Vous êtes sur la page 1sur 2

NAMA : NIMAN NASU KARISUL IHTIROM NIM : 932107616

KELAS : D SEMESTER : 2

MATKUL : SKI KD : 2.4_KELAS 9 GENAP

WAYANG KULIT

Wayang sebagai seni yang digemari oleh masyarakat memang memiliki daya tarik yang
tinggi dan nilai tersendiri di dalam masyarakat. Salah satu cerita dalam pewayangan yang sangat
digemari oleh masyarakat adalah cerita tentang pusaka yang dimiliki oleh Raja Yudhistira yang
memiliki keampuhan dan kesaktian yang luar biasa. Pusaka tersebut bernama Jamus Kali Maha
Husada yang memiliki daya ampuh untuk mendatangkan ketentraman dan menghilangkan segala
marabahaya, baik itu yang berupa penyakit ataupun bencana. Kemudian, di era perkembangan
agama Islam, istilah Kali Maha Husada yang berarti obat yang sangat dahsyat dirubah dan
ditransformasikanmaknanya oleh Sunan Kalijaga menjadi Jamus Kalimasadayang merupakan
akronim dari Kalimah Syahadat. Makna Kali Maha Husada yang ingin disampaikan oleh Sunan
Kaljaga akan sangat berbeda ketika kitabandingkan dengan naskah asli Mahabharata versi India-
nya. Nilai-nilai yang ingin disampaikan Sunan Kalijaga sebagai penyebar agama Islam di Pulau
Jawa tentu tak luput dari konsep-konsep ketauhidan yang menekankan pemahaman seseorang
tentang kepercayaan terhadap Keesaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Secara otomatis, masyarakat
yang menonton pertunjukan wayang yang dibawakan oleh Sunan Kalijaga akan tergerak hatinya
dan memikirkan lagi konsep-konsep syahadat(bersaksi dengan sepenuh hati bahwa Allah sebagai
Tuhan Yang Esa dan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya) yang dibawakan Sunan Kalijaga
dalam pertunjukannya. Dengan adanya media wayang yang digunakan untuk mengenalkan
dasar-dasar ajaran tauhid, maka penyebaran agama Islam di Jawa berjalan dengan sangat lancar
dan mendorong penduduk pribumi untuk mulai memeluk dan menganut agama Islam.

HADRAH

Makna hadrah dari segi bahasa diambil dari kalimat bahasa Arab yakni hadhoro atau
yuhdhiru atau hadhron atau hadhrotan yang berarti kehadiran. Namun kebanyakan hadrah
diartikan sebagai irama yang dihasilkan oleh bunyi rebana. Dari segi istilah atau definisi, hadrah
menurut tasawuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke hati,
karena orang yang melakukan hadrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran
Allah dan Rasul-Nya.
Syair-syair Islami yang dibawakan saat bermain hardah mengandung ungkapan pujian dan
keteladanan sifat Allah dan Rasulullah SAW yang agung. Dengan demikian akan membawa
dampak kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas
sifat sifat Allah yang Maha Hidup (Al-Hayyu), melakukannya sambil berdiri, berirama dan
melantunkan bait-bait pujian atas baginda Nabi Muhammad SAW.

QASIDAH

Qasidah berasal dari kata "qasidah" (bahasa Arab), artinya "lagu"atau nyanyian". Tetapi
arti qasidah selanjutnya menunjuk kapada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu
dengan syair-syair bertemakan agama Islam atau da'wah Islam. Kasidah adalah seni suara yang
bernapaskan Islam, di mana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah
dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama
penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana,
yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang
dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang
yang telah dibersihkan bulu-bulunya.

Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa
pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain.
Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami
(suatu doa dan pujian terhadap Tuhan) Qasidah juga menunjukkan grup kesenian dengan alat
musiknya yang paling pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain. Satu grup kesenian qasidah
terdiri atas lima hingga enam orang dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling
kecil hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan alat kecrek. Pada perkembangan
selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan
seniman itu sendiri.

Maksud dan fungsi Qasidah


Kesenian qasidah diadakan dengan maksud untuk memberikan hiburan musik dan Seniman
muslim berkreasi dengan maksud tertentu, seperti sebagai berikut:

Rekreatif atau hiburan.


Menyemarakkam hari-hari besar Islam.
Da'wah Islam.

Vous aimerez peut-être aussi