Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks gengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga
Tahapan dari proses keperawatan keluaarga meliputi
1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.
a. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah:
1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural
2) Data lingkungan
3) Struktur dan fungsi keluarga
4) Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga
5) Perkembangan keluarga
b. Yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah:
1) Fisik
2) Mental
3) Emosi
4) Sosial
5) Spirtual
2. Perumusan diagnosis keperawatan.
3. Penyusun perencanaan
Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang
ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
B. Tahap-tahap Asuhan Keperawatan
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data/informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian
dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
d. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dan sebagainya.
Hal2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah:
1) Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a) Nama kepala keluarga (KK)
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi Keluarga
f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah2 yang terjadi dengan
jenis tipe keluarga tersebut.
g) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebutserta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut
terkait dengan kesehatan.
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg dapat mempengaruhi
kesehatan.
i) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi ditentkan pula oleh kebutuhan2 yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yg dimiliki oleh keluarga , siapa yg mengatur keuangan.
j) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama2unuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga ini.
Contoh:
Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak kedua
berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan
usia anak sekolah.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian biasa digunakan
terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,
jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak
septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
b) Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga
yang ada sejauhmana interaksinya dengan masyarakat.
e) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencangkup
fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
4) Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku.
c) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
d) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan
kesehatan.
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan
tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat
anggota keluarga yg sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit.
Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
Hal-hal yang di kaji sejauhmana keluaarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah:
(1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah
sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta2 dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
(2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yg
tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
(b) Apakah masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga
(c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami
(d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
(e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
(f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
(g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
(h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
(3) Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
(sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara perawatannya)
(a) Sejauh mana keluar mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang di butuhkan
(b) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang di perlukan untuk perawatan
(c) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggungjawab, sumber keuangan/Finansial, fasilitas fisik, psikososial)
(d) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
(4) Untuk mengetahui Sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat, hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 keluarga yang dimiliki
(b) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan /manfaat pemeliharaan lingkungan
(c) Sejauh mana keluarga mengetahui Pentingnya higiene sanitasi
(d) Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga
(5) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas /pelayanan
kesehatan di masyarakat, hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
(b) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan2 yang dapat di peroleh dari fasilitas kesehatan
(c) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
(d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yg kurang baik terhadap petuga kesehatan
(e) Apakah Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
(1) Berapa juamlah anak
(2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
(3) Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlsh anggota keluarga
e) Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
(1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
(2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan
status kesehatan keluarga
6) Stress dan Koping keluarga
a) Stresor Jangka pendek dan panjang
(1) stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu kurang lebih 6 Bulan
(2) Stresor janka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu lebih dari 6 Bulan
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi /stressor
c) Strategi koping yang di gunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
d) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan bila menghadapi
permasalahan
7) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di gunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
8) Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.
2. Tahap Diagnosa
a. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian,
yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:
1) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
Sebagai contoh:
a) Gangguan nutrisi
Kurang dari kebutuhan pada balita (Anak N), keluarga Bapak Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.
b) Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu S) keluarga Bapak Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak ( rematik).
c) Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A) Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran sebagai suami.
2) Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan. Misalnya lingkungan rumah
yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak
adekuat. Sebagai contoh:
a) Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah komunikasi.
b) Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga Bapak Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita.
c) Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu Y) keluarga Bapak A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak
3) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat di
tingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan
etiologi. Sebagai contoh:
a) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak K.
b) Potensial peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga Bapak X.
c) Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga Bapak I.
b. Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut Ballon dan Maglaya, 1978).
2. Kemungkinan Masalah
Skala:
- Mudah 2
- Sebagian 1 2
- Tidak dapat 0
3. Potensial Masalah untuk Dicegah
Skala:
- Tinggi 3
- Cukup 2 1
- Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah
Skala:
- Masalah berat harus segera ditangani 2
- Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani 1 1
- Masalah tidak dirasakan 0
Skoring:
Tentukan skor untuk setiap kriteria.
Skore dibagi dengan angkat tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Catatan : skor dihitung bersama-sama dengan keluarga.
Skor
Bobot
Angka tertinggi
5. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke
keluarga.
Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:
S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan
diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi .
Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah
evaluasi akhir.
