Vous êtes sur la page 1sur 3

ACNE VULGARIS.

Sinonim : Akne, jerawat( Malaysian & Indonesian),


tagihawar( Phillipine), siew ( Thai), tsuo tsang ( Cina)

Apakah Jerawat itu ?


Jerawat atau akne adalah kelainan kulit yang terjadi akibat sumbatan dan
peradangan menahun kelenjar minyak akar rambut ( pilo-sebaseus folicle) ,
ditandai dengan pembentukan komedo (comedone), bintil merah (papule) yang
biasanya berisi nanah (pustule), menjadi benjolan (nodule) terinfeksi mirip bisul
yang nyeri, serta dapat meninggalkan bekas berupa jaringan parut (scars) atau
terbentuk kista (cyst).

Jerawat umumnya mulai terjadi pada masa remaja yaitu usia 13 s/d 19 tahun
( insidens pada wanita 13-17 tahun & pria 15-19 tahun ). Setelah melalui masa
pubertas, jerawat biasanya secara berangsur akan berkurang dan sembuh dengan
sendirinya. Namun kadang-kadang, terutama pada wanita, dapat menetap sampai
usia 30-an bahkan lebih, karena pemakaian kosmetik atau stres dll.

Terpenting merawat muka dengan teratur dibawah pengawasan dokter ahli


agar jerawat dapat diobati dengan tepat, cegah infeksi kulit berkepanjangan untuk
menghindarkan cacat pada kulit wajah akibat jaringan parut.

Dimana saja dapat timbul jerawat ?


Selain di muka, jerawat dapat pula timbul di dada dan punggung bagian atas
serta di bahu/lengan bagian atas.

Apa keluhan pada jerawat ?


Jerawat biasanya tanpa keluhan, mungkin disertai rasa gatal ringan, namun
umumnya keluhan penderita gangguan penampilan diri (tidak/kurang P.D.).
Bila terjadi infeksi sekunder biasanya timbul bisul kemerahan disertai rasa nyeri.

Apakah penyebabnya ?
Penyebab utama terjadinya jerawat yaitu :
a. Akibat penyumbatan muara folikel akibat gangguan proses keratinisasi,
b. Meningkatnya produksi kelenjar lemak ( sebum) akibat hormon androgen,
c. Kolonisasi kuman Propionibacterium acne ( P. acnes) penghasil enzim
lipase akan menghidrolisis lemak trigliserida menjadi asam lemak bebas yang
bersifat komedogenik,
d. Timbulnya proses peradangan akibat pecahnya folikel pilo-sebaseus.
e. Disamping itu dipengaruhi pula berbagai faktor pencetus sehingga jerawat
tidak sendiri tapi multi-faktorial.
Apa saja faktor pencetus itu ?
Jerawat terjadi akibat pengaruh berbagai faktor yaitu :
1. Jenis kulit yang berpori besar & cenderung berminyak.
2. Peningkatan kadar hormon yang merupakan faktor penting pada aktivitas
kelenjar minyak.
3. Hidup tidak teratur, kurang istirahat & sering begadang, stres.
4 Makanan berlemak & tinggi karbohidrat, pedas, alkohol & merokok secara
tidak langsung ikut memacu kelenjar minyak.
5 Perawatan kulit dan penggunaan kosmetik yang tidak tepat.
6. Minum obat-obat tertentu.

Bagaimanakah gejalanya ?
Kelainan kulit awal yang khas berupa komedo, yaitu tonjolan kecil akibat
sumbatan lemak. Bila berwarna hitam disebut komedo hitam ( Black head atau
Open comedo), sedangkan bila berwarna putih letaknya lebih dalam disebut
sebagai komedo putih ( White head atau Closed comedo )

Bagaimana cara pengobatannya ?


1. Membersihkan kulit wajah & leher dengan sabun yang sesuai secara
teratur, sehabis bepergian maupun di rumah terutama sebelum tidur
(sekurangnya 2 kali sehari ).
2. Dapat memakai obat-obat topikal a.l. mengandung sulfur, benzoil
peroxide, asam retinoik dll.
3. Bila jerawat bertambah banyak, besar-besar disertai rasa gatal/nyeri, dan
meradang disertai pernanahan sebaiknya konsultasi ke dokter.
4. Bila diperlukan dokter akan memberikan obat-obat minum yang diperlukan
atau tindakan-tindakan khusus untuk mengatasi infeksi serta mencegah
terjadinya jaringan parut.

Bagaimana mengatasi kekambuhannya ?


Perlu perhatikan dan diselidiki beberapa faktor pencetus timbulnya jerawat,
sehingga bila faktor tersebut ada dan dapat diatasi, kekambuhannya dapat
dihindari.
Bagaimana cara pencegahannya ?
1. Menghindari faktor pencetus :
- Hidup teratur, sehat, cukup istirahat.
- Olahraga sesuai kondisi badan.
- Hindari stres, meluangkan waktu untuk liburan.
- Penggunaan kosmetik yang sesuai & tidak berlebihan.
- Hindari minuman keras, makanan pedas & merokok.
- Diet seimbang serta banyak makan sayur & buah.
- Hindari polusi debu & asap rokok.

2. Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lemak di wajah :


- Perawatan kulit yang sesuai secara teratur.
- Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi serta karbohidrat dengan
kalori tinggi.

Melbourne, 1 Maret 2003.

Dr. Danny A. Hermawan, Dip. Derm.


Dosen Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin, FK.-UKRIDA.

Vous aimerez peut-être aussi