Vous êtes sur la page 1sur 9

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ASITES

A. DEFINISI
Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritonium. Pada dasarnya
penimbunan cairan diperitonium dapat terjadi melalui 2 mekanisme dasar yakni transudasi
(contoh : sirosis hati dan hipertensi) dan eksudasi. (Sudoyo Aru,dkk 2009)

B. MANIFESTASI KLINIK
1. Perut membuncit seperti perut katak
2. Umbilicus seolah bergerak kearah kaudal mendekati simpisis os pubis
3. Pada perkusi, pekak samping meningkat dan terjadi shifting dullness

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Ketidakefektifan pola nafas b.d deformitas dinding dada (diafragma menekan paru),
ekspansi paru menurun
2. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi, gangguan absorbs dan
metabolism (penurunan perfusi ginjal)
3. Nyeri akut bd pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena
porta
4. Resiko ketidakefektifan perfusi ginjal b.d nekrosis dijaringan, penurunan sirkulasi darah
keginjal

D. DISCHARGE PLANING
1. Tirah baring
2. Diet membatasi asupan natrium (garam), diet untuk < 2 gram per hari dan penggunaan
diuretik (pil air).
3. Terapi deuretik
4. Kenali gejala dan penyebab yang ditimbulkan penyakit
5. Transplantasi hatipatofisiologi
6. Menghindari minum alkohol
7. Obat-obat antiperadangan nonsteroid (ibuprofen (Advil, Motrin, dll). Juga harus dibatasi
pada pasien-pasien dengan cirrhosis karena mereka mungkin mengurangi aliran darah ke
ginjal-ginjal, jadi, membatasi ekskresi (pengeluaran) garam dan air.

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan pola nafas b.d deformitas dinding dada (diafragma menekan paru),
ekspansi paru menurun
Definisi
Inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi.
Batasan Karakteristik
Perubahan kedalaman pernapasan
Perubahan ekskursi dada
Mengambil posisi tiga titik
Bradipneu
Penurunan tekanan ekspirasi
Penurunan ventilasi semenit
Penurunan kapasitas vital
Dipneu
Peningkatan diameter anterior-posterior
Pernapasan cuping hidung
Ortopneu
Fase ekspirasi memenjang
Pernapasan bibir
Takipneu
Penggunaan otot aksesorius untuk bernapas
Faktor yang berhubungan
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Keletihan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Gangguan muskuloskeletal
Kerusakan neurologis
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromuskular
Obesitas
Nyeri
Keletihan otot pernapasan cedera medula spinalis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Respiratory status : Ventilation Airway Management
Respiratory status : Airway patency - Buka jalan nafas, gunakan teknik
Vital sign Status chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
pemasangan alat jalan nafas buatan
suara nafas yang bersih, tidak ada - Pasang mayo bila perlu
sianosis dan dyspneu (mampu - Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada - Keluarkan sekret dengan batuk
pursed lips) atau suction
Menunjukkan jalan nafas yang paten - Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tarnbahan
(klien tidak merasa tercekik, irama
- Lakukan suction pada mayo
nafas, frekuensi pernafasan dalam - Berikan bronkodilator bila perlu
rentang normal, tidak ada suara nafas - Berikan pelembab udara Kassa
abnormal) basah NaCI Lembab
Tanda Tanda vital dalam rentang - Atur intake untuk cairan
normal (tekanan darah, nadi, mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status 02
pernafasan)
Oxygen Therapy
- Bersihkan mulut, hidung dan secret
trakea
- Pertahankan jalan nafas yang paten
- Atur peralatan oksigenasi
- Monitor aliran oksigen
- Pertahankan posisi pasien
- Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor adanya kecemasan pasien
terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring


- Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Catat adanya fluktuasi tekanan
darah Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan abnormal
- Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
- Identifikasi penyebab dan
perubahan vital sign
b. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi, gangguan absorbs dan
metabolism (penurunan perfusi ginjal)
Definisi
Peningkatan retensi cairan isotonik.
Batasan Karakteristik
Bunyi nafas adventisius
Gangguan elektrolit
Anasarka
Ansietas
Azotemia
Perubahan tekanan darah
Perubahan status mental
Perubahan pola pernapasan
Penurunan hematrokrit
Penurunan hemoglobin
Dispnea
Edema
Peningkatan tekanan vena sentral
Asupan melebihi haluaran
Distensi vena jugularis
Oliguria
Ortopnea
Efusi pleura
Refleksi hepatojugular positif
Perubahan tekanan arteri pulmunal
Kongesti pulmunal
Gelisah
Perubahan jenis berat urin
Bunyi jantung S3
Penambahan berat badan dalam waktu singkat
Faktor yang berhubungan
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan Natrium

