Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
AXA Mandiri merupakan asuransi jiwa unit link yang dipasarkan melalui
channel bancassurance (bisnis yang menggabungkan produk-produk asuransi murni
dengan produk investasi) dengan manfaat hasil investasi optimal sesuai dengan jenis
dana investasi pilihan.Mekanisme pengelolaan dana pada AXA Mandiri ini akan
dikelola melalui PT AXA Mandiri Financial Service. PT AXA Mandiri Financial
Services (AMFS) adalah anak perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang
asuransi jiwa seperti asuransi dana pensiun. PT AXA Mandiri Financial Services
pada tahun 2011 sampai 2013 memperoleh hasil kinerja yang sangat baik. Hasil tersebut
menumbuhkan aset pada perusahaan tahun 2013 sejumlah Rp. 16.831.252 juta. Berikut
adalah tabel perkembangan aset pada tahun 2011-2013
Tabel 1.1
Perkembangan Aset pada tahun 2011-2013
Aset Tahun Tahun Tahun
2013 2012 2011
Kas dan setara kas 543.273 229.789 914.560
Investasi
- Efek-efek yang dimiliki oleh
dana pemegang polis unit link 10.265.611 9.027.754 8.126.993
konvensional
- Efek-efek yang dimiliki oleh 647.531 662.741 591.841
dana pemegang polis unit link
syariah
Piutang premi 52.067 260.172 169.524
Piutang reasuransi 14.179 7.669 8.502
Piutang bunga 30.259 17.043 15.191
Aset lain-lain 1.109.887 1.473.630 1.106.650
Aset reasuransi 11.625 1.755 0
Biaya dibayar dimuka 3.171 7.752 10.483
Pajak ditangguhkan bersih 7.795 0 0
Jumlah asset 16.831.252 15.295.678 12.519.044
Sumber: Annual Report AXA Mandiri Financial Service tahun 2013
Kinerja tahun 2011 sampai tahun 2013 aset AXA Mandiri Financial Service
mengalami peningkatan. Jumlah aset tahun 2011 sejumlah Rp. 12.519.044 juta,
sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp. 15.295.678 juta, dan pada tahun 2013
memperoleh hasil Rp. 16.831.252 juta. Dari hasil kinerja tersebut dapat disimpulkan
bahwa aset pada AXA Mandiri Financial Service dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan. Kemudian, perusahaan mengetahui bahwa pengelolaan dana dan
kontribusi dari peserta asuransi itu sangat penting, jika semakin besar kontribusi peserta
asuransi maka semakin besar pula pendapatan maupun penambahan aset setiap
tahunnya yang diperoleh perusahaan ataupun peserta asuransi jika dilakukan
dengan maksimal dalam pengelolaan dana (penempatan investasi yang tepat
Bank Mandiri yang membuka unit link dengan AXA Mandiri Financial Service
dengan mengeluarkan produk AXA Mandiri Rencana Sejahtera juga mempunyai
maksud untuk bisa memperoleh pendapatan juga dan Bank Mandiri nantinya akan
mendapatkan fee base income (keuntungan yang didapat dari transaksi yang diberikan
dalam jasa-jasa bank) tiap tahunnya oleh PT. AXA Mandiri Financial Service.Dalam
pengelolaan dananya produk AXA Mandiri ini membagi menjadi dua aspek yaitu
kontribusi yang digunakan untuk asuransi dan kontribusi yang digunakan untuk
investasi.
Adapun kontribusi yang digunakan untuk investasi dapat memperoleh investasi
yang optimal dengan penggunaan produk ini, yaitu dengan menentukan porsi
investasinya. Kemudian dari manfaat asuransinya, pada kontribusi asuransi nantinya
terbagi menjadi dua aspek yaitu sebagian digunakan untuk iuran/ bln dan juga
diperuntukkan ke dalam investasi juga.
