang
2 sedang dihadapi.
- Rendah
1

Menonjolnya masalah : - Keluarga tahu bahwa klien


mempunyai penyakit hipertensi
- Masalah berat harus tetapi itu bukan masalah.
ditangani - Keluarga merasa sudah terbiasa
2
- Ada masalah tetapi tidak dengan kondisi tersebut karena
perlu segera ditangani penyakit tersebut telah lama
1 0/2X1=0 diderita klien.
- Masalah tidak dirasakan
1

TOTAL SKOR 2 2/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil scoring, maka prioritas diagnosa keperawatan adalah :

1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan.
PERENCANAAN

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

Penurunan status
Tujuan Umum: 1. Berikan pengetahuan kepada keluarga
kesehatan Tn. K yang tentang:
menderita asma Setelah tindakan keperawatan,
bronchial keluarga akan dapat merawat dengan
a. Pengertian dan tanda gejala asma
berhubungan dengan baik Tn. K yang menderita asma yang dilihat dari Tn. K
ketidakmampuan bronkial. b. Factor risiko kekambuhan dan
merawat anggota penanganan asma.
keluarga yang sakit.
Tujuan Khusus: 2. Diskusikan dengan keluarga sebab-
sebab kambuhnya serangan asma
Setelah tindakan keperawatan, pada Tn. K.
keluarga mampu:

1. Menggunakan tindakan-tindakan yang


diajarkan untuk mencegah 3. Ajarkan dan demonstrasikan cara
kekambuhan serangan asma. pembuatan dan penggunaan stem
2. Menggunakan steam therapy yang therapy kepada keluarga dan klien.
telah diajarkan untuk mengatasi
keluhan jika serangan asma muncul.

Penurunan status
Tujuan Umum: 1. Berikan pengetahuan kepada keluarga
kesehatan Ny. S yang tentang:
Setelah tindakan keperawatan,
menderita hipertensi a. Pengertian dan tanda gejala hipertensi
berhubungan dengan keluarga akan dapat mengambil yang dilihat dari Ny. K
ketidakmampuan keputusan untuk perawatan serta b. Factor risiko pencetus peningkatan
keluarga mengambil mampu merawat dengan baik Ny. K tekanan darah.
keputusan. yang menderita hipertensi.

Tujuan Khusus: 2. Diskusikan dengan keluarga tentang


kemungkinan komplikasi hipertensi.
Setelah tindakan keperawatan,
keluarga mampu: 3. Diskusikan dengan keluarga tentang
tujuan dan cara mengkonsumsi terapi
1. Memahami manfaat terapi farmaka
farmaka untuk Ny. K.
dalam penurunan tekanan darah.
2. Mengelola pemberian terapi farmaka
yang telah didapatkan. 4. Ajarkan cara pembuatan dan
3. Menggunakan tindakan-tindakan yang penggunaan air belimbing wuluh
diajarkan untuk menurunkan tekanan kepada keluarga dan klien untuk
darah. menurunkan tekanan darah Ny. K.

CATATAN PERKEMBANGAN

1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP )

Kunjungan ke I, Selasa, 6 Oktober jam 10.00-11.00. S:

-
Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K) dan ibunya
(Ny. K) menderita sakit asma dan hipertensi
a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. namun tidak mengetahui ada riwayat dari
b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit dalam keluarga pendahulunya.
keluarga.
c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Tn. K. O:

- Sesak (+).

- Wheezing (+).

A:

Asma bronkial pada Tn. K

P:

Kontrak kunjungan Rabu, 7/10 jam 09.00-10.00


untuk pengkajian lanjutan.
IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP )

Kunjungan ke II, Rabu, 7 Oktober jam 09.00-10.00. S:

- Ny. B mengatakan sebelumnya keluarga hanya


tahu sekilas tentang asma bronkial.
a. Melakukan pengkajian pemahaman klien dan
keluarga tentang asma bronkial. - Ny. B mengatakan mengerti tentang faktor
b. Mendiskusikan faktor risiko kekambuhan asma pencetus serangan asma
bronkial.
- Ny. B mengharapkan diberikan pengetahuan
tentang cara menangani serangan asma.

