Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bank bagi hasil yang sering disebut dengan Bank Syariah (Bank Islam)
merupakan lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasi berdasarkan
prinsip-prinsip hukum atau syariah islam, seperti yang diatur oleh Al-Quran dan
Hadits. Perbankan syariah ini terbentuk dari larangan islam untuk memungut dan
meminjam berdasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan investasi untuk usaha
yang dikategorikan haram. Tujuan pembentukan bank syariah ini adalah untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur sebagaiman yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.
Di Indonesia pelopor terbentuknya bank syariah adalah Bank Muamalat
Indonesia yang berdiri pada tahun 1991 diprakarsai oleh MUI (Majelis Ulama
Indonesia) dan pemerintah yang didukung oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI). Saat keberadaan dari bank syariah sudah diatur didalam UU No. 10 tahun
1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan.
Bank syariah memiliki tujuan untuk mewadahi penduduk di Negara Indonesia
yang hampir penduduknya beragama islam. Namun, banyak masyarakat islam yang
belum paham tentang bank syariah ini sehingga hanya 10% menggunakan bank ini,
sementara sisanya masih percaya dengan bank umum konvensional. Hal itu disebabkan
karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sistem operasi perbankan syariah
dan sistem bank syariah yang dianggap sama dengan bank umum konvensional.
Pemahaman masyarakat yang keliru, mengakibatkan kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap bank syariah. Hal tersebut menjadi salah satu landasan untuk
menyadarkan masyarakat tentang pentingnya bank syariah di negara yang
mayoritasnya beragama islam. Upaya-upaya sosialisasi dirasa perlu, sehingga
masyarakat tidak terjebak dalam transaksi yang tidak islami.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Bank Muamalat ?
2. Apa Visi Misi Dan Tujuan Bank Muamalat ?
3. Apa Produk-Produk Bank Muamalat ?
C. Tujuan Masalah
1
1. Untuk mengetahui sejarah bank muamalat indonesia
2. Untuk mengetahui visi,misi,tujuan bank muamalat indonesia
3. Untuk mengetahui produk bank muamalat indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal paling utama dilakukan oleh Tim MUI ini di samping melakukan
pendekatan-pendekatan dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait adalah
menyelenggarakan pelatihan calon staf melalui Management Development Program
(MDP) di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI), Jakarta yang dibuka pada
tanggal 29 Maret 1991 oleh Menteri Muda Keuangan, dan meyakinkan beberapa
pengusaha muslim untuk jadi pemegang saham pendiri. Untuk membantu kelancaran
tugas-tugas MUI ini dibentuklah Tim Hukum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) yang di bawah Ketua Drs. Karnaen Perwaatmadja, MPA. Tim ini bertugas
untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut aspek hukum Bank Islam.
3
Jumat, 27 Syawal 1412 H, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1992, Menteri Keuangan
dan dengan dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, meresmikan mulai beroperasinya
Bank Muamalat dalam upacara Soft Opening yag diadakan di Kantor Pusat Bank
Muamalat di Gedung Arthaloka, Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta.
4
1. Visi
2. Misi
Menjadi role model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada
semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang
inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada stakeholder.
5
layanan otomatis cek saldo, informasi history transaksi, transfer antara
rekening sampai dengan 50 juta dan berbagai pembayaran).
b. Tabungan Ummat
d. Deposito Mudharabah
e. Deposito Fulinves
6
2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan fasilitas asuransi jiwa yang dapat
dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank
Muamalat. Nasabah memperoleh bagi hasil yang menarik tiap bulan.
f. Giro Wadiah
Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian.
2) Salam
3) Istishna
7
sama dengan Salam yaitu dari segi obyek pesanannya yang harus dibuat
atau dipesan terlebih dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya hanya
pada sistem pembayarannya yaitu Istishna pembayaran dapat dilakukan
di awal, di tengah atau di akhir pesanan.
Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung sesuai
kesepakatan.
2) Mudharabah
c. Konsep Sewa
1) Ijarah
8
tertentu. Segala hak dan kewajiban yang diemban wakil harus
mengatasnamakan yang memberikan kuasa.
b. Kafalah
c. Hawalah
Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang
wajib menanggungnya. Dalam pengertian lain, merupakan pemindahan beban
hutang dari muhil (orang yang berhutang) menjadi tanggungan muhal alaih
atau orang yang berkewajiban membayar hutang.
d. Rahn
Adalah menahan salah satu milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman
yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis,
sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana rahn adalah jaminan
hutang atau gadai.
e. Qardh
Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta
kembali. Menurut teknis Perbankan, qardh adalah pemberian pinjaman dari
Bank ke nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana
talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat
konsumtif. Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu
(sesuai kesepakatan bersama) sebesar pinjaman tanpa ada tambahan
keuntungan dan pembayarannya dilakukan secara angsuran atau sekaligus.
b. SalaMuamalat
Merupakan layanan Phone Banking 24 jam dan call center yang memberikan
kemudahan bagi nasabah, setiap saat dan di manapun nasabah berada untuk
memperoleh informasi mengenai produk, saldo dan informasi transaksi,
transfer antara rekening, serta mengubah PIN.
d. Jasa-jasa lain
10
BAB III
KESIMPULAN
Bank Syariah adalah Sistem Perbankan yang kegiatan usaha dan operasionalnya
berdasarkan Syariah. Syariat adalah hukum atau peraturan yang ditentukan Allah Swt untuk
hambaNya sebagaimana yang terkandung dalam al Quran dan hadist. Perbankan syariah
juga berdasarkan pada aturan perundang-undangan yang mengatur mekanisme operasional
dan manajemen perbankan Islam sesuai dengan yang telah ditetapkan sebagaimana bank
konvensional, kecuali yang bertentangan dengan syariat Islam.
Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara Bank
dan pihak lain untuk pembiayaan dana dan atau kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
sesuai dengan Syariah, antara lain Pembiayaan berdasarkan Prinsip bagi hasil (mudarabah),
Pembiayaan berdasarkan Prinsip penyertaan modal (musyarakah), Prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan
Prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Produk-produk jasa perbankan syariah pada umumnya:
11
1. Funding. Seperti share, tabungan umat, tabungan haji arafah, deposito mudharabah,
deposito fulinvos, giro wadah, dana pensiun muamalat
2. penanaman modal terdapat konsep konsep jual beli, konsep bagi hasil, konsep sewa.
3. produk jasa terdapat wakalah, kafalah, hawalah, rahn, qardh.
4. Jasa layanan terdapat jasa layanan ATM, Sala muamalat, Pembayaran zakat, infak
dan sedekah, dan jasa-jasa lainya.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.koperasisyariah.com/pengertian-bank-syariah/
http://ahmedfikreatif.wordpress.com/2010/07/16/sejarah-perkembangan-bank-syariah-di-
indonesia/
http://www.tugaskuliah.info/2010/07/pengertian-bank-syariah.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2104922-prinsip-bank-syari-
ah/#ixzz1dgxkIsV8
http://koleksi-skripsi.blogspot.com/2008/07/gambaran-umum-bank-muamalat-
indonesia.html
13
LAMPIRAN
14