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR STAGE KEPERAWATAN KELUARGA PADA PROGRAM PROFESI NERS
DISUSUN OLEH :
G3A011118
PEMBIMBING :
TAHUN 2012
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn.K
b. Umur : 24 tahun
c. Alamat : Rw 07/ Rt 02 Desa Karang Malang
Kelurahan Batusari Kab Demak
d. Pekerjaan : Petani
e. Pendidikan : SMP
f. Agama : Islam
g. Suku bangsa : Suku Jawa (jawa tengah)
h. Komposisi keluarga :
j. Genogram
k. Tipe keluarga : Extended Family (Keluarga Besar)
Tipe keluarga bpk. K yaitu Extended family karena bpk. K tinggal bersama istri, anak dan anak yang
sudah menikah dengan tahap keluarga dengan Balita.
l. Aktivitas rekreasi keluarga :
Aktivitas rekreasi keluarga bpk. K yang sering dilakukan adalah menonton televisi bersama dan
mendengarkan radio. Keluarga bpk K hampir tiap malam menonton televisi bersama dan mendengarkan
radio ketika pagi hari saat bpk K dan ibu K memasak atau mencuci.
Membalikkan badan
-
Bermain dengan tangan dan
kaki -
Mulai mengoceh
-
3. Lingkungan
a. Karasteristik rumah
1.
JALAN
RAYA
Denah rumah
F
A D
E C A B
Keterangan :
A :Kamar tidur
B :Ruang tamu
C :Tempat makan
D :Ruang keluarga
E :Dapur
F :PDAM dan kamar mandi
2. Keadaan lingkungan dalam rumah
Rumah terdiri dari beberapa ruang yaitu ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi.
Rumah terlihat bersih tapi kurang rapi. Bpk. K dan Ibu A menggunakan barang-barang elektronik yaitu
televise dan radio.
3. Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Rumah bpk K dan Ibu A mempunyai halaman yang luas dan mempunyai 6 pot tanaman bunga.
b) Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan dari PDAM. PDAM juga digunakan untuk mencuci, mandi, dan
kebutuhan sehari-hari lainya berasal dari air PDAM.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis
1) Keadaan kesehatan
Anggota keluarga bpk K dalam keadaan sehat. Tidak ada laporan mengenai keluhan kesehatan.
2) Kebersihan perseorangan
Kebersihan perseorangan dari keluarga bpk. K dilihat dari bajunya bersih. Seluruh anggota juga setiap
hari mandi dan menggosok giginya.
3) Penyakit yang sering diderita
Penyakit yang sering diderita seperti batuk dan flu.
4) Penyakit keturunan
Keluarga dari bpk. K maupun dari ibu A tidak ada penyakit keturunan.
5) Penyakit kronis/menular
Bpk. K dan ibu A tidak punya penyakit kronis atau menular.
6) Kecatatan
Anggota keluarga bpk K tidak ada yang memiliki kecatatan.
7) Pola makan
Kebiasaan makan keluarga setiap hari makan 2 kali.
8) Pola istirahat
Pola istirahat keluarga bpk K dan Ibu.A hampir setiap hari seluruh anggota tidur pukul 21.00 kecuali
kalau ada acara seperti menonton sepak bola atau ada pengajian anggota keluarga tidur setelah
acaranaya selesai. Ibu A dan An N setiap hari tidur siang.
b. Fungsi psikologis
1) Keadaan emosi
Keadaan emosi dari keluarga bapak K semua anggota keluarganya bisa mengontrol emosinya. Ketika
sedih maupun senang anggota keluarga bisa mengendalikan emosinya sehingga tidak ada ekspresi yang
berlebihan.
2) Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk An N sering menangis apabila diganggu oleh orang lain dan An.N apabila di gendong
sama orang lain sering menangis.
3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan di keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu.
4) Ketergantungan obat/bahan
Keluarga bpk K tidak memiliki ketergantungan terhadap obat.
5) Mencari pelayanan kesehatan
Ketika salah anggota keluarganya ada yang sakit seperti batuk atau flu di beli obat di warung dan apabila
tidak sembuh-sembuh baru di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.
c. Fungsi sosial
1) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan bpk. K lulus SMA, ibu A lulus SMP, dan An T belum sekolah.
2) Hubungan interkeluarga
Hubungan interkeluarga baik yang dibuktikan dengan komunikasi keluarga yang lancar dan adanya
keterbukaan satu sama lain.
3) Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga baik karena keluarga juga saling mengenal dan saling membantu ketika ada
yang membutuhkan. Kerja bakti juga sering diikuti oleh keluarga bpk B.
