Vous êtes sur la page 1sur 6

ANALISIS WACANA KRITIK MODEL

VAN DJIK
Juni 15, 2015 | raxiao18

Analisis Wacana Kritik Model Van Djik

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari teks. Van Djik memanfaatkan dan
mengambil analisis linguistik tentang kosakata, kalimat, proposisi dan paragraf untuk
menjelaskan dan memaknai suatu teks. Kognisi sosial merupakan dimensi untuk menjelaskan
bagaimana suatu teks diproduksi oleh individu/ kelompok pembuat teks. Sedangkan analisis
sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan
yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini dilakukan secara
bersama-sama dalam analisis Van Djik. (Eriyanto,2012:225). Berikut ini adalah penjelasan dari
ketiga dimensi analisis wacana kritik model Van Djik:

1. Teks

Van Djik melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing bagian
saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro yaitu makna
umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan.
Kedua, superstruktur yaitu struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks.
Ketiga, struktur mikro, adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks
yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase dan gambar. Menurut Van Djik, meskipun
terdiri atas berbagai elemen, semua elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling
berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. Struktur teks dapat digambarkan sebagai
berikut:

Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/ tema yang diangkat oleh
suatu teks.
Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan.
Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya
yang dipakai oleh suatu teks.

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh media dipahami Van Djik sebagai
bagian dari strategi wartawan. Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana Van Djik.
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
TEMATIK

Struktur Makro Tema/ topik yang Topik


dikedepankan dalam suatu
berita.
SKEMATIK

Superstruktur Bagaimana bagian dan Skema


urutan berita diskemakan
dalam teks berita utuh.
SEMANTIK

Makna yang ingin


ditekankan dalam teks
Latar, detil, maksud,
Struktur Mikro berita. Misal dengan
praanggapan, nominalisasi.
memberi detil pada satu
sisi atau membuat eksplisit
satu sisi dan mengurangi
detil sisi lain.
SINTAKSIS
Bentuk kalimat, koherensi,
Struktur Mikro Bagaimana kalimat
ata ganti.
(bentuk, sususnan) yang
dipilih.
STILISTIK

Struktur Mikro Bagaimana pilihan kata Leksikon


yang dipakai dalam teks
berita.
RETORIS
Struktur Mikro Grafis, metafora, ekspresi.
Bagaimana dan dengan
cara penekanan dilakukan.

1. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Topik menggambarkan apa
yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Topik menunjukkan konsep
dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita. Gagasan penting Van Djik, wacana
umumnya dibentuk dalam tata aturan umum (macrorule). Teks tidak hanya didefinisikan
mencerminkan suatu pandangan tertentu atau topik tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang
koheren.

2. Skematik
Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur
tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sesuai hingga
membentuk kesatuan arti. Wacana percakapan sehari-hari misalnya, mempunyai skema salam
perkenalan, isi pembicaraan dan salam perpisahan /penutup. Wacana pengetahuan seperti
dalam jurnal atau tulisan ilmiah juga mempunyai skematik, ditunjukkan dengan skema seperti
abstraksi, latar belakang masalah, tujuan, hipotesis, isi dan kesimpulan.

Menurut Van Djik arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik
tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu.

3. Latar

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik(arti) yang ingin
disampaikan. Latar umumnya ditampilkan di awal sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya
muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat
beralasan. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks.

4. Detil

Elemen wacana detil berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang.
Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekpresikan sikapnya dengan cara
yang implisit. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak perlu
disampaikan secara terbuka, tetapi dari detil bagaimana yang dikembangkan dan mana yang
diberitakan dengan detil yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana yang
dikembangkan oleh media.

5. Maksud

Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara
eksplisit dan jelas. Dalam konteks media, elemen maksud menunjukkan bagaimana secara
implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan
basis kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan versi kebenaran lain.

6. Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Koherensi memberi
kesan kepada khalayak bagaimana dua fakta diabstraksikan dan dihubungkan. Koherensi
merupakan elemen yang menggambarkan bagaimana peristiwa dihubungkan atau dipandang
saling terpisah oleh wartawan.