O:

- Keluarga antusias dengan diskusi.

A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang asma


bronkial.

P:

Kontrak kunjungan Kamis, 8/10 jam 09.00-10.00


untuk mendiskusi cara penatalaksanaan serangan
asma.

Kunjungan ke III, Kamis, 8 Oktober jam 09.00- S :


10.00.
- Tn. K mengatakan jalan napasnya lapang setelah
menggunakan steam therapy.

a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang


- Ny. B mengatakan paham tentang cara
penatalaksanaan asma bronkial. penatalaksan asma bronkial.
b. Mengajarkan keluarga teknik steam therapy
sederhana untuk penatalaksaan asma. - Ny. B mengatakan mampu membuat formula
c. Mendemonstrasikan cara pembuatan dan
penggunaan steam therapy. steam therapy.

O:

- Keluarga antusias dengan diskusi.

A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang


penanganan asma bronkial.

P:

Kontrak kunjungan Selasa, 13/10 jam 11.00-12.00


untuk mendiskusi ulang cara penatalaksanaan
serangan asma.

Kunjungan ke IV, Selasa, 13 Oktober jam 11.00- S :


12.00.
- Ny. B mengatakan baru tahu tentang pengelolaan
debu dengan kain lembab.

a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang O :


penatalaksanaan asma bronkial.
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga antusias dengan diskusi.
pengelolaan debu ruangan kamar dengan kain A :
lembab untuk mencegah cetusan serangan.
Peningkatan pengetahuan keluarga tentang
penanganan asma bronkial.

P:

Kontrak kunjungan Kamis, 15/10 jam 09.00-10.00


untuk mendiskusikan dan mengevaluasi
kemampuan keluarga tentang cara
penatalaksanaan serangan asma.

Kunjungan ke V, Kamis, 15 Oktober jam 09.00- S :


10.00. - Ny. B mengatakan senang dapat ilmu baru untuk
penanganan Tn. K bila sesak.

- Tn. K dan Ny. B mengatakan telah mencoba 3 kali


Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan melakukan steam therapy dan merasa puas
keluarga tentang penatalaksanaan asma bronkial. dengan hasilnya.

O:

- Klien baru saja selesai menggunakan steam


therapy.

- Pemeriksaan fisik, wheezing (-).

A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang


penanganan asma bronkial.

P:

Kontrak kunjungan Sabtu, 17/10 jam 09.00-10.00


untuk evaluasi dan terminasi.

2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan.

IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP )

Kunjungan ke I, Selasa, 6 Oktober jam 10.00-11.00. S:

- Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K) dan ibunya


(Ny. K) menderita sakit asma dan hipertensi
a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. namun tidak mengetahui ada riwayat dari
b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit dalam keluarga pendahulunya.
keluarga.
c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. K. - Ny. K mengatakan badannya keju-keju

O:

- TD Ny. K 170/100 mmHg

A:

Hipertensi pada Ny. K

P:

Kontrak kunjungan Rabu, 7/10 jam 09.00-10.00


untuk pengkajian lanjutan.

IMPLEMENTASI EVALUASI ( SOAP )

Kunjungan ke II, Rabu, 7 Oktober jam 09.00-10.00. S:

- Ny. B mengatakan sebelumnya keluarga hanya


tahu sekilas tentang hipertensi.
a. Melakukan pengkajian pemahaman klien dan
keluarga tentang hipertensi. - Ny. B mengharapkan diberikan pengetahuan
b. Mendiskusikan faktor risiko hipertensi. tentang cara menangani hipertensi.

O:

- Keluarga antusias dengan diskusi.

A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang


hipertensi.
P:

Kontrak kunjungan Kamis, 8/10 jam 09.00-10.00


untuk mendiskusi cara penatalaksanaan hipertensi.