4) Kegiatan organisasi sosial
Kegiatan organisasi sosial yang di ikuti adalah perkumpulan RT dan pengajian di desa setempat.
d. Fungsi spiritual
1) Kegiatan ibadah
Keluarga jarang melalukan sholat dimushola tetapi setiap ada pengajian ibu K mengikuti. Keluarga
menjalankan sholat dirumah. Selain itu sering melakukan ziarah kubur ke makam.
2) Keyakinan kesehatan
Keluarga bpk K ketika ada anggota keluarga yang sakit di beri obat di warung dan kalau tidak sembuh
baru dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
e. Fungsi kultural
1) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga diawali dengan musyawarah.
2) Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan
Keluarga bapak K dan Ibu. A mengatakan tidak ada adat kepercayaan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
3) Tabu-tabu
Keluarga bpk. K sudah menganggap tidak ada hal yang tabu.
f. Fungsi reproduksi
Ibu A tidak menggunakan alat kontrasepsi dan keluarga bpk W masih menginginkan punya anak lagi. Ibu
K tidak menggunakan alat kontrasepsi KB setelah punya anak pertama.
g. Fungsi ekonomi
1) Penghasilan
Penghasilan keluarga bpk K dari usahanya yaitu Rp. 800.000,00 perbulan.
2) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi dari keluarga bpk W dilihat dari penghasilan rata-ratanya Rp. 800.000,00/bulan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan gaya hidup sederhana
3) Keadaan sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi bpk. K yang dilakukan ketika bulan puasa dengan membayar zakat.
h. Fungsi afektif
Anggota keluarga bpk K dan Ibu A tinggal dalam satu rumah, dengan anaknya, Bp.B, Ibu S dan 2 saudara
laki-laki dari Ibu A. jadi jumlah keluarga yang berada di dalam satu rumah Bp. K ada 7 orang dan mereka
merasa saling memiliki satu sama lain. Antar anggota keluarga mendukung semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh anggota keluarganya selagi itu masih dalam kegiatan yang positif.
1) Mengenal masalah
Keluarga bpk. K belum mampu mengenali masalah yang terjadi pada keluarganya.
2) Mengambil keputusan yang tepat
Pengambilan keputusan pada keluarga bpk. K diawali dengan musyawarah terlebih dahulu dan untuk
pengambilan keputusan terhadap masalah kesehatan pada keluarga bpk. K sudah mempunyai kebiasaan
ketika salah satu anggota keluarga sakit akan diberi obat di warung dan dibawa ke pelayanan kesehatan
/ puskesmas.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga bpk. k selalu merawat anggota keluarga yang sakit walaupun tidak tahu penyebab sakitnya.
4) Memelihara lingkungan yang mendukung kesehatan
Keluarga bpk. K selalu membersihkan lingkungan rumah setiap hari tetapi penataan barang-barangnya
kurang rapi.
7. Pemeriksaan fisik
TD 130/90 mmHg 160/100 mmHg 170/100 mmHg 120/70 mmHg 120/80 mmHg 110/90 mmHg --
BB 55 Kg 65 Kg 45 Kg 45 Kg 56 Kg 48 kg 30 kg
Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal
Rambut Kulit kepala bersih, Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala bersih,
rambut hitam, tidak bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut rambut hitam, tidak
mudah dicabut. hitam, tidak beruban, tidak hitam, tidak hitam, tidak mudah dicabut.
mudah dicabut. mudah dicabut. mudah dicabut.
mudah dicabut.
Konjungt Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
iva
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Lensa Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh Tidak keruh
Hidung Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip Tidak ada polip
Telinga Tidak ada impaksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada impaksi Tidak ada Tidak ada impaksi Tidak ada impaksi
serumen impaksi impaksi serumen impaksi serumen serumen
serumen serumen serumen
Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir lembab Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab lembab
Leher Tdk ada pembesaran Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada pembesaran Tdk ada
kelenjar thyroid. pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran kelenjar thyroid. pembesaran
kelenjar thyroid kelenjar thyroid kelenjar thyroid. kelenjar kelenjar thyroid.
thyroid.
Dada Pengembangan dada Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan dada Pengembangan
simetris, tidak ada dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris, simetris, tidak ada suara dada simetris,
suara napas tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara napas tambahan, bunyi tidak ada suara
tambahan, bunyi napas napas napas tambahan, napas jantung I,II normal. napas tambahan,
jantung I,II normal. tambahan, tambahan, bunyi jantung I,II tambahan, bunyi jantung I,II
bunyi jantung bunyi jantung normal. bunyi jantung normal.
