Analisis Oxidation Degree Membran Trilayer Nanoporous Graphene Melalui Proses
Aqueous Arc Discharge Terhadap Efektivitas Kerja Membran Desalinator
Disusun Oleh : NAMA : ARHAM NIM : H21114017
PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Bumi merupakan planet yang terdiri dari sekitar 72% air, tapi 97% dari air tersebut adalah air asin yang tidak cocok untuk kebutuhan domestik dan industri (Wang,dkk,2016). Konsentrasi garam pada air segar dan air laut bervariasi dari 500 ppm hingga 35.000 ppm. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization), konsentrasi yang dibutuhkan untuk level Chloride sekitar 0,25kg/m3 dan level Sodium sekitar 0,20 kg/m3 pada hasil rasa air minum yang terdeteksi (Manju,dkk, 2016). Sekarang, teknologi air bersih yang sudah familiar adalah Reverse osmosis (RO), Electro-dialysis (ED), Multi-Effect Distillation (MED) desalination, geothermal desalination and Multi-Stage Flash (MSF) desalination (Yasin,dkk, 2016). Selain itu, metode filtrasi air adalah dengan menggunakan nanofiltrasi. Nanofiltrasi (NF) mendapat perhatian lebih karena keuntungan yang dihasilkan dalam memproduksi air tawar dari air laut melalui pemberian tekanan yang rendah. Sekarang, teknologi nanofiltrasi banyak digunakan dalam proses desalinasi, separasi dan purifikasi (Yuan,dkk,2017). Membran nanoporous seperti Zeolit dan Carbon Nanotube (CNT) diharapkan memiliki kemampuan yang baik sebagai altenatif membrane Reverse Osmosis (RO). Tapi permeabilitas membrane Zeolit masih sangat rendah karena ketebalannya yang lebih besar dan arsitektur pori yang kompleks. Membran yang terbuat dari CNT memiliki tantangan yang besar. Pengembangan material membran baru terus diteliti untuk menjadikan Reverse Osmosis lebih ekonomis. Material yang terbaru dikembangkan adalah Graphene sebagai membrane. Metode ini merupakan metode desalinasi terbaru yang telah dipelajari di pusat penelitian di MIT, USA dan dapat digunakan sebagai membran untuk reverse osmosis (Aghigh,dkk, 2015). Graphene merupakan membran 2 dimensi yang terbuat dari material karbon (Chen, 2015). Studi teoritis membran untuk desalinasi air menyatakan bahwa permeabilitas Graphene 2-D bisa meningkatkan kemampuan menyaring ion dan sangat berpotensial karena memiliki efisiensi yang sangat besar dibandingkan membran filtrasi berbasis polimer yang lain (Kim,dkk, 2016). Graphene memiliki peluang yang sangat besar karena studi eksperimental menunjukkan bahwa material ini memiliki kekuatan mekanik yang stabil , dimensi yang tipis, dan struktur nanoporous yang maksimal (Chen, 2015). Nanoporous graphene dibuat menjadi trilayer untuk meningkatkan kemampuan filternya dengan proses aqueous arc discharge. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengaruh jumlah layer terhadap efektivitas kerja membran graphene? 2. Bagaimana pengaruh derajat oksidasi terhadap efektivitas kerja membran graphnne? Tujuan Dari rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai adalah 1. Mengetahui analisis jumlah layer terhadap efektivitas kerja membran graphene. 2. Mengetahui pengaruh derajat oksidasi terhadap efektivitas kerja membran graphene.