Kunjungan ke III, Kamis, 8 Oktober jam 09.00- S :


10.00.
- Ny. B mengatakan paham tentang manfaat terapi
farmaka untuk penderita hipertensi.

a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang


- Ny. B mengatakan mampu mengelola pemberian
penatalaksanaan hipertensi. terapi farmaka kepada Ny. K.
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat
terapi farmaka dan aturan pakainya. O:
c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga antusias dengan diskusi.
pemanfaatan jenis sayuran untuk menurunkan
tekanan darah. A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang


penanganan hipertensi.

P:

Kontrak kunjungan Selasa, 13/10 jam 11.00-12.00


untuk diskusi jenis makanan yang tidak dianjurkan
dan komplikasi hipertensi.

Kunjungan ke IV, Selasa, 13 Oktober jam 11.00- S :


12.00.
- Ny. B mengatakan mampu membuatkan jus timun
untuk Ny. K yang menderita hipertensi.

a. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga tentang


- Ny. K masih mengeluh keju-keju dan tidak bisa
komplikasi hipertensi. istirahat.
b. Mendiskusikan dengan keluarga tentang makanan
pantangan dan pengaturan menu. O:
c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang - Keluarga antusias dengan diskusi.
pengelolaan sayuran untuk terapi hipertensi.
- TD Ny.K 170/100 mmHg.

A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang


penanganan hipertensi.

P:

Kontrak kunjungan Kamis, 15/10 jam 09.00-10.00


untuk mengevaluasi kondisi fisik Ny. K.

Kunjungan ke V, Kamis, 15 Oktober jam 09.00- S :


10.00.
- Ny. B mengatakan senang dapat ilmu baru untuk
penanganan hipertensi Ny. K.

Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan - Ny. K dan Ny. B mengatakan telah mencoba
keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi. melalap timun

- Ny. K mengatakan sudah bisa istirahat.

O:

- TD 135/90 mmHg.

A:

Peningkatan pengetahuan keluarga tentang


penanganan hipertensi.

P:

Kontrak kunjungan Sabtu, 17/10 jam 09.00-10.00


untuk evaluasi dan terminasi.

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn . J
PADA Tn. S KASUS HIPERTENSI
DI RT 3 RW I DSN TAMBAKBOYO DESA TAMBAKRIGADUNG
KEC. TIKUNG LAMONGAN

2. Tinjauan Kasus
2.1 Pengkajian kelurga tanggal (10-03-2008 Pukul 12.00 WIB)
2.1.1 DATA UMUM
1. BIODATA
Nama KK : Tn J
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
lamat : RT 3 RW I Dsn. Tambakboyo Desa Tambakrigadung Kec. Tikung Lamongan
ekerjaan : PNS (Pensiun)
endidikan : SMP Tamat
enghasilan : Rp 600.000,-/ bulan

2. KOMPOSISI KELUARGA

Nama
No L/P Hubungan Umur Pendidikan Status Imunisasi
Dg KK B Polio DPT HB C K
C m e
G a t
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 p
a
k
1. Ny. S P Istri KK 60 SD (Tdk Tamat)
2. Tn. S L Anak KK 37 SMP (Tdk Tamat)
3. Ny. K P Menantu 27 SMP (Tamat)
4. An. A L Cucu 9 SD (Kelas 4)

GENOGRAM
Keterangan :
Laki laki Klien

Perempuan Hubungan menikah

Satu Rumah Anak kandung

Laki-laki Meninggal Perempuan Meninggal

1. KK 4. Anak Kedua KK
2. Isteri KK 5. Menantu KK
3. Anak Pertama KK 6. Cucu KK

3. TIPE KELUARGA

Tipe keluarga Tn.J adalah Extended Family yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu,
anak, menantu dan cucu.

4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
bahasa jawa.