7. Koherensi kondisional

Koherensi kondisional di antaranya ditandai dengan ppemakaian anak kalimat sebagai penjelas.
Koherensi ini dalam banyak hal sering kali menggambarkan kepada kita bagaimana sikap
wartawan atas peristiwa, kelompok atau seseorang yang ditulis. Bagaimana sikap tersebut
dilekatkan dan tanpa disadari menggiring pembaca pada pemahaman atau pemaknaan tertentu.
8. Koherensi pembeda

Koherensi pembeda berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua peristiwa atau fakta itu
hendak dibedakan.

9. Pengingkaran

Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktik wacana yang menggambarkan bagaimana
wartawan menyembunyikan apa yang ingin diekspresikan secara implisit. Pengingkaran adalah
sebuah elemen dimana kita bisa membongkar sikap atau ekspresi wartawan yang disampaikan
secara tersembunyi.

10. Bentuk kalimat

Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip
kausalitas.

11. Kata ganti

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu
komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.

12. Leksikon

Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas
berbagai kemungkinan kata yang tersedia.

13. Praanggapan

Elemen wacana praangappan (presupposition) merupakan pernyataan yang digunakan untuk


mendukung makna suatu teks. Praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan
memberikan presim yang dipercaya kebenarannya. Praanggapan ini merupakan fakta yang belum
terbukti kebenarannya, tetapi dijadikan dasar untuk mendukung gagasan tertentu.

14. Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang
berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam wacana berita,
grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain.
elemen grafis itu juga muncul dalam bentuk foto, gambar, atau tabel untuk mendukung gagasan
atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan.

15. Metafora
Dalam suatu wacana, seseorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks,
tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari
suatu berita.

1. Kognisi Sosial

Dalam pandangan Van Djik, analisis wacana tidk dibatasi hanya pada struktur teks, karena
struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan
ideologi. Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan pada skema. Van Djik
menyebut skema ini sebagai model. Skema dikonseptualisasikan sebagai struktur mental di mana
tercakup di dalamnya bagaimana kita memandang manusia, peranan sosial, dan peristiwa.
Menurut Van Djik, analisis wacana harus menyertakan bagaimana reproduksi kepercayaan yang
menjadi landasan bagaimana wartawan menciptakan suatu teks berita tertentu. Ada beberapa
skema atau model:

Skema person

Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang orang lain.
bagaimana seseorang wartawan islam, misalnya, memandang dan memahami orang kristen yang
kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap berita yang akan dia tulis.

Skema diri

Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan
oleh seseorang.

Skema peran

Skema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan peranan
dan posisi yang ditempati seseorang dalam masyarakat.

Skema peristiwa

Skema ini barangkali yang paling banyak dipakai, karena hampir tiap hari kita selalu melihat,
mendengar peristiwa yang lalu lalang. Dan setiap peristiwa selalu kita tafsirkan dan maknai
dalam skema tertentu. Umumnya, skema peristiwa inilai yang paling banyak dipakai oleh
wartawan.

Salah satu elemen yang sangat penting dalam proses kognisi sosial selain model adalah memori.
Lewat memori kita bisa berpikir tentang sesuatu dan mempunyai pengetahuan tentang sesuatu
pula.

Kognisi sosial dan produksi berita

Dalam pandangan Van Djik, kognisi sosial terutama dihubungkan dengan proses produksi berita.
Wacana berita di sini tidak hanya dpahami dalam pengertian sejumlah struktur tetapi juga bagian
dari proses komunikasi yang kompleks. Menurut Van Djik titik kunci dalam memahami produksi
berita adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks. Teks diproduksi dalam suatu proses
mental yang melibatkan strategi tertentu seperti seleksi, reproduksi, penyimpulan dan
transformasi.

1. Analisis Sosial

Dimensi ketiga dari analisis Van Djik adalah analisis sosial. Wacana adalah bagian dari wacana
yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis
intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi
dalam masyarakat. Menurut Van Djik, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin
yang penting : kekuasaan dan akses.

1. Praktik kekuasaan

Van Djik mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu
kelompok (atau anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol kelompok(atau anggota) dari
kelompok lain. kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang
bernilai, seperti uang, status, dan pengetahuan.

2. Akses mempengaruhi wacana

Analisis Van Djik, memberi perhatian yang besar pada akses, bagaimana akses di antara masing-
masing kelompok dalam masyarakat.

*Dari berbagai sumber

Vous aimerez peut-être aussi