I,II normal. I,II normal. I,II normal.
Abdome Perut datar, bising Perut datar, Perut datar, Perut datar, bising Perut datar, Perut datar, bising usus
n usus nornal 7 bising usus bising usus usus nornal 7 bising usus nornal 7 x/menit (n=5-20
x/menit (n=5-20 nornal 7 nornal 7 x/menit (n=5-20 nornal 7 x/menit), suara tympani,
x/menit), suara x/menit (n=5-20 x/menit (n=5-20 x/menit), suara x/menit (n=5- tidak ada nyeri.
tympani, tidak ada x/menit), suara x/menit), suara tympani, tidak ada 20 x/menit),
nyeri. tympani, tidak tympani, tidak nyeri. suara tympani, Perut datar, bising usus
ada nyeri. ada nyeri. tidak ada nyeri. nornal 7 x/menit (n=5-20
x/menit), suara tympani,
tidak ada nyeri.
Ekstremi Tidak ada edema, Tidak ada Tidak ada Tidak ada edema, Tidak ada Tidak ada edema, Tidak ada edema,
tas kekuatan otot +, edema, edema, kekuatan otot +, edema, kekuatan otot +, tonus kekuatan otot +,
tonus otot baik kekuatan otot kekuatan otot tonus otot baik kekuatan otot otot baik tonus otot baik
+, tonus otot baik. tonus otot +, tonus otot
baik baik baik
Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor Turgor kulit kenyal Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit kenyal Turgor kulit Turgor kulit kenyal Turgor kulit kenyal
kulit kenyal kenyal kenyal
8. Harapan keluarga
a. Keluarga Tn. K dan Ny. A yaitu An N segera ingin mengetahuai cara untuk mengobati An. N agar tidak
batuk dan flu lagi dan sembuh seperti semula.
b. Keluarga Tn. K dan Ny. A yaitu bisa menangani Ny. S yang mengalami hipertensi.
B. Analisa data
No. Hari / Data Fokus Masalah Paraf
tanggal Keperawatan
Data Objektif:
N : 80 x/mnt
Tidak pucat
Data Objektif :
An. N sering batuk dan bersin dan hidung An. A keluar sekret.
RR An. N : 29 x/menit.
A. Skoring Masalah
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Tn. K khususnya pada ibu mertuanya Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
a. Sifat masalah: Aktual 3/3 1 1 Pada saat pengkajian Tn N mengalami pusing dan segera
memerlukan penanganan yang secepatnya untuk
mencegah peningkatan tekanan darah atau terjadinya
komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.
b. Kemungkinan masalah 1/2 2 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang
dapat diubah : memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Hanya sebagian
c. Kemungkinan masalah 2/3 1 2/3 Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
dapat dicegah : meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan
dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
Sedang
2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada keluaraga Tn. K khususnya pada An. N b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.
C. Rencana Keperawatan Keluarga
Nama KK : Tn. K
1.1.3
d
1.1.4
1.2. Menyebutkan penyebab
j
hipertensi
Respon verbal
Hipertensi disebabkan
oleh :
1.2.1.
1. Stress
t
2. Kegemukan d
5. Alkohol
1.2.3.
6. Faktor lingkungan : y
bising, gadung,
1.2.4.
lingkungan yang tidak
j
rapi
Respon verbal
1.3. Menyebutkan jenis-jenis
hipertensi
1.3.1.
Menyebutkan jenis-
t
jenis hipertensi adalah:
d
1. Hipertensi ringan :
1.3.2.
tekanan darah antara
b
140 159 mmHg
1.3.3.
2. Hipertensi sedang :
d
antara 160 179
mmHg 1.3.4.
y
3. Hipertensi berat :
antara 180 209
mmHg
4. Hipertensi berat :
Respon verbal diatas 210 mmHg.
1.4. Menyebutkan tanda dan
gejala hipertensi
1.4.1.
Menyebutkan minimal
t
4 dari 7 tanda dan
p
gejala hipertensi :
m
1. Sakit kepela l
2. Pusing 1.4.2.
b
3. Lemas
j
4. Sesak napas
1.4.3.
5. Kesemutan d
6. Kelelahan 1.4.4.
k
7. Rasa berat di tengkuk
1.5. Mengidentifikasi keluarga
yang menderita hipertensi Respon afektif
1.5.1.