5. AGAMA

Seluruh anggota Tn.J adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti pengajian
yang ada di RT serta berdoa agar Tn.S dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

6. STATUS EKONOMI KELUARGA

(1) Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK dan menantu KK sejumlah Rp


1.500.000/bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga :
Makan Rp 750.000
Bayar Listrik/PDAM Rp 200.000
Pendidikan Rp 150.000
Lain-lain Rp 150.000
Rp 1.200.000
Sisanya ditabungkan untuk kebutuhan yang mendadak.
(2) Barang-barang yang dimiliki
2 buah TV, 4 kipas angin dan 2 sepeda angin, 1 motor. Pada ruang tamu terdapat 1 set kursi dan
lemari, pada ruang tengah terdapat 2 lemari pakaian dan 1 kulkas.

7. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV bersama dirumah,
sedangkan rekreasi diluar rumah kadang-kadang ikut rombongan pengajian yang ada (ziarah wali
songo ) yang diadakan 2-3 tahun sekali.

2.1.2 RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI


1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Keluarga Tn.J dalam thap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu keluarga dengan anak usia
sekolah
Tahap ini dimulai dari sejak anak berusia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
pada umumnyakeluarga mencapai fase jumlah anggota keluarga yang maksimal. Tugas
perkembangan sebagai berikut :
Membantu sosialisasi anak, tetngga, sekolh dan lingkungan
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan biaya hidup
2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI
Dari semua tugas perkemabangan yang diatas belum ada yang terpenuhi .
3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
Tn.J sebagai KK jarang sakit, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun
kebutuhan dasar yang lain. Tidak mempunyai penyakit menurun (Hipertensi) dan penyakit
menular (TBC, Kusta). Pada saat pengkajian TD 130/90 mmHg.
Ny.S menderita Hipertensi sejak 15 tahun yang lalu yang mengeluh pusing. Tekanan darah naik
bila klien dalam hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-dagingan. TD 150/110
mmHg.
Tn.S menderita Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu sering mengeluih pusing, selama ini berobat
ke RS secara teratur yaitu 1 bulan sekali.
4. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
(1) Dari pihak suami
Keluarga Tn.J dari pihak suami ada yang menderita HT yaitu Istri KK
(2) Dari pihak istri
Keluarga Tn.J dari pihak istri tidak terdapat anggota keluarga yang menderita HT
2.1.3 PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
(1) Luas : 8 X 20 M2
(2) Jenis : Permanen
(3) Sirkulasi udara: 2 pintu X 1.9 X 0.9 m2 = 3.42 m2
Pencahayaan : 2 jendela X 1.2 X 0.7 m2 = 1.68 m2 dibuka
3 jendela X 1 X 0.6 m2 = 1.8 m2 dibuka
Angin-angin 4 X 0.3 m2 = 1.2 m2
Angin-angin 3 X 0.3 X 0.6 m2 = 0.54 m2
Total = 8.64 m2

Jadi sirkulasi udara dan pencahayaan Tn.J


cukup
(4) pemanfaatan ruangan rumah : perabot tertata rapi
(5) kebersihan ruangan : bersih
(6) lantai : keramik
(7) jarak septic tank dengan sumur : > 10 meter
(8) sumber air minum : tandon air hujan
(9) pembuangan limbah : melalui selokan
(10) halaman dimanfaatkan dengan tanaman hias
(11) keadaan pekatangan bersih
(12) pembuangan sampah dibakar

DENAH RUMAH
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn.J baik, saling membantu, bila ada tetangga yang membangun rumah
dikerjakan saling gotong-royong.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA


Keluarga Tn. J selama ini sebagai penduduk asli Dsn. Tambak boyo Desa Tambak
rigadung dan tidak pernah pindah rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Ny. K mengatakan mulai bekerja pukul 06.00 18.00 WIB yaitu membuka toko
pracangan di rumah dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama seluruh
keluarganya, Ny K mengikuti pengajian tiap hari minggu.

