Vous êtes sur la page 1sur 22

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Drs. Sulistiono, SKM, M.Sc
Kepala Pusdiklat Aparatur - Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Profil Pusdiklat Aparatur dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
Profil ini merupakan dokumen deskripsi yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang
Pusdiklat Aparatur kepada instansi lain dan masyarakat yang meliputi Tugas Pokok,
Fungsi, Peran, Kebijakan, Strategi, Program,kegiatan yang dilaksanakan,
sumber daya yang dimiliki serta fasilitas yang tersedia.
Di tahun 2011 ini profil Pusdiklat Aparatur hadir untuk pertama kalinya setelah dikukuhkan
sebagai sebuah organisasi baru yang bertanggungjawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010)

Akhir kata semoga profil ini dapat bermanfaat untuk kita semua
Secara historis, perkembangan Pusdiklat Aparatur sejak didirikan tahun 1975 sampai sekarang, mengalami beberapa kali
perubahan nama organisasi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pada masanya.

Pada awal didirikannya (tahun 1975) Departemen Kesehatan (Depkes) memberi nama Biro V/Pendidikan. Kemudian dalam
rangka pengembangan pegawai, pada tahun 1978 Depkes membentuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat). Seiring
dengan perkembangan beban kerja, pada tahun 1985 Pusdiklat dikembangkan menjadi Pusdiknakes dan Pusdiklat Pegawai
yang pada waktu itu berada di bawah Setjen Depkes. Dengan adanya perubahan organisasi Depkes menjadi Depkes dan
Kesos, pada tahun 1984 Pusdiklat Pegawai ditetapkan menjadi Pusdiklat Kesos dan berada di bawah Badan PPSDM
Kesehatan. Pada tahun 2002 Depkes dan Kesos berubah nama menjadi Depkes dan Pusdiklat Kesos menjadi Pusdiklat
Kesehatan. Dengan semakin beratnya beban pembangunan kesehatan maka Pusdiklat Kesehatan diperluas sasaran
diklatnya menjadi Pusdiklat SDM Kesehatan. Pada tahun 2010 reformasi birokrasi mengubah nama Depkes, menjadi
Kemenkes dan Pusdiklat SDM Kesehatan menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Aparatur.

Sesuai dengan Permenkes 1144/MENKES/PER/VIII/2010, Pusdiklat Aparatur mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur.
VISI
Berdasarkan pada visi kementerian kesehatan Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dan mengacu pada Visi
BPPSDM Penggerak terwujudnya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang profesional dalam
mewujudkan masyrakat sehat yang mandiri dan berkeadilan maka Pusdiklat Aparatur menetapkan visi sebagai berikut:
Aparatur Kesehatan Kompeten dan Profesional dalam Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan di Indonesia

MISI
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan adalah:
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan yang bermutu untuk menghasilkan aparatur kesehatan yang kompeten dan
profesional dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di Indonesia.
Meningkatkan pembinaan dan pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan yang
profesional, yang ditujukan bagi institusi pendidikan dan pelatihan, tenaga pelatih dan kependidikan dan latihan, maupun
pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.
Mengembangkan sumberdaya pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan yang memadai jumlah dan jenisnya,
teralokasi dengan benar, dan termanfaatkan secara optimal guna menjamin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
aparatur kesehatan yang berkualitas.
Mengembangkan pendidikan dan pelatihan aparatur sesuai dengan perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi,
serta meningkatkan jejaring pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan antar berbagai pemangku kepentingan
pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.
Dalam melaksanakan misi maka strategi yang digunakan adalah:
 Melakukan penguatan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan direncanakan secara terprogram
berdasarkan regulasi yang berlaku disesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan dan standar pelayanan kesehatan.
 Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.
 Meningkatkan pembinaan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.
 Mengembangkan sumber daya pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.
 Mengembangkan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan. Dilakukan dengan
pengembangan jejaring (networking) baik nasional maupun internasional, secara sinergis.
Disesuaikan dengan pengembangan pola karir aparatur kesehatan. Memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) termasuk IT (information
technology). Didukung oleh sistem informasi kediklatan serta pengembangan knowledge
management dan Indonesia Integrity Center aparatur kesehatan.
Pusdiklat Aparatur dipimpin oleh seorang kepala yang membawahi 3 bidang masing masing terdiri dari 2 sub
bidang, dan 1 sub bagian serta kelompok jabatan fungsional.

 Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengendalian Mutu bertugas melaksanakan penyiapan


bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, penyusunan program, pemantauan, evaluasi, dan
laporan di bidang perencanaan, pengembangan dan pengendalian mutu pelatihan.
Terdir dari :
Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan
Sub Bidang Pengendalian Mutu

 Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan dan manajemen kesehatan.
Terdir dari :
Sub Bidang Diklat Kepemimpinan
Sub Bidang Diklat Manajemen Kesehatan

 Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan dan pelatihan teknis
dan fungsional kesehatan.
Terdir dari :
Sub Bidang Diklat Teknis Kesehatan
Sub Bidang Diklat Fungsional Kesehatan

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, dan
rumah tangga Pusdiklat Aparatur
 Ditujukan untuk mengantisipasi masalah kesehatan di masyarakat serta isu strategis bidang kesehatan
lainnya baik nasional maupn internasional
 Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan aparatur kesehatan yang kompeten
 Merupakan bagian integral dari pembinaan dan pengembangan karir aparatur kesehatan.
 Didasarkan atas kajian kebutuhan pelatihan
 Dilaksanakan secara berjenjang dan berlanjut
 Menggunaan metodologi dan teknologi diklat yang inovatif, kreatif dan tepat guna
 Menerapkan prinsip peningkatan mutu yang berkesinambungan.
 Peningkatan mutu dilaksanakan melalui akreditasi pelatihan dan akreditasi institusi pelatihan termasuk
peningkatan SDM pelatihan aparatur kesehatan.
 Dilaksanakan melalui peningkatan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan
 Didukung dengan sarana dan prasarana diklat serta unit kajian kompetensi aparatur/indonesia integrity
center Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada program pendidikan
dan pelatihan aparatur kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan, koordinasi dan
kerjasama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana dan sarana
prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan & pengawasan ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan serta tugas teknis & kegiatan lainnya.
 Mengatur, membina, mengawasi, melaksanakan kebijakan teknis diklat aparatur dalam bentuk tot, diklat
rintisan/inovatif, diklat strategis dan international,
Bidang Perencanaan, Pengembangan dan
Pengendalian Mutu
Sub Bidang Pengendalian Mutu
Sub Bidang Perencanaan & Pengembangan Program Unggulan :
Program :  Akreditasi Pelatihan
Perencanaan program-program kegiatan Berlaku untuk seluruh pelatihan kesehatan baik di pusat maupun
Program kerjasama lintas sektor, lintas daerah. Kegiatan akreditasi pelatihan mulai dari Quality Planning ,
kementerian, lintas negara Quality Control , dan Quality Improvement. Untuk memperlancar
implementasi akreditasi perlu dilakukan pembekalan melalui
Pengembangan Kediklatan inovatif pelatihan dan fasilitasi proses akreditasi pelatihan.
(PJJ=Pelatihan JarakJauh) dan Informasi
 Akreditasi Institusi Diklat
Penyelenggaraan pelatihan yang bermutu, selain pelatihannya
terakreditasi juga dilakukan di institusi pelatihan yang
terakreditasi. Untuk memperlancar implementasi akreditasi
institusi pelatihan dilakukan pembekalan melalui pelatihan dan
fasilitasi dalam penyiapan, pelaksanaan, audit internal dan
penilaian akreditasi institusi.

 Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)


NSPK berupa standar, pedoman, petunjuk pelaksanaan untuk
mendukung pelaksanaan akreditasi pelatihan dan akreditasi
institusi pelatihan.
Bidang Diklat Kepemimpinan dan
Manajemen Kesehatan