BAB II.PEMBAHASAAN
2.1 Konsep Asuransi AXA Mandiri
Bank Mandiri yang membuka unit link dengan AXA Mandiri Financial Service
dengan mengeluarkan produk AXA Mandiri konvensional maupun AXA Mandiri
syariah juga mempunyai maksud untuk bisa memperoleh pendapatan juga dan
Bank Mandiri nantinya akan mendapatkan fee base income (keuntungan yang didapat
dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank) tiap tahunnya oleh PT. AXA
Mandiri Financial Service.Berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan unit link
dengan AXA Mandiri Financial Service yang mengeluarkan produk AXA Mandiri
konvensional dan AXA Mandiri syariah :
Tabel 2.1
Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah
No. Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
1 Konsep Perjanjian antara dua pihak atau Sekumpulan orang yang saling
lebih, dengan mana pihak membantu, saling menjamin,
penanggung mengikatkan diri dan bekerjasama, dengan cara
kepada tertanggung, dengan masing-masing mengeluarkan
menerima premi asuransi. dana rutin.
2 Pengelolaan Tidak ada pemisahan dana, Pada produk-produk saving
Dana yang berakibat terjadinya dana life terjadi pemisahan dua
hangus (untuk produk saving dana, yaitu dana
life) rutin/derma dan dana peserta,
sehingga tidak mengenal istilah
dana hangus. Sedangkan untuk
term insurance (life) dan
general insurance semuanya
bersifat rutin.
3 Investasi Bebas melakukan investasi Dapat melakukan investasi
dalam batas-batas ketentuan sesuai ketentuan perundang-
perundang-undangan, dan tidak undangan, sepanjang tidak
terbatasi pada haram dan bertentangan dengan prinsip-
halalnya obyek atau sistem prinsip syariah, bebas dari riba
investasi yang digunakan. dan tempat-tempat investasi
terlarang.
4 Kepemilikan Dana yang terkumpul dari Dana yang terkumpul dari
dana premi peserta keseluruhannya peserta dalam bentuk iuran
menjadi milik perusahaan bebas atau kontribusi, merupakan
menggunakan, serta milik peserta (shahibul mal),
menginvestasikan kemanapun. perusahaan hanya sebagai
pemegang amanah (muharib)
dalam menglola dana tersebut.
5 Unsur premi Unsur premi terdiri dari tabel Iuran atau kontribusi terdiri
mortalitas (mortality tables), dari unsur rutin dan tabungan
bunga, dan biaya asuransi (cost (yang tidak mengandung unsur
insuransce) riba). Rutin juga dihitung
dari tabel mortalitas, tetapi
tanpa perhitungan bunga
teknik.
6 Sumber Sumber biaya klaim adalah dari Sumber pembayaran klaim
pembayaran rekening perusahaan, sebagai diperoleh dari rekening rutin,
klaim konsekuensi penanggungan yaitu peserta saling
terhadap tertanggung. Murni menanggung. Jika salah satu
bisnis dan tidak ada nuansa peserta mendapat musibah
spiritual. maka peserta lainnya ikut
menanggung bersama risiko.
7 Sistem Menurut konsep asuransi Menurut konsep asuransi
akunta nsi accrual basis, yaitu proses akuntansi cash basis,
akuntansi yang mengakui mengakui apa yang benar-
terjadinya peristiwa atau benar telah ada, sedangkan
keadaan non kas. Dan, accrual basic dianggap
mengakui pendapatan, bertentangan dengan syariah
peningkatan asset, expenses, karena mengakui adanya
liabilities dalam jumlah tertentu pendapatan, harta, beban atau
yang baru akan diterima dalam utang yang akan terjadi di
waktu yang akan datang. masa yang akan datang.
Sementara apakah itu benar-
benar dapat teradi hanya Allah
yang tahu.
8 Keuntungan Keuntungan yang diperoleh dari Profit yang diperoleh dari
surplus underwriting, komisi surplus underwriting, komisi
reasuransi, dan hasil investasi reasuransi, dan hasil investasi,
seluruhnya adalah keuntungan bukan seluruhnya menjadi
peusahaan. milik perusahaan, tapi
dilakukan bagi hasil
(mudharabah) dengan peserta.
tahunnya.