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA


Jumlah anggota keluarga 4 orang , yaitu istri, anak, menantu, dan cucu. Sedangkan ibu
(Ny S) yang selalu mengantarkan klien (Tn S) periksa ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2.1.4 STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan mendapat informasi
kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya didapat dari televisi dan radio.
2. STRUKTUR KESEHATN KELUARGA
Menurut Tn J, hanya Ny S dan Tn J yang sakit dan anggota kelurga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
(1) Formal
Tn J sebagai KK, Ny S sebagai istri, tn S sebagai anak, Ny K sebagai menantu dan An A
sebagai cucu.
(2) informal
Tn J sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan dibantu Ny K dengan
membuka toko pracangan di rumah.
4. NILAI DAN NORMA KELUARGA
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Demikian pula
dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga
yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
2.1.5 FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa
ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang ada.
3. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan
frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang sakit, keluarga merawat dan
memeriksakanny ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
(2) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Tn S sering mengeluh pusing karena penyakit darah tinggi dan takut
tensinya naik.
(3) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Tn S sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau petugas kesehatan ke rumah
(4) Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Tn S, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang
lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu melakukan
kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.
(5) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan lantai kamar
mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
(6) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan bila sakit dan Tn S
melakukan periksa sejak menderiat Hipertensi.
5. FUNSI REPRODUKSI
Jumlah ana 1 orang, anak pertama masih Sekolah Dasar kelas IV. Dan Ny K menggunakan KB
hormonal.
6. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk
berobat.
2.1.5 STRESS DAN KOPPING KELUARGA
1. STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
(1) Stressor jangka pendek
Tn S mengatakan sering mengeluh pusing
(2) Stressor jangka panjang
Tn S khawatir tensinya bertambah tinggi dan stroknya makin parah
2. KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau
petugas kesehatan
3. STRATEGI KOPPING YANG DIGUNAKAN
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
4. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Tn S bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat.
2.1.6 PEMERIKSAAN FISIK
Tn S
Keadaan umum: cukup, TD: 180/140 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 20 X/mnt, BB:58 kg dan TB:
154 cm.
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat
Mata :Conjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis pembululuh darah
Hidung: Pernafasan spontan
Mulut : bibir lemba, tidak ada stomatitis, terdapat caries bibir,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan kiri sama. Suara paru sonor pada
semua lapang paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler, S1 S2 tunggal.
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
kstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
3) An A
keadaan umum baik
2.1.7 HARAPAN KELUARGA
keluarga berharap pada petugas kesewhatan agar selalu meningkatkan mutu pelayanan
dan membantu masalah Tn S

2.2 ANALISA DATA


NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD
1 2 3 4 5
1. - Tn S mengatakan sering - Tn S terlihat sering Nyeri
mengeluh sakit kepala memegangi kepala bagiab
- Tn S mengatakan nyeri belakang
skala 2 - Wajah TnS kadang-
- Keluarga mengatakan kadang terlihat
kurang memahami cara menyeringai
merawat - TD : 180/140 mmHg
- Makanan TnS sama - N : 88x/mnt
dengan keluarga yang lain - RR: 20 x/mnt
- Pola tidur TnS tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- Kontrol secara teratur
- Tn S mengatakan
khawatir tensinya semakin - Tn S terlihat bingung
2. tinggi dan stroke semakin - Wajah Tn :S kadangf Takut
parah kadang terlihat pucat
- Keluarga kurang memahami- TD : 180/140 mmHg
cara mengenal masalah Tn - N : 88x/mnt
S yang khawatir tensinya - RR: 20 x/mnt
akan bertambah tinggi
- Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat TnS
- Makanan TnS sama
dengan keluarga yang lain
- Pola tidur TnS tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- Kontrol secara teratur

SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan keluarga I


Gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan hipertensi.
NO KRITERIA PERITUNGAN SCORE PEMBENARAN
3
1 Sifat masalah x1 1 Nyeri kepala yang dirasa karena
3
tidak /ancaman peningkatan tekanan vaskuler
kesehatan serebral
2
2 Kemungkinan x2 1 Denga kontrol yang tewratur
2
masalah dapat dapat menurunkan tekanan darah
diubah sebagian
2
3 Potensial x1 Rasa nyeri dapat dikurangi meluli
2 2
masalah untuk pengobatan dan perawatan yang
3
dicegah cukup tepat
4 Menonjolnya 2
x1 1 Keluarga menyadari Tn S:
2
masalah- mempunyai masalah dampak dari
masalah berat hipertensi maka segera mengatasi
harus segera masalah tersebut
ditangani
2
Jumlah 3
3