Keluarga mengetahui
m
bahwa Ny. J dan Ny. S
h
menderita hipertensi
k
1.5.2.
a
h
1.5.3.
k
2.1.3 T
d
2.1.4
j
Respon afektif
Keluarga memutuskan
untuk 2.2.1.
merawat
anggota keluarga yang d
menderita hipertensi. u
2.2. Mengambil keputusan yang y
tepat untuk mengatasi
hipertensi pada Ny. J dan Ny. S
2.2.2.
m
Respon verbal
2. Mengurangi garam
3.2.3
dalam makanan d
4. Olahraga teratur
3.3.3.
m
p
3.3.4.
y
4. Setelah 1 x 10 menit
pertemuan, keluarga mampu
memodifikasi lingkungan yang
sesuai untuk penderita
hipertensi dengan mampu :
Kamis 2. Ketidak efektifan Setelah Setelah dilakukan pertemuan Respon Verbal Menjelaskan 1.1.1. K
bersihan jalan nafas dilakukan selama 1 x 30 menit, keluarga pengertian Pengertian p
26/07/12 tindakan mampu: 1.1.2.
pada keluaraga Tn. ISPA adalah infeksi
keperawatan 1. Mengenal ISPA, dengan t
Jam
K khususnya pada selama 3 x kali mampu: saluran pernafasan
1.1.3.
20.00
An. N b/d tatap muka 1.1 Menjelaskan pengertian ISPA akut atau sering b
WIB
diharapkan b
Ketidakmampuan disebut dengan batuk
jalan nafas 1.1.4.Ta
keluarga dalam kembali efektif pilek.
d
merawat anggota pada keluarga
1.1.5.Be
Tn. K terutama
keluarga yang sakit
An. N j
ISPA.
d. Membersihkan lantai
rumah yang hanya
disapu.
5. Memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan :
5.1. Menyebutkan pelayanan
kesehatan untuk pengobatan
Tempat pemeriksaan
dan perawatan ISPA.
Respon verbal dan pengobatan ISPA :
5.1.1. K
p
a. Puskesmas
p
b. Rumah Sakit 5.1.2.
t
c. Dokter Swasta u
I
5.1.3.
b
5.1.4.
d
5.1.5. B
j
5.2. Melakukan control masalah Respon Keluarga mau
5.2.1.Aj
kesehatan ISPA ke pelayanan psikomorik memeriksakan anggota
kesehatan terdekat. keluarganya yang p
mengalami ISPA 5.2.2.M
ke
Puskesmas. p
5.2.3.Be
u
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA APLIKASI NANDA, NOC, NIC
Diposkan oleh Rizki Kurniadi
A. Data Umum
2. Umur : 79 tahun
6. Agama : Islam
8. Komposisi Keluarga
9. Genogram
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan. Suasana rumah Tn. K khususnya kamar tidur Tn. K terasa kurang nyaman. Kondisi
ruangan yang sempit, berdebu, barang-barang berantakan. Kondisi seperti ini tidak mendukung
kesehatan keluarga.
a. Tn. K sudah menderita asma sejak 7 tahun yang lalu. Gejala yang timbul berupa batuk, sesak nafas,
lemah, dan kekuatan fisik menurun serta sulit untuk melakukan komunikasi secara verbal. Dahulu klien
berobat secara rutin di panti social dekat lingkungan rumah. Sejak September 2009 yang lalu, klien tidak
dapat beraktivitas seperti biasa disebabkan sesak yang persisten. Satu kali sebulan klien dikunjungi
petugas kesehatan dari panti. Saat ini klien mulai dapat berjalan beberapa meter, sesak masih ada.
Sediaan terapi farmaka tidak ada, jika sesak muncul klien hanya dilakukan kerokan.
b. Ny. K menderita hipertensi yang diketahui sejak 10 tahun yang lalu. September 2009 yang lalu tekanan
darah klien sempat mencapai 200/110 mmHg sehingga klien tidak dapat beraktivitas. Riwayat
pengobatan, klien hanya dikunjungi tenaga kesehatan panti di lingkungan rumah. Saat ini klien
mendapatkan terapi reserpin, diazepam, dan hidrochlorotiazid. Aktivitas klien sudah mampu berjalan
keluar rumah.
c. Tn. W, kondisi kesehatan baik dan tidak ada mengeluh tentang kesehatannya.
d. Ny. B, kondisi kesehatan baik dan tidak ada keluhan apa-apa.
e. An. A, kondisi kesehatan baik.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit asma. Keluarga tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan lain atau penyakit menular. Anggota keluarga belum ada yang
pernah mondok di rumah sakit.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah:
a. Denah rumah:
2) Ventilasi: Ventilasi di ruang tamu cukup sedangkan ventilai di ruang tidur dan dapur kurang. Di kamar
tidur hanya mempunyai satu jendela dan jarang dibuka sedangkan di dapur tidak ada jendela.