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Electrolit and acid base balance Pain Management
Fluid balance - Timbang popok/pembalut jika
Hydration diperlukan
Kriteria Hasil : - Pertahankan catatan intake dan
Terbebas dari edema, efusi, anaskara output yang akurat
Bunyi nafas bersih, tidak ada - Pasang urin kateter jika diperlukan
- Monitor hasil Hb yang sesuai
dyspnea/ortopneu
dengan retensi cairan (BUN, Hmt,
Terbebas dari distensi vena jugularis, osmolalitas urin
reflek hepatojugular (+) - Monitor status hemodinamik
Memelihara tekanan vena sentral, termasuk CVP, MAP, PAP dan PCWP
tekanan kapiler paru, output jantung - Monitor vital sign
dan vital sign dalam batas normal - Monitor indikasi retensi / kelebihan
cairan (cracles, CVP. edema,
Terbebas dari kelelahan, kecemasan
distensi vena leher, asites)
atau kebingunan - Kaji lokasi dan luas edema
Menjelaskan indikator kelebihan cairan - Monitor masukan makanan / cairan
dan hitung intake kalori
- Monitor status nutrisi
- Kolaborasi pemberian diuretik
sesuai interuksi
- Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi dengan
serum Na <130 mEq/l
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk

Analgesic Administration
- Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
- Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidakseimbangan
cairan (Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati dll)
- Monitor berat badan, BP, HB, dan
RR
- Monitor serum dan elektrolit urine
- Monitor serum dan osmilalitas
urine
- Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung
- Monitor parameter hemodinamik
infasif
- Catat secara akutar intake dan
output
- Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
- Monitor tanda dan gejala dari
odema
c. Nyeri akut bd pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan
vena porta
Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa (International Association for the study of Pain): awitan
yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekwensi jantung
Perubahan frekwensi pernapasan
Laporan isyarat
Diaforesis
Perjlaku distraksi (mis.,berjalan mondar-mandir mencari orang lain atau
aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap meiindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir,
penurunan interaksi dengan orang dan iingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan
Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Pain Level, Pain Management
Pain control, - Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
krakteristik, durasi, frekuensi,
Kriteria Hasil : kualitas dan factor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Mampu mengontrol nyeri (tahu - Gunakan teknik komunikasi
penyebab nyeri, mampu menggunakan terapeutik untuk mengetahui
tehnik nonfarmakologi untuk pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
respon nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang - Evaluasi pengalaman nyeri masa
dengan menggunakan manajemen lampau
nyeri - Evaluasi bersama pasien dan tim
Mampu mengenali nyeri (skala, kesehatan lain tentang
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
- Bantu pasien dan keluarga untuk
berkurang mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non
farmakoiogi
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
- Berikan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
dan gejala

d. Berisiko terhadap penurunan sirkulasi darah keginjal yang dapat mengganggu


kesehatan
Definisi
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor yang berhubungan
Sindrome kompartemen abdomen
Usia lanjut
Nekrosis kortikal bilateral
Luka bakar
Pembedahan jantung
Bypass kardiopulmunal
Diabetes mellitus
Pajanan terhadap toksisn
Jenis kelamin wanita
Glomeluronefritis
Hipertensi
Hipoksemia, Hipoksia
Infeksi (mis., sepsis, infeksi likal)
Interstitial nephritis
Keganasan
Hipertensi malignan
Asidosis metabolic
Multitrauma, Polinefritis
Stenosis arteri renalis
Penyakit ginjai (ginjal polikistik)
Merokok
Penyalahgunaan zat
Sindrome respon inflamasi sistemik
Efek samping terkait terapi (mis obat, pembedahan) emboli vascular
Vaskulitis
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Circulation status Acid-Base Management
Elektroiit and Acid - Observasi status hidrasi
Base balance (kelembaban membram mukosa,
Fluid balance TD ortostatik, dan keadekuatan
Hidration dinding nadi)
Tissue prefusion: renal - Monitor HMT, ureum, albumin,
Urinary eliminasion total protein, serum osmolalitas
dan urine
- Observasi tanda-tanda cairan
Kriteria Hasil :
berlebih/retensi (CVP meningkat,
Tekanan systole dan diastole dalam oedem, distensi vena leher dan
batas normal asites)
Tidak ada gangguan mental, orientasi - Pertahanan intake dan output
kognitif dan kekuatan otot secara akurat
Nar Kr Cl, Ca, Mg, BUN, creat dan - Monitor TVV
- Monitor glukosa darah arteri dan
biknat dalam batas normal
serum, elektrolit urine
Tidak ada distensi vena leher - Monitor hemodinamik status
Tidak ada bunyi paru tambahan - Bebaskan jalan nafas
Intake output seimbang - Manajemen akses intravena
Tidak ada oedem perifer dan asites
Pasien hemodialisis
Tidak ada rasa haus yang abnormal
- Observasi terhadap dehidrasi
Membram mukosa lembab - Monitor TD
Hematokrit dbn - Monitor BUN, create HMT dan
Warna dan bau urine dalam batas eiaktrolit
normal - Timbang BB sebelum dan sesudah
prosedur
- Kaji status mental
- Monitor CT
- Pasien peritoneal dialysis
- Kaji temperature, TD, denyut
perifer, RR dan BB
- Kaji BUN, creat pH, HMT, elektrolit
selama prosedur
- Monitor adanya respiratory distress
- Monitor banyaknya dan
penampakan cairan
- Monitor tanda-tanda infeksi

Vous aimerez peut-être aussi