Diagnosa keperawatan keluarga II


Gangguan rasa aman ( takut ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat dam mengenal maslah anggota keluarga dengan hipertensi
NO KRITERIA PERHITUNNGAN SCORE PEMBENARAN
2 2
1 Sifat masalah x1 Rasa takut menyebabkan
3 3
keadaan masalah penigkatan TD yang
dapat memperburuk
keadaan
1
2 Kemungkinan x2 1 Pemberian penjelasan
2
masalah dapat yang tepat dapat
diubah sebagian membantu menurunkan
rasa takut
2 2
3 Potensial masalah x1 Penjelasan dapat
3 3
untuk dicegah membantu mengurangi
cukup rasa takut
1 1
4 Menonjolnya x1 Keluarag menyadari
2 2
masalah-masalah dengan mematuhi diet
tidak perlu yang dianjurkan dapat
ditangani mengrangi rasa khawatir
TnS
5
Jumlah 2
6
2.3 RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1) ganguan rasa aman ( nyeri ) berhubugan dengan ketidakmampuan merawt anggot keluarga
dengan hipertensi yang ditandai dengan
DS:
o Tn S mengatakan sering mengeluh sakit kepala
o Tn S mengatakan nyeri skala 2

o Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat


- Makanan TnS sama dengan keluarga yang lain
- Pola tidur TnS tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
- Kontrol secara teratur
DO :
o Tn S terlihat sering memegangi kepala bagiab belakang
o Wajah TnS kadang-kadang terlihat menyeringai
o TD : 180/140 mmHg
o N : 88x/mnt
o RR: 20 x/mnt
2) Gangguan rasa aman ( takut ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat dam mengenal maslah anggota keluarga dengan hipertensi yang ditandai
dengan :
DS :
- Tn S mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi dan stroke semakin parah
- Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah Tn S yang khawatir tensinya akan
bertambah tinggi
- Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat TnS
Makanan TnS sama dengan keluarga yang lain
Pola tidur TnS tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
Kontrol secara teratur
DO :
- Tn S terlihat bingung
- Wajah Tn :S kadangf kadang terlihat pucat
- TD : 180/140 mmHg
- N : 88x/mnt
- RR: 20 x/mnt
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

DX. KEP TUJUAN KRITERIA EVALUASI


N
KELUARG KRITERI INTERVENSI
O UMUM KHUSUS STANDART
A A
1 I Setelah Setelah Demonstras Keluarga dapat
1. Berikan
dilakukan dilakukan i mendemonstrasik penjelasan pada
tindakan kunjungan an cara keluarga tentang
keperawatan rumah 3x mengurangi dan cara
rasa nyeri diharapaka mencegah mengurangi/mence
teratasi/hila n keluarga trerjadinya nyeri gah terjadinya
ng mampu dengan benar nyeri
memberika dengan teknik
2. Demonstrasikan
n relaksasi, pada keluarga
keperawat kompres dingin tentang cara
an pada Tn pada kepala mengurangi nyeri
S dengan bagian belakang
3. Berikan
nyeri dan menghindari penjelasan pada
sekunder perubahan posisi keluarga tentang
hipertensi secara mendadak diet yang sesuai
dan pengobatan dengan penderita
secara teratur hipertensi yaitu
diet rendah garam,
rendah lemak dan
kolesterol
4. Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
5. Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Tn. S
6. Anjurkan pada
keluarga
memeriksakan Tn.
S secara teratur