3) Dapur: Penerangan dan ventilasi udara kurang sehingga asap dapur saat memasak akan mengumpul.
4) Kebersihan: Kebersihan secara umum baik. Kamar Tn. K yang berdekatan dengan
jalan sering berdebu. Selain itu rumah tidak memiliki loteng yang memungkinkan debu jatuh ke lantai.
2) Sumber air minum: Sumber air minum dan air bersih keluarga diambil dari
sumur.
4) Pembuangan sampah: Sampah dibuang ke lubang tanah yang tertutup. Jika sampah sudah penuh akan
dibakar atau ditimbun.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas: Kondisi lingkungan sekitar cukup bersih. Jarak antar rumah sekitar
4-5 m. Komunitas mempunyai aturan-aturan tertentu yang disepakati dan dilaksanakan oleh warga.
3. Mobilitas geografis keluarga: Tn. K, Ny. K, dan Ny. B tidak ada aktivitas keluar rumah.
Sedangkan Tn. W mulai jam 07.00 sampai jam 14.00 bekerja sebagai buruh di pabrik gula, sedangkan An.
A sehari-hari berangkat sekolah jam 07.00 sampai jam 14.00.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: tidak ada perkumpulan keluarga secara rutin.
Perkumpulan keluarga hanya dilakukan sewaktu-waktu, pada acara-acara tertentu.
5. Sistem pendukung keluarga: Rumah keluarga Tn. K berdekatan dengan panti social dan setiap sebulan
sekali dikunjungi tenaga kesehatan dari panti.
D. Struktur Keluarga
Dukungan dan motivasi yang kuat dari anggota keluarga dan ditanamkannya sikap saling menyayangi
dan saling membantu sangat menunjang keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Tn. K berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin dan melindungi anggota keluarganya. Tn. K
sebelumnya juga aktif di masyarakat dan di PSTW.
Sebagai keeturunan Jawa, keluarga menanamkan dan menjalankan nilai dan norma budaya Jawa.
E. Fungsi Keluarga
a. Keadaan kesehatan
Saat ini yang sedang menderita sakit adalah Tn. K dan Ny. K sedangkan anggota keluarga yang lain dalam
kondisi yang sehat.
b. Kebersihan perorangan
Keluarga biasa mandi sehari dua kali, gosok gigi sehari dua kali, keramas seminggu tiga kali. Keluarga
juga membiasakan cuci tangan sebelum makan dan tidak memanjangkan kuku.
Penyakit yang diderita keluarga adalah flu, tidak enak badan, dan pusing.
d. Penyakit keturunan
Keluarga mengatakan tidak tahu apakah keluarganya terdahulu mempunyai riwayat penyakit asma
ataupun hipertensi.
e. Penyakit kronis/menular
f. Kecacatan keluarga
Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan menu yang selalu berganti-ganti walaupun ala kadarnya.
h. Pola istirahat
Pola istirahat setiap anggota keluarga berbeda. Istirahat siang dilakukan jika perlu. Istirahat malam
selama kurang lebih 6-7 jam. Namun Tn. K dan Ny. K kadang-kadang tidur hanya beberapa jam saja di
malam hari, terutama Tn. K yang terganggu karena sesaknya.
a. Keadaan emosi
Keadaan emosi keluarga dalam kondisi yang stabil. Keluarga selalu menjaga perasaan masing-masing
anggota keluarga sehingga tidak terjadi pertengkaran.
b. Kebiasaan buruk
c. Pengambilan keputusan
Keputusan keluarga diambil oleh Tn. W dan Ny. B yang sebelumnya dibicarakan bersama dengan
anggota keluarga yang lain.
d. Ketergantungan obat/bahan
Tidak ada riwayat ketergantungan obat pada Tn. K ataupun Ny. K yang sakit.
Jika asma Tn. K, Ny. B hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur punggung dan dada atau
melakukan kerokan pada Tn. K.
Hubungan antar keluarga baik karena keluarga menanamkan sikap saling menyayangi, menghargai dan
saling membantu.
d. Keadaan ekonomi
4. Fungsi spiritual:
a. Ketaatan beribadah
Keluarga mengatakan berusaha menjalankan ibadah secara rutin namun kadang-kadang belum teratur
menjalankan solat lima waktu.
b. Keyakinan kesehatan
Keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita merupakan ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan
sabar dan setiap manusia pasti mengalaminya. Keluarga percaya, di samping ujian yang diberikan Tuhan
pasti ada kenikmatan lain yang diperolehnya juga.
