Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi. BBLR termasuk faktor utama dalam
peningkatan morbiditas dan mortalitas neonatus. Selain berat badan lahir, tingkat
kematangan (maturitas) bayi tersebut juga mempengaruhi.1,2
Prevalensi bayi berat berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 % dari
seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang
atau sosial ekonomi rendah. Secara statistik menunjukan 90 % kejadian BBLR
didapatkan di negara berkembang dan angka kematian dapat 35 kali lebih tinggi
dibandingkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram.1,2
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%. Presentase BBLR tahun 2013 mencapai
10,2% dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur presentasinya mencapai 15% serta
menempati peringkat ketiga tertinggi di Indonesia.3,4
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Selain itu
faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR bisa berasal dari ibu, janin dan plasenta.
Faktor ibu yang dapat menyebabkan BBLR antara lain umur, paritas, penyakit
selama hamil dan kebiasaan ibu. Faktor janin seperti hidramion, kehamilan
kembar/ganda, kelainan kromosom, dan faktor plasenta seperti plasenta previa,
solusio plasenta, plasentitis villus dan tumor plasenta juga dapat menyebabkan
terjadinya BBLR.1,5
Gambaran fisik bayi BBLR yang lahir prematur antara lain: ukuran
badannya kecil, kulitnya tipis, vena di bawah kulit terlihat jelas, lemak bawah kulit
sedikit sehingga kulitnya tampak keriput, rambut lanugo masih banyak, telinganya
tipis dan lembek, tangisannya lemah, refleks menghisap dan refleks menelan buruk,
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Lahir tidak langsung menangis
Riwayat Penyakit Sekarang :
Bayi laki-laki lahir secara SC di RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang
pada tanggal 2 April 2017 dengan indikasi perdarahan aktif. Bayi lahir dengan berat
1500 gram dan panjang badan 39 cm dengan apgar score 3/7. Pada saat lahir bayi
tidak langsung menangis, dilakukan langkah awal resusitasi dan VTP 1 siklus.
Setelah itu bayi menangis kuat, tampak retraksi dinding dada ringan. Kejang (-),
ikterik (-), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK normal.
Riwayat kehamilan :
Ibu os mengaku ini adalah kehamilannya yang kedua. Ibu os biasa ANC di
tempat praktek dokter spesialis kandungan. Pada saat usia kehamilan 32-33 minggu
ibu os mengalami keluar air yang banyak, jernih, dan tidak bau dari jalan lahir, tidak
disertai dengan perut yang mules. Pasien kemudian diobservasi selama satu hari
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Sadar
Apgar score : 3/7
Ballard score : 28 (33-34 minggu)
Tanda vital : HR 136 x/menit, reguler
Respirasi 48 x/menit
Suhu 36.8 0C
Antropometri : Berat badan : 1500 gram
Panjang badan : 39 cm
Lingkar kepala : 29 cm
Lingkar dada : 26 cm
Lingkar perut : 24 cm
Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
Kepala : Simetris, lecet (-), ubun ubun besar belum menutup, teraba
datar, sutura normal, craniosynostosis (-), molding (-), caput
sucendaneum (-), dan cephal hematom (-)
Rambut : Rambut hitam tersebar merata, tidak mudah dicabut
Hidung : Rhinorrhea (-/-), pernapasan cuping hidung (-/-)
Bibir : Mukosa bibir lembab, anemis(-), sianosis (-)
Telinga : meatus akustikus eksternus (+/+), sekret (-), deformitas (-)
Leher : Refleks mencari (+), hematom (-), pembesaran kel. tiroid (-),
leher pendek (-)
Toraks :
Laporan Kasus Rawat Inap-BBLR | SMF Ilmu Kesehatan Anak 4
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi dinding dada (+)
Palpasi : Gerakan dinding dada simetris
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Score Down : 1 (retraksi ringan)
Jantung : Bunyi jantung I-II tunggal, regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), organomegali (-), kelainan kongenital (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Massa (-), supel (+), hepar-lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani (+) diseluruh lapang abdomen
Genitalia : Hipospadia (-), epispadia (-), hidrokel (-), rugae testis (+),
mikropenis (+) ukuran 0,5 cm, kedua testis sudah turun
Anggota gerak : Ekstremitas atas : Akral hangat, CRT <3detik, edema (-)
Ekstremitas bawah : Syndactyli (-), polidactyli (-), talipes equinovarus (-/-), Akral
hangat, CRT <3 detik, edema (-)
Tulang belakang, pinggul dan sistem saraf: dalam batas normal
Pemeriksaan Neurologis :
Refleks moro (+)
Refleks rooting-sucking (+)
Refleks babinski (+)
Refleks palmar grasp (+)
Refleks plantar grasp (+)
Refleks tonic neck (+)
Refleks terjun (parachute) (+)
RESUME :
Bayi laki-laki lahir secara SC di RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang
pada tanggal 2 April 2017 dengan indikasi perdarahan aktif. Bayi lahir dengan berat
1500 gram dan panjang badan 39 cm dengan apgar score 3/7. Pada saat lahir bayi
tidak langsung menangis dilakukan langkah awal resusitasi dan VTP 1 siklus.
Setelah itu bayi menangis kuat, tampak retraksi dinding dada ringan. Kejang (-),
ikterik (-), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK normal. Pemeriksaan fisik
ditemukan terdapat retraksi ringan (skor downes 1), dan genitalia (penis berukuran
0,5 cm) mikropenis.
DIAGNOSIS KERJA
1. Respiratory distres ringan
2. Hipotermi
3. Hiperbilirubinemia
4. Mikropenis
5. BBLR
6. NKB/SMK (UG 33-34 minggu, BBL 1500 gram)
7. Riw. Asfiksia Berat
8. Riw. Hiperbilirubinemia
DIAGNOSIS DEFINITIF
1. NKB/SMK (UG 33-34 minggu, BBL 1500 gram)
2. BBLR
3. Mikropenis
4. Riw. Asfiksia Berat
5. Riw. Respiratory distres ringan
6. Riw. Hiperbilirubinemia
PROGNOSIS
Dubia ad bonam