II Setelah Setelah Demonstras - Adanya usaha 1. Berikan


dilakukan dilakukan i untuk tidur sesuai penjelasan
tindakan kunjunnga kebutuhan pada
keperawatan n rumah - Periksa secara keluarga
diharapkan 3x teratur ke tentang
rasa takut diharapakn pelayanan diet yang
teratasi/hila keluarga kesehatan sesuai
ng mampu - Ungkapan Tn S untuk
memberika tidak takut penderita
n - Wajah Tn S hipertensi
perawatan tamapak relaks yaitu diet
pada Tn. S rendah
garam,
rendah
lemak dan
kolesterol
2. Anjurkan
pada
keluarga
untuk
mengkons
umsi
makanan
sesuai
dengan
diet
hipertensi
3. Anjurkan
pada
keluarga
untuk
jadwal
tidur Tn. S
4. Anjurkan
kepada
keluarga
memeriksa
kan Tn. S
secara
teratur

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA


No Tanggal Dx Tujuan Khusus Implementasi TTD
Keperawatan
1 10-03-2008 I, II Setelah dilakukan
1. Memberikan penjelasan pada
kunjungan rumah 3x keluarga tentang cara
diharapkan keluarga mengurangi dan mencegah
mampu memberikan terjadinya nyeri dengan benar,
perawatan bagaimana dengan teknik relaksasi,
cara mengurangi rasa kompres dingin pada kepala
nyeri bagian belakang dan
menghindari perubahan posisi
secara mendadak
2. Mendemonstrasikan pada
keluarga tentang cara
mengurangi nyeri dengan cara
: pada saat ada nyeri menarik

Setelah dilakukan nafas panjang ditahan

kunjungan rumah 3x sebentar kemudian

diharapkan keluarga dikeluarkan secara perlahan-


mampu memberikan lahan
perawatan pada Tn. 3.
S Menganjurkan pada keluarga

dengan hipertensi dengan memerikasakan Tn. S secara


memperhatikan diet, pola teratur setiap minggu dan
tidur dan control secara minum obat secara teratur.
teratur 4. Memberikan penjelasan pada
keluarga tentang diet yang
sesuai dengan hipertensi pada
makanan yang diberikan Tn.
S harus benar-benar rendah
garam, mengurangi makanan
berlemak
5. Menganjurkan pada keluarga
untuk mengatur jadwal tidur
pada sore hari sebaiknya
digunakan untuk istirahat
CATATAN PERKEMBANGAN

Dx
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. 10-03-08 I S :Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
O : Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga melakukan teknik
relaksasi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga menghindari
perubahan posisi secara mendadak
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan sesuai diet hipertensi
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur
- Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
2. II S : Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
merawat keluarga dengan hipertensi dengan
memperhatikan diet, pola tidur dan control secata
teratur
O : - Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
merawat keluarga hipertensi dengan
memperhatikandiet, pola tidur dan control teratur
- Makanan yang disajikan untuk Tn. S sama dengan
anggota keluarga yang lain
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi sesuai diet hipertensi
- Anjukan pada Tn. S dan keluarga untuk mengatur
jadwal tidur Tn. S
- Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
13-03-08 I S : Keluarga mengatakan Tn. S sering melakukan
teknik relaksasi
O : - Tn. S dapat menjawab, mendemonstrasikan teknik
relaksasi
- T : 160/100 mmHg
- N : 88x/menit
- Wajah Tn. S tampak lebih relaks
A : Tujuan Tercapai sebagaian
P : Lanjutkan Intervensi
Anjurkan pada keluarga untuk mengontrolkan Tn.
S secara teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
II S : - Keluarga mengatakan sudah menyendirikan
makanan Tn. S dengan anggota keluarga
- Tn. S mengatakan sudah tidak takut lagi dengan
tensinya
O : - Makanan yangdisajikan untuk Tn. S nasi, sayur
asam, lauk tahu, tempe garing
- Makanan untuk Tn. S dan anggota keluarga yang
lain tersendiri
- Wajah Tn. S tamapak lebih relaks
A : Tujuan tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga mengkonsumsi diet
hipertensi
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga mengatur pola
tidut Tn. S
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
R :-

Vous aimerez peut-être aussi