5. Fungsi kultural :
a. Pengambilan keputusan
Keputusan diambil oleh Tn. W dan Ny. B dengan membicarakan terlebih dahulu dengan anggota
keluarga yang lain.
c. Tabu-tabu
Keluarga menganggap membicarakan sex didepan anak-anak adalah hal yang tabu.
6. Fungsi reproduksi : Tn. K dan Ny. K tidak aktif lagi melakukan hubungan suami isteri dan
tidak tidur sekamar. Ny. B tidak menggunakan KB, walaupun aktif dalam hubungan badan.
7. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sering dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah): Keluarga mengatakan bahwa asma adalah sesak
nafas yang terjadi karena keletihan. Keluarga mengatakan tidak tahu lebih jauh tentang asma walau pun
sudah lama menderita penyakit tersebut.
b. Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami: asma Tn. K, Ny. B
hanya menyekakan minyak kayu putih di sekujur punggung dan dada atau melakukan kerokan pada Tn.
K.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan: Keluarga menangani sendiri dulu masalah kesehatan tersebut, namun jika tidak tertangani
baru ke puskesmas.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan: Keluarga
membiasakan diri makan teratur, istirahat cukup, dan tidak terlalu lelah bekerja.
Stresor jangka panjang adalah gejala sesak nafas pada Tn. K sudah diderita sejak 7 tahun yang lalu.
Keluarga menganggap bahwa semua itu ujian dari Tuhan yang harus dijalani dengan hati yang ikhlas.
Keluarga juga percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikan sesuatu yang lain yang lebih baik.
G. Pemeriksaan Fisik
No Nama TD N RR Keterangan
Keluarga menganggap bahwa penyakit yang diderita Tn. K dan Ny. S sudah merupakan sesuatu hal yang
biasa bagi keluarga karena penyakit tersebut telah berlangsung cukup lama.
Keluarga berharap kedatangan petugas kesehatan dapat membantu perawatan klien dan memberikan
berbagai macam pengetahuan baru bagi klien dan keluarga.
ANALISA DATA
Data obyektif :
- Wheezing.
- Pernapasan 26x/mnt.
Data subyektif : Tidak/kurang Ketidakmampuan Penurunan status
sehat keluarga kesehatan Ny.K
- Ny. S mengatakan badannya mengambil yang menderita
keju-keju. keputusan. hipertensi
- Ny. B mengatakan takut minum
obat dari dokter dan hanya minum
rebusan daun-daun jika TD Ny. S
tinggi.
Data obyektif :
- TD 170/100 mmHg
- Klien mendapat terapi dari PSTW,
namun tidak dikonsumsi.
SKORING
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan.
- Ancaman 2
- Sejahtera 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil scoring, maka prioritas diagnosa keperawatan adalah :
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan.
PERENCANAAN
Penurunan status
Tujuan Umum: 1. Berikan pengetahuan kepada keluarga
kesehatan Tn. K yang tentang:
menderita asma Setelah tindakan keperawatan,
bronchial keluarga akan dapat merawat dengan
a. Pengertian dan tanda gejala asma
berhubungan dengan baik Tn. K yang menderita asma yang dilihat dari Tn. K
ketidakmampuan bronkial. b. Factor risiko kekambuhan dan
merawat anggota penanganan asma.
keluarga yang sakit.
Tujuan Khusus: 2. Diskusikan dengan keluarga sebab-
sebab kambuhnya serangan asma
Setelah tindakan keperawatan, pada Tn. K.
keluarga mampu:
Penurunan status
Tujuan Umum: 1. Berikan pengetahuan kepada keluarga
kesehatan Ny. S yang tentang:
Setelah tindakan keperawatan,
menderita hipertensi a. Pengertian dan tanda gejala hipertensi
berhubungan dengan keluarga akan dapat mengambil yang dilihat dari Ny. K
ketidakmampuan keputusan untuk perawatan serta b. Factor risiko pencetus peningkatan
keluarga mengambil mampu merawat dengan baik Ny. K tekanan darah.
keputusan. yang menderita hipertensi.