Sub Bidang Diklat Kepemimpinan Sub Bidang Manajemen Kesehatan


PELATIHAN UNGGULAN (YANG BERKAITAN DENGAN PERMENKES 971/2009) Pelatihan Manejemen Mutu RS
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan Rumah Sakit, Dinkes Prov/ Kab/ Kota, Pelatihan Manajemen Mutu Puskesmas
UPT/UPTD, Puskesmas
PELATIHAN SUB BIDANG DIKLAT KEPEMIMPINAN: Pelatihan Manajemen Obat
Diklat Kepemimpinan Tingkat II Pelatihan Management of Training (MOT)
Diklat Kepemimpinan Tingkat III Pelatihan Manajemen Jampersal
Diklat Prajabatan Gol II dan III
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Direktur dan Wadir Pelayanan
Pelatihan Manajemen BOK
Rumah Sakit Pelatihan Manajemen Jaminan Kesehatan
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Wadir SDM, Pendidikan dan Umum TOT Management of Training
Rumah Sakit Pelatihan Management Of Training
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Wadir Keuangan Rumah Sakit
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Kepala Bidang/Bagian Rumah Sakit
Pelatihan TOC
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Kepala Sub Bidang/ Bagian Rumah TOT Quality Control
Sakit TOT Penguji Kompetensi
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Kepala dan Sekretaris Dinkes TOT Evaluasi Pasca Pelatihan
Prov/Kab/Kota
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Kepala Bidang/Bagian di Dinkes TOT Training Need Assessment (TNA)
Prov/Kab/Kota Pelatihan Penguji Kompetensi
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan bagi Kepala Sub Bidang/ Bagian di Dinkes Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa
Prov/Kab/Kota
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan UPT/UPTD
Pemerintah
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan Puskesmas Pelatihan Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pimpinan Kemenkes Pelatihan Item Development
Bidang Diklat Teknis dan Fungsional Kesehatan
Sub Bidang Diklat Teknis Kesehatan

Sub Bidang Teknis Kesehatan Sub Bidang Fungsional Kesehatan


Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan
 Pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Bidang  Pelatihan Widyaiswara Tingkat Dasar (WI Dasar)
Kesehatan/Tenaga Non Koter (PPIH)  Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK)
 TOT Jabatan Fungsional Kesehatan (27 jenis) dan Jabatan
 Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
Fungsional Non Kesehatan (14 jenis)
 Pelatihan Dokter dengan Kewenangan Tambahan (Dokter  Pelatihan Penunjang Fungsional
Plus)  Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan Jabatan
 TOT Dokter Plus Fungsional Kesehatan dan Kurikulum dan Modul Pelatihan
 TOT Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Penunjang Jabatan Fungsional.
 Pelatihan PONED di 10 Propinsi  Memfasilitasi Unit Utama di lingkungan Kemenkes, Swasta
 Workshop Hasil Laporan Pelatihan Haji dan penyelenggara diklat lainnya dalam penyusunan
 Penyusunan KurIkulum dan Modul Pelatihan Teknis kurikulum dan Modul pelatihan bidang kesehatan dan
Kesehatan merancang design pelatihan bidang kesehatan
 Pelatihan Teknis Kesehatan  Standarisasi Kurikulum dan Modul Pelatihan Jabatan
 Pelatihan APN Fungsional Kesehatan.
 Standarisasi Pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan (27
 Pelatihan Dokter dengan Kewenangan Tambahan
jenis)
Kesehatan Jiwa Masyarakat
 Penyedia Tenaga Pelatih/Fasilitator Program Kesehatan
 Standarisasi Kurikulum dan Modul Pelatihan Teknis dan Diklat Jabatan Fungsional
Kesehatan
Jumlah tenaga 142 orang pada tahun 2011 yang terdiri dari 11 orang pejabat
struktural, 116 staf teknis dan administrasi, dan 17 orang tenaga fungsional
widyaiswara, yaitu 3 orang widyaiswara utama, 7 orang widyaiswara
madya, dan 7 orang widyaiswara muda.
PUSDIKLAT APARATUR

NAMA WIDYAISWARA KOMPETENSI / SPESIALISASI


1. Drg. Ramotan Gultom, M.Sc Pendekatan Epidemiolgi , Pengembangan Profesi Jabfungkes, Analisis Kebijakan
2. Drs. Syaefudin, MPH Learning Organisation, Manajemen Kesehatan
3. Alih Germas, SKM, MARS Kesling, Manajemen RS
4. Drg. Sri Sugiharti, M.Kes Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Tanti Lukitaningsih, SKM, M.Kes Manajemen Kesehatan, Epidemiologi, Kesling
6. Dr. Yenny Bros, M.Kes Tumbuh Kembang Anak, Pemberian Makanan Anak Balita, Kebijakan Publik, Pengemb Profesi Jabfungkes
7. Ucu Djuwitasari, SKp. MM. MKes. Manajemen Keperawatan, , Pengembangan Profesi Jabfungkes
8. Ir. Bambang Hermanto K3 Listrik pada fasilitas Yankes, Persyaratan Sistem & Listrik pada Yankes
9. Natsir, SPD, MM Perencanaan SDM, Keperawatan, Penyakit Diare
10. Ina Yuniati, Dipl.M., M.Sc Cara Kerja Menyusui, Komunikasi yang efektif
11. H. Alam Pamilihan H, SKM Kesehatan Lingkungan, Manajemen Keuangan
12. Hasnita, S.Pd, MPH Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi, Gender Budgeting
13. dr. Endah Sulastiana S, MARS Manajemen RS, Pengembangan Organisasi, Manajemen Keuangan
14. H. Alam Pamilihan Harahap, SKM Kesehatan Lingkungan, Manajemen Keuangan
15. H. Haslinda Daulay. SE. Msi Periilaku Kesehatan , Konsep Gender
16. Dorce Tandung, S. Sos. MAP BTCLS , Tiem Building , Manajemen SDM , Manajemen Perkantoran
17. Dr. T. Rabitha Cherysse, MPH Manajemen Pelayanan Prima , Gender
RUANG MAKAN

