Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bipolar II Depression
Abstrak
Teknik untuk membedakan BPD dari UPD menggunakan fMRI, uji genetic,
dan pengamatan terhadap keluarga, sedang dieksplorasi dengan giat, namun tetap
tidak mencukupi, yang hanya meninggalkan pendekatan klinis sebagai tipe utama dari
penelitian. Beberapa kuesioner atau jadwal diagnosis menargetkan pendeteksian BP
telah dikembangkan. Mood Disorder Questionnaire (MDQ), daftar pemeriksaan
hipomania, dan skala skrining gangguan bipolar semuanya termasuk, hanya isyarat
hipomania untuk mendiagnosis BP, tetapi tidak memenuhi untuk BPD. Bipolar
Spectrum Diagnostic Scale (BSDS) termasuk item depresif tetapi memiliki nilai
prediksi positif yang buruk. Bipolar Depression Rating Scale (BDRS) merupakan
satu-satunya skala yang dapat mengukur BPD, tetapi hal tersebut dimaksudkan untuk
menilai keparahan gejala pada pasien yang telah didiagnosis dengan BP bukan untuk
mendiagnosis BPD.
Metode
Analisis Statistik
Hasil
Total 320 penderita bipolar dan unipolar yang mendatangi klinik selama
penelitian. 16 subjek tidak termasuk dalam gangguan mental dan 6 menolak untuk
berpartisipasi. Total, 298 subjek yang ikut dalam penelitian dengan respon rate
sebesar 93%. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara umur dan jenis
kelamin pada responden yang masuk kriteria dan yang tidak masuk kriteria.
Perbedaan diagnosis antara psikiatrist terdapat pada 27 (9.1%) subjek.
Analisis Pembeda
Regresi Logistik
Hasil dari uji chi-square yang dipakai dalam menguji pertanyaan bdq yang
membedakan BP-IID dari gangguan depresi lainnya dan BP-I (p<.05) disajikan dalam
tabel 3. Bdq 1,2,4,dan 10 secara individual memisahkan BP-IID dari UPD, dengan
odds ratios 3.47, 2.00, 2.09 dan 2.36. Dalam logistik regresi, hanya satu item yaitu
bdq 1 (sejarah positif dalam keluarga) yang membedakan antara dua kelompok
gangguan kepribadian.
Pembahasan
Keterbatasan Penelitian
Pasien yang pernah melakukan usaha bunuh diri tidak dimasukkan karena
angka validitas yang lemah. Hasil bias bisa ditunjukkan karena adanya gangguan
mood. Keterbatasan lain yang muncul dalam penelitian BP adalah tingkah alami BP.
Sedikitnya jumlah sampel BP-II yang hanya 70 subjek, jumlah sampel yang banyak
sangat dibutuhkan untuk menampilkan perbandingan yang signifikan.
Kekuatan kuesioner
Simpulan