Vous êtes sur la page 1sur 3

ASKEP HDR

1. Pengertian
Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa
jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :227). Menurut Townsend (1998:189)
harga diri rendah merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang
negatif baik langsung maupun tidak langsung. Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J
(1998:352) bahwa harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri
yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri. Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat
kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya
kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun.
2. Tanda dan gejala
Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang berhubungan dengan harga
diri rendah antara lain:
Data subjektif:
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
c. Perasaan tidak mampu
d. Rasa bersalah
e. Sikap negatif pada diri sendiri
f. Sikap pesimis pada kehidupan
g. Keluhan sakit fisik
h. Pandangan hidup yang terpolarisasi
i. Menolak kemampuan diri sendiri
j. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
k. Perasaan cemas dan takut
l. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif
m. Mengungkapkan kegagalan pribadi
n. Ketidak mampuan menentukan tujuan
Data objektif:
a. Produktivitas menurun
b. Perilaku destruktif pada diri sendiri
c. Perilaku destruktif pada orang lain
d. Penyalahgunaan zat
e. Menarik diri dari hubungan sosial
f. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
h. Tampak mudah tersinggung/mudah marah
3. Penyebab
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif akibat adanya
kurang umpan balik positif, kurangnya system pendukung, kemunduran perkembangan ego,
pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi system keluarga serta terfiksasi pada tahap
perkembangan awal (Townsend, M.C, 1998: 366). Menurut Carpenito, L.J (1998: 82) koping individu
tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami suatu
ketidakmampuan dalam menangani stressor internal atau lingkungan dengan adekuat karena
ketidakadekuatan sumber-sumber (fisik, psikologis, perilaku atau kognitif). Sedangkan menurut
Townsend, M.C (1998: 312) koping individu tidak efektif merupakan kelainan perilaku adaptif dan
kemampuan memecahkan masalah seseorang dalam memenuhi tuntunan kehidupan dan peran.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan, individu yang mempunyai koping individu
tidak efektif akan menunjukkan ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri atau tidak dapat
memecahkan masalah terhadap tututan hidup serta peran yang dihadapi. Adanya koping individu
tidak efektif sering ditunjukkan dengan perilaku (Carpenito, L.J, 1998:83; Townsend, M.C, 1998:313)
sebagai berikut:
Data subjektif :
a. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta bantuan
b. Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan
c. Mengungkapkan ketidakmampuan menjalankan peran
Data Objektif :
a. Perubahan partisipasi dalam masyarakat
b. Peningkatan ketergantungan
c. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi keinginan sendiri
d. Menolak mengikuti aturan-aturan yang berlaku
e. Perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri dan orang lain.
f. Memanipulasi verbal/perubahan dalam pola komunikasi
g. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
h. Penyalahgunaan obat terlarang
4. Akibat
Harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri, isolasi sosial menarik diri
adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif, mengganggu
fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DepKes RI, 1998:336). Isolasi Sosial menarik diri sering
ditunjukkan dengan perilaku antara lain:
Data subjektif
a. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data Objektif
a. Kurang spontan ketika diajak bicara
b. Apatis
c. Ekspresi wajah kosong
d. Menurun/tidak adanya komunikasi verbal
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara
C. Data yang perlu dikaji pada diagnosa Isolasi sosial :menarik diri
Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain
Klein mengatakan malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain
Merusak diri sendiri
Merusak orang lain
Ekspresi malu
Menarik diri dari hubungan sosial
Tampak mudah tersinggung
Tidak mau makan dan tidak tidur
Tampak ketergantungan pada orang lain
Tampak sedih dan tida melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan
Wajah tampak murung
Ekspresi wajah kosong,
Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara
Suara pelan dan tidak jelas
Hanya memberijawaban singkat (ya/tidak)
Menghindar ketika didekati
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan harga diri rendah
F. FOKUS INTERVENSI
Pasien
SP 1
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih digunakan
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan kedua
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga
SP 1
1. mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
3. menjelaskan cara - cara merawat pasien harga diri rendah
SP 2
1. melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
2. melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah
SP 3
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge
planning)
2. menjelaskan follow up pasien setelah pulang

Vous aimerez peut-être aussi