Pembayaran kontribusi dibagi menjadi dua yaitu dana kontribusi yang dikhususkan
untuk asuransi dana pensiun dan kontribusi yang dikhususkan untuk investasi dana
pensiun. Pada kontribusi asuransi, prosentase tahun pertama adalah 80% dari jumlah
yang dikontribusikan ke dalam dana asuransi dan sisanya dari asuransi tersebut yaitu
sebesar 20% dimasukkan ke dalam investasi. Ini digunakan untuk mengoptimalkan
investasi yang ada. Kemudian pada dana yang dikhususkanuntuk investasi akan
diinvestasikan ke dalam saham.Pada tahun kedua, dana yang dikontribusikan ke
dalam asuransi menjadi 60% dari dana kontribusinya, kemudian sisanya yaitu
40% akan dimasukkan ke dalam dana kontribusi investasi. Pada tahun ketiga,
dana yang dikontribusikan ke dalam asuransi semakin sedikit yaitu 30% dari dana
asuransi saja dan yang dimasukkan ke dalam investasi sebesar 70% dari dana
asuransi tersebut. Pada tahun keempat, dana yang dikontribusikan ke asuransi
sebesar 20% dan 80% akan dimasukkan ke dalam investasi. Pada tahun kelima,
dana yang dikontribusikan ke dalam asuransi sebesar 10% dan dana yang akan
diinvestasikan 90% dari kontribusi asuransi (rutin). Pada tahun keenam, peserta
asuransi sudah tidak membayarkan kontribusinya ke dalam iuran rutin dan total dana
kontribusi akan dimasukkan ke dalam dana investasi semua. Itu semua agar dapat
mengoptimalkan investasi yang ada. Berikut adalah mekanisme pengelolaan dana pada
AXA Mandiri yang akan di gambarkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Mekanisme pembagian Dana Axa Mandiri
Keterangan:
30% ( Contoh)
70 % ( Contoh)
Gambar 2.2
Mekanisme Pengelolaan Dana pada Produk yang Mengandung Unsur
Tabungan
Keterangan:
Pada mekanisme pengelolaan dana produk saving ini pertama peserta harus
membayarkan premi (konribusi) secara rutin. Kemudian kontribusi tersebut akan
diinvestasikan (saham ). Dari hasil investasi akan dibagi dengan ketentuan
30% untuk biaya operasional dan 70% kembali ke rekening tabungan. Pada
pembagian ini menggunakan sistem bagi hasil. Dari rekening tabungan nantinya
peserta asuransi mendapatkan manfaat yaitu uang pertanggungan peserta asuransi
jika terjadi resiko pada saat masa asuransi belum jatuh tempo. Dan pada biaya
operasional yakni jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang
dikeluarkan atau kekayaan yangdipindahkan, saham yang dikeluarkan atau
hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang
diperoleh. Sedangkan investasi dan hasil investasi adalah suatu bentuk
pengeluaran modal dari kontribusi peserta asuransi yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan, hasil investasi itu muncul setelah investasi sudah
berhasil. Pada rekening khusus nantinya peserta asuransi mendapatkan uang
pertanggungannya yang diambilkan dari rekening tersebut.
Sistem ini berlaku dengan menambah dana investasi diluar setiap premi yang
dibayar oleh peserta secara rutin dan dimasukkan dalam rekening perusahaan.
Kumpulan dana peserta ini akan diinvestasikan sesuai dengan perjanjian kedua
belah pihak.Keuntungan hasil investasi setelah dikurangi dengan beban asuransi
(klaim dan premi asuransi), akan dibagi antara peserta dan perusahaan dalam suatu
perbandingan tetap berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dan
peserta. Berikut ini adalah penjelasan mekanisme pengelolaan dana pada produk
non saving yang akan dijelaskan pada gambar 2.3
Perusahaan
Biaya
Operasional
Hubungan
Investasi Hasil
Investasi
Bgn ( 60%)
Total Total Beban Surplus Perusahaan
Premi
Dana Dana Asuransi
Operasional
Bgn (40%)
Peserta
Peserta
Gambar 2.3
Mekanisme Pengelolaan Dana pada Produk yang Mengandung Unsur Non
Tabungan
Keterangan:
2. Biaya
a) Biaya administrasi sebesar Rp. 35.000,- per bulan dari nilai investasi.
b) Biaya manajemen dana investasi per tahun, yang dikurangi dari nilai aset
bersih untuk menentukan harga unit (satuan nilai investasi):
1) Active money rupiah : 0.788%
2) Attractive money rupiah : 0.788%
3. Jenis investasi AXA Mandiri
a) Active money rupiah
1) Diinvestasikan pada instrumen saham, sukuk dan pasar uang.
2) Bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang
lebih tinggi dari pendapatan tetap.
3) Memiliki tingkat risiko sedang.
b) Attractive money rupiah
1) Diinvestasikan pada instrumen saham, sukuk dan pasar uang.
2) Bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang
tinggi.
3) Memiliki risiko tinggi.
c) Jenis risiko
1) Risiko likuiditas (risiko yang muncul jika suatu pihak tidak dapat
membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai)
2) Risiko ekonomi dan perubahan politik (risiko yang disebabkan
perubahan politik
BAB III.ANALISIS
Tabel 3.1
Plan dan Kontribusi
2) Top Up
Saat Pembayaran Biaya Pensiun ( Top Up)
Investasi Dana Pensiun Rp. 50.000.000
Biaya Iuran Pensiun(top up) dibayar dimuka Rp. 3.216.000 ( 2.016.00+1.200.000)
Kas Rp. 46.784.000
2) Top Up
Saat Pembayaran Peserta Asuransi
Kas Rp. 3.216.000
Investasi Dana Pensiun Rp.3.216.000
Saat Penyetoran Peserta ke AXA Mandiri
Kas Rp. 3.216.000
Pendapatan Premi ( Top Up) Rp. 3.216.000
Pada saat AXA Mandiri melakukan pengembalian kontribusi dana pensiun yang
dibayarkan oleh peserta asuransi dalam jangka waktu 10 (sepuluh tahun)
dengan tingkat bunga pengembalian sebesar 17 % /thn
1) Tahun pertama, dengan uang pertanggungan sebesar Rp. 50.000.000,-, peserta
asuransi membayarkan iuran sebesar Rp. 2.520.000,- (dari kontribusi asuransi)
X 80% = Rp. 2.016.000,- X 17%( kontribusi bunga) = Rp.342.720, - dan
kontribusi investasi Rp. 2.520.000,- X 20% = Rp. 504.000,- ditambah Rp.
1.200.000,- (top up berkala) = Rp. 1.704.000,-.X 17%( kontribusi bunga) =
Rp.289.680,-
2) Top Up
Kas Rp.3.505.680
Investasi Dana Pensiun Rp.3.505.680
Mekanisme pengelolaan dana pada produk AXA Mandiri ini akan dibagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu pada asuransi dan investasi. Pada asuransi nantinya
akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu iuran rutin dan investasi, ini
digunakan untuk mengoptimalkan investasi yang ada. Pada iuran rutin peserta
asuransi nantinya akan berkumpul menjadi satu kumpulan dana rutin yang
digunakan untuk biaya klaim/reasuransi (dana pertanggungan peserta asuransi. Jika
dalam jangka waktu satu tahun nantinya kumpulan dana rutin itu tidak ada yang
klaim ataupun reasuransi, maka kumpulan dana tersebut akan diinvestasikan oleh
perusahaan. Hasil dari investasi tersebut (surplus underwriting) akan
dibagikan sesuai kesepakatan pada awal akad yaitu 50% dari surplus underwriting
tersebut akan dimasukkan lagi ke dalam kumpulan dana rutin, 30%
didistribusikan ke perseta asuransi, dan 20% diberikan ke perusahaan sebagai
pengelola dana.
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Abbas. 2000. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: Grafindo Persada.
Sartika, Mila. 2013. Konsep Pengelolaan Dana Premi Unit Link AXA Mandiri.
Sula, Muhammad Syakir. 2004. Asuransi Konvensional dan syariah (Life and
General):Jakarta