RUANG MAKAN
LAB KOMPUTER

LAPANGAN PARKIR
AULA
Salah satu kunci utama kesuksesan dalam pengelolaan pengembangan SDM Kesehatan berada pada penempatan SDM sesuai dengan
kompetensi dan prestasinya. Sehingga penempatan SDM dalam suatu organisasi perlu dilakukan secara cermat.
Saat ini permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan SDM kesehatan diantaranya:
1. Belum seluruh pegawai memiliki integritas yang tinggi,
2. Belum jelasnya kompetensi pegawai dalam merekrut dan melakukan seleksi pegawai baru (recruitment & selection),
3. Belum jelasnya kompetensi dalam penempatan tenaga (placement),
4. Belum teridentifikasinya model kompetensi bagi posisi kunci sehingga mempengaruhi kekurangjelasan dalam mencari kader-kader
jabatan penting.
5. Belum jelasnya program pengembangan tenaga (Training & Development) yang lebih fokus pada kebutuhan organisasi,
6. Belum terprogramnya pengembangan Organisasi (Organizational Development) dan perencanaan SDM (Human Resources
Planning).
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan wadah berupa unit kajian kompetensi SDM kesehatan dengan
menggunakan pendekatan assessment center (AC)

A. TUJUAN
Untuk melakukan kajian kompetensi yang akan dijadikan dasar dalam
penempatan dan pengembangan SDM Kesehatan dengan menggunakan
pendekatan assessment center.
B. KEGUNAAN
Hasil dari proses AC adalah informasi kompetensi perseorangan yang dalam
pengelolaan sumber daya manusia digunakan untuk:
Membentuk SDM yang berintegritas tinggi
Rekrutmen dan seleksi pegawai baru (recruitment & selection)
Penempatan tenaga (placement)
Pelatihan dan pengembangan tenaga (Training & Development)
Fit & Proper Test
Pengembangan Organisasi (Organizational Development)
Perencanaan SDM (Human Resources Planning)
C. METODE
Penilaian kompetensi SDM dilakukan melalui metode assessment center
yang merupakan metode dengan pendekatan multi metode dan multi
assessor
LABORATORIUM PERILAKU
Ruang Kelas
Ruang Rapat
Ruang Individu
Ruang Asesor
Ruang Pengendali
Ruang Monitoring (visual)

Kelengkapan
LCD
Jaringan internet
Local Area Network
Smart board
Sound system
CCTV
Peran :
Sebagai sumber bahan pembelajaran, sumber informasi iptek kediklatan dan kesehatan, sumber sarana
pembelajaran, serta sumber rujukan kediklatan.

Fungsi :
 Mengidentifikasi (mengkaji) sumber belajar sesuai dengan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Memproduksi media pembelajaran sesuai dengan hasil kajian
 Mengelola kemitraan dibidang pembelajaran, dengan cara menggalang sponsorship, promosi hasil
produksi media pembelajaran, dll
 Memberikan layanan informasi tentang sumber belajar yang dimiliki, kekuatan sumber daya, produk yang
telah dihasilkan oleh Pusdiklat Aparatur, agenda kediklatan, dan informasi lainnya.
 Memberikan konsultasi, asistensi dan fasilitasi tentang manajemen penyelenggaraan pelatihan,
metodologi dan teknologi pelatihan.

Contact:
Pusdiklat Aparatur BPPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Jl. Hang Jebat III Blok F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gedung BPPSDM Lantai 7
Telp: 021-7245517-72797302; Fax: 021-7262977
http://www.bppsdmk.depkes.go.id atau http://www.lrckesehatan.net

Vous aimerez peut-être aussi