CATATAN PERKEMBANGAN
1. Penurunan status kesehatan Tn. K yang menderita asma bronchial berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
-
Ny. B mengatakan ayahnya (Tn. K) dan ibunya
(Ny. K) menderita sakit asma dan hipertensi
a. Melakukan pengkajian struktur keluarga. namun tidak mengetahui ada riwayat dari
b. Melakukan pengkajian riwayat penyakit dalam keluarga pendahulunya.
keluarga.
c. Melakukan pemeriksaan fisik pada Tn. K. O:
- Sesak (+).
- Wheezing (+).
A:
P:
O:
A:
P:
O:
A:
P:
P:
O:
A:
P:
2. Penurunan status kesehatan Ny. S yang menderita hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan.
O:
A:
P:
O:
A:
P:
A:
P:
Mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan - Ny. K dan Ny. B mengatakan telah mencoba
keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi. melalap timun
O:
- TD 135/90 mmHg.
A:
P:
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn . J
PADA Tn. S KASUS HIPERTENSI
DI RT 3 RW I DSN TAMBAKBOYO DESA TAMBAKRIGADUNG
KEC. TIKUNG LAMONGAN
2. Tinjauan Kasus
2.1 Pengkajian kelurga tanggal (10-03-2008 Pukul 12.00 WIB)
2.1.1 DATA UMUM
1. BIODATA
Nama KK : Tn J
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
lamat : RT 3 RW I Dsn. Tambakboyo Desa Tambakrigadung Kec. Tikung Lamongan
ekerjaan : PNS (Pensiun)
endidikan : SMP Tamat
enghasilan : Rp 600.000,-/ bulan
2. KOMPOSISI KELUARGA
Nama
No L/P Hubungan Umur Pendidikan Status Imunisasi
Dg KK B Polio DPT HB C K
C m e
G a t
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 p
a
k
1. Ny. S P Istri KK 60 SD (Tdk Tamat)
2. Tn. S L Anak KK 37 SMP (Tdk Tamat)
3. Ny. K P Menantu 27 SMP (Tamat)
4. An. A L Cucu 9 SD (Kelas 4)
GENOGRAM
Keterangan :
Laki laki Klien
1. KK 4. Anak Kedua KK
2. Isteri KK 5. Menantu KK
3. Anak Pertama KK 6. Cucu KK
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga Tn.J adalah Extended Family yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah, ibu,
anak, menantu dan cucu.
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
bahasa jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota Tn.J adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti pengajian
yang ada di RT serta berdoa agar Tn.S dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV bersama dirumah,
sedangkan rekreasi diluar rumah kadang-kadang ikut rombongan pengajian yang ada (ziarah wali
songo ) yang diadakan 2-3 tahun sekali.
DENAH RUMAH
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn.J baik, saling membantu, bila ada tetangga yang membangun rumah
dikerjakan saling gotong-royong.
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Dx
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. 10-03-08 I S :Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
O : Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga melakukan teknik
relaksasi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga menghindari
perubahan posisi secara mendadak
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan sesuai diet hipertensi
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur
- Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
2. II S : Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
merawat keluarga dengan hipertensi dengan
memperhatikan diet, pola tidur dan control secata
teratur
O : - Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
merawat keluarga hipertensi dengan
memperhatikandiet, pola tidur dan control teratur
- Makanan yang disajikan untuk Tn. S sama dengan
anggota keluarga yang lain
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi sesuai diet hipertensi
- Anjukan pada Tn. S dan keluarga untuk mengatur
jadwal tidur Tn. S
- Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
13-03-08 I S : Keluarga mengatakan Tn. S sering melakukan
teknik relaksasi
O : - Tn. S dapat menjawab, mendemonstrasikan teknik
relaksasi
- T : 160/100 mmHg
- N : 88x/menit
- Wajah Tn. S tampak lebih relaks
A : Tujuan Tercapai sebagaian
P : Lanjutkan Intervensi
Anjurkan pada keluarga untuk mengontrolkan Tn.
S secara teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
II S : - Keluarga mengatakan sudah menyendirikan
makanan Tn. S dengan anggota keluarga
- Tn. S mengatakan sudah tidak takut lagi dengan
tensinya
O : - Makanan yangdisajikan untuk Tn. S nasi, sayur
asam, lauk tahu, tempe garing
- Makanan untuk Tn. S dan anggota keluarga yang
lain tersendiri
- Wajah Tn. S tamapak lebih relaks
A : Tujuan tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga mengkonsumsi diet
hipertensi
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga mengatur pola
tidut Tn. S
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
R :-